PORTOPOLIO
PORTOPOLIO
FUNGSI KOMPOSISI
MATEMATIKA
XII IPS 2
FUNGSI KOMPOSISI
Fungsi komposisi merupakan suatu penggabungan dari operasi pada dua jenis fungsi f
(x) dan g (x) sampai bisa menghasilkan fungsi baru. Operasi fungsi komposisi juga biasa
dinotasikan dengan penggunaan huruf atau simbol “o” yang dibaca sebagai komposisi atau
bundaran.
Fungsi baru yang dapat terbentuk dari f (x) dan juga g (x), yakni:
1. (f o g)(x) = g dimasukkan ke f
2. (g o f)(x) = f dimasukkan ke g
Dalam fugsi komposisi juga dikenal dengan istilah fungsi tungal. Apa itu fungsi
tunggal? Fungsi tunggal sendiri adalah fungsi yang bisa dilambangkan dengan penggunaan
huruf “f o g” maupun juga bisa dibaca sebagai“fungsi f bundaran g”.
Fungsi “f o g” ini merupakan suatu fungsi g yang dikerjakan terlebih dahulu
kemudian dilanjutkan dengan f.
Sementara, untuk fungsi “g o f” dibaca sebagai fungsi g bundaran f. Sehingga, “g o f”
merupakan suatu fungsi dengan f dikerjakan terlebih dahulu daripada g.
Untuk mempermudah pemahaman dari uraian di atas, simak ulasan selengkapnya
mengenai fungsi komposisi di bawah ini.
Fungsi Komposisi
Seperti yang tela disebutkan di atas, fungsi komposisi merupakan suatu
penggabungan dari suatu operasi dua jenis fungsi f(x) dan juga g(x) sehingga mampu
menghasilkan suatu fungsi baru.
Adapun rumus untuk fungsi komposisi, yaitu:
1. Rumus Fungsi Komposisi
Sperti yang terdapat pada uraian di atas, operasi untuk fungsi komposisi tersebut biasa
dinotasikan dengan penggunakan huruf atau simbol “o”.
Di mana simbol tersebut bisa kita baca sebagai komposisi ataupun bundaran. Fungsi baru
inilah yang bisa terbentuk dari f(x) dan g(x) yaitu:
1. (f o g)(x) yang berarti g dimasukkan ke f
2. (g o f)(x) yang berarti f dimasukkan ke g
Fungsi tunggal merupakan suatu fungsi yang dapat dinotasikan dengan penggunakan
huruf “f o g” atau dapat dibaca “f bundaran g”.
Lalu Fungsi (f o g) (x) = f (g (x)) → fungsi g (x) dikomposisikan sebagai fungsi f (x)
Sementara itu, “g o f” dibaca sebagai fungsi g bundaran f. Sehingga, “g o f” merupakan
fungsi f yang diselesaikan terlebih dahulu dari fungsi g.
Dari definisi di atas maka bisa kita simpulkan jika fungsi yang melibatkan fungsi f dan g
bisa kita tulis seperti berikut ini:
• (g o f)(x) = g(f(x))
• (f o g)(x) = f(g(x))
3. Fungsi Invers
Fungsi invers terjadi sebab adanya sebuah fungsi yang dinotasikan dengan f (x) serta
memiliki relasi pada setiap himpunan A ke setiap himpunan B.
Sehingga akan menjadi sebuah fungsi invers yang dinotasikan dengan f-1 (x) yang
tak lain mempunyai relasi dari himpunan B ke setiap himpunan A.
Sehingga, fungsi invers diperoleah dari f : A → B yang berubah menjadi f-1 B → A
sehingga daerah asal atau domain f (x), menjadi daerah kawan atau kodomain menjadi
daerah hasil atau range f-1 (x) yakni himpunan A. Begitu pula sebaliknya terjadi pada
himpunan B.
Fungsi invers atau yang juga dikenal sebagai fungsi kebalikan adalah sebuah fungsi
yang berkebalikan dari fungsi asalnya.
Sebuah fungsi f mempunyai fungsi invers (kebalikan) f-1 jika f adalah fungsi satu-
satu dan fungsi pada (bijektif). Hubungan tersebut bisa dinyatakan seperti berikut:
(f-1)-1 = f
Simplenya, fungsi bijektif berlangsung pada saat jumlah anggota domain sama
dengan jumlah anggota kodomain.
Tidak terdapat dua atau lebih domain berbeda dipetakan ke kodomain yang sama.
Serta pada setiap kodomain mempunyai pasangan di domain.
