Anda di halaman 1dari 34

Khair

1
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

dot.
kutulis ini untukmu,
untuk orang-orang yang ingin berhenti tapi terasa sulit sekali,
untuk orang-orang yang sadar bahwa yang dilakukan adalah
kesalahan namun tetap ia jalankan,
untuk orang-orang yang merasa sudah terlanjur, jadi menikmati
setiap perjalanan dengan penyesalan yang tak kunjung luntur,
untuk orang-orang yang terperosok di kedalaman, ingin keluar
tapi tidak menemukan pertolongan

kusampaikan ini juga untukku,


yang melakukan banyak kesalahan, merahasiakan,
disembunyikan,
padahal.. ah.. entahlah…
untukku,
yang masuk ke jurang dan ingin kembali di jalan terang-
benderang.

2
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. satu

Selamat pagi dan selamat berakhir pekan untuk semua isi


hati yang enggan untuk dilupakan.
Selamat menikmati waktu berkualitas bersama orang-
orang tersayang dengan meninggalkan dunia nyata, karena untuk
sesaat dia yang memberi banyak luka.
Dan selamat menjalani ribuan kebahagiaan yang
ditemukan setelah berani merelakan kepergiaan keburukan-
keburukan.
.
Berceritalah. Luapkan segala rasa yang ada. Menangislah.
Buang keterpurukan yang menyesakkan dada. Meski seringkali
kita akan sulit untuk bernapas. Lakukan saja. Lalui. Karena jika
tidak kamu mulai saat ini, semuanya akan menjadi sulit. Jalan-
jalan semakin terlihat rumit. Kondisimu mendadak bertambah
sakit. Kamu menjadi orang yang disakiti oleh orang lain sekaligus
menyakiti orang lain. Maka berhenti. Pergi. Jangan lihat ke
belakang lagi. Hancurkan hayalan-hayalan yang belum tertata
rapi. Musnahlah cerita-cerita hanya sampai detik ini.
Aku sampaikan nasehat ini untuk diriku sendiri agar tidak
lupa untuk kembali menata diri. Sejauh manapun perjalanan,
3
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

jangan lupa untuk pulang ke pelukan Tuhan. Sudah melewati jalur


pesakitan yang tak tertahankan, mari kembali mengatur jiwa agar
dia kembali mengenal tujuan ia diciptakan. Apa dan siapapun
yang telah kamu hadapi, ayo berbalik. Palingkan badan dan
hatimu ke titik semula. Tempat dimana kamu memulai kebaikan-
kebaikan yang sesuai dengan kata hati. Sesuai dengan kemauan
diri. Sesuai semua aturan mutlak dari Tuhan yang harus kamu
patuhi.
Kamu bukan orang sembarangan. Jangan bertingkah
terlampau jauh. Jangan berbuat menjadi-jadi. Kembalilah. Karena
orang-orang di masa itu tidak baik untukmu, maka pergilah.
Pergilah jika kamu tidak sanggup melihat mereka. Jika kamu
tidak sanggup mengusir mereka. Tidak sanggup memperbaiki
mereka.
Tuhan selalu bersamamu. Minta tolonglah dengan sholat
dan sabar. Menangislah. Lagi.
Untuk apa yang kamu ingin temukan, jika nanti bertemu,
mungkin itu adalah ujian bagimu. Proses menguji ketetapan hati
dan seberapa kuat ketahanan yang kamu miliki.
Namun jika pada akhirnya tidak ada pertemuan lagi
setelah sekian lama ini, maka itu adalah anugerah yang Dia beri.
Kamu cukup beruntung bahwa Dia menyelematkan dari
keburukan-keburukan lagi.
4
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. dua

Aku memulai beberapa prahara, kala itu perlahan-lahan.


