Anda di halaman 1dari 6

SOP PELAYANAN DIABETUS MELLITUS

1. SASARAN :
a. Pengunjung yang dicurigai DM dengan keluhan 3 P (poliuri, polidipsi, polifagi),
b. Penderita DM
c. Riwayat keluarga DM
d. Obesitas
e. Luka yang tidak sembuh - sembuh
f. Ibu hamil dengan riwayat berat badan bayi lahir > 4.000 gram,
g. Usia lebih dari 45 th

2. TUJUAN :
Meningkatkan kualitas pelayanan pada penderita DM.

3. TENAGA :
Dokter, Perawat, Bidan, Analis, AA

4. SARANA NON MEDIK :


a. Ruangan Pemeriksaan sesuai standar Puskesmas atau Pustu
b. Mebelair sesuai standar : meja, kursi, tempat tidur pasien dengan perlengkapannya sesuai
kebutuhan.
c. Sketsel 2-3 daun/tirai
d. Bangku injak 1 buah
e. Almari alat dan bahan habis pakai
f. Meja instrumen 1 buah
g. Tempat sampah bertutup 2 buah (medis dan non medis)
h. Sarana cuci tangan washtaffel dengan air mengalir ,anti septic,handuk
i. Komputer dan meja komputer
j. ATK: bolfoin 2bh,buku register 1bh,penggaris 1bh,penghapus 1bh,blangko rujukan ,blangko
laborat sesuai kebutuhan
k. Timer / jam yang ada detiknya.
l. Senter sesuai kebutuhan
m. Tisue

5. SARANA MEDIS
a. Timbangan badan dengan tinggi badan 1 buah
b. Tensi meter air raksa dan stestoskop dalam keadaan baik sesuai kebutuhan.
c. Hammer refleks
d. Termometer.
e. Handscone
f. Bahan habis pakai (kain kassa,tisue,spuit,kapas, alkohol)
g. Tabung O2 lengkap ( trolly,regulator, selang dan sungkup )

SOP Pelayanan DM 1
6. PROSEDUR TETAP
a. Menyapa klien
b. Anamnesis
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan laboratorium
e. Pengobatan
f. Peragaan
g. Penyuluhan
h. Pencatatan & pelaporan
i. Pasca pelayanan

7. CARA MELAKSANAKAN TIAP PROSEDUR TETAP


a. Menyapa klien
i) Senyum
ii) Mengucapkan salam dengan menatap mata klien
iii) Mengatakan ”apa yang dapat saya bantu?”
b. Anamnesis
Dengan suara lembut dan ramah menanyakan :
i) Identitas klien (nama, umur, alamat)
ii) Keluhan klien : apakah ada riwayat keluarga DM, ada penurunan BB, lemah, cepat capek,
sering kencing terutama malam hari , banyak makan, sering haus, sering kesemutan, gatal-
gatal, mudah bisulan, ada gangguan penglihatan , ada keputihan pada wanita, ada gangguan
ereksi (pada laki-laki)
iii) Berapa lama keluhannya, sudah berobat kemana dan dapat obat apa
c. Pemeriksaan fisik
Memberitahukan kepada klien untuk diperiksa :
i) Tinggi dan berat badan
Posisikan alat ukur berat badan dalam posisi nol
Alas kaki, jaket, dan barang bawaan lainnya dilepas
Posisi klien berdiri tegap diatas alat ukur menghadap petugas
Tarik alat ukur tinggi badan sampai diatas kepala, kemudian atur ketinggian sesuai
puncak kepala dan dibaca hasil tinggi badan catat pada status
Baca hasil pengukuran berat badan catat pada status,nilai apakah ada obesitas atau tidak
Memberitahukan hasil pengukuran kepada klien..
ii) Pemeriksaan nadi
Memberitahu kepada klien untuk pemeriksaan nadi
Mengatur posisi pasien
Menentukan posisi nadi yang akan diukur
Meraba denyut nadi dengan tiga jari (telunjuk,tengah,manis)
Menghitung nadi selama satu menit
Menilai hasil pengukuran (frekuensi, keteraturan irama & kekuatan denyutan)
Memberitahukan hasil pengukuran kepada klien & mencatat hasil pada CM.

iii) Pemeriksaan Pernafasan


Memberitahu kepada klien untuk pemeriksaan pernafasan
Mengatur posisi pasien
Membuka baju
Mengamati gerakan dada/perut pasien dihitung selam 60 detik .
SOP Pelayanan DM 2
Menilai hasil pengukuran
Memberitahukan hasil pengukuran kepada klien & mencatat hasil pada CM
iv) Pemeriksaan suhu aksiler
Memberitahu kepada klien untuk pemeriksaan suhu
Membersihkan aksila dengan tisu/kasa
Pastikan termometer pada posisi dibawah 35 derajad celcius, bila belum termometer
dikibas-kibaskan dengan cara memegang termometer pada ujung tumpul dengan ibu
jari,jari telunjukdan jari tengah.
Memasang termometer tepat pada tengah aksila
Menyilangkan tangan ke depan dengan memegang bahu
Mengangkat termometer setelah 10 menit
Menilai hasil pengukuran, memberitahukan hasil pengukuran kepada klien & mencatat
hasil pada CM.
Membersihkan termometer dengan mencelupkan kedalam air sabun kemudian
dicelupkan ke dalam larutan desinfektan selanjutnya dibersihkan dengan air bersih,
terakhir menurunkan air raksa dan menyimpan termometer pada tempatnya
v) Pemeriksaan tekanan darah
Memberitahu kepada klien untuk pemeriksaan tekanan darah
Mengatur posisi pasien
Menempatkan diri di sebelah kanan pasien
Tentukan letak arteria brachialis.
Pasang manset tiga cm (3 cm) diatas fossa cubiti dengan pipa karet diletakkan disebelah
luar lengan diatas arteri brachialis
Memakai stetoskop
Pasang stetoskop diatas arteria brachialis di fossa cubiti, valve dikencangkan, balon
dipompa setinggi sampai tidak teraba nadi ditambah 20 mmHg
Buka valve pelan-pelan sambil dengarkan; suara pertama bunyi denyut nadi berarti
sistolik sesangkan suara nadi yang menghilang adalah diastolik.
Lepas manset, catat hasilnya kemudian lakukan penilaian dan beritahukan hasilnya
kepada pasien
Tensimeter di off-kan dengan cara dimiringkan kearah reservoir 45 derajad dari posisi on
ke off, manset dilipat tutup tensimeter kemudian simpan pada tempatnya.
vi) Pemeriksaan kepala
Memberitahu kepada klien untuk pemeriksaan kepala
Pemeriksaan mata :
 Apakah conjungtiva merah, ikhterik
 Gunakan senter untuk memeriksa kekeruhan lensa
Pemeriksaan mulut
 Pasien diminta membuka mulut dan menjulurkan lidah untuk melihat
stomatitis/jamur.
vii) Pemeriksaan dada, paru, jantung
Inspeksi dada :
 Melihat tarikan dinding dada apakah ada kelainan/tidak
Palpasi dada
 Melihat tarikan dinding dada apakah ada kelainan/tidak dengan cara meletakkan dua
telapak tangan diatas dada dan pasien disuruh mengambil nafas kemudian dilihat
apakah simetris/tidak
Perkusi dada
SOP Pelayanan DM 3
 Menilai apakah ada suara redup, pekak, sonor, hipersonor
 Menilai besar jantung
 Apakah ada nyeri ketuk atau tidak
Auskultasi
 Apakah ada suara whezing, stridor, ronchi
viii) Pemeriksaan perut (lien, hepar, ginjal, kandung kemih)
 Inspeksi
 Memeberitahu pasien
 Atur posisi yang tepat
 Lakukan pengamatan bentuk perut secara umum, kontur permukaan perut,
penonjolan dan adanya ketidaksimetrisan
 Amati kontur secara teliti untuk melihat adanya jamur, pertumbuhan rambut dan
