Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

TORCH (toksoplasma, rubela, cytomegalovirus/CMV, dan herpes simplex) adalah


sekolompok infeksi yang dapat ditularkan dari ibu hamil kepada bayinya. Infeksi ini
biasanya tidak bergejala, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan
melakukan tes serum darah. Infeksi TORCH dapat menyebabkan 5-10 persen keguguran
dan cacat bawaan pada janin yang meliputi gangguan pendengaran, retardasi mental serta
kebutaan. Sebagian besar cacat itu bisa dicegah dengan melakukan skrining TORCH di
trimester pertama kehamilan. Jika hasilnya negatif, para ibu bisa diberi edukasi
pentingnya menjaga kebersihan diri. Namun jika hasilnya positif, dokter bisa memberikan
pengobatan untuk menurunkan risiko transmisi dari ibu ke janin.

Di Indonesia, dari 54.000 kehamilan yang terinfeksi toksoplasma 70 persennya


memiliki antibodi. Sementara itu, 60 persen wanita memiliki antibodi terhadap virus
herpes simplex. Kendati demikian, 50-85 persen ibu hamil yang terinfeksi rubela di
trimester pertama kehamilan janinnya beresiko tinggi mengalami cacat organ.

Pada 10.000 ibu hamil yang hasil skriningnya positif TORCH, hanya 10 saja yang
hasil diagnostiknya juga positif. Karena itu, skrining TORCH masih diperdebatkan
keakuratannya. Skrining prenatal hanya disarankan untuk mereka yang termasuk dalam
kelompok berisiko tinggi, misalnya ibu yang terinfeksi HIV. Untuk memberikan
pengobatan pun standarnya adalah hasil diagnostiknya positif.

Di Indonesia, kasus toksoplasmosis pada manusia berkisar antara 43 kasus (88%)


sedangkan pada hewan berkisar antara 6 kasus ( 70%). Pada masa lalu, toksoplasmosis
dinyatakan hanya dapat mengakibatkan gejala klinis pada individu yang memiliki sistem
imun yang lemah . Namun bukti-bukti yang ada dewasa ini memperlihatkan bahwa pada
individu yang imunokompeten (sistem imun dapat berespon optimal) juga dapat
menunjukkan gejala klinis
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan toxoplasma?
2. Apa yang dimaksud dengan Rubella?
3. Apa yang dimaksud dengan chytomegalovirus?
4. Apa yang dimaksud dengan herpes?
5. Bagaimana penanganan infeksi TORCH?
6. Apa yang dimaksud dengan diagnose TORCH?
7. Bagaimana cara pencegahan TORCH?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memahami maksud dari toxoplasma
2. Memahami apa yang dimaksud dengan rubella
3. Apa yang dimaksud dengan Chytomegalovirus
4. Memahami apa yang dimaksud dengan Herpes
5. Mengetahui cara penanganan Infeksi TORCH
6. Memahami diagnosis TORCH
7. Memahami penanganan TORCH
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo
Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) yang terdiri dari HSV1 dan HSV2 serta
kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (Misalnya Measles,
Varicella, Echovirus, Mumps, virus Vaccinia, virus Polio, dan virus Coxsackie-B).

Penyakit ini sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan keguguran,
cacat pada bayi, juga pada wanita belum hamil bisa akan sulit mendapatkan kehamilan.

3.2 Saran
Untuk selalu waspada terhadap penyakit TORCH dengan cara mengetahui media dan
cara penyebaran penyakit ini kita dapat menghindari kemungkinan tertular. Hidup bersih dan
makan makanan yang dimasak dengan matang

Anda mungkin juga menyukai