Anda di halaman 1dari 12

Tugas kelompok

JENIS-JENIS KOMUNIKASI VERBAL

OLEH :KELOMPOK 2

1. WA ODE INDRIANI (P201701050)


2. ARTIKA (P201701075)
3. AFDAL WAHYUDI (P201701090)
4. FITNY TRI ARTIKA (P101701063)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang“menentukan usia kehamilan,tp dan bb bayi”. Dan juga kami
berterimakasih pada ibu Dewi Sari Pratiwi,S.kep,Ns.M,kep . selaku dosen mata kuliah
keperawatanmaternitas yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai identitas nasional. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Kendari, 24 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Menentukan usia kehamilan....................................................................................3
B. Tafsiran persalinan...................................................................................................3
C. BB bayi....................................................................................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................8
B. Saran.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia kehamilan merupakan salah satu prediktor penting bagi kelangsungan


hidup janin dan kualitas hidupnya. Di seluruh dunia 8,2 juta anak dibawah lima tahun
meninggal setiap tahun dengan perincian 3,3 juta terjadi pada masa neonatal, hampir 2
juta pada hari pertama kehidupan, dan 3,3 juta pada saat dilahirkan. Kematian pada
masa neonatal ini dapat disebabkan oleh kelahiran prematur (28%) yang menempati
urutan kedua penyebab kematian neonatal terbanyak (The Partnership for Maternal,
Newborn & Child Health, 2011) dan kelahiran postmatur (5-10%) (Roos et al., 2010).

Umumnya kehamilan disebut cukup bulan bila berlangsung selama 37- 42


minggu. Disebut kelahiran preterm apabila bayi lahir sebelum 37 minggu kehamilan
dan disebut kelahiran postterm apabila bayi lahir setelah 42 minggu kehamilan
(Damanik, 2010).
Kelahiran preterm terjadi secara spontan sebanyak 40%-50%, dengan sisanya
disebabkan oleh preterm premature rupture of membranes (PPROM) sebanyak 25%-
40% dan induksi persalinan atau seksio sesaria atas indikasi medis yang terlalu cepat
sebanyak 20%-25% Setiap (Goldenberg, 2002).

Usia kehamilan adalah masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat
kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Usia kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan dapat ditentukan dengan HPHT dan USG (Lynch & Zhang, 2007). Hari
pertama haid terakhir (HPHT) secara luas telah digunakan sebagai patokan utama dalam
memperkirakan usia kehamilan, dengan perkiraan tanggal persalinan 280 hari ke depan.

Taksiran tanggal persalinan dapat juga dihitung dengan rumus Naegele dengan
menambahkan tujuh hari ke hari pertama haid terakhir dan menghitung mundur tiga
bulan. Rumus Naegele dilakukan dengan asumsi bahwa siklus haid rata-rata adalah 28 hari
dengan ovulasi terjadi pada hari ke-14 dan lama kehamilan rata-rata 280 hari dari hari
pertama haid terakhir. Penentuan usia kehamilan menggunakan siklus menstruasi sering
tidak akurat. Salah satu hambatan dalam menggunakan periode menstruasi terakhir
adalah panjang fase follikular yang bervariasi dan fakta bahwa banyak wanita tidak
mengalami siklus menstruasi regular. Chiazze et al.

Dengan mengetahui usia janin yang akurat dapat membantu asuhan prenatal,
kelahiran, dan postnatal. Tanggal kelahiran yang telah diperkirakan, diagnosis yang benar
mengenai persalinan prematur atau postmatur, perbedaan antara kelahiran prematur dan
pertumbuhan janin terhambat tergantung pada taksiran usia kehamilan. Begitu juga
dengan konseling prenatal, intervensi terhadap pertumbuhan janin yang buruk dan juga
penghindaran hospitalisasi, pemeriksaan, dan intervensi seperti induksi kelahiran dan
penggunaan obat-obat tokolitik yang tidak perlu. Dan prediksi tanggal kelahiran yang
akurat secara nyata bermanfaat bagi ibu hamil dan keluarganya (Jehan et al., 2010).
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana menentukan usia kehamilan ?
2. Bagaimana menentukan tafsiran kehamilan ?
3. Bagaimana menentukan BB bayi ?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui usia kehamilan.
2. Untuk mengetahui tafsiran kehamilan.
3. Untuk mengetahui BB bayi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menentukan Usia Kehamilan


