Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan

pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada

instansi pemerintah. ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh

pejabat pengambil kebijakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan (Undang-undang Nomor 5 tahun 2014).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara (ASN), ASN memiliki peranan penting dalam

penyelenggaraan pemerintah yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana

Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa.

Puskesmas merupakan salah satu institusi pelayanan publik

khususnya dibidang kesehaan yang perlu selalu melakukan peningkatan

pelayanan kepada masyarakat. Dengan keseimbangan ilmu dan teknologi

pada masa kini, maka persaingan dalam bidang kesehatan bertambah

pesat sehingga pihak puskesmas harus melakukan perbaikan di

lingkungannya.

Berdasarkan PERMENKES No. 4 tahun 2019 tentang Standar

Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan, setiap orang terduga

Tuberkulosis (TB) mendapatkan pelayanan sesuai standar. Poin SPM ini

bercerita tentang penemuan terduga/suspek TB dan pengobatan sampai

tuntas.

1
Pencegahan yang paling efektif di masyarakat adalah penjaringan

suspek TB. Penemuan dan penyembuhan pasien TB akan dapat

menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB sehingga kegiatan

ini merupakan langkah utama dalam usaha eradikasi TB.

Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padang Kandis angka penemuan

suspek TB tahun 2018 masih sangat rendah yaitu berkisar sekitar 14%

dari target yang ditetapkan sebesar 90%. Rendahnya penemuan suspek

TB berakibat pada banyaknya kasus TB yang masih aktif menularkan

penyakit di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi masih belum bisa

ditindaklajuti sesuai tatalaksana yang seharusnya pada pasien TB.

Penemuan suspek TB tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada

petugas kesehatan tetapi juga diperlukan peran serta masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam pengendalian tuberkulosis dilakukan

dengan membangun kemitraan antara sektor kesehatan dengan

masyarakat, memastikan bahwa pasien dan masyarakat mendapatkan

informasi yang setara tentang tuberkulosis, meningkatkan kesadaran

umum tentang penyakit dan berbagi tanggung jawab dalam program

pengendalian TB sehingga pemberdayaan pasien dan partisipasi

masyarakat menjadi efektif.

Kader kesehatan merupakan agen kesehatan yang berada di

masyarakat dan paling dekat dengan masyarakat, yang dalam

melaksanakan tugasnya membantu menyukseskan program kesehatan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kader TB di UPTD Puskesmas

2
Padang Kandis sudah terbentuk sejak tahun 2018, namun

pelaksanaannya masih belum optimal dalam penemuan suspek TB.

Berdasarkan masalah diatas penulis tertarik untuk mengambil judul

“Optimalisasi Peran Kader dalam Penemuan Suspek TB di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Padang Kandis”.

B. Deskripsi Lokus

1. Gambaran Umum Instansi


UPTD Puskesmas Padang Kandis merupakan salah satu puskesmas

yang berada di Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota. UPTD

Puskesmas Padang Kandis terletak di Nagari Tujuah Koto Talago, berdiri

sejak tahun 1983 dengan luas wilayah kerja ± 21 km 2 yang terdiri dari

dataran rendah dan perbukitan. UPTD Puskesmas Padang Kandis

memiliki wilayah kerja sebanyak 1 Nagari : Nagari Tujuah Koto Talago

yang terdiri dari 7 Jorong : Jorong Talago, Jorong Tanjung Jati, Jorong

Ampang Gadang, Jorong Padang Japang, Jorong Koto Kociak, Jorong

Padang Kandis dan Jorong Sipingai.

