Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

CA MAMMAE

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Esa Nur Ramadhani (131711133010)

Maftuhatul Maghfiroh (131711133036)

Annisa Fitria (131711133094)

Nike Wahyu Nur Andini (131711133110)

Utari suciati (131711133129)

Qoulam Mir Robbir Rohiim (131711133126)

Yuni Rengen (131711133163)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini kami buat
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Maternitas dengan judul makalah “CA MAMAE”.

Terima kasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing dalam penyususnan
makalah ini. Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Makalah yang kami buat tidak akan sempurna tanpa kritik dan saran dari pembaca, maka
dari itu kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk
kesempurnaan makalah yang kami buat saat ini dan yang akan kami susun dikemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca.
Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan kiranya pembaca dapat
memakluminya. Sekian dan terima kasih.

Surabaya, 20 Maret 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker Payudara merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana
sel abnormal timbul dari sel- sel normal berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan
pembuluh darah (Anoname I, 2012). Jumlah penderita kanker diseluruh dunia terus mengalami
peningkatan, baik pada daerah Insiden tinggi di negara-negara Barat, maupun pada insiden
rendah seperti dibanyak daerah di Asia. Satu laporan penelitian pada tahun 1993
memperkirakan bahwa jumlah kasus baru di seluruh dunia pada tahun 1985 mencapai 720.000
orang. Angka insiden tertinggi dapat ditemukan lebih ditemukan berapa daerah di Amerika
Serikat (mencapai di atas 100/100.000 orang:berarti ditemukaan lebih 100 penderita dari
100.000 orang)(Purwoastuti, 2008).

Tubuh kita terdiri dari sel – sel yang selalu tumbuh. Kadang – kadang pertumbuhan tersebut
tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan. Kebanyakan tidak menimbulkan bahaya. Bila
pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel – sel yang berlebihan, maka akan
terjadi benjolan atau tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumoar yang ganas
inilah yang disebut dengan kanker. Tumor ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat
menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru.
Penyebaran ini disebut metatase. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda – beda. Ada
yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti kanker payudara.

Di Indonesia kanker payudara mendududuki tempat kedua (15,8%) dari sepuluh kanker
tebanyak setelah kanker mulut rahim ditempat pertama. Kanker payudara umumnya menyerang
wanita yang telah berusia lebih dari 40 tahun. Diperkirakan semakin meningkat di masa yang
akan datang(Reksoprodjo dkk,2010).Hal ini mungkin disebabkan antara lain oleh gaya hidup
yang jauh berbeda, pola makan, polusi lingkungan,penggunaan insektisida,zat zat
pengawet,penyedap rasa,pewarna,serta strees yang berkepanjangan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu definisi ca mamae?
1.2.2 Bagaimana etiologi ca mamae?
1.2.3 Bagaimana patofisiologi ca mamae?
1.2.4 Apa manifestasi klinik ca mamae?
1.2.5 Bagaimana WOC dari ca mamae?
1.2.6 Apa saja penatalaksanaan ca mamae?
1.2.7 Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi pada ca mamae?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi ca mamae
1.3.2 Untuk mengetahui etiologi ca mamae
1.3.3 Untuk mengetahui patofisiologi ca mamae
1.3.4 Untuk mengetahui manifestasi klinik ca mamae
1.3.5 Untuk mengetahui WOC dari ca mamae
1.3.6 Untuk mengetahui penetalaksaan ca mamae
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Cancer mammae disebut juga dengan Carcinoma Mammae adalah sebuah tumor ganas yang
tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam susu, jaringan lemak, maupun
pada jaringan ikat payudara. (Suryaningsih & Sukaca 2009). Cancer mammae adalah keganasan
yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kullit
payudara. (Romauli & indari, 2009). Cancer mammae adalah pertumbuhan sel yang tidak
terkontrol lantaran perubahan abnormal dari gen yang bertanggung-jawab atas pengaturan
pertumbuhan sel. Secara normal, sel payudara yang tua akan mati, lalu digantikan oleh sel baru
yang lebih ampuh. Regenerasi sel seperti ini berguna untuk mempertahankan fungsi payudara, gen
yang bertanggung-jawab terhadap pengaturan pertumbuhan sel termutasi. Kondisi itulah yang
disebut cancer mammae. (Satmoko, 2008). Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
cancer mammae adalah suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan sel cancer mammae adalah
suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada payudara, sehingga
menyebabkan terjadinya benjolan atau kanker yang ganas.