Setahap demi setahap. Tidak serta merta. Cukup satu dan dua
langkah. Begitu pertama-tamanya. Lambat laun mulai keterlaluan.
Mulai kelewatan.
Karena telah benar-benar kusadari bahwa separuh dari
penguasaan diri ada pada diri kita pribadi, jika seringkali aku
melakukan kesalahan, maka akulah penyebabnya. Kesalahan yang
diada-adakan. Yang alasan melakukannya disandarkan oleh
pembenaran-pembenaran. Dilakukan karena dibuat-buat.
Dulu aku cukup takut. Sekarang aku sangat takut. Malah
kini sedang mengalami ketakutan yang akut. Tapi di sisi lain aku
semakin antusias. Semakin bersemangat. Dasar! Akal sehat yang
bodoh!
Jika aku punya banyak alasan untuk melanjutkan,
termasuk pernyataan yang dipahami sebagai pembenaran belaka
seperti t.e.r.l.a.n.j.u.r, maka aku pun harus punya alasan untuk
b.e.r.h.e.n.t.i.
Come on!
Bukankah aku lebih baik memaki diriku sendiri untuk
kejahatan yang dilakukan?
5
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

Seharusnya aku menghukum dan mengutuk perbuatanku


sebelum Tuhan yang turun tangan!
Oh manusia! Berpikirlah karena kamu punya kemampuan
untuk itu. Apa yang kamu harapkan dengan melakukan perbuatan
semacam hal keji seperti ini.
K. E. J. I.
Ya! K. E. J. I.
Sengaja ku-capslock supaya kamu sadar saat
membacanya. Supaya kamu mendengar pekikan suara yang
tersembunyi dari typing-ku ini.
Sekarang sadarilah bahwa yang bisa kamu kendalikan
adalah dirimu sendiri. Apapun yang orang lakukan, katakan dan
lain-lain, jalan yang dipilih itu tetap kamu yang putuskan.
Sadarilah bahwa kamu tidak bisa mengendalikan orang
lain. Jadi kendalikan dirimu! Jangan bertindak bodoh dengan
melampaui batas.
Berhenti! Saat jalan di depanmu semakin buruk untuk
kamu lalui. Berhenti karena kamu tidak sanggup menemui orang-
orang jahat yang akan berperilaku buruk kepadamu. Berpalinglah
dari mereka meski kamu tahu kalau orang-orang itu masih
memiliki sisi yang baik. Tapi orang jahat tetaplah jahat. Perlakuan
jahat itu hanya tinggal menunggu saat yang tepat.

6
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

Karena kamu tidak sanggup menghadapi mereka,


berhentilah. Serahkan setiap hal yang tidak bisa kamu lalui pada
Tuhan.
Doakan agar mereka membaik dan semakin baik-baik
saja.
Semoga kamu memperoleh apa yang kamu doakan.

7
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. tiga

Kutulis bagian ini dengan hati teriris. Isi hati itu sedang
menahan sakit dan kini meringis. Sedangkan dada berdentum kuat
seakan meledak-ledak. Sesak. Kutarik napas dalam-dalam.
Berulang kali. Namun tetap saja jantungku terasa berat untuk
menghirup napas lega.
Kupikir tenang-tenang untuk alasan apa ini semua. Apalah
daya, aku semakin termakan kata-kata. Semakin kucari
jawabannya, semakin bersembunyi nama-nama yang kusebut di
sana. Semakin aku berusaha, rasa pedih pula semakin menjadi-
jadi. Aku tidak yakin bila ada luka di sana. Tapi yang sedang
kurasakan ada tanda perih yang menganga bekas sayatan
peristiwa.
Kubisikkan kata-kata, tapi mereka enggan ke sana.
“Jangan lakukan hal yang mengada-ada.”
“Jangan buat hatimu mendapatkan kesulitan.”
“Tidak seharusnya kamu menikmati situasi yang
membuatmu semakin terluka.”
“Tidak pantas kamu mengalami perasaan yang
menimbulkan berbagai keburukan.”