Usia kehamilan, misalnya usia kehamilannya telah 25 minggu, 28 minggu atau
40 minggu adalah hitungan lamanya janin yang telah tumbuh dalam rahim ibu, biasa
dalam ilmu kebidanan dihitung dalam minggu. Untuk A menghitung usia kehamilan
tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Dengan menghitung HPHT [Hari Pertama Haid Terakhir].
Disini bidan Dituntut untuk mengetahui HPHT pasien agar juga dapat
menentukan taksir melahirkan nya. Pertumbuhan janin dalam rahim itu
sebanarnya dapat mulai dari hari ke 14 dari 28 hari siklus lain dihitung pada
HPHT .
2. Dengn meraba [Palpasi]
Tingginya fundus uteri ibu dapat menentukan usia kehamilan.Maksudnya
dengan kita melakukan palpasi pada pasien akan didapatkan berapa tinggi
fundus uterinya dan itu akan menunjukkan usia kehamilan dengan sendirinya.
3. Dengan rumus tinggi fundus uteri.
Rumus disini maksudnya yaitu dengan mengukur tinggi fundus uteri(cm).
Adapun rumusnyaTinggi fundus (cm) : 3,5 = usia kehamilan
4. Ultarsonografi (USG).
Dokter menentukan usia kehamilan dan memperkirakan waktu kelahiran bayi
berdasarkan “gambar” janin yang muncul pada layer monitor.Tingkat akurasi
USG 4D mencapai 95%, jika digunakan pada trimeseter pertama dan
menggunakan USG transvaginal. Pemeriksaan USG transvaginal adalah pilihan
terbaik bagi ibu yang gemuk, rahimnya “menukik” ke belakangan atau kandung
kemihnya tak cukup terisi.

B. Tafsiran persalinan.
Mengetahui kapan akan melahirkan biasanya akan disampaikan oleh dokter
atau bidan saat melakukan pemeriksaan kehamilan. Sebenarnya kita pun bisa
menentukan sendiri kapan kira-kira tanggal taksiran persalinan (TP) atau hari
perkiraan lahir (HPL) berdasarkan kapan haid terakhir .
Kehamilan berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu, dihitung dari hari
pertama dari siklus haid terakhir kita (HPHT= Hari Pertama Haid Terakhir). Hari
pertama dari haid terakhir ini dihitung sebagai hari pertama kehamilan meskipun
sebenarnya, terjadinya pembuahan (conceive) baru terjadi kira-kira dua minggu
kemudian.
Jadi, mulainya pertumbuhan dan perkembangan janin terlambat dua minggu
dari hari kehamilan kita. Menentukan tanggal awal kehamilan ini dipakai untuk
mempermudah kita menentukan tanggal perkiraan persalinan.
1.RUMUS NAEGELE, BERDASARKAN HARI PERTAMA HAID TERAKHIR
sebelumnya, teratur atau tidak. Cara ini hanya bisa dipakai kalau siklus haid
kita teratur, siklus haidnya 28-30 hari.rumus Naegele dengan mengetahui hari pertama
haid terakhir (HPHT), yaitu dengan menambahkan 7 hari, mengurangi 3 bulan, dan
tahun menyesuaikan.
1. Tanggal Perkiraan Kelahiran Bayi atau Taksiran Persalinan (TP) bisa
diperkirakan dengan menggunakan rumus Naegele dengan mengetahui hari
pertama haid terakhir (HPHT), yaitu dengan menambahkan 7 hari, mengurangi
3 bulan, dan tahun menyesuaikan.
2. Contoh: apabila HPHT tanggal 14 April 2016 maka TP adalah tanggal 14
tambah 7 = tanggal 21, bulan April (4) kurang 3 = bulan Januari (1) dan tahun
jadi 2017 (disesuaikan saja). Jadi HPHT 14 April 2016, TP 21 Januari 2017
3. Contoh lain: bila HPHT tanggal 5 Januari 2016 maka TP adalah tanggal 5 + 7 =
12, bulan 1 (dianggap bulan ke 13) - 3 = 10 (bulan Oktober), tahun tetap 2016.
Jadi HPHT 5 Januari 2016 maka TP 12 Oktober 2016

