GIZI
“ HB SAHLI”
DOSEN PENGAMPU :
NAMA :
Nuraini S (PO10312180
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen. Jumlah sel darah
merah dan kadar hemoglobin tidak selalu meningkat atau menurun bersamaan, sebagai contoh
; penurunan jumlah sel darah merah disertai kadar hemoglobin yang sedikit meningkat atau
normal terjadi pada kasus anemia pernisiosa serta kadar sel darah merah yang sedikit
meningkat atau normal disertai dengan kadar hemoglobin yang menurun terjadi pada anemia
difisiensi zat besi (mikrositik).
Pemeriksaan kadar hemoglobin sangat penting dilakukan dalam menegakan diagnosa dari
suatu penyakit, sebab jumlah kadar hemoglobin dalam setiap sel darah akan menentukan
kemampuan darah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh.
Pemeriksaan hemoglobin terdiri atas beberapa metode ; Metode Sahli. Metode Kuprisulfat,
Metode Tallsquit, dan Metode Cyanmethemoglobin,, dari keempat macam metode di atas
yang paling populer atau banyak digunakan adalah metode sahli, karena praktis atau mudah
dikerjakan dari pada tiga metode diatas.
Haemoglobin (Hb) adalah molekul protein dalam sel darah merah yang bertugas
membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan mengembalikan karbondioksida dari
jaringan tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan melalui pernapasan. Standar Normal HB pada
wanita adalah 12 sampai 14 , sedangkan pada pria adalah 14 sampai 16
1.Metode sahli
Metode pemeriksaan hemoglobin yang paling sering digunakan di laboratorium dan yang
paling sederhana .Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisi dengan HCl menjadi globin
ferroheme. Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang
akan segera bereaksi dengan ion Cl membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin
atau hemin yang berwarna cokelat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna
standar (hanya dengan mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan, warna standar
dibuat konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin
dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna
standar. Karena yang membandingkan adalah dengan mata telanjang, maka subjektivitas
sangat berpengaruh. Di samping faktor mata, faktor lain, misalnya ketajaman, penyinaran dan
sebagainya dapat mempengaruhi hasil pembacaan.
Dari ke empat metode tersebut yang dipakai dalam uji labolatorium adalah metode Sahli
Aquadest
HCl 0,1 N
Alkohol
Usia : 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Usia : 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Usia : 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Berdasarkan data diatas terdapat dua kasus yaitu sampel pertama adalah menderita anemia
namun masih ringan dan sampel kedua dan ketiga tidak menderita anemia (normal sehat) bila
di nilai dari kadar hemoglobinnya. Gr/dl
1. Sampel Mery Saragih adalah Menderita Anemia Ringan karena hanya memiliki kadar HB
10 Gr/dl bila dibandingkan dengan normalya remaja wanita sehat adalah 12 Gr/dl sampai 14
Gr/dl Berdasakan wawancara yang telah dilakukan diketahui bahwa Ia memilliki aktivitas
yang berat. Sebagai mahasiswa setiap hari senin sampai jumat Ia mengikuti pembelajaran di
kampus mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00 sore. Ia Pulang dan Pergi Kekampus dengan
berjalan kaki. Sepulang dari kampus mery memasak lalu makan malam dan mengerjakan
tugas kuliah dan tidur pada pukul 23.00 WIB. Mery Memiliki Pola makan yang kurang teratur
dan terkadang tidak sarapan pagi sebelum kekampus. Mery tidak rutin Mengonsumsi obat
cacing kadang sekali setahun dan kadang tidak sama sekali.
2. Sampel jerida dan Nabila adalah tergolong sehat bila diukur berdasarkan kadar HB yang
mereka miliki yaitu 13 Gr/dl . berdasarkan wawancara yang telah dilakukan diketahui bahwa
Ia memilliki aktivitas yang berat. Sebagai mahasiswa setiap hari senin sampai jumat Ia
mengikuti pembelajaran di kampus mulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00 sore. Nabila dan
Jerida Pulang dan Pergi Kekampus dengan menggunakan fasilitas becak yang ada di depan
kampus. Sepulang dari kampus mereka mandi , makan malam dan mengerjakan tugas kuliah
dan tidur pada pukul 23.00 WIB. Memiliki Pola makan yang teratur karena mereka catringan
pada ibu yang ada di kantin kampus dan juga selalu sarapan pagi sebelum berangkat kuliah.
Mereka rutin mengonsumsi obat cacing 1 x 6 bulan.
1. Besi. Sumber terbaik zat besi adalah daging sapi dan daging lainnya. Makanan lain
yang kaya zat besi, termasuk kacang-kacangan, lentil, sereal kaya zat besi, sayuran
berdaun hijau tua, buah kering, selai kacang dan kacang-kacangan.
2. Folat. Gizi ini, dan bentuk sintetik, asam folat, dapat ditemukan di jus jeruk dan buah-
buahan, pisang, sayuran berdaun hijau tua, kacang polong dan dibentengi roti, sereal
dan pasta.
3. Vitamin B-12. Vitamin ini banyak dalam daging dan produk susu.
4. Vitamin C. Makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, melon dan beri,
membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Makan banyak makanan yang mengandung zat besi sangat penting bagi orang-orang
yang memiliki kebutuhan besi yang tinggi, seperti anak-anak - besi yang diperlukan selama
ledakan pertumbuhan - dan perempuan hamil dan menstruasi.
1. Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi,
yang mungkin kita harus minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab
kekurangan zat besi kehilangan darah - selain dari haid - sumber perdarahan harus
diketahui dan dihentikan. Hal ini mungkin melibatkan operasi.
2. Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan - yang
seringkali suntikan seumur hidup - vitamin B-12. Anemia karena kekurangan asam
folat diobati dengan suplemen asam folat.
3. Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini.
Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini . Namun,
jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau suntikan eritropoietin sintetis, hormon
yang biasanya dihasilkan oleh ginjal, dapat membantu merangsang produksi sel darah
merah dan mengurangi kelelahan.
4. Anemias hemolitik. Mengelola anemia hemolitik termasuk menghindari obat-obatan
tertentu, mengobati infeksi terkait dan menggunakan obat-obatan yang menekan
sistem kekebalan tubuh, yang dapat menyerang sel-sel darah merah. Pengobatan
singkat dengan steroid, obat penekan kekebalan atau gamma globulin dapat membantu
menekan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel darah merah.
5. Sickle cell anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup pemberian oksigen,
obat menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan infus untuk mengurangi rasa sakit
dan mencegah komplikasi. Dokter juga biasanya menggunakan transfusi darah,
suplemen asam folat dan antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut hidroksiurea
(Droxia, Hydrea) juga digunakan untuk mengobati anemia sel sabit pada orang
dewasa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia sering di jumpai di masyarakat dan mudah di kenali (di diagnosa ). Tanda dan
gejalanya beragam, seperti pucat, lemah, maul,dll. Pendiagnosaan anemia dapat di tunjang
dengan pemeriksaan laborat yakni adanya penurunan kadar Hb.
B. Saran
Sebagai perawat kita harus mampu mengenali tanda – tanda anemia dan memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan anemia secara benar.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
http://mediskus.com/penyakit/anemia-pengertian-penyebab-dan-gejala-anemia
https://hellosehat.com/penyakit/anemia/
http://rezkyeamalia28.blogspot.co.id/2015/09/makalah-anemia.html
https://ekaputrimaharani.wordpress.com/2014/08/27/makalah-anemia/
http://www.alodokter.com/anemia-defisiensi-besi
http://penyakitanemia.com/