8
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. empat

Di hari berikutnya, aku mulai menyadari bahwa di antara


kata „mulai dan akhir‟, tidak ada yang pernah benar-benar
berakhir. Setelah semuanya selesai, ternyata tidak semuanya
benar-benar selesai. Masih terdapat sisa-sisa yang menyisakan
setiap kelakukan. Tetap ada ampas-ampas yang berserakan.
Sekuat apapun merapikan dan serajin apapun menata ulang,
mereka terus melayang-layang. Mereka terbang di awang-awang.
Namanya kenangan. Ia adalah siaran ulang yang menetap di
ingatan. Pada suatu saat akan pergi. Lalu tiba-tiba datang sesuka
hati.
Tidak pernah benar-benar berhenti. Tidak pernah benar-
benar selesai.
Maka saat itu tiba, hibur hati kita. Besarkan dia. Berpikir
dan merasakan isi hati lebih dalam lagi. Dengarkan apa kata
mereka. Aku yakin mereka mengatakan apa yang benar-benar
ingin dilupakan. Apa yang benar-benar ingin dihentikan. Apa
yang sungguh-sungguh harus diselesaikan.
Tersenyumlah.

9
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

Biarkan itu jadi ingatan, pengalaman dan pelajaran. Kita


tidak lagi berada di dunia yang disebut kesalahan. Kita kini telah
beda haluan.
Tersenyumlah walau nantinya bertemu dengan peristiwa
dan orang-orang yang membuatmu melakukan kesalahan. Hibur
hatimu. Hibur akal dan jiwamu. Mereka telah kita selesaikan. Kita
terus belajar untuk menghentikan berbagai kesalahan. Kita telah
berubah.

10
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. lima

Cukup!
Berhenti sampai di situ!
Lihat ke belakang!
Berbaliklah!
Kedepankan akal dan hatimu bersamaan. Tidak berat
sebelah!
Kuteriaki diriku sendiri. Kucaci maki diriku sendiri.
Jernihkan pikiranmu!
Engkau tahu di depanmu adalah kesalahan, lalu kenapa
terus kau lanjutkan perjalanan!
Bukankah itu kebodohan!
Untuk apa ijazahmu itu!
Untuk apa pengalamanmu semua!
Untuk apa relasi-relasimu!
Untuk apa reputasi yang kau punya!
Untuk apa kesenangan yang di depan mata tapi
menyengsarakan!
Untuk apa!
Hah!
Untuk apa!
11
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. enam

Aku nasehatiku diriku


“Jika kamu telah memutuskan untuk berhenti, maka
jangan cari-cari alasan lagi. Jangan buat-buat pembenaran untuk
melanjutkan.”
Pada awalnya, kesalahan pertama kali yang telah kamu
lakukan membuatmu terpuruk. Rasa penyesalanmu
membumbung. Tangisan dan rintihan dengan air matamu terkucur
deras. Kata-kata yang keluar dari lidahmu begitu getir. Benar-
benar terdengar mengiris perasaan. Seakan-akan air mata yang
telah kamu simpan-simpan, semua ingin ditumpahkan.
Kesalahan yang berikutnya, yang kedua, ketiga dan
seterusnya kenapa tidak lagi sama wahai diri? Kemana perginya
hati? Apa penyebab kamu tak lagi menyesali diri? Haruskah
kesalahan-kesalahan itu kamu ulangi? Bahkan kini semua kata-
kata getir itu terlupa. Seakan-akan sudah terbiasa.
Wahai diri.

