Anda di halaman 1dari 21

Tugas individu

KEPERAWATAN PALIATIF

OLEH :

NAMA : ARTIKA

NIM : P201701075

KELAS : J2 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI

1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan judul"KEPERAWATAN

PALIATIF"makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah

keperawatan gerontik, Program Studi Keperawatan.

Oleh karena itu, Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini

masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis

berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi untuk saya maupun

untuk semuanya.

Kendari, 30 maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………… 2
Daftar isi……………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang……………………………………………………………… 4
B. Rumusan masalah…………………………………………………………. 5
C. Tujuan penulisan…………………………………………………………… 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Tim pelayanan paliatif


B. Cara meningkatkan kualitas hidup pasienyang mengalami penyakit
terminal …………………………………………………………………… 15
C. Apakah pemberian pelayanan paliatif mampu memperpanjang usia
pasien……………………………………………………………………… 17
D. Tujuan pemberian asuhan keperawatan spiritual bagi pasien penyakit
terminal…………………………………………………………………… 18
E. Hukum pemberian tindakan euthanasia pada pasien kanker stadium
akhir ……………………………………………………………………… 19

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………………………………… 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas hidup pasien ( dewasa dan anak anak ) dan

keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan

cara meringankan penderita dari rasa sakit melalui identifikasi dini,

pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah

lainya baik fisik, psikologis, sosia, dan spiritual. (world health

organization)

Menurut WHO (2016) penyakit penyakit yang termasuk dalam

perawatan paliatif seperti penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi

38.5%, kanker 34%, dan pernapasan kronis 10,3%, HIV/AIDS 5,7%,

diabetes 4.6% dan memerlukan perawatan paliatif sekitar 40-60%

pada tahun 2011 terdapat 29 juta juta orang meninggal di karenakan

penyakit yang membutuhkan perawatan paliatif.

Prevalensi penyakit pliatif di dunia berdasarkan kasus tertinggi

yaitu benua pasifik barat 29%, di ikuti eropa dan asia 22% (WHO

2014) . benua asia terdiri dari asia barat, asia selatan, asiah tengah,

4
asia timur dan asia tenggara. Indonesia merupakan Negara yang

termasuk dalam asia tenggara dalam kata lain bahwa Indonesia yang

termasuk dalam Negara yang membutuhkan perawatan paliatif.

B. Rumusan masalah

1. Apa Perananan dari tim paliatif dalam memberikan pelayanan

kesehatan?

2. Cara meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami penyakit

terminal?

3. Apakah pelayan pemberian pelayanan paliatif dapat

memperpanjang usia pasien ?

4. Tujuan dari pemberiaan asuhan keperawatan spiritual bagi pasien

penyakit terminal

5. Bagaimana hukum pemberian tindakan euthanasia pada pasien

kanker stadium lanjut?

C. Tujuan menulisan

1. Untuk mengetahui perananan dari tim paliatif dalam memberikan

pelayanan kesehatan

2. Untuk mengetahui cara meningkatkan kualitas hidup pasien yang

mengalami penyakit terminal

3. Untuk mengetauhi apakah pelayan pemberian pelayanan paliatif

dapat memperpanjang usia pasien

5
4. Untuk mengetahui tujuan dari pemberiaan asuhan keperawatan

spiritual bagi pasien penyakit terminal

5. Untuk mengetahui bagaimana hukum pemberian tindakan

euthanasia pada pasien kanker stadium lanjut

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peranan dari tim paliatif

Peranan tim paliatif terdiri dari:

 Dokter

1) Dokter umum :

Dokter umum memiliki peranan penting terutama pada perawatan pasien

terminal di tingkat layanan primer (di puskesmas dan di rumah pasien)

sehingga tata laksana gejala fisik dan kebutuhan psikososial dan spiritual

dapat berjalan baik

a) Mengkoordinir tim paliatif di tingkat llayanan primer

b) Mengantisipasi dan mencegah timbulnya gejala dengan obat dan

modalitas lain

c) Mengidentifikasi gejala secara dini dan masalah psokologis, sosial dan

spiritual

d) Mengatur penggunaan obat sehingga kepatuhan pasien dapat terjaga

7
e) Menggunakan modalitas non formakologi

f) Menyusun program paliatif

g) Membangun hubungan kerja dengan tim paliatif di tingkat sekunder

dan mengkonsulkan pasien yang memerlukan

h) Membangun kerja sama dan menggunakan sumber daya yang

tersedia di wilayah layanan primer untuk mengembangkan program

paliatif

2) Dokter Paliatif

Di tingkat layanan sekunder dan tersier :