2. KALENDER KEHAMILAN (PREGNANCY WHEEL).


Metode ini adalah cara praktis untuk menentukan usia kehamilan dan
perkiraan waktu melahirkan. Metode ini menggunakan alat yang biasanya tersedia di
klinik bidan, rumah bersalin atau tempat praktek dokter berupa alat berbentuk
lingkaran yang bisa diputar sesuai HPHT.
Penggunaan kalender kehamilan cukup sederhana dengan menempatkan
(memutar) lingkaran yang menunjukkan tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT)
yang secara otomatis juga akan menunjuk perkiraan tanggal persalinan.

C. BB Bayi

1. Pengertian bb bayi

Beratbadan bayi (bb bayi) adalah berat badan bayi yang di timbang dalam waktu 1
jam pertama setelah lahir. Hubungan antara berat lahir dengan umurkehamilan, berat
bayi lahir dapat dikelompokan : bayi kurang bulan (BKB),yaitu bayi yang dilahirkan
dengan masa gestasi < 37 minggu (259 hari). Bayicukup bulan (BCB), bayi yang
dilahirkan dengan masa gestasi antara 37-42minggu (259 - 293 hari), dan Bayi lebih
bulan (BLB), bayi yang dilahirkan
dengan masa gestasi > 42 minggu (294 hari).

2.klasifikasi BB bayi
Berat bayi lahir berdasarkan berat badandapat dikelompokan menjadi :
a. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berat yang dilahirkan dengan berat lahir <2500 gram tanpamemandang usia
gestasi(Kosim dkk, 2009, p.12). Menurut Prawirohardjo(2007, p.376), BBLR adalah
neonatus dengan berat badan lahir pada saatkelahiran kurang dari 2500 gram (sampai
2499 gram). Dahulu bayi inidikatakan prematur kemudian disepakati disebut low birth
weight infant
atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Karena bayi tersebut tidak selamanya
prematur ataukurang bulan tetapi dapat cukup bulan maupunlebih bulan. Penelitian
oleh gruendwald, menunjukkan bahwa sepertigabayi berat lahir rendah adalah bayi
aterm. (Kosim dkk, 2008, p.11).
Menurut Jitowiyono dan Weni (2010, p.78 – 79) bayi dengan BBLR dapatdibagi
menjadi 2 golongan, yaitu Prematur murni dan Dismaturitas

1. Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari37 minggu
dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badanuntuk masa kehamilan,
atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuaimasa kehamilan.
2. Dismaturitas atau Kecil untuk masa kehamilan adalah bayi lahirdengan berat
badan kurang dari berat badan sesungguhnya untuk masakehamilan.Bayi berat
lahir rendah merupakan masalah penting dalampengelolaannya karena
mempunyai kecenderungan ke arah peningkatanterjadinya infeksi, kesukaran
mengatur nafas tubuh sehingga mudah untukmenderita hipotermia. Selain itu
bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah(BBLR) mudah terserang komplikasi
tertentu seperti ikterus, hipoglikomiayang dapat menyebabkan kematian.
Kelompok bayi berat lahir rendahyang dapat di istilahkan dengan kelompok
resiko tinggi, karena pada bayiberat lahir rendah menunjukan angka kematian
dan kesehatan yang lebihtinggi dengan berat bayi lahir cukup.

b. berat bayi lahirNormal


Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilansampai 42 minggu
dan berat badan lahir > 2500 - 4000 gram.

c. Bayi Berat Lahir Lebih


Bayi berat lahir lebih adalah Bayi yang dilahirkan dengan beratlahir lebih >
4000 gram (Kosim dkk, 2009, p.12). Bayi dengan berat lahirlebih bisa disebabkan
karena adanya pengaruh dari kehamilan posterm,bila terjadi perubahan anatomik
pada plasenta maka terjadi penurunanjanin, dari penelitian Vorher tampak bahwa
sesudah umur kehamilan 36minggu grafik rata-rata pertumbuhan janin mendatar dan
tampak adanyapenurunan sesudah 42 minggu. Namun seringkali pula plasenta
masihdapat berfungsi dengan baik sehingga berat janin bertambah terus sesuaidengan
bertambahnya umur kehamilan. Zwerdling menyatakan bahwarata-rata berat janin
>3600 gram sebesar 44,5% pada kehamilan posterm,sedangkanpada kehamilan term
sebesar 30,6 %. Risiko persalinan bayidengan berat >4000 gram pada kehamilan
posterm meningkat 2-4 kalilebih besar dari kehamilan term (Prawirohardjo, 2008,
p.691). Selain itufaktor risiko bayi berat lahir lebih adalah ibu hamil dengan
penyakitdiabetes militus, ibu dengan DMG 40% akan melahirkan bayi dengan
BBberlebihan pada semua usia kehamilan (Prawirohardjo, 2007, p.291

d. Faktor yang Mempengaruhi Berat Bayi Lahir


Berat lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui suatuproses
yang berlangsung selama berada dalam kandunganfaktor-faktor yang
dapatmempengaruhi berat bayi lahir adalah sebagai berikut :
Faktor lingkungan internal mempengaruhi berat bayi lahir antara lain sebagai
berikut :
a. Umur Ibu hamil
Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir, kehamilan dibawah umur20
tahun merupakan kehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
kehamilan pada wanita yang cukup umur. Pada umuryang masih muda,
perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsifisiologinya belum optimal. Selain itu
emosi dan kejiwaannya belumcukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu
tersebut belum dapatmenanggapikehamilannya secara sempurna dan sering terjadi
komplikasi.Selain itu semakin muda usia ibu hamil, maka anak yang dilahirkan
akansemakin ringan. Meski kehamilan dibawah umur sangat berisiko tetapikehamilan
diatas usia 35 tahun juga tidak dianjurkan, sangat berbahaya.Mengingat mulai usia ini
sering muncul penyakit seperti hipertensi, tumorjinak peranakan, atau penyakit
degeneratif pada persendian tulangbelakang dan panggul.

b. Jarak Kehamilan/Kelahiran
Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh badan koordinasi keluargaberencana
(BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih,kerena jarak kelahiran
yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belumcukup untuk memulihkan kondisi
tubuhnya setelah melahirkansebelumnya. Ini merupakan salah satu faktor penyebab
kelemahan dankematian ibu serta bayi yang dilahirkan. Setianingrum (2005)
menyatakan bahwa Risiko proses reproduksidapat ditekan apabila jarak minimal
antara kelahiran 2 tahun.
Menurut Depkes RI (1999, p.41) menyatakan kehamilan yang
perludiwaspadaiadalah jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilansekarang
kurang dari 2 tahun, bila jarak terlalu dekat , maka rahim dankesehatan ibu belum
pulih dengan baik. Pada keadaan ini perlu diwaspadaikemungkinan pertumbuhan
janin kurang baik, persalinan lama atau
perdarahan.