12
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. tujuh

Jawaban yang sangat jelas sudah kamu dapatkan. Jalan


buntu yang kamu takutkan kini sudah di hadapan. Semua yang
kamu khawatirkan menjelma jadi kenyataan.
Lalu mengapa terus mencoba-coba cari cara lain agar
hasilnya juga lain. Lalu mengapa perlakuan itu terus diulang
dengan harapan jawabannya bisa berubah. Lalu untuk apa usaha
sekuat tenagamu bila pada akhirnya kamu akan selalu
menemukan kekecewaan yang sama. Kamu menjumpai rasa sakit
hati itu lagi dan lagi.
Mari katakan pada diri sendiri.
Yang telah terjadi, ya sudahlah. Saat ini biarkan mereka
menepi. Kita relakan mereka pergi. Lihatlah sekali. Lihatlah
sekilas lagi. Setelah itu biarkan mereka mengendarai kehidupan
mereka sendiri.
Sedangkan untuk kamu, sadarlah, tenangkan hatimu. Sungguh
banyak sekali tanggungjawab yang menunggu untuk ditunaikan.
Sadarkan dirimu. Ingat-ingatlah lagi dirimu yang dulu. Tutuplah
lubang di hati dengan itu. Bangkitkan jiwamu. Ada singa yang
dulu tertidur kini malah semakin terlelap. Bangunkan dia. Sudah
lama sekali semangat hidupmu meredup.
13
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. delapan

Hati yang merasakan sakit. Dada yang sedang bernapas


seringkali tersesak. Dan darah yang berdesir kencang membawa
ingatan tentang kenangan pahit. Air-air mata menggenang di
pelupuk. Bahkan batin ingin menjerit sekuat mungkin tapi hanya
bisa tertahan di dada.
Semuanya semakin menyesakkan. Semuanya semakin
membebani. Semuanya semakin terasa sulit dipikul sendiri.
Di saat aku ingin berhenti, saat akan berhenti, saat
memutuskan untuk berhenti, saat sedang berada di titik
penghentian, sampai saat ini menjalani hidup-hidup dengan
meninggalkan titik tersebut, semakin saat semakin menyesakkan
dada.
Oh Tuhan.
Walaupun aku telah pergi. Walau tidak ada lagi yang
kusisakan dari peristiwa kemarin hari. Meski cerita-cerita itu
sudah tidak ada lagi. Semakin lama semakin menyesakkan dada.
Oh Tuhan.
Beginilah berproses. Beginilah jalan-jalan yang kupilih.
Berhenti dari masa lalu bukan berarti meninggalkan mereka
seluruhnya. Namun artinya tetap menyisakan beberapa hal yang
14
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

mesti kita ingat sendiri. Hal-hal yang terkadang begitu


menyakitkan dan hanya kita yang tahu sendiri.
Bagaimanapun jalan yang kulalui. Aku harus melewati ini.
Cepat atau lambat aku akan disuruh memilih dengan pilihan ini.
Kusampaikan padamu wahai hati yang saat ini sedang
merasakan sakit dan pada dada yang seringkali sesak secara tiba-
tiba,
“Sedih itu bagus, artinya kamu berperasaan. Pasti akan
ada hari-hari yang baru, kesempatan baru, seseorang yang baru.
Dan kamu akan ceria lagi. Jadi bersabarlah.”

15
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. sembilan

Jatuh cinta yang kamu rasakan bukan benar-benar cinta


jika itu aneh. Aneh karena seringkali jika ditanya alasannya, kamu
mengelak. Kamu tidak tahu kenapa. Bahkan bertanya-tanya pada
diri sendiri apa alasan jatuh cinta. Ini aneh.
Malah lebih aneh lagi jika kamu bilang itu adalah cinta
tapi kamu ingin berhenti. Berhenti mencintai.
Kukatakan padamu bahwa kamu telah menyadari bahwa
itu bukanlah cinta. Cinta tidak seperti itu.
Yang pertama alasan kehadirannya yang membuatmu
gelisah adalah salah. Kamu khawatir dan gelisah karena sesuatu.
Ketahuilah bahwa yang membuat hati was-was dan gelisah adalah
sesuatu kesalahan. Biasanya adalah perbuatan dosa. Maka ketika
menemukan cinta dan was-was secara bersamaan, itu artinya
adalah kesalahan. Seringkali kedua hal yang datang berbarengan
ini tanpa aba-aba. Mereka tiba-tiba hadir tanpa banyak kata.
Selanjutnya jika cinta itu malah memperburuk keadaanmu
dan secara nyata telah memberikan jalan-jalan yang salah,
sesungguhnya firasatmu untuk berhenti berasal dari kata hati.
Bisikan naluri untuk berhenti harusnya kamu tunaikan. Karena
cepat atau lambat, tabir penghalang masa depan itu akan terbuka
16
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

