Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa
karena mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat
beberapa hal penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai
dengan topik yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk
menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki
beberapa ciri-ciri, seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi
penerorganisasi yang memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat
email dan asal organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal,
introduction, metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal
yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa
landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan
apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik
pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil
dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan
padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal.
B. Tujuan Critical Journal Review
1. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
2. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.

C. Manfaat Critical Journal Review


1. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
2. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.
D. Identitas Jurnal yang di Review
1. Jurnal Utama / Jurnal 1
Judul : PROBLEMATIKA KERAGAMAN KEBUDAYAAN DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN
No. ISSN : 2086-3462
1
Jenis : jurnal madaniyah
Nama Pengarang : ridwan
Tahun Terbit : agustus 2015
Penerbit : sekolah tinggi ilmu tarbiyah malang
Edisi : Volume 2 edisi IX

2. Jurnal Pembanding 1 / Jurnal 2


Judul : pengembangan civic skills melalui seminar Socrates dalam
pendidikan kewarganegaraan
No. ISSN : 2303-1174
Jenis : jurnal pancasila dan kewarganegaraan
Nama Pengarang : sutiyono
Tahun Terbit : 2017
Penerbit : Universitas muhammadiyah ponorogo
Edisi : Volume 2 Nomor 2

BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
2.1 Jurnal Utama / Jurnal 1
2.1.1 Latar Belakang

2
Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang biasa disebut dengan
masyarakat multikultural. Pada kondisi ini, dibutuhkan orang-orang yang mampu
berkomunikasi antar budaya dan mempunyai pengetahuan tentang perbandingan pola-pola
budaya, serta komunikasi lintas budaya. Hal ini dikarenakan keragaman masyarakat
berpotensi menimbulkan segmentasi kelompok, struktur yang terbagi-bagi, konsensus yang
lemah, sering terjadi konflik, integrasi yang dipaksakan, dan adanya dominasi kelompok,
yang pada akhirnya dapat melemahkan gerak kehidupan masyarakat itu sendiri. Adapun
komunikasi lintas budaya maupun antar budaya yang beroperasi dalam masyarakat
multikultural mengandung lima unsur penting, yakni: pertemuan berbagai kultur dalam waktu
dan tempat tertentu; pengakuan terhadap multikulturalisme dan pluralisme; serta perubahan
perilaku individu. Oleh karena itu, proses dan praktik komunikasi antar budaya maupun lintas
budaya sangat dibutuhkan yang berfungsi sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Proses
dan praktik komunikasi yang efektif sangat ditentukan oleh tingkat pengetahuan seseorang
tentang jenis, derajat dan fungsi, bahkan makna perbedaan antar budaya. Semakin tinggi
tingkat pengetahuan sosial budaya seseorang tentang perbedaan varian pola-pola budaya,
semakin besar pula peluang untuk dapat berkomunikasi antar budaya. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat pengetahuan tentang perbedaan varian pola-pola budaya, semakin kecil pula
peluang untuk berkomunikasi antar budaya.

2.1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari jurnal ini adalah bagaimana problematika yg terjadi akibat
2.1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan jurnal ini adalah
1. Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja
pegawai pada kantor TNI AL Lantamal VIII Manado.
2. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada kantor TNI AL
Lantamal VIII Manado.
3. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada kantor TNI AL Lantamal
VIII Manado.
2.1.4 Kajian Teoretis
Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk
mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa
gaya kepemimpinan adalah pola prilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh
seorang pemimpin. Sehingga gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu gaya yang
dapat memaximumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan dan mudah menyesuaikan
dengan segala situasi.
Siagian (2008:67), menyatakan bahwa motivasi artinya keseluruhan proses pemberian
motivasi bekerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan
iklas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis. Sedangkan menurut

3
Sedarmayanti (2007:40, timbulnya perilaku yang mengarah pada tujuan tertentu dengan
penuh komitmen sampai tercapainya tujuan yang dimaksud.
Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Kinerja
karyawan menurut Mangkunegara (2009:9), bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2.1.5 Metodologi Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode assosiatif yaitu untuk menganalisis
pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dengan
menggunakan analisis kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor Sekretariat Arsip TNI
Lantamal VIII Manado yang berjumlah 75 orang. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30
dari keseluruhan populasi, berdasarkan metode non probability sampling, yaitu penarikan
sampel tidak penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas yaitu bahwa tidak
semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian (Sarwono
2008:120). Dalam hal ini 30 pegawai yang dijadikan sampel adalah pegawai bagian
sekretariat (arsip).
2.1.6 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Gaya kepemimpinan dan motivasi secara simultan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai.
2. Gaya kepemimpinan secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai.
3. Motivasi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
2.2 Jurnal Pembanding 1 / Jurnal 2
2.2.1 Latar Belakang
Kelangsungan hidup sebuah organisasi bergantung pada pemimpinnya. Pemimpin
menjadi salah satu indikator penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi.
Pemimpin yang Reformis harus peka terhadap perubahan, mampu menganalisa apa yang
menjadi kelemahan dan kekuatan baik internal dan eksternal organisasinya, sehingga mampu
memecahkan masalah yang dihadapi, dan lebih meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja
organisasi. Dalam segala situasi pemimpin memilki peran yang sangat penting. Pemimpin
merupakan simbol, panutan, pendorong sekaligus sumber pengaruh, yang dapat mengarahkan
berbagai kegiatan dan sumber daya guna mencapai tujuannya. Kemampuan untuk