Batas wilayah kerja Puskesmas Padang Kandis :

a. Sebelah Barat : wilayah kerja Puskesmas Mungka

b. Sebelah Timur : wilayah kerja Puskesmas Suliki

c. Sebelah Utara : wilayah kerja Puskesmas Mungka

d. Sebelah Selatan : wilayah kerja Puskesmas Mungka

3
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padang Kandis

tahun 2019 adalah sebanyak 9.955 jiwa, dengan rincian seperti pada tabel

1 berikut :

Tabel 1. Data Dasar UPTD Puskesmas Padang Kandis Tahun 2019


No Sasaran Laki-Laki Perempuan Total
1 Jumlah Penduduk 4.712 5.243 9.955
2 Jumlah Bayi (0-6) bln 46 47 93
3 Jumlah Bayi (6-11) bln 46 47 93
4 Jumlah Baduta (0-1 tahun) 186 191 377
5 Jumlah Batita (0-2 tahun) 281 291 572
6 Jumlah Balita (0-4 tahun) 473 495 968
Jumlah Anak Balita (1-4
381 402 783
7 tahun)
8 Jumlah Baduta (12-23) bln 196 195 391
9 Jumlah Apras 197 219 416
10 Jumlah Anak SD 851 889 1740
Jumlah Anak SMP/
530 643 1.173
11 Sederajat
Jumlah Anak SMA/
495 739 1.234
12 Sederajat
13 Jumlah WUS 0 4.267 4.267
14 Jumlah Bumil 0 217 217
15 Jumlah Bulin/Bufas/Busui 0 207 207
16 Jumlah Lansia 549 729 1.278
17 Jumlah Lansia Resti 171 283 454

UPTD Puskesmas Padang Kandis dengan wilayah kerjanya yang

meliputi 1 (satu) nagari mempunyai 3 (tiga) buah Puskesmas Pembantu,

yaitu Puskesmas Pembantu Talago, Puskesmas Pembantu Ampang

Gadang dan Puskesmas Pembantu Sipingai dan 3 (tiga) buah Poskesri :

Poskesri Tanjung Jati, Poskesri Padang Japang, Poskesri Koto Kociak.

4
2. Sumber Daya
Tenaga kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Padang Kandis

sebanyak 28 orang, terdiri dari 20 orang PNS, 4 orang CPNS dan 4 orang

Non PNS (PTT, Pegawai kontrak dan tenaga sukarela).

Daftar ketenagaan di UPTD Puskesmas Padang Kandis sebagai

berikut :

Tabel 2. SDM UPTD Puskesmas Padang Kandis


Status Kepegawaian
No Uraian / Jenis Jml Ket
PNS THL TKS
Ketenagaan
1 Dokter Umum 1 - - 1
2 Dokter Gigi 1 - - 1
3 Sarjana Kesehatan 2 - 2
masyarakat
4 Perawat Gigi 1 - 1
5 Perawat 4 - - 4
6 Bidan Puskesmas 3 - 3
7 Bidan Desa 4 - - 4
8 Sanitarian 1 - - 1
9 Gizi 2 - 2
10 Ass. Apoteker ( AA ) 1 - - 1
11 Pengelola Pelayanan 1 - - 1
Kesehatan
12 Analis Labor 1 - - 1
13 Administrasi 1 - - 1
14 Tenaga Harian Lepas - 3 - 3
Adminisstrasi keuangan 1 1
15 Rekam Medis 1 - - 1
Jumlah 24 4 0 28
Sumber: Data Bezzeting Puskesmas Padang Kandis 2019 (Juni 2019)

3. Visi dan Misi


Visi UPTD Puskesmas Padang Kandis : “Menjadikan Pelayanan

Puskesmas Bermutu Menuju Masyarakat Kecamatan Guguak Sehat dan

Mandiri”.

5
Misi UPTD Puskesmas Padang Kandis

1. Meningkatkan profesionalisme SDM dengan ditunjang sarana dan

prasarana yang berkualitas

2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu untuk masyarakat

secara efektif dan efisien

3. Berkoordinasi dengan lintas sektor dalam upaya mendorong

pemberdayaan dan kemandirian kesehatan masyarakat

4. Memudahkan akses masyarakat datang ke puskesmas

Motto UPTD Puskesmas Padang Kandis

“BASAMO KITO SEHATKAN TUJUH KOTO TALAGO”.