juga. Justru bila kamu telah menemukan petunjuk bahwa waktu-


waktu yang akan kamu lalui bersamanya adalah kesalahan, ini
akan memberikan kamu banyak kesempatan untuk berhenti
sebelum semuanya dilakukan dengan paksaan. Mumpung masih
di sini. Selagi masih berada di titik ini. Silahkan berhenti.
Mundurlah dengan rapi.
Sekali lagi jika itu aneh. Namanya bukan cinta.
Lalu cinta itu apa?
Ia bagaimana?
Dan alasan-alasan untuk kehadirannya apa saja?
Dot.

17
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. sepuluh

Kamu tidak bisa terus berharap padaku. Kali ini biar aku
yang memohon padamu untuk berhenti mendekatiku. Dan
kumohon agar aku boleh berhenti membalas sapaanmu. Dua-dua
pilihan ini harus kita lakukan. Sebenarnya mereka bukanlah
pilihan tapi keharusan.
Kusampaikan permintaan maafku padamu. Maaf yang
sedari dulu ingin kukatakan. Maaf karena tidak dari awal
kuutarakan.
Sudah kusadari bahwa ini adalah kesalahan. Kesalahan
yang sengaja kamu lakukan. Kesalahan yang aku harapkan akan
menemukan kebaikan. Namun pada akhirnya hal seperti ini akan
terjadi. Kalimat-kalimat yang terus menghantui berbicara padaku
untuk berhenti. Mereka mengelilingi dirimu untuk bilang
berhenti.
Bila kuhitung waktu yang dihabiskan, energi yang
digunakan dan kata-kata yang telah terlontarkan, aku ingin
semuanya kembali. Kembali padaku seperti semula. Kembali
seperti dulu. Seperti tidak ada kejadian denganmu sama sekali.
Aku tarik semuanya. Aku ambil seluruhnya lagi.

18
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

Hal penting yang harus kuberitahu padamu. Apapun


keputusanmu, aku tetap akan berhenti. Berhenti untuk
menemanimu. Berhenti untuk menjawab pertanyaan kenapamu.
Berhenti untuk berjanji ini dan itu. Berhenti untuk mengganggu
ketenangan hidupmu. Dan berhenti dari mengisi detik-detik pada
waktumu.
Apapun keputusanmu, aku tetap akan berhenti.
Sekali lagi telah kusadari bahwa kesalahan ini harus
segera dihentikan.
Bukan kamu yang salah. Kamu bukan orang yang salah.
Lebih tepat alasannya begini, jika kamu mendekatiku dan aku
menyambutmu, aku yang salah. Aku terjerumus dalam kesalahan.
Dan itu tampak nyata sekali.
Kamu bukanlah orang yang salah. Hanya aku.
Terimakasih dan semua yang kamu beri aku kembalikan
lagi.

19
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. sebelas

Ada titik jenuh dimana kamu yang bekerja keras ternyata


tidak memperoleh apa yang seharusnya didapatkan.
Ada saat membosankan di waktu kamu mengerahkan
seluruh tenaga tapi apresiasinya tidak sesuai dengan harapan.
Ada peristiwa yang tak menghargai sama sekali padahal
sudah begini dan begitu.
Ada penghargaan yang tidak dibalas dengan penghargaan
pula.
Ada kisah pengorbanan yang terus dipinta hingga hilang
semua sari raga. Namun ternyata sebatas untuk memanfaatkan diri
saja.
Berhenti.