4
menyatukan aspek-aspek manusia menjadi kesulitan tersendiri, dan hal tersebut merupakan
salah satu tugas dari seorang pemimpin.
Budaya organisasi juga memiliki peran yang cukup penting dalam meningkatkan
kinerja karyawan. Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen
organisasi, menentukan identitas, suntikan energi, motivator, dan dapat dijadikan pedoman
bagi anggota organisasi. Budaya organisasi merupakan alat perekat yang mampu membuat
kelompok organisasi menjadi lebih dekat, yang dapat menjadi sebuah energi positif yang
mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik. Kepemimpinan dan budaya organisasi
memiliki hubungan yang sangat erat, karena setiap pimpinan memiliki gaya kepemimpinan
yang berbeda-beda yang pada akhirnya dari situlah akan terbentuk budaya organisasi.
Sehingga sering dikatakan bahwa budaya organisasi mencerminkan kepemimpinan dalam
organisasi tersebut, perumpamaannya bagaikan dua sisi mata uang yang memiliki nilai yang
sama.
2.2.1 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari jurnal ini adalah bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara?
2.2.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan jurnal ini adalah
1. Untuk mengukur secara simultan Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
2. Untuk mengukur secara parsial Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Karyawan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
3. Untuk mengukur secara parsial Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara.
2.2.4 Kajian Teoretis
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju
pencapaian sasaran. (Robbins, 2006). Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi
aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah suatu
proses memberi arti pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam
mencapai tujuan (Jacob & Jacques, 2008).
Budaya organisasi sebagai perangkat sistem nilai-nilai (values), keyakinan-keyakinan
(believes) atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para
anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah
organisasi. (Sutrisno, 2010). Budaya organisasi merupakan cara hidup dan gaya hidup dari

5
suatu organisasi yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai atau kepercayaan yang selama
ini dianut oleh anggota organisasi. (Ermawan, 2011).
Kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menetapkan
perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada
periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja
organisasi. (Gibson et al.,1996). Kinerja atau prestasi kerja seorang karyawan pada dasarnya
adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode waktu tertentu dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria lain yang ditentukan terlebih
dahulu dan telah disepakati bersama. (Soeprihanto, 2000).
2.2.5 Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian merupakan penelitian eksplanatori yang menjelaskan hubungan sebab
akibat variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan melihat fenomena dan untuk mengukur pengaruh gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
Jumlah karyawan yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara terdiri dari
102 orang, yang terdiri dari 10 orang pimpinan dan 92 orang karyawan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan. Berhubung jumlah populasi hanya 92 karyawan maka
penulis memutuskan seluruh populasi di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dijadikan
sampel, sehingga dapat dikatakan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh.
2.2.6 Hasil Penelitian
Secara simultan, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial gaya kepemimpinan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan namun tidak signifikan. Secara parsial budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2.3 Jurnal Pembanding 2 / Jurnal 3


2.3.1 Latar Belakang
Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola
bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi
dalam mencapai tujuannya. Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan
dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para
anggota organisasi bawahannya (Nawawi, 2003:115).
6
PT. Bank Negara Indonesia,Tbk dalam jangka waktu tertentu, Pemimpin dalam tiap
unit-unit perusahaan selalu dilakukan rolling jabatan, dimana setiap pemimpin memiliki gaya
kepemimpinan berbeda. Dimana setiap gaya kepemi mpinan memiliki dampak positif
maupun negatif atas kinerja karyawan. Aspek motivasi kerja karyawan juga menjadi aspek
penting dalam kinerja karyawan dimana dalam jaman globalisasi sekarang ini tentunya
kebutuhan setiap karyawan akan semakin bertambah seiring perkembangan jaman.
2.3.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari jurnal ini adalah bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan
motivasi terhadap kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia, Tbk Manado?

2.3.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penulisan jurnal ini adalah
1. Untuk menguji sejauh mana pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja
Karyawan (y) Dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (y) atau secara Parsial
pada PT. Bank Negara Indonesia,Tbk Manado?
2. Untuk menguji sejauh mana Pengaruh Variabel X (Gaya Kepemimpinan(X1) dan
Motivasi(X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) atau secara simultan pada
PT.Bank Negara Indonesia,Tbk Manado ?
3. Untuk mengetahui Variabel X (gaya kepemimpinanX1, MotivasiX2) yang paling
dominan berpengaruh terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan) pada PT.Bank Negara
Indonesia,Tbk Manado ?
2.3.4 Kajian Teoretis
Gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang sedemikian rupa untuk
mempengaruhi bawahannya agar dapat memaksimalkan kinerja yang dimiliki bawahannya
sehingga kinerja organisasi dan tujuan organisasi dapat dimaksimalkan.
Dalam kehidupan berorganisasi, pemberian dorongan sebagai bentuk motivasi kerja
kepada bawahan penting dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Malayu
(2005: 143), motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian
daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja
sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan. Motivasi merupakan factor yang kehadirannya dapat menimbulkan kepuasan kerja,

7
dan meningkatkan kinerja karyawan (Umar,1999). Kemudian Siagian (2002) mengatakan
bahwa dalam kehidupan berorganisasi, termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi, aspek
motivasi kerja mutlak mendapat perhatian serius dari para pemimpin yang setiap hari
berkontak langsung dengan bawahan di tempat kerja.
Setiap karyawan dituntut untuk memberikan kontribusi positif melalui kinerja yang
baik, mengingat kinerja organisasi tergantung pada kinerja karyawannya. Menurut Dessler
(2006) kinerja karyawan merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja
yang dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan organisasi. Kemudian
Robbins (2008) mendefinisikan kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam
pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan.
2.3.5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,
dengan pendekatan Analisa Korelasi Sederhana dan Regresi Linear Berganda untuk
mengukur hubungan antar variabel.
2.3.6 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas bahwa secara
parsial (individu) semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengaruh yang
diberikan kedua variabel bebas tersebut bersifat positif artinya semakin tinggi gaya
kepemimpinan dan motivasi maka mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja karyawan yang
dihasilkan. Penjelasan dari pengaruh masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Hasil pengujian hipotesis
telah membuktikan terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung
sebesar 2,098 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,043 tersebut lebih kecil dari
0,05, dengan demikian membuktikan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara
positif terhadap kinerja karyawan.
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Hasil pengujian hipotesis telah
membuktikan terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan. Melalui
hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar 3,909 dengan
taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa
secara statistik membuktikan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel motivasi terhadap kinerja
karyawan.

8
3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan Nilai R Square yang didapat sebesar 0,637 atau 63,7% menjelaskan
besarnya pengaruh variabel X (gaya kepemimpinan dan motivasi) terhadap variabel Y
(kinerja karyawan). Nilai R Square di atas dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh
variabel X terhadap Y adalah sebesar 63,7% sedangkan sisanya 36,3% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti dalam penelitian ini seperti atmosfir
kerja, penempatan, pendidikan dan variabel lainnya.

BAB III
KRITIK DAN KOMENTAR
1. Dari segi ini, jurnal 3 lebih baik dibanding jurnal 1 dan 2. Pada jurnal 3 setiap materi
dibahas secara spesifik dan terperinci, ada kesimpulan setiap pendapat dari beberapa
ahli, sedangkan pada jurnal 1 dan 2 pembahasan materi hanya secara umum, tidak
secara khusus, tidak terdapat pula kesimpulan yang diberikan oleh peneliti dari
pendapat-pendapat yang dikemukakan.
2. Metode penelitian pada jurnal 3, sangat baik, metode metode dirincikan secara
signifikan, sedangkan pada jurnal 1 dan 2 tidak membuat kerangka metode penelitian,
sehingga pembaca sulit untuk memahami instrumen penelitian yang digunakan
3. Dari segi penyusunan penelitian, pada jurnal 3, penulis membuat kerangka jurnal
sangat baik, memudahkan pembaca untuk mengkaji isi dari jurnal tersebut, sedangkan
pada jurnal 1 dan jurnal 2 banyak kekurangan seperti, tidak ada sumber data penulisan
jurnal begitu juga dengan teknik pengambilan data.
4. Setiap jurnal memiliki kesimpulan dan saran dari setiap penelitian yang dilakukan,
tetapi pada jurnal 3, lebih spesifik memberikan kesimpulan dibandingkan jurnal 1 dan
jurnal 2. Dibuktikan dengan menyimpulkan dari setiap pembahasan secara rinci.
Sehingga tujuan dari penulisan jurnal telah dapat difahami.
5. Dari segi penulisan, semua jurnal diketik dengan rapi, tetapi ada kekurangan di jurnal
1, ada penomoran yang dibuat tapi tidak di isi, sehingga hanya muncul nomor saja.

Anda mungkin juga menyukai