Daftar isi
Kata pengantar
BAB I
Pendahuluan
Pembahasan
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) di Indonesia merupakan salah satu komponen sistem
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Secara historis, unit gizi pertama kali dimasukkan ke dalam
struktur organisasi rumah sakit pada tahun 1962, yaitu di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
(RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Pada waktu itu unit gizi tersebut. dinamakan Bagian Gizi
dan berada dalam koordinasi layanan profesional bersama bagian medik, bagian perawatan, dan
bagian farmasi.
Dengan SK Menkes RI No. 983/Menkes/SK/XI/92 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum, maka unit gizi yang melaksanakan kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit
disebut Instalasi Gizi. Secara keseluruhan, pelayanan gizi di rumah sakit belum dapat dikatakan
memadai. Masalah yang dihadapi di beberapa rumah sakit masih merupakan masalah yang
mendasar, seperti kekurangan sumber biaya, tenaga dan sarana fisik, dan di samping itu peran
pengelola unit gizi dalam perencanaan kurang terlibat.
Pelayanan makanan rumah sakit di Indonesia, baik di rumah sakit pemerintah maupun swasta
saat ini sudah mulai menuju perbaikan, karena persaingan antar rumah untuk mendapatkan
kepuasan masyarakat khususnya pasien. Namun belum semua rumah sakit dapat melaksanakan
pelayanan makanan dengan pendekatan sistem, karena keterbatasan sumber daya yang ada,
terutama di rumah sakit kelas C dan D di daerah-daerah. Sehingga upaya penanganannya masih
dilakukan secara terpisah-pisah, dan belum menyeluruh. Misalnya, perbaikan sarana produksi
makanan tidak disertai dengan perbaikan sarana distribusi makanan dan penyediaan tenaga
berkualitas dalam jumlah yang memadai, dan ketenagaan yang digunakan, di samping kurang dalam
jumlah juga kurang dalam kompetensi.
Pada rumah sakit besar di perkotaan dengan sumber daya yang mencukupi, pelayanan makanannya
sudah dapat dilaksanakan dengan baik, sarana pelayanannya juga lebih baik.
Dalam pemberian makanan anak sekolah harus juga memperhatikan segi penyajian
makanannya yang lebih menarik, karena anak-anak sering mengalami kesulitan makan. Makanan
disajikan dengan alat yang menarik bagi anak, diberi bentuk yang memancing anak untuk mau
makan. Selain itu anak dibiasakan makan bersama, agar dapat memberi semangat pada masing-
masing anak untuk menyukai makan yang disajikan.
2.3 penyelenggaraan makanan asrama
Asrama adalah tempat atau wadah yang diorganisir sekelompok masyarakat tertentu yang
mendapat makanan secara kontinu. Pendirian asrama dan penyediaan pelayanan makanan bagi
penghuni asrama, didasarkan atas kebutuhan masyarakat yang oleh suatu kepentingan harus
berada di tempat dan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugasnya.