Abstract
Quality education is a major requirement that must be met. Education should be given
from an early age, because at that age should be grown to develop children’s creativity. The
problem is that many PAUD institutions fail to implement Total quality management. Where
measures such as quality planing, quality control and quality importvment have not been
optimized properly. Departing from that, it is interesting to see the extent to which the quality
management is integrated when applied in the PAUD institution. This study aims to describe
and analyze critically and to know the Implementation of TQM in PAUD institutions in Play
Group IT Harapan Mulia Palembang. The approach used is descriptive qualitative, with data
collection tool that is: observation, documentation, and interview. So found some findings in the
research location that illustrates that the implementation of TQM in PAUD institutions become
very necessary in supporting the quality of institutions, educators and students.
Abstrak
Pendidikan yang bermutu merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Pendidikan
tersebut hendaknya diberikan sejak usia dini, karena pada usia dini perlu ditumbuh kembangkan
kreatifitas anak. Permasalahannya masih banyak lembaga PAUD yang gagal dalam
mengimplementasikan manajemen mutu terpadu dimana langkah-langkah seperti quality planing,
quality cotrol dan quality imporvment belum banyak dioptimalkan dengan baik. Berangkat dari
itu menarik untuk dilhat sejauh mana manajemen mutu terpadu ketika diterapkan di lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
secara kritis serta mengetahui Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan
Anak Usia Dini Di Play Group Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (PG TKIT) Harapan Mulia
Palembang. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan alat pengumpul
data yaitu: observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sehingga ditemukan beberapa temuan di
lokasi penelitian yang menggambarkan bahwa pengimplementasian manajemen mutu terpadu
di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini menjadi sangat perlu dalam menunjang kwalitas dan
mutu lembaga, pendidik dan anak didik.
dan budaya anak, 4) pembelajaran dilaksanakan meliputi ; 1)analisis kebutuhan peserta didik,
melalui bermain dengan APE, 5) kegiatan 2) rekrutmen peserta didik, 3) seleksi peserta
pembelajaran dilakukan secara ebrtahap, didik, 4) pembagian kelas, 5) pembinaan dan
berkesinambungan, dan sifat pembiasaan, 6) pengembangan peserta didik, 6) pencatatan dan
pemilihan teknik dan alat penilaian disesuaikan pelaporan.
dengan kegiatan yang dilaksanakan. Dalam perencanaan mutu manajemen
PG TKIT Harapan Mulia telah peserta didik kepala sekolah PAUD melakukan
melaksanakan lima sentra bermain yaitu pelayanan yang optimal dengan melakukan
sentra IMTAQ, sentra bermain peran, sentra penyesuaian terhadap kebutuhan dan usia
pembangunan, sentra IPA dan sentra seni, hasil siswa. Usia 2 sampai 3 tahun mengikuti kelas
observasi yang dilakukan oleh penulis PG IT play group, usia 4 tahun mengikuti kelas TK
Harapan Mulia telah melengkapi sarana dan Kelompok A, sedangkan usia 5 tahun masuk
prasarana terkait alat bermain sentra. kategori TK Kelompok B.
Pendekatan yang digunakan dalam proses Dalam hal pengendalian mutu pendidikan
belajar mengajar di PG TKIT Harapan Mulia PG TKIT Harapan Mulia sangat memprioritaskan
berfokus pada anak didik dengan menggunakan tumbuh kembang kreatifitas anak, sehingga
pendekatan sentra, dimana metode tersebut dalam menyusun program kegiatan kesiswaan
memberikan scaffolding dalam membangun PG TKIT Harapan Mulia terlebih dahulu
konsep aturan, ide, dan pengetahuan anak, serta menganalis minat dan bakat peserta didik
konsepdensitas dan intensitas bermain. Sentra dan menyediakan tenaga kependidikan sesuai
bermain dilengkapi dengan seperangkat alat dengan kebutuhan PAUD.
bermain yang disebut dengan alat permainan PG TKIT Harapan Mulia melaksanakan
edukatif atau lebih dikenal dengan APE. APE program penunjang kegiatan kurikuler seperti
berfungsi sebagai scaffolding atau pijakan cooklingclass, TPA, menari, musik, kemudian
yang mendukung perkembangan anak dalam 3 untuk menambah wawasan anak mengenal alam
jenis bermain, yaitu bermain sensori motor atau sekitar melalui kegiatan kunjungan ke tempat
fungsional, bermain peran, bermain pembangunan fasilitas umum seperti musium, graha teknologi.
yaitu membangun pemikiran anak. Keberhasilan dalam pengembangan
Sedangkan dalam perbaikan mutu, karakter dalam pendidikan anak usia dini
kurikulum yang didesign dengan baik mampu dapat diketahui dari perilaku anak sehari-hari
merespon berbagai permasalahan ataupun yang tampak pada setiap aktivitasnya seperti
tantangan.Menyadari hal tersebut PG TKIT bertanggung jawab, perduli, teliti bersikap jujur.
Harapan Mulia mengelola kurikulum secara Hal tersebut bisa didapatkan melalui lingkung
baik.Setelah mengindentifikasi masalah yang yang dapat mendukung perkembangan anak
diketahui saat monitoring maupun supervisi, didik.
maka para guru mendapatkan saran bahkan Manusia memiliki tujuh macam
kepala PAUD memberikan kesempatan kepada kecerdasan yaitu musical intellegence, logical
para pendidik untuk mengikuti pelatihan mathematical, bodily kinestetic intellegence,
kurikulum PAUD. linguistic intellegency, spatial intellegency,
interpersoal intellegence dan intrapersonal
Manajemen Peserta Didik intellegence. Namun pada anak usia dini tujuh
Manajemen peserta didik merupakan macam kecerdasan tersebut belum berkembang
upaya untuk memberikan layanan yang terbaik secara optimal, dan melalui berbagai program
bagi pelanggan eksternal yakni peserta didik yang telah direalisasikan di PG TKIT Harapan
dan orang tua. Mulia Palembang dapat membantu proses
Surari dan Sukarti Nasihin (2012 ; 207) perkembangan kecerdasan anak tersebut, terlihat
Ruang lingkup manajemen peserta didik dari anak didik yang menyukai berada di tempat
sentra dan mampu menggunakan alat educatif Hal ini dilakukan sebagai pertimbangan apakah
pembangunan dengan baik hal ini menandakan sesuai dengan yang dibutuhkan PG TKIT
ananda memiliki kemampuan dalam bidang Harapan Mulia dan apakah mendukung program
matematik, selain itu kegiatan menari juga manajemen mutu terpadu paud.
dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik. Usia Dalam pengendalian mutu PG TKIT
golden age tersebut dimanfaatkan dengan baik Harapan Mulia telah merenacang SOP yang
oleh PG TKIT Harapan Mulia melalui berbagai berdampak pada kinerja para pendidik, dimana
program yang dilaksanakannya. pendidik menjalankan tugasnya masing-
PG TKIT Harapan Mulia masih masing sesuai dengan jobdescription dan
mempunyai keterbatasan dalam meningkatkan profesionalisme sangat ditekankan sehingga
mutu pendidikan dalam hal sarana dan prasarana hal ini dapat meminimalisir kegiatan yang
berupa layanan perpustakaan. Minimnya buku hanya wastingtime dan dapat mengontrol sejauh
referensi bacaan terkait dengan PAUD, dan mana produktivitas kinerja guru terhadap tugas
tidak didukung oleh pustkawan yang mumpuni yang diemban. Meskipun pendidik di PG TKIT
ditambah dengan jadwal kunjung pustka yang Harapan Mulia mayoritas bukan dari lulusan PG
belum terjadwal secara rutin. Jadwal kunjung PAUD/PG TK namun dengan berbagai prosedur
pustkaan di buka sesekali dalam seminggu karna penerimaan tenaga pendidik yang selektif
jadwal yang belum jelas tersebut perpustakan kemudian diiringi dengan berbagai pendidikan
tidak begitu ramai. Padahal secara fasilitas dan pelatihan serta SOP yang jelas tentu saja
perpust sudah dilengkapi sarana audio visual. hal ini berdampak pada kualitas para pendidik.