a) Bertanggung jawab terhadap penatalaksanaan pasien paliatif

b) Melakukan penatalaksanaan nyeri dan gejala lain apabila terapi

kausatif belum atau tidak di lakukan

c) Mengkoodinasikan dengan tim penatalaksana nyeri dan gejala lain

yang memerlukan keahlian spesialis lain

d) Melakukan tatalaksana gejala pada pasien stadium terminal fase

menjelang akhir kehidupan

e) Mengkoordinasikan kasus dengan doter primer

f) Memberikan konsultasi dari layanan primer

8
3) Dokter Spesialis

a) Dokter spesialis berbagai disiplin melakukan identifikasi dan

menentukan pasien dalam stadium terminal dan mengonsultasikan

kepada dokter paliatif

b) Melakukan tatalaksana gejala sesuai konsul dari dokter paliatif

apabila modalitas di perlukan (misalnya radioterapi untuk penata

laksanaan nyeri dan perdarahan, gangguan psikiatri, tindakan

bedah, fungsi paru dan ascites, dll)

c) Dokter berperan penting dalam tim paliatif yang bersifat

interdisipliner. Dokter tersebut haru memiliki pengetahuan dan

keterampilan sesuai prinsip-prinsip pengelolaan paliatif. Dokter

yang bekerja di pelayanan paliatif bertanggung jawab dalam

penilaian, pengawasan, dan pengelolaan pasien paliatif.

 Perawat Paliatif

perawat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan sesiai prinsip-

prinsip pengelolaan paliatif. Perawat paliatif bertanggung jawab dalam

penilaian, pengawasan, dan pengelolaan asuhan keperawatan pasien

paliatif

9
1) Perawat sebagai koordinator layanan paliatif :

a) Menyiapkan pelaksanaan program paliatif, baik rawat jalan, rawat

inap atau rawat rumah.

b) Menyiapkan peralatan medis yang di perlukan.

c) Mendistribusikan dan menghubungi tenaga pelaksana kepada

anggota tim atau ke unit layanan lain.

d) Menyusun jadwal kunjungan dan tenaga paliatif yang di perlukan.

e) Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program paliatif.

2) Perawat sebagai tenaga pelaksana :

a) Menerima permintaan asuhan keperawatan dari koordinator

program paliatif.

b) Berkoordinasi dengan anggota tim lain.

c) Menganalisa, menegakkan dan melakukan asuhan keperawatan

sesuai kebutuhan dan kondisi pasien

d) Menginformasikan dan mengedukasi pelaku rawat atau

penanggung jawab pasien

10
e) Melaporkan setiap perkembangan pasien kepada dokter

penanggung jawab dan koordinator program paliatif

f) Evaluasi asuhan keperawatan yang telah di lakukan secara

langsung atau tidak langsung melalui program harian pelaku rawat

g) Mengusulkan asuhan keperawatan baru atau lanjutan kepada

dokter penanggung jawab atau koordinator bila di perlukan

h) Merubah asuhan keperawatan sesuai kesepakatan dan

persetujuan dokter penanggung jawab serta menginformasikan

kepada pelaku rawat

i) Melakukan pencacatan dan pelaporan

j) Mengontrol pemakaian obat dan pemeliharaan alat medis

3) Perawat Homecare :

a) Menerima permintaan perawatan homecare dari dokter

penanggung jawab pasien melalui koordinator program paliatif.

b) Berkoordinasi dan menganalisa program homecare dan dokter

penanggung jawab dan koordinator program paliatif

11
c) Melakukan asuhan keperawatan sesuai program yang

direncanakan.

d) Reevaluasi atau evaluasi asuhan keperawatan yang telah di

laksanakan.

e) Melaporkan setiap perkembangan pasien kepada dokter

penanggung jawab pasien.

f) Mengusulkan asuhan keperawatan baru bila di perlukan.

g) Melaksanakan pencacatan dan pelaporan.