2.2 Etiologi
Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara; sebaliknya serangkaian faktor
genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker ini.
Bukti yang terus bermunculan menunjukkan bahwa perubahan genetik berkaitan dengan kanker
payudara, namun apa yang menyebabkan perubahan genetik masih belum diketahui.

Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti telah
mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Faktor-faktor resiko tersebut mencakup:

a. Usia diatas 40 tahun.


b. Ada riwayat kanker payudara pada individu atau keluarga.
c. Menstruasi pada usia yang muda/usia dini.
d. Menopause pada usia lanjut.
e. Tidak mempunyai anak atau mempunyai anak pertama pada usia lanjut.
f. Pendidikan lebih tinggi dan/status sosial ekonomi yang lebih tinggi.
g. Penggunaan estrogen eksogen jangka panjang dan progestin. Terpajan pada radiasi
pengionisasi berlebihan.
h. Riwayat penyakit fibrokistik.
i. Kanker endometrial, ovarium, atau kanker kolon.

2.3 Patofisiologi

Ca mammae terjadi karena hilangnya kontrol atau proliferasi sel payudara dan apoptosis
sehingga sel payudara berpoliferasi secara terus-menerus. Hilangnya fungsi apoptosis
menyebabkan ketidakmampuan mendeteksi kerusakan sel akibat kerusakan DNA. Bila terjadi
mutasi gen p53 maka fungsi sebagai pendeteksi kerusakan DNA akan hilang, sehingga sel-sel
abnormal berpoliferasi terus-menerus. Peningkatan jumlah sel tidak normal ini umumnya
membentuk benjolan yang disebut tumor atau kanker. Tumor jinak biasanya merupakan gumpalan
lemak yang terbungkus dalam suatu wadah yang menyerupai kantong. Lewat aliran darah maupun
sistem getah bening, sel-sel tumor dan racun yang dihasilkan keluar dari kumpulannya dan
menyebar ke bagian lain tubuh.
Sel-sel yang menyebar ini kemudian akan tumbuh berkembang di tempat baru, yang
akhirnya membentuk segerombolan sel tumor ganas atau kanker baru. Keganasan kanker payudara
ini dengan menyerang sel-sel nomal disekitarnya, terutama sel-sel yang lemah. Sel kanker akan
tumbuh pesat sekali, sehingga payudara penderita akan membesar tidak seperti biasanya.
Ca mamae berasal dari epitel saluran dan kelenjar payudara. Pertumbuhan dimulai dari
dalam duktus ataupun kelenjar lobulus yang disebut karsinoma noninvasif. Kemudian tumor
menerobos ke luar dinding duktus atau kelenjar di daerah lobulus dan invasi ke dalam stroma,
yang dikenal dengan nama karsinoma invasif. Penyebaran tumor terjadi melalui pembuluh getah
bening, deposit dan tumbuh di kelenjar getah bening, sehingga kelenjar getah bening aksiler atau
supraklavikuler membesar. Ca mammae pertama kali menyebar ke kelenjar aksila regional. Lokasi
metastasis paling jauh yaitu tulang, hati, paru, pleura, dan otak (Heffner, 2005).

2.4 Manisfestasi Klinis


Romauli & Vindari (2011) menyebutkan bahwa pada tahap awal tidak terdapat tanda dan gejala
yang khas. Tanda dan gejala dapat terlihat pada tahap lanjut antara lain :
1. Adanya benjolan di payudara,
2. Adanya borok atau luka yang tidak sembuh,
3. Keluar cairan abnormal dari puting susu, cairan dapat berupa nanah, darah, cairan encer
atau keluar air susu pada perempuan yang tidak hamil dan menyusui.
4. Perubahan bentuk dan besarnya payudara,
5. Kulit puting susu dan areola melekuk ke dalam atau berkerut.
6. Nyeri di payudara.
Menurut Mulyani & Nuryani (2013), jika metastase (penyebaran) luas, maka tanda dan gejala yang
biasa muncul adalah:
1. Pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula dan servikal.
2. Hasil rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa efusi pleura.
3. Gejala penyebaran yang terjadi di paru-paru ditandai dengan batuk yang sulit untuk
sembuh, terdapat penimbunan cairan antara paruparu dengan dinding dada sehingga akan
menimbulkan kesulitan dalam bernafas.
4. Nyeri tulang dengan penyebaran ke tulang.
5. Fungsi hati abnormal.
2.5 Woc