c. Kadar Hemoglobin (Hb)


Kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayiyang
dilahirkan.
Seorang ibu hamil dikatakan menderita anemia bilakadar hemoglobinnya dibawah 11
gr%. Hal ini jelas menimbulkangangguan pertumbuhan hasil konsepsi, sering terjadi
immaturitas,
prematuritas, cacat bawaan, atau janin lahir dengan berat badan yangrendah
(Soebroto, 2009, p.76).
Menurut Depkes RI (1999, p. 8) kadar hemoglobin tidak normalpada ibu hamil
akan menambah risiko mendapatkan bayi berat lahir rendah(BBLR), dan gangguan
perkembangan otak, resiko perdarahan sebelumdan pada saat persalinan, bahkan
dapat menyebabkan kematian ibu danbayinya, jika ibu hamil tersebut menderita
anemia berat. Keadaan inidisebabkan karena kurangnya suplai darah nutrisi akan
oksigen padaplacenta yang akan berpengaruh pada fungsi plasenta terhadap janin.

d. Status Gizi Ibu Hamil


Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapatmempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Selain itu giziibu hamil menentukan berat
bayi yang dilahirkan, maka pemantauan giziibu hamil sangatlah penting dilakukan.
Ada beberapa cara yang dapatdigunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil
antara lain memantaupertambahan berat badan selama hamil, mengukur lingkar
lengan atas (LILA) dan mengukurkadar hemoglobin, pertambahan berat badan
selamahamil sekitar 10 -12 kg, dimana trimester I pertambahan kurang dari 1
kg,trimester II sekitar3 kg, dan trimester III sekitarkg.pertambahan beratbadan ini
juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin.
Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorangmenderita
KurangEnergi Kronis (KEK), sedangkan pengukuran kadarhemoglobin untuk
mengetahui kondisiibu apakah megalami anemia besi (kristyanasari, 2010, p.66).
Menurut Sitorus (1999, p.41) dalamSetianingrum (2005), Sebagai ukuran sekaligus
pengawasan bagikecukupan gizi ibu hamil bisa di lihat dari kenaikan berat badannya.
Ibuyang kurus dan selama kehamilan disertai penambahan berat badan yangrendah
atau turun sampai 10 kg, mempunyai risiko paling tinggi untukmelahirkan bayi dengan
BBLR. Sehingga ibu hamil harus mengalamikenaikan berat badan berkisar 11-12,5 Kg
atau 20% dari berat badansebelum hamil. Sedang Lingkar Lengan Atas (LLA) adalah
antropometriyang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan
untukmengetahui resiko Kekurangan Energi Kalori (KEK) atau gizi kurang.

e. Penyakit Saat Kehamilan


Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi berat bayilahir
diantaranya adalah Diabetes Melitus Gestasional (DMG), cacar air,dan penyakit infeksi
TORCH.Penyakit DMG adalah intoleransi glukosayang dimulai atau baru ditemukan
pada waktu hamil. Tidak dapatdikesampingkan kemungkinan adanya intoleransi
glukosa yang tidakdiketahui yang muncul seiring kehamilan, komplikasi yang
mungkinsering terjadi pada kehamilan dengan diabetes adalah bervariasi, Pada
ibuakan meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia, secsio sesaria, danterjadiny
diabetes mellitus tipe 2 di kemudian hari, sedangkan pada janinmeningkatkan risiko
terjadinya makrosomi (Prawirohardjo, 2008, p.851).
Penyakit infeksi TORCH adalah suatu istilah jenis penyakit infeksi
yaituToxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenispenyakit ini
sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat menganggu janinyang dikandungnya. Bayi
yang dikandung tersebut mungkin akan terkenakatarak mata, tuli, Hypoplasia
(gangguan pertumbuhan organ tubuh sepertijantung, paru-paru, dan limpa). Bisa juga
mengakibatkan berat bayi tidaknormal, keterbelakangan mental, hepatitis, radang
selaput otak, radang irismata, dan beberapa jenis penyakit lainnya (Prawirohardjo,
2008, p.935 -942).