20
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. dua belas

Adakalanya aku ingin sekali berhenti tapi tidak


menemukan solusi. Bukan hanya solusi tapi juga jalan keluar
yang langsung bisa dilalui. Jalan-jalan yang kutampak nyata.
Tapakan-tapakan yang mengantarkanku keluar dari nestapa ini.
Rasa gundah, gelisah, was-was, cemas dan khawatir yang
tak berkesudahan ini membuatku muak. Jika bisa kumuntahkan
mereka, mungkin semua isi perutku pun ikut keluar. Aku jijik tapi
kutelan juga. Aku menahan muntah tapi terus kuhidangkan di
meja makan juga.
Kutulis ini untuk mengeluarkan isi perutku. Aku jijik
sampai-sampai tak tahan jika ia berada di tubuhku.
Tapi. Tapi sulit sekali mengeluarkannya dari hatiku. Ingin.
Ingin sekali kubuang jauh-jauh isinya yang membodohi diri.

21
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. tiga belas

Ayo belajar untuk tidak peduli.


Wahai diri, mari mencoba bersikap tega.
Apapun yang ia lakukan nanti. Apapun yang ia buat esok
hari. Kamu tetap dan harus berhenti. Takkan goyah meski sampai
mati. Pendirianmu tidak bisa diubah-ubah lagi.
Ayo belajar tidak peduli.
Untuk menjauh dari jalan-jalan yang salah saat kamu
menemukan orang-orang di sekelilingmu adalah kesalahan. Untuk
menghindarkan diri dari perilaku-perilaku menjijikkan.
Setelah memutuskan untuk berhenti, maka jangan pikirkan
tentang dia lagi. Jangan pikirkan apa yang akan dilakukannya
nanti. Apa yang akan terjadi dengannya nanti.
Mari bersikap tega.
Biarkan ia mengurus dirinya sendiri.
Kamu cukup berhenti dari jalan yang ada dia di sana. Lalu
lanjutkan ke jalan dimana tidak kamu temukan kesalahan
bernama dia.

22
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. empat belas

Kok bodoh sekali.


Bukankah kamu adalah orang yang paling rasional yang
pernah kukenal?
Benarkan kamu orangnya? Orang yang lebih dewasa
daripada bilangan umurmu. Seseorang yang seringkali jadi tempat
meneduh mereka para pencari jalan keluar. Kamu yang jadi
secercah penerang jalan-jalan buntu mereka.
Ingatkan aku sekali lagi bahwa kamu adalah orang yang
paling arif dan bijak di antara pemuda-pemudi seusiamu.
Lalu apa ini?
Apa yang kamu temukan dan apa yang sedang kamu
lakukan?
Aku sangat yakin bahwa kamu tahu semua itu adalah
kesalahan. Itu adalah kesalahan. Lalu kemana larinya
rasionalitasmu? Kedewasaan dan kebijaksaan itu sedang singgah
kemana?
Kok seperti ini. Kok bodoh sekali.
Kamu bukan orang biasa. Kamu bukan orang
sembarangan. Jadi kok bisa jurang kesalahan yang aneh ini bisa
menjebakmu.
23
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

Sadarkan aku kalau kamu hanyalah manusia. Yang pasti


pernah melakukan kesalahan. Karena khilaf kah. Atau karena
ketidak-sengajaan.
Tapi kamu „kan bukan orang biasa. Kamu bukan orang
biasa seperti yang kukenal. Kamu berbeda. Dan kamu harus tahu
kalau kamu bukan orang sembarangan.
Lalu apa ini?
Kesalahan apa yang kamu buat ini?
Kenapa orang sepertimu bisa melakukan ini?
Kok bodoh sekali.
Aku tulus mengatakan ini padamu. Berhentilah. Kumohon
berhentilah. Kembalilah menjadi kamu yang dulu. Kamu yang
penuh kebaikan. Dengan kedewasaan. Yang mencintai Tuhan di
atas segalanya.

