Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PENGUKURAN JARAK LANGSUNG

MATERI PRATIKUM : Pengukuran Jarak Langsung (Pelurusan)


HARI / TANGGAL : 6 November 2016
LOKASI PENGUKURAN : Jalan Kedung Ombo Belakang Kampus
NAMA ANGGOTA : 13
1. Nur Hidayati (16.25.061)
2. Bimantara H. Ramadhan (16.25.066)
3. Muhammad A. Akhyar (16.25.067)
4. Roybertho E. Mau (16.25.068)
5. Andy Subahagio (16.25.069)

1. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :


No ALAT YANG DIGUNAKAN JUMLAH
1 Jalon 3
2 Roll Meter 1
No BAHAN YANG DIGUNAKAN JUMLAH
1 Alat tulis 1

KESELAMATAN KERJA :

Adapun hal penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan


praktikum adalah dari keselamatan kerja. Keselamatan kerja agar pada saat
pelaksanaan praktikum tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan terhindar
dari resiko yang dapat menyebabkan terganggunya kegiatan praktikum. Adapun
hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Berdoa sebelum memulai kegiatan.
b) Memakai pakaian praktik.
c) Pergunakan peralatan sesuai dengan fungsi dan prosedur kerja operasional.
d) Perhatikan arahan dari dosen atau asistensi dosen pembimbing
e) Bekerjalan secara hati-hati dan sabar.
TAHAPAN PEKERJAAN :

1. PERSIAPAN
2. PENGECEKAN ALAT UKUR
3. ORENTASI LAPANGAN
4. PELURUSAN
5. PENGUKURAN JARAK LANGSUNG
6. PROSES DATA
7. DOKUMENTASI

PENJELASAN PEKERJAAN :

1. PERSIAPAN
Sebelum melakukan praktikum kami melakukan persiapan terlebih dahulu.
Adapun persiapan yang kami lakukan antara lain mempersiapkan personil dan
membagi tugas anggota kelompok secara individu akan tugasnya nanti dalam
melakukan praktikum di lapangan. Serta melakukan pengecekan kelengkapan
alat dan bahan yang nanti diperlukan dalam praktikum.

2. PENGECEKAN ALAT UKUR


Pengecekan alat disini bertujuan untuk mengetahui alat apa saja yang
nantinya akan dipergunakan saat pengukuran jarak langsung di lapangan.

3. ORENTASI LAPANGAN
Peninjauan terhadap kondisi lapangan yang akan menjadi tempat
pengukuran. Di sebut dengan orientasi lapangan. Orentasi lapangan dilakukan
untuk mendapatkan gambaran atau sketsa yang akan dijadikan lokasi
pengukuran jarak langsung.
4. PELURUSAN
a) Tancapkan jalon di titik A dan di titik B sebagai dua titik referensi.
b) Tancapkan jalon ketiga ditengah-tengah jalon A dan B ( titik C ) lakukan
pelurusan atau penarikan garis basis dengan cara melihat ketiga jalon
tersebut.
c) Setelah jalon dalam satu garis lurus kemudian lakukan pengukuran jarak
dengan menggunakan roll meter.
d) Pengamat menggunakan prisma pentagon yang dilengkapi unting-unting
dengan berjalan sepanjang garis basis. Pada sepanjang garis basis, tandai
titik tempat jatuh unting-unting untuk menunjukan detail.
e) Pada kaca prisma pentagon perhatikan jalon ( A, B, C ) hingga jalon
tampak satu garis lurus. Pastikan titik tempat prisma dan titik detail
membentuk sudut siku-siku. Selanjutnya lakukan pengukuran setiap pojok
gedung dan jarak detail-detail tersebut ke garis lurus sampai selesai.

5. PENGUKURAN JARAK LANGSUNG


1. Lakukan pelurusan terhadap dua titik yang akan diukur .
2. Ukur jarak titik A ke titik B dengan menggunakan roll meter.
3. Baca bacaan jarak yang tertera pada roll meter dan catat.
4. Apabila antara dua titik terlalu jauh untuk diukur langsung dengan
menggunakan roll meter, maka dilakukan pelurusan dengan menggunakan
bantuan jalon.
5. Lakukan kegiatan pengukuran diatas dengan menggunakan roll meter
sampai pada titik terakhir.
6. Pengukuranan jarak langsung titik A ke titik B dengan menggunakan roll
meter sebanyak 4 kali pengukuran dan masukkan hasil pengukuran
tersebut dalam rata-rata.
7. PROSES DATA
Dalam proses data lapangan pengukuran jarak langsung, kami
melakukan perhitungan dari titik A sampai titik B untuk mengetahui jarak
keseluruhan.
DA-B = (DA-p1) + (Dp1-p2) +(Dp2-p3) + (Dp3-p4) + (Dp4-p5) + (Dp5-p6) +
(Dp6-B)
= 14,75 + 3,87 + 6,72 + 12,52 + 7,77 + 13,43 + 1
= 60,06 Meter
Jadi, jarak langsung dari titik A ke B 60,06 Meter.

8. DOKUMENTASI
1. Pengukuran jarak dari titik A ke titik B

2. Pengukuran dari patok ke tortoar

Anda mungkin juga menyukai