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir secara tidak


langsung/eksternal dapat dijelaskan sebagai berikut :

a.Faktor lingkungan eksternal yang meliputi kondisi lingkungan, asupanzat gizi ibu
hamil dan tingkat social ekonomi ibu hamil, kebersihandan kesehatan lingkungan serta
ketinggian tempat tinggalFaktor kebersihan dan kesehatan lingkungan berkaitan
dengan cacingtambang, Seseorang yang asupan zat besinya cukup tetapi jika
seringterinfeksi cacing tambang dapat menderita anemia. Demikian juga jikseorang
yang asupan zat besi rendah maka daya tahan tubuhnyang berkurang sehingga mudah
sering mudah terserang penyakit danakhirnya akan mengalami penurunan kadar Hb.
b. Faktor ekonomi, sosial dan meliputi jenis pekerjaan, tingkatpendidikan, dan
pengetahuan ibu hamil :
Menurut kristyanasari (2010, p. 49 -50) menyatakan bahwa
keadaanekonomikeluarga akan mempengaruhi pemilihan ragam dan kualitasbahan
makanan, ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihanmakanan yang akan
dikonsumsi sehari – harinya. Seseorang denganekonomi yang tinggi kemudian hamil
maka kemungkinan besar sekaligizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya
pemeriksaanmembuat gizi ibu semakin terpantau. jenis pekerjaan atau aktifitasjuga
mempengaruhi Berat Bayi Lahir, jika aktivitas ibu hamil tinggi,kebutuhan energinya
juga akan tinggi. pengetahuan ibu dalampengambilankeputusan dan juga akan
berpengaruh pada perilakunya,ibu dengan pengetahuan gizi yangbaik, kemungkinan
akanmemberikan gizi yang cukup bagi bayinya. kepercayaan terhadap adatjuga dapat
mempengaruhi asupan makanan ibu hamil, misalnya, adakepercayaan saat hamil ibu
dilarang makan ikan karenadikhawatirkan bayinya cacingan dan berbau amis,
padahal, konsumsiikan terutama ikan laut justru sangat dianjurkan karena
kandunganlemaknya rendah, proteinya tinggi, serta mengandung omega 3 danomega 6
yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan otak janin dalamkandungan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menentukan usia kehamilan dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Dengan menghitung HPHT(haid pertama haid terakhir)
2. Dengan meraba ([palpasi)
3. Dengan rumus tinggi fundus uteri
4. Ultrasonografi(USG)
Tafsiran persalinan
1. Rumus naegale, berdasarkan haid pertama haid terakhir (HPHT)
2. Kalender kehamilan (PREGNANCY WHEEL)
BB bayi
Berat badab bayi adalah baadan bayi ditimbang dalam waktu 1 jam pwrtama
setelah lahir. hubungan antara berat lahir dengan umur kehamilan , berat bayi
lahir dapat dikelompokan : bayi kurang bulan (BKB) yaitu bayi yang
dilahirkan dengan masa gestasi < 42 minggu (259 hari). Bayi cukup bulan (BCB)
bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi antara 37-42 minggu (259-293 hari),
dan bayi lebih bulan (BLB ) yang dilahirkan dengan masa gestasi > 42 minggu
(294 hari ).

B. Saran
Marilah kita bersama-sama belajar dengan sungguh-sungguh didalam dunia
pendidikan keperawatan supaya menghasilkan tenaga keperawatan
profesionalyang mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan mutu dalam
keperawatan maternitas.

DAFTAR PUSTAKA

http://harnita-novia.blogspot.com
http://drantonsupono.blogspot.com/2016/05/menentukan-tanggal-perkiraan-
kelahiran.html?m=1
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=7113

Anda mungkin juga menyukai