Faktor predisposisi dan


resiko tinggi hiperplasi
pada sel mammae

Mendesak jaringan Mendesak sel syaraf Mendesak pembuluh


sekitar darah

Peningkatan Interupsi sel syaraf Aliran darah terhambat


konsistensi mammae

Peningkatan Nyeri Hipoksia


konsistensi mammae
Nekrosis jaringan

Mammae Ukuran mammae


membengkak abnormal Bakteri patogen

Massa tumor Resiko infeksi


mendesak ke jaringan
luar Mammae asimetrik
Defisiensi

Perfusi jaringan
terganggu Infiltrasi pleura Ansietas

Ulkus Mensuplai nutrisi ke


Ekspansi paru menurun
jaringan Ca
Kerusakan integritas
kulit/ jaringan Ketidakefektifan Hipermetabolisme
pola nafas ke jaringan

Hipermetabolisme
jaringan lain menurun

Ketidakseimbangan
Berat badan
nutrisi kurang dari menurun
kebutuhan tubuh
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan darah hemoglobin biasanya menurun, leukosit meningkat, trombosit
meningkat jika ada penyebaran ureum dan kreatinin.
2) Pemeriksaan urin, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.
b. Tes Diagnostik
1) Mamografi
Dengan tes ini dapat ditemukan benjolan yang kecil sekalipun. Bila secara klinis
dicurigai ada tumor dan pada mamografi tidak ditemukan apa-apa, pemeriksaan harus
dilanjutkan dengan biopsi sebab sering karsinoma tidak tampak pada mammogram.
Sebaliknya bila mamografi positif dan secara klinis tidak teraba tumor pemeriksaan
harus dilanjutkan dengan pungsi atau biopsi.
2) Ulrasonografi
USG biasanya digunakan bersamaan bersama dengan mamografi, tujuannya untuk
membedakan kista yang berisi cairan atau solid. Untuk menentukan stadium dapat
menggunakan foto thoraks, USG abdomen, Bone scanning dan CT scan.
3) X-foto thorax
Dapat membantu mengetahui adanya keganasan dan mendeteksi adanya metastase ke
paru-paru.
4) Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus
Merupakan pemeriksaan sitologi dimana bahan pemeriksaan diperoleh dari hasil
punksi jarum terhadap lesi yang dapat dipakai untuk menentukan apakah akan segera
disiapkan pembedahan dengan sediaan beku atau akan dilanjutkan oleh pemeriksaan
lain. Cara pemeriksaan ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi, namun
tidak dapat memastikan tidak adanya keganasan. Hasil negatif pada pemeriksaan ini
dapat berarti bahwa jarum biopsi tidak mengenai daerah keganasan sehingga biopsi
eksisi tetap diperlukan untuk konfirmasi hasil negatif tersebut (Sjamsuhidayat, 2004).
2.6 Penatalaksanaan
Pengobatan dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi
penderita, yaitu sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi. Pengobatannya terdiri dari
pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.
a. Pembedahan
1) Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan mammae. Ada 3 jenis mastektomi yaitu :
a) Modified Radycal Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh
mammae, jaringan mammae di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta
benjolan disekitar ketiak.
b) Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh mammae saja,
tanpa kelenjar di ketiak.
c) Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari mammae. Biasanya
disebut Lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung
sel kanker, bukan seluruh mammae. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada
pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir mammae.
2) Kelenjar Getah Bening (KGB) Ketiak.
Pengangkatan KGB Ketiak dilakukan terhadap penderita ca mammae yang menyebar
tetapi besar tumornya lebih dari 2,5 cm (Tapan, 2005).
b. Non Pembedahan
1) Terapi radiasi
Radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena ca dengan menggunakan
sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di
mammae setelah operasi. Efek pengobatan ini adalah tubuh menjadi lemah, nafsu
makan berkurang, warna kulit di sekitar mammae menjadi hitam serta Hb dan leukosit
cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
2) Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair
atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Obat –obatan ini
tidak hanya membunuh sel kanker pada mammae, tetapi juga seluruh sel dalam tubuh.
Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok.
Sistematik setelah mastektomi, paliatif pada penyakit yang lanjut.
3) Terapi hormon dan endokrin
Pemberian hormon dilakukan apabila penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh.
Terapi hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi.
Obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang
menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel
kanker di seluruh tubuh. Diberikan pada kanker yang telah menyebar, memakai
estrogen, androgen, antiestrogen, coferektomi adrenalektomi hipofisektomi (Tapan,
2005).