4) pelaku rawat (caregiver)

a) Melakukan atau membantu pasien melakukan perawatan diri dan

kegiatan sehari-hari (memandikan, memberi makan, beraktifitas

sesuai kemampuan pasien, dll)

b) Memberikan obat dan tindakan keperawatan sesuai anjuran dokter

c) Melaporkan kondisi pasien kepada perawat

d) Mengidentifikasi dan melaporkan gejala fisik dan gejala lain kepada

perawat

12
 Apoteker

Terapi obat merupakan komponen utama dari penatalak-sanaan

gejala dalam pelayanan paliatif. Apoteker memastikan bahwa

pasien dan keluarga memiliki akses penting terhadap obat-obatan

untuk pelayananpaliatif. Keahlian apoteker di butuhkan untuk

memberikan informasi yang tepat mengenai dosis, cara pemberian,

efek samping dan interaksi obat-obatan kanker, morfin dan anti

nyeri yang di berikan kepada pasien untuk menjalani terapi

paliatifnya.

 Pekerja sosial dan psikolog

perannya membantu pasien dan keluarganya dalam mengatasi

masalah pribadi dan sosial akibat kanker, dan kecacatan, serta

memberikan dukungan emosional selama perjalanan penyakit dan

proses berkabung, Pekerja Sosial Medik

1) Menerima dan menganalisa masalah sosial ekonomipasien dan

keluarga

13
2) Melaksanakan program sosial medis seperti binbingan sosial

(misalnya masalah pendidikan dan maslah di tempat kerja) dan

memberikan alternatif pemecahan sosial ekonomi

3) Menjembatani dalam persiapan kelengkapan administrasi untuk

klaim asuransi

4) Bekerja sama dengan institusi atau badan sosial untuk

memecahkan masalah sosial yang di hadapi pasien dan

keluarga

5) Evaluasi program yang telah di laksanakan dan melaporkan

perkembangan pasien, serta mengusulkan program baru bila di

perlukan

 Relawan

Peran relawan dalam tim perawatan paliatif bervariasi sesuai

dengan keperluan. Relawan dapat terlibat dalam perawatan di

rumah sakit,atau di rumah. Relawan berasal dari semua sektor

masyarakat, di harapkan menjembatani antara institusi layanan

kesehatan dengan pasien. Dengan pelatihan dan dukungan yang

14
tepat, relawan dapat memberikan pelayanan langsung kepada

pasien dan keluarga, membentu tugas-tugas administrasif, atau

bahkan bekerja sebagai konselor. Selain itu, dapat berperan

membantu meningkatkan kesadaran, memberikan pendidikan

kesehatan, menggalang bantun dana, membantu rehabilitasi, atau

bahkan memberikan beberapa jenis perawatan medis.

B. Upaya meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit terminal

1. Peningkatan kenyamanan

Kenyamanan bagi pasien menjelang ajal termaksud pengenalan

dan peredaan distres psikobiologis. Perawat harus memberikan

bimbingan kepada keluarga tentang tindakan penenangan bagi

pasien sakit terminal. Kontrol nyeri penting karena mengganggu

tidur, nafsu makan, mobilitas, dan fungsi psikologis. Pemberian

kenyamanan bagi pasien terminal juga mencakup pengendalian

gejala penyakit dan pemberian terapi. Klien mungkin akan

bergantung pada perawat dan keluarganya untuk pemenuhan

kebutuhan dasarnya, sehingga perawat bisa memberikab

bimbingan dan konseling bagi keluarga tentang bagaimana cara

memberikan kenyamanan pada klien.

2. Pemeliharan kemandirian

15
Perawat harus memberikan informasi tentang pilihan ini kepada

keluarga dan pasien. Sebagian besar pasien terminal ingin mandiri

dalam melakukan aktivitasnya. Mengizinkan pasien untuk

melakukan tugas sederhana seperti mandi, makan, membaca,

akan meningkatkan martabat pasien. Perawat tidak boleh

memaksakan partisipasi pasien terutam a jika ketidakmampuan

secara fisik membuat partisipasi tersebut menjadi sulit. Perawat

bisa memberikan dorongan kepada keluarga untuk membiarkan

pasien membuat keputusan.

3. Pencegahan Kesepian dan Isolasi

Perawat membutuhkan kesabaran dan pengalaman untuk

merespon secara efektif terhadap pasien menjelang ajal. Untuk

mencegah kesepian dan penyimpangan sensori,

perawatmeningkatkan kualitas lingkungan. Lingkungan harus di

beri pencahayaan yang baik, keterlibatan anggota keluarga, teman

dekat dapat mencegah kesepian. Keluarga atau penjenguk harus

di perbolehkan bersama pasien menjelang ajal sepanjang waktu.

Perawat memberikan bimbingan kepada keluarga untuk tetap/

selalu bersama klien menjelang ajal, terutama saat terakhir

hidupnya.

4. Peningkatan Ketenangan Spiritual

16
Perawat dan keluarga memberikan ketenangan spiritual dengan

menggunakan keterampilan komunikasi, empati, berdoa dengan

pasien, membaca kitab suci, atau mendengarkan musik.

5. Dukungan untuk keluarga yang berduka

Anggota keluarga harus di dukung melewati waktu menjelang ajal

dan kematian dari orang yang mereka cintai. Semua tindakan

medis, peralatan yang di gunakan pada pasien harus di berikan

penjelasan, seperti alat bantu nafas atau pacu jantung.

Kemungkinan yang terjadi selama fase kritis pasien terminal harus

di jelaskan pada keluarga

C. Apakah pemberian pelayanan paliatif dapat memperpanjang usia

pasien

Pada seorang dengan pasien kanker atau pada pasien dengan

penyakit terminal, yang sudah berada dalam stadium lanjut dan sulit di

sembuhkan dapat menjalani perawatan paliatif dengan berfokus pada

pengurangan stress, mengontrol rasa sakit, serta membuat

perasaannya menjadi lebih nyaman.

Tujuannya bukan untuk memberi kesembuhan karena biasanya

pasien yang sudah berada dalam stadium akhir sudah tidak dapaat di

sembuhkan lagi tetapi dengan adanya perawatan paliatif ini dapat

17
membuat hidupnyamenjadi lebih nyaman sehingga memiliki kualitas

hidup yang lebih baik selain itu perawatan paliatif dapat

mempertahankan kualitas hidup pasien, bahkan mungkin bisa

memperpanjang usianya.

Peran serta dan dukungan keluarga serta kerabat sangatlah

penting untuk keberhasilan dari perawatan paliatif. Keluarga bisa

menciptakan lingkungan atau suasana senyaman mungkin yang di

senangi pasien demi memaksimalkan pengurangan rasa depresi. Dan

biarkan mereka melakukan berbagai kegiatan yang di senanginya

sehingga menimbulkan perasaan bahagia dan mengurangi fokusnya

pada rasa sakit.

D. Tujuan pemberian asuhan keperawatan spiritual pada penyakit

terminal

1. Untuk mengetahui kondisi spiritual pasien dalam pelayanan

keperawatan.

2. Untuk mengetahui kebutuhan spiritual pasien dalam pelayanan

keperawatan di rumah sakit.

3. Untuk mengetahui pemenuhan spiritual pasien dalam pelayanan

keperawatan di rumah sakit

18
E. Hukum peberian eutanasia di Indonesia

Di Indonesia secara normatif, perbuatan euthanasia dilarang. Hal

tersebut di ungkapkan dalam ketentuan Pasal 344 KUHP : “Barang

siapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri

yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati di ancam dengan

pidana penjara paling lama dua belas tahun”.

Tanpa adanya permintaan dari pihak yang di akhiri hidupnya maka hal

tersebut di nyatakan sebagai pembunuhan dan pelaku di jerat dengan

Pasal 388 KUHP, bukan dengan Pasal 344 KUHP

19
I

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelayanan paliatif pada pasien terminal merupakan kebutuhan,

kemanusiaan yang mendesak di seluruh dunia termaksuk di seluruh

dunia termasuk Indonesia, bagi pasien dengan penyakit terminal atau

pasien kanker usia lanjut, layanan perawatan paliatif harus di berikan

kepada pasien kanker beserta keluarganya sejak saat diagnosis

penyakit kanker di tegakkan hingga penyakit penyakit berlangsung ke

fase terminal.

20
DAFTAR PUSTAKA

1. Craven,Ruth F . Fundamentals of nursing : human healt and function.

Kozier, B (1995) Fundamentals of nursing : Concept Procees and

Practice, Etfics and Values.

2. Calofornia : Addison Wesley Potter, P (1998). Fundamental of

Nursing.Philapdelphia : Lippincott

3.

21

Anda mungkin juga menyukai