Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proyek Peningkatan Jalan

Pembangunan infrastruktur jalan merupakan salah satu upaya pemerintah


untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi ditengah ancaman
yang melanda dunia akhir-akhir ini. Dengan adanya infrastruktur untuk
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Aktifitas bongkar muat
di Pelabuhan Tanjung Mas terus menigkat setiap tahun sehingga lalu lintas
kendaraan besar dengan muatan barang berat sangat padat dan hal ini perlu
diimbangi dengan jenis jalan yang sesuai , yaitu jalan alteri utara.

Jalan Arteri Primer merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani dan
menghubungkan antara kota/kabupaten dalam satu wilayah maupun antar
kota/kabupaten luar wilayah. Proyek peningkatan struktur Jalan Arteri Utara
merupakan upaya pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat disegala aspek kehidupan.

Penulis memilih Proyek Pelebaran Jalan Arteri Utara, Cs untuk tempat


Praktik Kerja Lapangan karena menurut penulis peningkatan struktur jalan tersebut
sangat menarik untuk diamati dan dipelajari jalan yang sebelumnya dibangun dengan
perkerasan lentur (fleksible Pavement) kemudian ditingkatkan strukturalnya dengan
kembali dengan perkerasan kaku ( Rigid Pavement).

1.2 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah


1.2.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang Lingkup dari laporan praktik kerja lapangan mengenai


pelaksanaan “Proyek Peningkatan Jalan Arteri Utara” meliputi teknis
pelaksanaan peningkatan jalan dengan perkerasan kaku (rigid pavement) di
lapangan.

1
2

1.2.2 Pembatasan Masalah


Pelaksanaan Proyek Peningkatan jalan Arteri Utara ini tidak dapat diikuti
secara keseluruhan dikarenakan keterbaatasan waktu yang diberikan oleh
Politeknik Negeri Semarang.
Oleh karena itu, pembatasan masalah pada laporan ini dibatasi pada
pekerjaan yang dilaksanakan selama Praktik Kerja Lapangan meliputi :
1. Tinjauan Umum

Adalah pengamatan proyek secara umum yang meliputi keseluruhan


proyek, pihak-pihak yang terkait dalam proyek, pran dan proses
pekerjaan dan manajemen secara umum

2. Tinjauan Khusus
Adalah pengamatan khusus proyek yang berisi tentang pelaksanaan
pekerjaan yang diamati pada waktu pelaksanaan PKL. Dalam hal ini
penulis mengamati pekerjaan ( rigid pavement)
1.3 Tujuan dan Kegunaan Praktik Kerja Lapangan

Praktik pembk Kerja Lapangan secara umum bertujuan untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan dasar teknik ke dalam kerja nyata yaitu pada pelaksanaan
pembangunan proyek secara sistematis,serta mengembangkan kemampuan agar
menjadi tenaga yang profesional.

1.3.1 Tujuan dan Kegunaan Praktik Kerja Lapangan


Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan :
1. Untuk memenuhi tugas sebagai syarat pembuatan Tugas
Akhir ( TA) Pendidikan Diploma III Teknik Sipil
Politeknik Negeri Semarang.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kondisi lapangan
secara langsung dan mampu menerapkan teori maupun
praktik yang pernah didapat sebelumnya di bungku
kuliah.
3

3. Agar mahasiswa dapat mengenal tata cara pelaksanaan di


lapangan dan mengetahui terapan-terapan serta
relevansinya dalam kondisi yang sebenarnya.
4. Agar mahasiswa dapat mengatasi masalah yang timbul di
lapangan dan dapat menentukan alternatif permasalahan.
5. Untuk membuka jalur komunikasi antara mahasiswa
dengan orang –orang yang terlihat dalam proyek.
6. Mengembangkan kemampuan profesional dan
menerapkan ilmu pengetahuan dasar teknik dan keahlian
secara terpadu, sistematis, dan ilmiah dalam bentuk kerja
nyata pada pelaksanaan pembangunan proyek secara
kelompok.
Kegunaan Praktik Kerja Lapangan adalah :
a. Bagi Politeknik Negeri Semarang
Mempererat dan meningkatkan kerjasama antara
Politeknik Negeri Semarang sebagai Lembaga
Pendidikan dengan dunia industri konstruksi sebagai
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Bagi mahasiswa
1. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman
mengenai pengetahuan praktis di lapangan yang
merupakan aplikasi dari teori yang didapat dari
bangku kuliah.
2. Memperoleh bekal pengetahuan dan menambah
wawasan
3. Mahasiswa memiliki mental, diplin,
tanggungjawab, dan etos kerja yang baik.