2.7 Komplikasi
Limfedema terjadi jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe bersirkulasi
umum tidak berfungsi dengan kuat. Jika nodus axilaris dan sistem limfe di angkat maka
sistem kolater dan axilaris harus mengambil ahli fungsi mereka. Limfedema dapat dicegah
dengan meninggikan setiap sendi lebih tinggi dari sendi yang prokximal. Jika terjadi
limfedema keluasan biasanya berhubungan dengan jumlah saluran limfatik kolateral yang
diangkat selama pembedahan (Brunner & Suddhart,2011).
BAB III

TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap pengumpulan data yang berhubungan dengan pasien secara
sistematis. (Doenges, Moorhouse, & Burley, 2000). Menurut Wijaya & Putri (2013), data yang
dikaji pada pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui riwayat kesehatan, pengkajian
fisik, pemeriksaan laboraturium dan diagnostik, serta review catatan sebelumnya. Langkah-
langkah pengkajian yang sistematik adalah pengumpulan data, sumber data, klasifikasi data, anaisa
data dan diagnosa keperawatan.

a. Identitas
Meliputi data pasien dan data penanggung-jawab, seperti nama, umur (50 tahun ke atas),
alamat, agama, pendidikan, pekerjaan, nomor medical record.
b. Keluhan utama
adanya benjolan pada payudara, sejak kapan,riwayat penyakit (perjalanan penyakit,
pengobatan yang telah diberikan), faktor etiologi/ resiko.
c. Konsep diri mengalami perubahan pada sebagian besar klien dengan cancer mammae.
d. Pemeriksaan klinis
Mencari benjolan karena organ payudara dipengaruhi oleh factor hormon antara lain
estrogen dan progesteron, maka sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan saat pengaruh
hormonal ini seminimal mungkin/ setelah menstruasi ± 1 minggu dari hari akhir
menstruasi. Klien duduk dengan tangan jatuh ke samping dan pemeriksa berdiri di depan
dalam posisi yang sama tinggi.
e. Inspeksi
1. Simetri (sama antara payudara kiri dan kanan.
2. Kelainan papilla. Letak dan bentuk, adakah puting susu,kelainan kulit, tanda
radang, peaue d’ orange, dimpling, ulserasi, dan lain-lain.
f. Palpasi
1. Klien berbaring dan diusahakan agar payudara tersebar rata atas lapangan dada, jika
perlu punggung diganjal bantal kecil.
2. Konsistensi, banyak, lokasi, infiltrasi, besar, batas dan operabilitas.
3. Pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar aksila).
4. Adanya metastase nodus (regional) atau organ jauh,
5. Stadium kanker
g. Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologi : Mammografi/USG Mamma, X-foto thorax
2. Laboratorium : darah lengkap urin, gula darah puasa dan 2 jpp, enzim alkali fosfat,
LDH, CEA, MCA, AFP, hormone reseptor ER dan PR, aktivitas esterogen/vaginal
smear
3. Sitologis : FNA dari tumor, cairan kista dan efusi pleura, secret puting susu

3.2 Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan suatu tahap perumusanmasalah yang didapat dari data
pengkajian yang telah dianalisa. (Doenges, Moorhouse, & Burley, 2000). Menurut Nur arif &
Kusuma (2013), diagnosa yang mungkin muncul pada pasien cancer mammae adalah :

 Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.


 Cemas berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
 Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
 Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan seta pengobatan penyakitnya
berhubungan dengan kurangnya informasi.
 Kerusakan intergritas jaringan berhubungan dengan mastektomi
 Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan mastektomi
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
hipermetabolisme ke jaringan

3.3 Perencanaan

Perencanaan merupakan bagian proses keperawatan yangmengidentifikasi masalah/


kebutuhan pasien, tujuan/ hasilperawatan, dan intervensi untuk mencapai hasil yang
diharapkandan menangani masalah/ kebutuhan pasien. (Doenges, Moorhouse,& Burley, 2000).
3.4 Implementasi

Implementasi merupakan tahap keempat dari prosesperawatan diamana rencana perawatan


dilaksanakan,melaksanakan intervensi/ aktivitas yang telah ditentukan.(Doenges, Moorhouse, &
Burley, 2000).

3.5 Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan,yakni proses yang dilakukan
secara terus-menerus dan pentinguntuk menjamin kualitas serta ketepatan perawatan yang
diberikandan dilakukan dengan meninjau respon untuk menentukankeefektifan rencana perawatan
dalam memenuhi kebutuhan pasien.(Doenges, Moorhouse, & Burley, 2000).
BAB IV

TINJAUAN KASUS

Ny. S umur 53 tahun datang ke Rumah Sakit Medika tanggal 21 April 2018 dengan keluhan nyeri
pada payudara sebelah kiri. Ny. S mengatakan bahwa seminggu yang merasakan nyeri dan keluar
darah pada putting sebelah kiri. Ny S didiagnosa Ca Mammae dan sudah pernah melakukan operasi
payudara sebelumnya. Ny S mengatakan tidak tahu penyebab penyakitnya tersebut, bagaimana
mengatasinya, dan sudah pasrah dengan penyakitnya. Ny S mengatakan bahwa sudah menerima
dan sabar menjalani pengobatan. Saat datang ke RS, klien tampak pucat dan lemas. Setelah
dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil TTV : Tekanan darah 130/90mmHg, RR 22x/menit, Nadi
89x/menit, suhu badan 36,8⁰ C. Kemudian dilakukan tes laboratium.

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Identitas :

Nama : Ny S

Umur : 53 th

Jenis kelamim : Perempuan

Status perkawinan : Janda

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Surabaya

MRS : 21 April 2018


Riwayat Kesehatan

Keluhan utama : nyeri pada payudara kiri

Riwayat penyakit sekarang : pasien mengeluh nyeri pada payudara sebelah kiri.
Seminggu sebelum dating ke RS, pasien mengalami nyeri dan keluar darah pada puting
sebelah kiri. Pasien didiagnosa Ca Mammae dan sudah pernah melakukan operasi
payudara sebelumnya.

Riwayat penyakit terdahulu : -

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : lemas dan pucat

TTV :

TD : 130/90 mmHg

RR : 22x/menit

Nadi : 89x/menit

Suhu : 36,8⁰ C

Thorax

Payudara : payudara sebelah kiri terdapat bekas luka operasi dan dibalut, keadaan luka
bersih, tidak ada nanah, putting sebelah kanan masuk ke dalam

Pemeriksan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium
tanggal 21 April 2018

Hematologi
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
P = 14 -18
Hemoglobin 10,5 6r/dl
W = 12-16
X10⁶ P = 4,5-6
Eritrosit 5,7
/mm W = 3,5-5
X103
Leukosit 7000 4-10
/mm3
P = 40-50
Hematokrit 36 %
W = 36-47
X103
Trombosit 487 150-4000
/mm3

Analisis Data

Data Subjektif Data Objektif Diagnosa Keperawatan


-nyeri payudara sebelah -TD : 130/90 mmHg Nyeri berhubungan dengan
kiri -RR : 22x/menit agen injuri fisik
-Nadi : 86x/menit
-Suhu : 36,8⁰C
-tampak kesakitan
memegang payudara sebelah
kiri
-pucat dan lemas
-pasien tidak tau Kurang pengetahuan
penyebab terjadinya tentang penyakit
penyakit yang diderita berhubungan dengan
kurangnya informasi
-pasien tidak tahu
bagaimana mengatasi
masalah penyakit tersebut
-pasrah dengan penyakit
-menerima dan sabar
menjalani pengobatan
-keluar darah dari puting Resiko infeksi berhubungan
sebelah kiri denganProsedur infasif
-ada bekas luka operasi pembedahan
payudara sebelah kiri