pigmentasi
 Auskultasi
 Memberitahu pasien, cuci tangan
 Siapkan stetoskop, hangatkan tangan, tanyakan waktu terakhir makan
 Tentukan bagian stetoskop yang akan digunakan
 Letakkan stetoskop dengan tekanan ringan pada setiap empat kuadran perut
 Letakkan bagian bel diatas aorta, arteri renal dan arteri iliaka auskultasi pada aorta
dilakukan dari arah superior ke umbilikus auskultasi aorta renal dilakukan dengan
cara meletakkan stetoskop pada garis tengah perut atau kearah kanan kiri dari garis
perut auskultasi arteri iliaka dilakukan dengan cara meletakkan stetoskop pada area
bawah umbilikus.
 Letakkan bagian bel stetoskop diatas area preumbilikal untuk mendengar bising vena
(jarang terdengar). Untuk mengkaji gesekan pada area lien maka letakkan stetoskop
pada area batas tulang rusuk di garis axila anterior dan pasien menarik nafas dalam.
Untuk mengetahui gesekan pada area hepar letakkan stetoskop pada sisi bawah
kanan tulang rusuk
 Perkusi
 Memberitahu pasien, cuci tangan
 Perkusi dimulai dari kuadran kanan atas kemudian bergerak searah jarum jam
perhatikan reaksi pasien dan catat bila pasien merasa nyeri atau nyeri tekan
 Perkusi untuk menentukan posisi dan ukuran lien dilakukan disepanjang garis
midclavikularis sinistra kebawah catat bila terdapat suara redup
 Perkusi posisi & ukuran hepar lakukan perkusi mulai dari garis midclavikularispada/
di bawah umbilikus menuju ke atas melewati area timpani sampai terdengar suara
redup yang merupakan batas bawah hepar .beri tanda dengan pensil pada tempat
mulai di temukan suara redup,lakukan perkusi pada garis midklavikularis dektra
yang di mulai dari area resonan paru-paru menuju ke bawah sampai di temukan
suara redup yang menunjukkan batas atas hepar dan beri tanda pada tempat mulai di
temukan suara redup.ukurlah jarak antara ke dua tanda tadi (batas atas dan batas
bawah hepar)dalam satuan cm yang menyatakan ukuran hepar
 Palpasi
Paalpasi hepar
 Britahu pasien dan cuci tangan
 Berdiri di samping kanan pasien
 Letaktangan kiri pada dinding thorak posterior pada tulang rusuk 11-12 ,tekankan
tangan kiri ke atas sehingga sedikit mengangkat dinding dada,letakkan tangan kanan
SOP Pelayanan DM 4
pada batas bawah tulang rusuk sisi kanan dengan membentuk sudut kira-kira 45 drjt
dengan otot rektus abdominal atau paralel terhadap otot rektus abdominal dengan
jari-jari ke arah tulang rusuk .sementara pasien tarik nafas ,lakukan penekanan
sedalam 4-5 cm ke arah bawah pada batas tulang rusuk jaga posisi tangan dan suruh
pasien inhalasi sementara pasien inhalasi rasakan batas hepar bergerak menentang
tangan yang secara normal terasa dengan kontur reguler.
bila hepar tak teraba secra jelas maka suruh pasien menarik nafas dalam sementara
posisi tangn di pertahankan dan membarikan tekanan sedikit lebih dalam .
 Hasil dari pemeriksaan di catat.
 Palpasi ginjal
 beritahu pasien dan cuci tangan
 pada palpasi ginjal kanan ,letakkan tangn kiri di bawah panggul dan elevasikan
ginjal ke arah anterior
 letakkan tangan kanan pada dinding perut anterior pada garis mid klavikularis pada