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

a. Gambaran Umum Perusahaan


4

PT. Satwiga Mustika Naga merupakan badan usaha yang bergerak dibidang
penyedia jasa konstruksi sebagai kontraktor proyek jalan. Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 15 Maret 1984 dengan berjalannya waktu, MTK
melakukan berbagai perbaikan dalam rangka untuk terus berkembang serta
berkonstribusi untuk pembangunan bangsa dengan memberikan jasa konstruksi
diseluruh negeri. Kantor pusat PT. Satwiga Mustika Naga beralamatkan Jalan
Raya Geneng No.100 Ngawi Jawa Timur.
b. Data Kontrak
Kegiatan : Peleburan Jalan
Paket : Pelebaran Jalan Arteri Utara, Cs
Pengguna Jasa : Kepala Bidang Pembangunan Wilayah Jawa
Tengah Dinas Bina Marga Jawa Tengah
Selaku pejabat pembuat komitmen.

Tahun Anggaran : 2016

Nama Penyedia Jasa : PT. Satwiga Mustika Naga

Alamat Penyedia Jasa : Jalan Sukun Raya No.24

Nomor Kontrak : HK.02.03/PPKSK/III/2016/26

Tanggal Kontrak : 17 Maret 2016

Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Semarang

Nilai Kontrak : Rp 15.0230102.000

Waktu Pelaksanaan : 270 Hari

Waktu Pemeliharaan : 720 Hari Kalender

Sistem Kontrak : Kontrak Harga Satuan

Sumber Dana : APBN TA.2016

c. Struktur Organisasi Proyek


Suatu proyek akan berhasil jika proyek tersebut memiliki manajemen yang
baik melalui suatu organisasi proyek yang dibentuknya. Dalam penyelenggaraan
suatu proyek, penyelenggaraan dilakukan secara menyeluruh mulai dari
perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan
bermacam-macam unsur dan komponen yang mendukung antara
5

Gambar 1.1 Lokasi Proyek Jembatan

1.4 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang sedikit sudah disinggung di depan, maka
pelaksanaan proyek Pembangunan Abutmen Proyek Upper Pass Jalur Lingkar
Salatiga ini bertujuan :
1. Menjelaskan manajemen yang digunakan dalam pelaksanaan proyek di
lapangan
2. Mendiskripsikan tentang alat dan bahan yang digunakan dalam proyek
pembangunan Abutmen Upper Pass Jalur Lingkar Salatiga.
3. Menjelaskan mengenai metode pelaksanaan proyek di lapangan hingga
membuat penjadwalan (scheduling) dengan pembuatan time schedule dan
bar chart.
4. Menentukan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang seriil mungkin
dengan mempertimbangakn terhadap segala kemungkinan yang ada.
5. Mampu membuat serta menjelaskan metode pengendalian proyek dari
material, alat, tenaga dan pengendalian mutu hingga cash flow.
6

6. Mampu menyelesaikan pekerjaan konstruksi sesuai jadwal dan kualitas


sesuai dengan spek dalam dokumen kontrak dan tentu memperoleh
keuntungan.

1.5 Ruang Lingkup


Di dalam pelaksanaan proyek Pembangunan Abutmen Proyek Upper Pass
Jalur Lingkar Salatiga ini, penulis hanya akan membahas tentang rencana
pelaksanaan pembangunan struktur bawah (abutmen) dari Upper Pass Jalur
Lingkar Salatiga tepatnya pada STA 2+983, Provinsi Jawa tengah yang meliputi :
a. Pekerjaan Non Teknis
Pekerjaan non teknis di lapangan meliputi manajemen proyek Pembangunan
Upper Pass Jalur Lingkar Salatiga serta rencana anggaran biaya
pelaksanaan proyek Pembangunan Upper Pass Jalur Lingkar Salatiga.
b. Data Teknis
Data teknis Upper Pass Jalur Lingkar Salatiga meliputi tinggi abutmen 5,50
meter, abutmen tersebut menggunakan pondasi tiang pancang dengan
diameter 50 cm serta berkedalaman pondasi terhadap abutmen 9,00 meter.
Jumlah titik pondasi tiang pancang sebanyak 20 titik.
c. Pekerjaan Teknis
Pekerjaan teknis yang ada dilapangan meliputi pekerjaan persiapan,
pekerjaan tanah, pekerjaan tiang pancang, pekerjaan struktur dan pekerjaan
akhir.
d. Pengendalian Pekerjaan
Pengendalian pekerjaan meliputi pengendalian mutu, pengendalian waktu,
pengendalian biaya, pengendalian tenaga kerja, pengendalian alat dan bahan
serta pengendalian administrasi.