Tata Nilai UPTD Puskesmas Padang Kandis

Tata nilai yang dianut oleh UPTD Puskesmas Padang Kandis adalah

GANEPO :

 Giat Bekerja : Tepat waktu, disiplin, bekeja sesuai aturan

 Adil Tidak membeda-bedakan Pelayanan

 Nyaman Lingkungannya : lingkungan yang tertata, bebas

gangguan/ ancaman

 Elok petugasnya 5 S ( senyum, sapa, salam, sopan, santun), jujur

dan amanah

 Profesional dalam bekerja

 berOrientasi masyarakat : mengutamakan masyarakat

6
4. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok penyuluh kesehatan masyarakat adalah melaksanakan

kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan

masyarakat, melakukan penyebarluasan informasi, membuat rancangan

media, melakukan pengkajian/ penelitian perilaku masyarakat yang

berhubungan dengan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan.

7
5. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Padang Kandis

Gambar 1. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Padang Kandis

8
6. Deskripsi Khusus
Pengelompokan Upaya Pelayanan Kesehatan yang diberikan adalah

sebagai berikut :

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial meliputi :

a. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS

b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

c. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKM

d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM

e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan meliputi :

a. Pelayanan Kesehatan Jiwa

b. Pelayanan Kesehatan Sekolah

c. Pelayanan Kesehatan Olahraga

d. Pelayanan Kesehatan Lansia

3. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Kefarmasian dan

Laboratorium meliputi :

a. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP

b. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP

c. Pelayanan Kefarmasian

d. Pelayanan Laboratorium

4. Pelayanan Puskesmas dan Jaringanan fasilitas pelayanan

kesehatan meliputi :

9
a. Puskesmas Pembantu

b. Puskesmas Keliling

C. PENETAPAN ISU
1. Identifikasi Isu

Berdasarkan pengamatan penulis selama bekerja di UPTD

Puskesmas Padang Kandis terdapat isu yang perlu diangkat untuk

dicarikan gagasan pemecahan masalahnya yaitu “Rendahnya

Penemuan Suspek TB Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Padang

Kandis”.

Langkah awal dalam menetapkan isu adalah dengan melakukan

analisis isu. Analisis isu menggunakan metode AKPL dengan penjabaran

sebagai berikut :

1. Aktual

Isu rendahnya cakupan penemuan suspek TB di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Padang Kandis adalah benar-benar terjadi. Pada

tahun 2018 angka penemuan suspek TB masih sangat rendah yaitu

berkisar sekitar 14% dari target yang ditetapkan Dinas Kesehatan sebesar

90%.

2. Kekhalayakan

TB adalah penyakit yang menyangkut kehidupan banyak orang.

Sampai sekarang Tb masih menjadi masah utama dalam pembangunan

kesehatan di masyarakat. TB merupakan jenis penyakit menular yang

sangat mudah menular, dan mengganggu produktifitas masyarakat.

10
3. Problematik

Persoalan mengenai TB sangat beragam, mulai dari susahnya

penemuan suspek, mudahnya penularan dan masalah pengobatan yang

mencakup kepatuhan dan efek samping obat. Rendahnya penemuan

suspek TB berakibat pada banyaknya kasus-kasus TB yang masih aktif

menularkan penyakit di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi masih

belum bisa ditindaklajuti sesuai tatalaksana yang seharusnya pada pasien

TB.

4. Layak

Isu ini sangat layak dan realistis untuk diangkat, karena ini

merupakan isu yang hampir selalu ada di tengah-tengah kehidupan

masyarakat dan telah menjadi SPM bidang kesehatan pemerintah.

Oleh karena itu, isu ini memang layak untuk diangkat dan dicarikan

solusinya. Isu ini berkaitan dengan nilai Pelayanan Publik. Puskesmas

sebagai salah satu institusi pelayanan publik khususnya dibidang

kesehaan, perlu selalu melakukan peningkatan pelayanan kepada

masyarakat demi terwjudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya. Selain itu juga berkaitan dengan WoG (Whole of Government)

dimana perlu adanya koordinasi dan integrasi yang terpadu antar lintas

program dan lintas sektor terkait.

2. Perumusan dan penetapan penyebab isu

Penentuan perumusan dan penetapan penyebab masalah

dilakukan dengan teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth). Teknik

11
ini bertujuan untuk memprioritaskan penyebab masalah yang akan

dicarikan solusinya. Penerapan metode USG dengan memperhatikan

urgensi dari masalah (Urgency), keseriusan masalah yang dihadapi

(Serious), serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin

besar (Growth). Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan,

dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5. Isu yang

memiliki total skor tertinggi merupakan penyebab isu prioritas.