24
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. lima belas

Lelah. Susah. Payah. Capek.


Hati dan pikiran.
Semua perasaan yang muncul tidak masuk secara tiba-tiba
ke hidup kita. Ada sebabnya. Kamu yang paling tahu tentang itu.
Kegiatan sehari-hari yang dilakukan mendatangkan
mereka satu-persatu. Kadang juga datang bersamaan.
Tapi tetap ada penyebabnya. Kamu yang paling tahu
tentang itu.
Apakah ini juga harus berhenti?
Jika ternyata mereka juga kesalahan. Ya! Harus!
Jika sebaliknya tetap jalani. Lalui.
Sekali lagi jika ternyata mereka adalah kesalahan. Ya!
Harus berhenti!

25
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. enam belas

Maafkan aku atas pertemuan yang tidak jadi.


Maafkan aku atas perkataan yang tak jadi ditepati.
Maafkan aku atas semua yang belum terjadi.
Aku memutuskan untuk berhenti.
Aku telah sepakat untuk tidak lagi melanjutkan.
Maafkan untuk semua kesalahpahaman.
Maafkan untuk ketidak-nyamanan.
Maafkan jika kepergian adalah tanda untuk berhenti.
Maafkan jika entah kapan nanti tiba-tiba datang lagi.
Maafkan semua yang kamu harapkan tapi tidak bisa jadi
kenyataan.
Maafkan tingkahku yang menelantarkanmu.
Maafkan gangguanku sampai kamu yang menghilangkan
diri.
Maafkan gangguanku hingga kamu sudah enggan
dihampiri.
Maafkan aku yang bahkan tidak tahu kesalahanku.
Maafkan untuk apapun sampai detik ini.

26
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. tujuh belas

Kita yang semakin hari tumbuh mendewasa harus mulai


berpikir layaknya orang-orang dewasa. Bersenang-senang
bukanlah tabiat mereka. Menghentikan perbuatan yang sia-sia
apalagi hanya sekedar bersenang-senang, orang-orang dewasa
tahu cara melakukannya.
Bersenang-senang dengan lumuran kesalahan lambat laun
akan menghanyutkan. Perlahan tapi pasti. Kita akan tenggelam.
Tenggelam secara sukarela di lautan dosa. Dan kesalahan yang
terus-menerus dilakukan akan menjadi saksi kehancuran. Seluruh
yang telah dibangun semenjak menjadi dewasa akan musnah
berantakan.
Berperilaku dewasa artinya mengesampingkan egoisme
diri. Berhentilah berpikir dan melakukan hal-hal yang tidak
penting. Berhentilah melakukan perbuatan-perbuatan yang
merugikan diri.
Umurmu yang tua akan ditemui. Itu sudah jadi hal yang
pasti. Ditunggu atau tidak, ia akan menghampiri. Maka
cukupkanlah kesenangan tidak penting itu di sini. Sudahilah
semuanya sebelum peluang kehancuran diri sendiri membesar,
membengkak.
27
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

Jadilah seseorang yang memegang saklar kehidupanmu


sendiri. Kamu tidak perlu dikendalikan orang lain.
Kendalikan diri dan perasaanmu dari setiap yang
merugikan diri.

28
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. delapan belas

Saat Tuhan telah memberikan sedikit clue hukuman-Nya


padamu, bukankah itu sudah cukup?
Apa harus Dia menjatuhi hukuman 100% daripada hanya
sekedar memberi clue seperti saat ini?
Jadi orang itu jangan bodoh. Jangan melampaui batas.
Tuhan telah cukup baik memberimu hukuman yang kecil
ini agar kamu mengingat diri dan membaik lagi. Dia telah sangat
menyayangimu sampai memberi kesempatan untukmu
memperbaiki diri. Dia beri jeda waktu sebelum benar-benar
marah kepadamu.
Wahai diri.
Tahu dirilah.
Tuhan begitu ingin kamu kembali. Menyembah dan
meminta pertolongan lagi.
Ya Rabbi, bantulah saudaraku ini!
Lalu jangan lupa untuk menangis. Tangis penyesalan diri.
Agar Dia percaya bahwa kamu telah kembali. Bahwa kesenangan
duniawi tidak akan lagi membutakan hati. Bahwa kehidupan yang
diinginkan adalah bersama Dia selamanya. Bersama Allah „Azza
Wa Jalla.
29
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. sembilan belas