1.6 Pembatasan Masalah


Pelaksanaan Pembangunan Uppe Pass Jalur Lingkar Salatiga begitu luas
dan kompleks, oleh karenanya penulis hanya akan membahas pelaksanaan
struktur bawah jembatan yang meliputi :
7

a. Manajemen proyek
Manajemen proyek meliputi susunan organisasi proyek, tugas dan
wewenang, unsur – unsur organisasi proyek, hubungan kerja dan koordinasi
pihak – pihak yang terkait.
b. Spesifikasi alat dan bahan
Yang akan dibahas pada bagian ini adalah tentang pengadaan alat yang
diperhitungkan dengan teliti antara menyewa atau membeli sendiri, sesuai
fungsi efisiensi, manakah yang akan dipergunakan untuk menekan biaya
pelaksanaan. Selain itu dalam memilih alat haruslah diperhatikan spesifikasi
dan kapasitasnya untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan biaya
seminimal mungkin.
c. Rencana pelaksanaan pekerjaan
Bagian ini akan diuraikan bagaimana metode atau rencana pelaksanaan
pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi dan
pekerjaan struktur.
d. Rencana anggaran pelaksanaan
Dalam perencanaan suatu proyek, pasti membutuhkan biaya yang tidak
sedikit, dalam hal ini akan dibatasi pada rencana anggaran pelaksanaan
pekerjaan pondasi dan pekerjaan struktur saja.
e. Pengendalian proyek
Pada bagian rencana kerja terdiri dari pembuatan network planning,
barchart material, dan alat serta tenaga kerja untuk pekerjaan pondasi dan
struktur abutmen.

1.7 Metode Pengumpulan Data


Dalam pelaksanaan proyek Pembangunan Abutmen Proyek Upper Pass
Jalur Lingkar Salatiga ini, penulis menggunakan beberapa metode untuk
menyelesaikannya. Metode yang digunakan diantaranya adalah dengan
melakukan survey lapangan, study pustaka dan wawancara langsung.

1.8 Sistematika Penulisan


8

Sistematika penulisan yang digunakan dalam proyek Pembangunan


Abutmen Proyek Upper Pass Jalur Lingkar Salatiga ini dibagi dalam 8 bab
dengan garis besar sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Menyajikan gambaran umum rencana pembahasan materi yaitu latar belakang,
tujuan, ruang lingkup, pembatasan masalah, metode pengumpulan data serta
sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI


Mencakup dasar teori yang digunakan sebagai dasar pedoman untuk
menyelesaikan bab – bab berikutnya dengan menyebutkan sumber yang
digunakan.

BAB III MANAJEMEN PROYEK


Memberikan uaraian tentang struktur organisasi proyek lengakap dengan tugas
dan wewenangnya, struktur organisasi di lapangan beserta tugas dan
wewenangnya serta bagaimana hubungan kerja dan koordinasi yang berkaitan
dengan kontrak proyek konstruksi.

BAB IV SPESIFIKASI ALAT DAN BAHAN


Mencakup peralatan dan bahan bangunan yang digunakan dalam pelaksanaan
proyek di lapangna.

BAB V RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN


Berisikan mengenai uraian pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan,
diantaranya berisi tentang pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan
pondasi tiang pancang, pekerjaan struktur, dan pekerjaan akhir.

BAB VI RENCANA ANGGARAN PELAKSANAAN


9

Pada Bab ini membahas rekapitulasi akhir, rekapitulasi awal, daftar upah dan
harga bahan, analisa harga satuan, rincian kuantitas pekerjaan (Bill Of Quantity)
dan perhitungan volume (calculation sheet).

BAB VII PENGENDALIAN PROYEK


Yang termasuk dalam Bab ini adalah tentang pengendalian waktu beserta
Network Planning, biaya, tenaga kerja, alat, bahan, mutu dan administrasi serta
daftar pemeriksaan.

BAB VIII PENUTUP


Pada Bab berisikan tentang kesimpulan dan saran mengenai pelaksanaan
pekerjaan konstruksi di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai