Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN PULPITIS Ditetapkan Kepala

Klinik
No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Klinik Karangasem Tanggal Terbit
dr Abdul latif Q
Paciran Halaman 212.768.456.01

1. Pengertian Pulpitis adalah penyakit gigi dimana terjadi inflamasi pada ruang
pulpa akibat karies atau fraktur profunda
2. Tujuan Menanggulangi rasa sakit pada pasien pulpitis dan memulihkan
fungsi gigi seperti semula
3. Kebijakan sk
4. Referensi Panduan praktik klinis bagi dokter gigi terbitan Kemenkes RI
tahun 2014
5. Prosedur 1. Apabila gejala sakitnya sangat hebat, kunjungan pertama
aplikasi kapas eugenol terlebih dahulu pada cavitas (bila
memungkinkan), kemudian ditambal sementara dan diberi
resep obat. Pasien diminta kembali 3 hari kemudian
2. Petugas memberi resep obat selama 3 hari. Obat yang
diresepkan adalah antibiotic (amoxicillin/ erythromycin/
tetrasiklin/ metronidazole) dan analgetik-anti inflamasi
( paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen) dengan dosis sebagai
berikut :
1) Amoxicillin
dosis anak BB < 20 kg : 20-40 mg/kg BB sehari
dosis dewasa/ anak BB > 20 kg : 250-500 mg
waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1)
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh kuman
gram - & gram +
Kontra Indikasi : pasien yang hipersensitif
terhadap penisilin dan derivatnya
2) Erythromycin
dosisanak : 30-50 mg/kg BB sehari
dosis dewasa : 250 mg tiap 6 jam, 500 mg tiap
12 jam
cara pemberian : diminum dengan air sesudah
makan
Indikasi : - infeksi yang disebabkan oleh bakteri
gram - & gram +
- untuk penderita yang alergi penisilin
Kontra Indikasi : - pasien yang hipersensitif
terhadap erythromycin
- pada penderita periodontal
hepar
3) Tetrasiklin
dosisanak > 8 tahun (BB < 45 kg) : 25-50 mg/kg
BB sehari
dosis dewasa : 250 - 500 mg
waktu pemberian : tiap 6 jam (4x1)
cara pemberian : diminum dengan air sebelum
makan (pada saat perut kosong)
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri
gram + aerob koken
Kontra Indikasi : - wanita hamil dan anak-anak
4) Metronidazole
dosis dewasa : 7,5/kg BB ( ± 500 mg untuk BB
70 kg)
dosis maximal 4 gram/hari
waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari
cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi :- infeksi yang disebabkan oleh bakteri
anaerob
- untuk abses bisa dikombinasikan
dengan amoxicillin
Kontra Indikasi : - hipersensitif terhadap
metronidazole
- wanita hamil yang menderita
Trichomoniasis pada trimester I

2/5
- pasien yang mempunyai
penyakit SSP aktif & riwayat
penyakit “blood discrasia”
5) Paracetamol
Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg
Dosis dewasa : 500 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diminum dengan air
Indikasi : analgetik-antipiretik
Kontra indikasi : - gangguan fungsi hati yang
berat
- penderita tukak lambung
6) Diclofenac
Dosis anak > 14 tahun : 75-100 mg sehari
Dosis dewasa : 100-200 mg sehari
Waktu pemberian : 2-3 x sehari
Cara pemberian : ditelan utuh dengan air sebelum
makan
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi : - hipersensitif terhadap obat ini
- penderita tukak lambung/
saluran cerna
- anak-anak < 14 tahum, wanita
hamil & menyusui
7) Ibuprofen
Dosis dewasa : 200-400 mg
Waktu pemberian : 3-4 x sehari
Cara pemberian : diberikan bersama makanan/ susu
Indikasi : analgetik-antipiretik-anti inflamasi
Kontra indikasi : - wanita hamil dan menyusui
- punya riwayat penyakit saluran
cerna bagian atas (ulcus peptic)
-gangguan fungsi ginjal
-gangguan pembuluh darah
-asma
-gagal jantung, hipertensi
-lupus eritematosus sistemik

3/5
3. Apabila keluhan tidak terlalu hebat, pada kunjungan
pertama petugas melakukan melakukan devitalisasi pulpa
(dengan perawatan LSTR)
4. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien/ wali
pasien
5. Petugas membersihkan cavitas dengan excavator
6. Petugas mengaplikasikan pasta devit yang diberi powder 3
All (devit 3 All) pada cavitas
7. Petugas menutup cavitas dengan bahan tambal sementara
8. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari
kemudian
9. Pada kunjungan berikutnya (7 hari kemudian), petugas
melakukan perawatan LSTR dan penambalan
10. Petugas membuka bahan tumpatan sementara dan bahan
devitalisasi
11. Petugas melakukan preparasi cavitas
12. Petugas mengaplikasikan 3 All
13. Petugas melakukan penambalan dengan Glass Ionomer atau
dengan tehnik sandwich ( glass Ionomer kemudian
komposit resin )
14. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang
lebih kuat, maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit
untuk dilakukan perawatan extirpasi pulpa

6. Diagram alir
Mulai

exo Memberi
Gejala
resep R/
hebat Mungkin
restorasi

Eugenol
+ resep Restor
devit 3 All + Selesai
asi >
kuat tambal

rujuk

7. Unit terkait -

4/5
8.Rekaman historis perubahan.

Tgl. Mulai
No. yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan.

5/5

Anda mungkin juga menyukai