Tabel 3. Faktor Penyebab Isu dengan Analisis USG


Total
No Faktor Penyebab Isu U S G Rangking
nilai
1 Belum optimalnya peran 5 5 5 15 I
kader dalam penemuan
suspek TB
2 Sarana dan prasarana 4 3 3 10 III
yang belum memadai
3 Masyarakat lebih suka 4 3 4 11 II
berobat alternatif

Berdasarkan hasil USG diatas didapatkan penyebab isu adalah

belum optimalnya peran kader dalam penemuan suspek TB. Untuk itu

perlu diadakan optimalisasi peran kader dalam upaya peningkatan

penemuan suspek TB. Kegiatan ini dilakukan dengan cara peningkatan

pengetahuan kader melalui sosialisasi, penggalangan komitmen kader,

dan optimalisasi pengawasan kinerja kader oleh petugas kesehatan.

12
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Padang Kandis Kabupaten Lima Puluh Kota

Identifikasi Isu : Rendahnya penemuan suspek TB di wilayah kerja UPTD Puskesmas Padang Kandis
: Optimalisasi Peran Kader Dalam Penjaringan Suspek TB di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Gagasan
Padang Kandis
Pemecahan Isu
Tabel 2.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi Mata Terhadap Visi- Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 Permintaan 1. Menghadap Output Agenda II Ikut berkonstribusi Adapun
persetujuan atasan untuk dalam pencapaian nilai- nilai
atasan tentang mengkonsultasi-  Foto  Etika Publik salah satu misi dasar
rancangan kan rancangan  Catatan hasil Pada saat yaitu puskesmas
aktualisasi yang aktualisasi konsultasi menghadap Meningkatkan yang
akan atasan saya profesionalisme terkandung
dilaksanakan akan berperilaku SDM dengan dalam
ramah dan ditunjang sarana rancangan
sopan serta dan prasarana aktualisasi
menggunakan yang berkualitas. adalah
bahasa yang
baik dan benar Giat
Bekerja:
Tepat waktu,
 Komitmen disiplin,

13
mutu bekeja
Saya akan sesuai
2. Meminta  Foto menerima dan aturan
persetujuan mencatat
atasan arahan dari
atasan secara
efektif dan
efisien

Agenda III: WoG


Kegiatan diskusi
dan konsultasi
Hasil :
dengan atasan
Disetujuinya penting dilakukan
rancangan sehingga
kegiatan oleh koordinasi mudah
atasan dalam
pelaksanaan
aktualisasi
2 Koordinasi 1. Menghadap Output : Agenda II: Ikut berkonstribusi Kegiatan ini
dengan pemegang dalam pencapaian juga sangat
pemegang program untuk  Foto/Video  Etika publik salah satu misi memberi
program TB berdiskusi dan Pada saat yaitu kontribusi
untuk mensosialisasi- menghadap Meningkatkan
dan berdiskusi dalam

14
mendiskusikan kan rancangan dengan profesionalisme penerapan
rancangan kegiatan pemegang SDM dengan tata nilai
aktualisasi yang program saya ditunjang sarana “optimis
akan akan bersikap dan prasarana bekerja”
dilaksanakan ramah dan yang berkualitas.
sopan
2. Membuat
rancangan jadwal  Komitmen
kegiatan dan mutu
telaah staf Dalam
 Telaah staf membuat
rancangan
jadwal kegiatan,
saya akan
3. Mengajukan membuat telaah
telaah staff pada staf dengan
atasan baik dan benar

 Etika publik
Saat berdiskusi
 Telaah staf dengan atasan
yang sudah saya akan
ditanda- berperilaku
tangani Menggunakan
kepala bahasa yang
puskesmas sopan

15
Hasil :
Agenda III: WoG
Kesepahaman
dan kerjasama Dalam
dalam melaksanakan
melaksanakan kegiatan
kegiatan aktualisasi
dilakukan dengan
berkoordinasi dan
bekerjasama
dengan pemegang
program
3 Pembuatan media 1.Mencari dan Output: Agenda II: Ikut berkonstribusi Menjalan-
sosialisasi mengumpulkan menerapkan misi, kan
referensi tentang  Materi  Komitmen Mutu Mewujudkan kegiatan
Tuberkulosis Referensi Saya akan pelayanan dengan
 Foto mencari bahan kesehatan yang mewujud-
referensi dari text bermutu untuk kan nilai
book, jurnal, dan masyarakat secara Giat
lain sebagainya efektif dan efisien Bekerja,
dengan dan
mengambil dari profession-
sumber yang nal dalam
benar dan bekerja”
2. Pembuatan kredibel
media sosialisasi

16
 Komitmen Mutu
 Slide Dalam membuat
presentasi media sosialisasi
 Video saya akan
presentasi memperhatikan
kualitas dan
kebutuhan
masyarakat

3. Melakukan
konsultasi
dengan atasan
tentang media
sosialisasi yang
dibuat

Hasil :
Agenda III: WoG
Terdapat
media Pembuatan media
sosialisasi dengan profesional

17
yang dan berkoordinasi
berkualitas. dengan atasan

4 Pelaksanaan 1. Melakukan Ouput : Agenda II : Ikut berkonstribusi Kegiatan ini


sosialisasi presentasi secara menerapkan misi,’ juga sangat
Tuberkulosis verbal dengan  Foto/video  Etika publik Mewujudkan memberi
kepada kader dan metode Dalam pelayanan kontribusi
penggalangan presentasi melakukan kesehatan yang dalam
komitmen kader sosialisasi bermutu untuk penerapan
dalam secara verbal masyarakat secara tata nilai
penjaringan dengan metode efektif dan efisien “optimis
suspek TB presentasi saya bekerja”
akan bekerja
sama dengan
pemegang
program dan
menyampaikan
dengan baik
agar menjawab
keingintahuan
dan kebutuhan
masyarakat.
(etika publik)

18
2. Penandatangan  Foto/video  Akuntabilitas
lembar komitmen  Lembar Dalam
kader dalam komitmen penggalangan
penjaringan yang sudah komitmen harus
suspek TB ditanda- tercatat dan
tangani terdokumentasi
kader sehingga bisa
dijadikan
pertanggung
jawaban

Hasil : Agenda III :


 Terlaksana- Pelayanan
nya Publik
sosialisasi Sosialisasi
 Lembar dilaksanakan
komitmen sesuai dengan
yang sudah permasalahan
ditanda- yang ada di
tangani masyarakat
kader
5 Evaluasi dan hasil 1. Evaluasi secara  Foto/video Agenda II :
kinerja kader langsung bekerja  Catatan  Akuntabilitas
dalam sama dengan konsultasi Evaluasi
penjaringan pemegang dilakukan
suspek TB program TB atau dengan jujur dan

19
bidan desa dapat
dipertanggung-
jawabkan

2. Menyusun  Laporan  Akuntabilitas


laporan akhir akhir Dalam
kegiatan kegiatan menyusun
laporan akhir
kegiatan saya
akan membuat
laporan
penggunaan
dana dengan
jujur dan
bertanggung
jawab

 Anti korupsi
Dalam
menyusun
laporan akhir,
saya akan
menyusunnya
sesuai dengan
yang telah
terlaksana.

3. Melaporkan  Foto/video Dengan

20
kepada mentor  Laporan melaporkan
laporan hasil akhir hasil kegiatan
kegiatan kegiatan saya akan
yang sudah melakukannya
ditanda- dengan penuh
tangani tanggung jawab
Kepala (akuntabilitas)
Puskesmas dan bersedia
menerima
masukan,
kritikan ataupun
saran dan
mempertimbang
kan untuk
kemajuan
kedepannya
(komitmen
mutu).

Hasil : Agenda III


Peningkatan Pelaksaan
penemuan evaluasi
suspek TB bertujuan untuk
meningkatkan
mutu pelayanan
kepada
masyarakat

21
22

Anda mungkin juga menyukai