tepi bawah batas kosta,tekankan tangan secara langsung ke atas sementara pasien
nafas panjang .
Pada orang dewasa normal ginjal tidak teraba tetapi pada orang yg kurus bag bawah
ginjal kanan dapat di rasakan bila ginjal teraba rasakan mengenai kontur atau
bentuk,ukuran dan adanya nyeri tekan,untuk melakukan palpasi ginjal kiri,lakukan di
sisi di seberang tubuh pasien,letakkan tangan kiri di bawah panggul kemudian lakukan
tindakan seperti pada palpasi ginjal kanan.
 Pemeriksaan alat kelamin
 Pria
Inspeksi ;amati lubang uretra dan glan penis, rambut pubis mengenai adanya ulkus scar,
nodul, peradangan, keluaran (pus,darah)
 Wanita
Inspeksi : mengamati mengenai adanya jamur, keputihan, ulkus, scar, folikulitis,
peradangan
 Ekstremitas
Inspeksi: beritahu pasien dan cuci tangan, kulit di amati untuk mengetahui adanya
jamur, bekas garukan, luka lama yang tidak sembuhi tumit ke atas-sembuh
Palpasi : lakukan test sensitivitas dengan cara : siapkan kapas yang sudah dipilin,
usapkan dengan lembut ujung kapas pada daerah kulit yang diperiksa, dan atau dengan
jarum steril ditusukkan pada daerah kulit yang diperiksa. Pemeriksaan reflek fisiologis
pada lengan dengan cara posisikan lengan klien sedikit flexi, letakkan ibu jari tangan
kiri pemeriksa pada fossa cubiti klien kemudian ketuk dengan hammer reflek nilai hasil
dan lakukan pemeriksaan rfis. Tungkai dengan cara posisikan tungkai bawah klien
menggantung bebas, ketuk dengan hammer refleks tendo achiles nilai hasil. Refleks
barbinski di lakukan dengan cara menggoreskan benda agak tajam pada telapak kaki
dari tumit ke atas menuju bawah jempol normal di tunjukkan dengan adanya fleksi
pergelangan kaki.
d. Pemeriksaan laboratorium :Rujuk pasien ke laborat dengan membawa blangko pengantar untuk
periksa :GDP (gula darah puasa) dan 2 jam PP (post prandial)
e. Diagnosis; bila kadar gula darah puasa > 120 mg/dl dan kadar gula darah 2 jam PP > 180
mg/dl.
f. Pengobatan : ada 4 tahapan

SOP Pelayanan DM 5
1. Edukasi : menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang peny DM, bahwa penyakit DM
itu seumur hidup,untuk perilaku hidup bersih dan sehat : mandi sehari 2x, kuku tidak
boleh panjang , gosok gigi setiap habis makan .
2. Diit :semua jenis makanan boleh di makan hanya banyaknya dan frekwensinya yang di
atur ( konsul ahli Gizi),perlu diit ketat untuk jenis makanan yg mengandung gula murni
3. Olah raga secara teratur dan terukur.
Teratur : minimal seminggu 3x, terukur sampai zona exercise ( berdasar denyut nadi di
banding umur) : jenis olahraga yang dianjurkan sesuai tinggi kadar gula darah dan
komplikasi yang sudahterjadi
4. Obat Penurun gula : - merangsang sekresi insulin di pangkreas (sulfonilurea,metiglinide)
- meningkatkan sensitivitas jaringan insulin (Metformin)
- menghambat absorbsi glukose di dinding usus (acarbose)

g. Peragaan
h. Penyuluhan
i. Pencatatan & pelaporan
j. Pasca pelayanan
1. Dianjurkan untuk kontrol rutin
2. Minum obat teratur

SOP Pelayanan DM 6

Anda mungkin juga menyukai