Sebagai contoh, f fungsi yang memetakan x ke y, sehingga bisa kita tulisakan
menjadi y = f(x), maka f-1 merupakan fungsi yang memetakan y ke x, ditulis x = f-1(y).
Misalnya f : A →B fungsi bijektif. Invers fungsi f merupakan fungsi yang
mengawankan pada masing-masing elemen B dengan tepat satu elemen pada A.
Invers fungsi f juga dinyatakan dengan f-1 seperti di bawah ini:
Terdapat 3 tahapan untuk menentukan fungsi invers, antara lain:
1. Ubahlah bentuk y = f(x) menjadi bentuk x = f(y).
2. Tuliskan x sebagai f-1(y) sehingga f-1(y) = f(y).
3. Ubahlah variabel y dengan x sehingga akan didapatkan rumus fungsi invers f-1(x).
Fungsi Invers
1. f-1 (x) adalah invers dari fungsi f(x)
2. Menentukan fungsi invers : mengganti f (x)= y = …” menjadi “ f -1 (y)= x = …”
3. hubungan sifat fungsi invers dengan fungsi komposisi:
(f ◦ f-1)(x)= (f -1 ◦ f)(x)= l (x)
(f ◦ g)-1 (x)= (g-1 ◦ f-1)(x)
(f ◦ g)(x)= h (x)→ f (x)= (h ◦ g -1)(x)
Contoh Soal Fungsi Invers
Untuk memahami uraian di atas, berikut akan kami berikan contoh soal untuk fungsi
komposisi yang sederhana, perhatikan baik-baik ya.
Soal 1.
Jika diketahui suatu fungsi f (x) = 5x +20, hitunglah fungsi invers f-1 (x)!
Jawab:
Jika fungsi f (x) dinyatakan dalam bentuk y sama dengan fungsi x → f (x) = y, maka:
f (x) = 5x + 20 → y = 5x + 20
Kemudian, merubah x menjadi f-1 (y), sehingga akan kita dapatkan:
y = 5x + 20
5x = y – 20
x = (y – 20)/5
x = y/5 – 4
f-1 (y) = y/5 – 4
f-1 (x) = x/5 – 4 → sehingga kita dapatkan fungsi invers dari f (x) = 5x + 20
Soal 2.
Diketahui suatu fungsi f (x) = 3x − 1 dan juga g (x) = 2×2 + 3. Nilai dari komposisi
fungsi ( g o f )(1) yaitu?
A. 12
B. 8
C. 7
D. 11
E. 9
Jawaban
Diketahui:
• f (x) = 3x − 1 dan g (x) = 2×2 + 3
Ditanyakan:
( g o f )(1) =…?
Penyelesaian:
Masukkan f (x) nya ke dalam g (x), kemudian isi dengan 1, sehingga menjadi:
(g o f) (x) = 2 (3 x − 1) 2 + 3
(g o f) (x) = 2 (9 x 2 − 6x + 1) + 3
(g o f) (x) = 18x 2 − 12x + 2 + 3
(g o f) (x) = 18×2 − 12x + 5
(g o f) (1) = 18 (1) 2 − 12(1) + 5 = 11
Jawabannya : D
Soal 3.
Diketehui dua buah fungsi, yaitu sebagai berikut:
f (x) = 2x − 3
g (x) = x2 + 2x + 3
Apabila (f o g)(a) merupakan 33, maka tentukanlah nilai dari 5a!
Jawab:
Langkah pertama adalah mencari terlebih dahulu (f o g)(x), yaitu:
(f o g)(x) sama dengan 2(x2 + 2x + 3) − 3
(f o g)(x) sama dengan 2×2 4x + 6 − 3
(f o g)(x) sama dengan 2×2 4x + 3
33 sama dengan 2a2 4a + 3
2a2 4a − 30 sama dengan 0
a2 + 2a − 15 sama dengan 0
Lalu faktorkan hingga menjadi:
(a + 5)(a − 3) sama dengan 0
a = − 5 maupun a sama dengan 3
sampai kita peroleh:
5a = 5(−5) = −25 atau 5a = 5(3) = 15
Soal 4.
Apabila (f o g)(x) = x² + 3x + 4 serta g(x) = 4x – 5. Tentukan nilai dari f(3)!
Jawab:
(f o g)(x) sama dengan x² + 3x + 4
f (g(x)) sama dengan x² + 3x + 4
g(x) sama dengan 3 Jadi,
4x – 5 sama dengan 3
4x sama dengan 8
x sama dengan 2
f (g(x)) = x² + 3x + 4 serta untuk g(x) sama dengan 3 diperoleh x sama dengan 2
Sehingga kita ketahui: f (3) = 2² + 3 . 2 + 4 = 4 + 6 + 4 = 14
Soal 5.