Hal ini memang harus menjadi perhatian Perbaikan mutu pendidikan dalam
bagi pengelolan PAUD karna keberadaan pembinaan tenaga pendidik melalui kegiatan
perpustakan merupakan sarana penunjang diklat berjenjang. Diklat berjenjang ini
kreatifitas peserta didik. membahas mengenai kebijakan Dit.P2TK
PAUDNI, kebijakan dan konsep PAUD, etika
Manajemen Tenaga Pendidik dan karakter PAUD, Perkembangan anak,
Pendidik merupakan aset yang paling pengenalan anak berkebutuhkan khusus, cara
dominan dalam organisasi juga sangat belajar anak usia dini, kesehatan dan gizi anak
berperan dalam mutu pendidikan.Manajemen usia dini, perencanaan pembelajaran, evaluasi
mutu terpadu merupakan suatu konsep yang pembelajaran, komunikasi dalam pengasuhan.
melibatkan peran dari pendidik.Hal ini bertujuan Sederhananya, implementasi manajemen mutu
untuk meningkatkan kemampuan organisasi dan terpadu PAUD di PG & TK IT Harapan Mulian
untuk memberikan nilai kepada pelanggan. dapat dilihat melalui tabel 1.
Oleh karena itu pendidik harus memiliki
kualitas dan memahami apa yang di harapkan Dampak Manajemen Mutu Terpadu Pada
oleh pelanggan eksternal. Pendidikan Anak Usia Dini di Play Group
Dalam perencanaan mutu manajemen Dan Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu
tenaga pendidik, pada tahap perekrutan terdapat Harapan Mulia Palembang
seleksi melalui administrasi, tes mengaji,
akademik dan micro teaching kemudian Kepuasan Pelanggan Internal
dilanjutkan denga tes wawancara. Kepemimpinan
Saat tes wawancara kandidat calon Kepala paud selalu memberikan motivasi
pendidik PG TKIT Harapan Mulia tidak hanya kepada para guru sehingga menumbuhkan
ditanya seputar keilmuan dalam pendidikan rasa percaya diri dan tidak canggung untuk
anak usia dini, tetapi kepala PAUD juga melaksanakan pekerjaan yang telah di
mengukur pengetahuan mengenai agama Islam, amanahkan. Beliau tidak segan-segan dalam
menilai akhlak yang dimiliki kandidat pendidik. memberikan pujian terhadap hasil kinerja yang
telah dicapai. Kepala paud selalu memberikan teguran dari kepala paud. Lingkungan
pengarahan bahwa PG TKIT Harapan Mulia pendidikan di PG TKIT Harapan Mulia
bukan hanya tempat untuk mencari rezeki yang bernuansa kekeluargaan membuat para
namun juga sebagai ladang ibadah, Sehingga pendidik merasa nyaman berada dilingkungan
merasa nyaman untuk bekerja dengan baik. PAUD yaitu adanya saling percaya, saling
Reward yang diberikan rutin setiap menghormati, dan saling menghargai seluruh
tahun dengan peningkatan gaji dan berupa anggota organisasi menjalin kerjasama dalam
pujian, sedangkan hukuman bagi yang tidak mengusung keberhasilan paud untuk mencapai
menjalankan tugas dengan baik mendapatkan tujuannya.
6
Sallis, E. 2002. Total Quality Management in Education. Tjiptono, F. 2004. Perspektif Manajemen dan
7