Dan akupun belum puas bercerita. Isi hatiku masih penuh.


Masih tertimbun dan sumpek. Di sana penuh dengan ujaran
keluhan dan benci yang tak lagi tertahan.
Aku ingin sekali mengumpat pada diriku sendiri.
Mencaci-makinya sampai puas. Tapi aku cuma pendosa. Pendosa
yang tidak tahu diri.
Aku menutuskan untuk berhenti namun seringkali aku
melakukan kesalahan lagi. Berulang kali. Dan Tuhan tetap
mengasihi.
Masih. Masih banyak sekali celaan untukku ini.

30
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

b. e. r. h. e. n. t. i
bag. dua puluh

Tanggal dua puluh, bulan Februari dan tahun sembilan


puluh tiga, aku dilahirkan tanpa dosa dan tanpa kesalahan oleh
ibunda tercinta.
Bolehkah aku kembali seperti itu wahai Rabbi?
1. “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah,
maka akan diberi ganti dengan yang lebih baik dari
itu.” (HR. Muslim N0. 2588)
Ganti yang diberikan di sini beraneka ragam. Akan tetapi
ganti yang lebih besar yang diberi adalah kecintaan dan kerinduan
pada Allah, ketenangan hati, keadaan yang terus mendapatkan
kekuatan, terus memiliki semangat hidup, juga kebanggaan diri
serta ridha pada Allah Ta‟ala. (Al-Fawaid, hlm. 166)
2. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan saja mengatakan; Kami telah beriman,”
sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabuut: 2)
Ujian itu selalu ada dalam hidup untuk melihat, “… siapa
di antara kamu yang lebih baik amalnya…” (QS. Al-Mulk: 2)
3. “Allahumma inni as aluka nafsaan bika muthma-innah
tu’minu biliqoo-ika’ watardhoo bi qodhooika
wastaqnu bi’athooika.”
31
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa


tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang
ridho dengan ketetapan-Mu dan yang merasa cukup dengan
pemberian-Mu.”
4. Ibnu Katsir menjelaskan,
“Dan Firman-Nya (yang artinya) dan segala musibah
yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan
tangan kalian maksudnya wahal manisa! Musibah apapun yang
menimpa kalian, semata-mata karena keburukan (dosa) yang
kalian lakukan. Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan
kalian) maksudnya adalah memaafkan dosa-dosa kalian, maka
Dia tidak membalasnya dengan siksaan, bukan memaafkannya.
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan
perbuatannya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas
permukaan bumi suatu makhluk melatapun. (Tafsir Ibnu Katsiir
: 4/404)
5. Hindarilah diri dari menjadikan orang-orang yang jelek
sebagai teman-temannya di dunia sehingga di akhirat
menyebabkan penyesalan yang sudah tidak berguna
lagi.
“Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua
tangannya seraya berkata: “Aduhai kiranya aku dulu mengambil
jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku
32
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia


telah menyesatkan aku dari Al-Quran sesudah Al-Quran itu
datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia.”
(QS. Al-Furqan: 27-29)

33
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com
Khair

Khair
Seorang …
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
PENDOSA.

Dan seorang C-ASN di Pemerintah Provinsi Sumatera


Utara, yang juga sedang menyelesaikan studi S-2 di Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

34
Kunjungi blognya di Lelakiberkaraktersurga.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai