Anda di halaman 1dari 2

Hipertermia adalah peningkatan suhu inti tubuh manusia yang biasanya terjadi karena

infeksi. Hipertermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu tubuh yang terlalu panas atau tinggi
(>37,5°C) (Anisa, 2019).

Panas atau demam kondisi dimana otak mematok suhu di atas setting normal yaitu di atas
38C. Namun demikian, panas yang sesungguhnya adalah bila suhu>38.5C. Akibat tuntutan
peningkatan tersebut tubuh akan memproduksi panas (Purwanti and Ambarwati, 2008).

Menurut Maita (2014) demam juga dikatakan sebagai hipertermi, dimana hipertermi
merupakan peningkatan suhu tubuh di atas titik pengaturan hipotalamus akibat dari mekanisme
pengeluaran panas yang terganggu karena obat-obatan maupun penyakit. Anak dikatakan
mengalami hipertermi atau demam bila ia memiliki suhu > 37,5 0Celcius.

Kejang demam atau febrile convulsion ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rectal di atas 38ºC) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium (Purwnti, 2008)

Prevalensi kejang demam didunia di dapatkan sebanyak 20% yang masuk dalam
departement gawat darurat anak. U.S National Collaborative Perinatal Project (NCPP) melaporkan
54.000 anak dengan prevelensi kejang demam pada usia 7 tahun sebanyak 3,5% dan pada anak di
Amerika Afrika sebanyak 4,2% (Arsyad and Sodiq, 2014)

Kejadian kejang demam di Indonesia disebutkan terjadi pada 2-5% anak berumur 6 bulan
sampai dengan 3 tahun dan 30% diantaranya akan mengalami kejang demam berulang.(Arifuddin,
2016).

Prevelensi kejang demam di Indonesia tahun 2009-2010 mencapai 16% dan khususnya di
Jawa Timur terdapat 2-3% dari 100 anak yang mengalami kejang demam (Arsyad and Sodiq,
2014).

Sel dikelilingi oleh suatu membrane yang terdiri dari permukaan dalam adalah lipoid dan
permukaan luar adalah ionic. Dalam keadaan normal membrane sel neuron dapat dilalui dngan
mudah oleh ion kalium (K+) dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium (Na+) dan elektrolit lainnya,
kecuali ion klorida (Cl-). Akibatnya konsentrasi K+ dalam sel neuron tinggi dan

konsentrasi Na+ rendah, sedangkan diluar sel terdapat keadaan sebaliknya). Karena
perbedaan jenis dan konsentrasi didalam dan diluar sel, maka disebut potensial membrane. Untuk
menjaga keseimbangan potensail membaran diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K-ATPase
yang terdapat pada permukaan sel. Pada keadaan demam kenaikan suhu 1ºC akan mengakibatkan
kenaikan metabolisme basal 10-15% dan kebutuhan oksigen meningkat 20%. Kenaikan suhu
tubuh tertentu dapat mempengaruhi keseimbangan dari membrane sel neuron dan dalam waktu
yang singkat terjadi difusi dari ion kalium dan natrium dari membrane tadi, dengan akibat lepasnya
muatan listrik. Lepasnya muatan listrik ini demikan besar sehingga dapat meluas ke seluruh sel
maupun membrane sel tetangganya dengan bantuan neurotransmitter dan terjadilah kejang
(Purwnti, 2008).

Anda mungkin juga menyukai