Prioritas Masalah

1. Nyeri b.d pendesakan dari nodul dan luka post operasi


2. Kurang pengetahuan tentang penyakit b.d kurangnya informasi
3. Resiko infeksi b.d prosedur infasif pembedahan

Intervensi

Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
Nyeri b.d pendesakan Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien senyaman
dari nodul dan luka selama 2x24 jam, masalah dapat mungkin
post operasi teratasi dengan kriteria hasil : 2. Ajarkan teknik relaksasi
-klien mengatakan nyeri agar pasien bisa lebih tenang
berkurang 3. Berikan obat analgetik
-nyeri tekan tidak ada sesuai perintah
-ekspresi wajah tenang 4. Anjurkan pasien untuk
istirahat/tidur cukup
5. Monitor TTV sesudah
diberikan obat
Kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pengetahuan pasien
tentang penyakit b.d selama 1x24 jam, masalah dapat tentang penyakit yang
kurangnya informasi teratasi dengan kriteria hasil : diderita
-pasien memahami tentang 2. Jelaskan patofisiologis,
penyakit, kondisi, dan gejala dan tanda, serta
pengobatan yang dilakukan penyebab
-pasien dapat menjelaskan 3. Berikan informasi tentang
kembali apa yang disampaikan perkembangan kesehatan
oleh perawat pasien
4. anjurkan pasien untuk
melaporkan ke petugas
kesehatan jika mengalami
gejala atau tanda yang
muncul
5. meminta pasien menjelaskan
informasi yang telah
diberikan oleh perawat
Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan 1. inspeksi kondisi luka
prosedur infasif selama 1x24 jam, masalah dapat 2. ajarkan cara menghindari
pembedahan teratasi dengan kriteria hasil : infeksi
-Pasien bebas dari tanda dan 3. monitor tanda dan gejala
gejala infeksi infeksi sistemik dan lokal
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kanker Payudara merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana
sel abnormal timbul dari sel- sel normal berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan
pembuluh darah (Anoname I, 2012). Jumlah penderita kanker diseluruh dunia terus mengalami
peningkatan, baik pada daerah Insiden tinggi di negara-negara Barat, maupun pada insiden
rendah seperti dibanyak daerah di Asia. Satu laporan penelitian pada tahun 1993
memperkirakan bahwa jumlah kasus baru di seluruh dunia pada tahun 1985 mencapai 720.000
orang. Angka insiden tertinggi dapat ditemukan lebih ditemukan berapa daerah di Amerika
Serikat (mencapai di atas 100/100.000 orang:berarti ditemukaan lebih 100 penderita dari
100.000 orang)(Purwoastuti, 2008).

5.2 Saran

Disususnnya makalah ini diharapkan dapat membuka wawasan pembaca, sehingga wanita
Indonesia khususnya dapat mawas diri dan berhati –hati terhadap kanker payudara, terutama
pada wanita yang telah menopause.
DAFTAR PUSTAKA
1. Romauli, Suryati & Vindari, Anna Vida. 2011. Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswi
Kebidanan. Yogyakarta : Nugroho Medika.
2. Suryaningsih, Endang Koni & Sukaca, Bertiani Eka. 2009. Kupas Tunytas Kanker
Payudara. Yogyakarta : Paradigma Indonesia.
3. YKI. 2012. Jakarta Race. April 3, 2014. Yayasan Kanker Indonesia.
http://yayasankankerindonesia.org/2012/yki-jakarta-race/ (diakses 19 Maret 2019 pukul
12.32)
4. Dochteran, J. M., & Bulechek, G. M. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC).
6th ed. America: Mosby Elseiver
5. Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M., & Swanson, L. (2013). Nursing Outcomes
Classification (NOC). 5th ed. United states of America: Mosby Elseiver
6. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (2014). NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions & Classification, 2015–2017. 10nd ed. Oxford: Wiley Blackwell.
7. http://eprints.ums.ac.id/25950/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf (diakses 19 Maret 2019
pukul 14.09)
8. https://www.academia.edu/29187805/Askep_Ca_Mammae (diakses 19 Maret 2019 pukul
15.02)
9. https://www.academia.edu/14732106/LAPORAN_PENDAHULUAN_CA_MAMMAE_
CARSINOMA_MAMMAE_KANKER_PAYUDARA (diakses 19 Maret 2019 pukul
15.43)
10. https://www.academia.edu/4288869/kasus_kanker_payudara (diakses 19 Maret 2019
pukul 20.16)

Anda mungkin juga menyukai