(UN Matematika SMA IPA – 2010 P04)
Diketahui fungsi f(x) = 3x − 1 dan g(x) = 2x2 + 3. Nilai dari komposisi fungsi (g o f)(1)
=….
A. 7
B. 9
C. 11
D. 14
E. 17
Jawab:
Diketahui:
• f(x) = 3x − 1 dan g(x) = 2x2 + 3
Ditanyakan:
• (g o f)(1) =…….
Masukkan f(x) nya pada g(x) lalu isi dengan angka 1, sehingga akan menjadi:
(g o f)(x) = 2(3x − 1)2 + 3
(g o f)(x) = 2(9x2 − 6x + 1) + 3
(g o f)(x) = 18x2 − 12x + 2 + 3
(g o f)(x) = 18x2 − 12x + 5
(g o f)(1) = 18(1)2 − 12(1) + 5 = 11
Jawaban: C
Soal 6.
(SIMAK UI 2013 DASAR)
Diketahui suatu f -1 (4x-5) = 3x-1 dan (f -1 ◦ f)(5)= p2 +2p – 10 maka rata-rata dari nilai
p adalah…
a. -4
b. -2
c. -1
d. 1
e. 4
Jawab:
f (x) = y ↔ f -1 (y) = x
f (5) = y
f –1 (4x-5) = 3x-1
Sehingga akan kita peroleh 3x-1 = 5
x = 2 dan y = 4x-5 = 3
x=2
Menentukan nilai p
(f– -1 ◦ f)(5) = p2 + 2p-10
f -1 (f(5)) = p2 + 2p – 10
f—1(3) = p2 + 2p – 10
3(2)-1 = p2 + 2p – 10
p2 + 2p – 1 = 0
(p + 5)(p – 3) = 0
p = -5 dan p = 3
Sehingga, rata-rata nilai p adalah (-5) + 3 / 2 = -1
Jawaban: C
Soal 2.
(UN 2004)
Sebuah pemetaan f:R→R dengan (g ◦ f)(x) = 2x2 + 4 x + 5 dan g(x) = 2x + 3. Maka
f(x)=…
1. x2 + 2x + 1
2. x2 + 2x + 2
3. 2x2 + x + 2
4. 2x2 + 4x + 2
5. 2x2 + 4x + 1
Jawab:
Menentukan f(x)
(g ◦ f)(x) = 2x2 + 4x + 5
g(f(x)) = 2x2 + 4x + 5
2(f(x)) + 3 = 2x2 + 4x + 5
f(x) = x2 + 2x + 1
Jawabannya: A
Soal 3.
(SNMPTN 2010 Dasar)
Jika g(x – 2) = 2x – 3 dan (f ◦ g)(x – 2) = 4x2 – 8x + 3, maka f(-3) =…
1. -3
2. 0
3. 3
4. 12
5. 15
Jawab:
g(x – 2) = 2x – 3
(f ◦ g)(x – 2) = 4x2 – 8x + 3
f(g(x – 2)) = 4x2 – 8x + 3
f(2x – 3) = 4x2 – 8x + 3
Menentukan f(-3)
Jika -3 = 2x – 3 maka x = 0
Sehingga:
f(-3) = 4(0)2 – 8(0) + 3 = 3
Jawabannya: A
Soal 4.
(SIMAK UI 2012 DASAR)
Misalkan f : R→ R dan g : R→R, f(x) = x + 2 dan (g ◦ f)(x) = 2x2 + 4x – 6, Misalkan
juga x1dan x2 adalah akar-akar dari g(x) = 0 maka x1 + 2x2 =…
1. 0
2. 1
3. 3
4. 4
5. 5
Jawab:
Menentukan g(x).
(g ◦ f)(x) = 2x2 + 4x – 6
g(f(x)) = 2x2 + 4x – 6
g(x+2) = 2x2 + 4x -6
g(x) = 2(x – 2)2 + 4(x – 2) – 6 = 2x2 – 8x + 8 + 4x – 8 – 6 = 2x2 – 4x – 6
Menentukan x1 + 2x2
g(x) = 0
2x2 – 4x – 6 = 0
x2 – 2x – 3 = 0
(x-3)(x+1) = 0
x1=3 →x2 = -1, jadi 3
x1 = 2x2 = 3+2 (-1) = 1
atau
x1 = -1 → x2 = 3, jadi
x1 + 2x2 = (-1) + 2(3) = 5
Jawabannya: E