Disusun oleh :
( 1905037 )
2021
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................2
BAB III.....................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................................9
B. Saran .........................................................................................................................10
a. Latar belakang
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada
penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang
dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi kuratif yang
disebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan ini mencakup penderita
serta melibatkan keluarganya (Aziz, Witjaksono, 2008)
Kanker merupakan kondisi adanya perubahan sifat DNA sel yang menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan sel abnormal dan mempengaruhi fungsi sel sehat
lainnya. Penyebaran kanker cukup tinggi di Indonesia. Sampai saat ini tercatat jumlah
kanker nomor 1 mencapai 4,9%. Secara nasional populasi laki-laki 0,7% dan
perempuan 2,9% (Suprayitno & Kafil, 2020) Sebagian besar pasien memeriksaan diri
ke pelayanan kesehatan ketika kondisi sudah kritis (Suprayitno & Kafil, 2020)
Salah satu metode perawatan pasien kanker adalah kemoterapi (Suprayitno &
Kafil, 2020) Kemoterapi membutuhkan penanganan dan tindakan yang kompleks dan
membutuhkan keterampilan yang baik bagi perawat (Benzaid et, 2020)
Perawat memiliki peran penting dalam pemberian kemoterapi
(Signorelli,2020). Dalam memberikan perawatan, perawat harus memiliki
pengetahuan yang baik mengenai terapi kemoterapi dan perawatan paliatif (Kapucu &
Bagcivan, 2017) Sikap perawat dalam memberikan asuhan keperawatan paliatif harus
menunjukkan cara berpikir, merasakan, bertindak dan berekasi terhadapat segala
perubahan lingkungan (Khan, N., dkk , 2012)
b. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami konsep keperawatan paliatif dan menjelang
ajal
2. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan sesuai dengan
perspektif keperawatan paliatif dan menjelang ajal.
1
BAB II
2
3
Physical Aspect Of Care merupakan cara yang dilakukan untuk mengukur dan
mendokumentasikan rasa nyeri dan gejala lain yang muncul seperti menilai,
mengelola gejala dan efek samping yang terjadi pada masalah fisik pada pasien(De
Roo et al., 2013; Dy et al., 2015.). Adapun panduan bagi perawat paliatif dijelaskan
sebagai berikut:
a. Semua perawat harus mampu menilai nyeri, dyspnea dan fungsinya dengan
menggunakan pedoman yang konsisten pada pasien dengan penyakit lanjut yang
mengancam jiwa
b. Semua perawat harus mendokumentasikan pedoman dan temuan dalam rencana
asuhan keperawatan
c. Semua perawat harus mengikuti jalur pengobatan berdasarkan bukti evident based
nursing untuk memberikan perawatan manajemen nyeri dan menilai ulang gejala
yang ditimbulkan
(Ferrell et al., 2007; Ferrell, 2015.)
Culture Aspect Of Care merupakan cara yang dilakukan menilai budaya dalam proses
pengambilan keputusan dengan memperhariakn preferensi pasien atau keluarga,
memahami bahasa yang digunakan serta ritual-ritual budaya yang dianut pasien dan
keluarga (De Roo et al., 2013). Adapun panduan bagi perawat paliatif sebagai berikut:
6
a. Semua perawat harus mampu menilai budaya pasien sebagai komponen yang
tidak terpisahkan dalam memberikan palliative care dan perawatan dirumah yang
komperhensip mencakup pengambilan keputusan,prrepernsi pasien, komunikasi
keluarga, terapi komplementer, dan duka cita bagi keluarga yang ditinggalkan,
serta pemakaman dan ritual pemakaman pasien. (Ferrell, 2015)
Care Of The Patient At End of life merupakan cara yang dilakukan untuk
menggali lebih dalam tentang kesiapan menghadapi kematian dan duka cita setelah
kematian bagi keluarga yang ditinggalkan (De Roo et al., 2013)Adapun panduan bagi
perawat apaliatif sebagai berikut:
a. Perawat hospice dan perawat palliative harus mampu mengenali tanda dan gejala
kematian pasien, keluarga dan komunitas.ini harus dikomunikasikan dan
didokumentasikan.
b. Semua perawat harus mampu menjamin kenyamanan pada akhir kehidupan
c. Semua perawat harus meninjau kembali ritual budaya, agama, dan adat dalam
menghadapi kematian pasien.
d. Semua perawat harus mampu memberikan dukungan pasca kematian pada
keluarga yang ditinggalkan
e. Semua perawat harus mampu merawat jenazah sesuai dengan budaya, adat dan
agama pasien (Ferrell, 2015)
Ethical And Legal Aspect Of Care merupakan cara yang dilakukan untuk
membuat perencanaan dengan memperhatian preferensi pasien dan keluarga sebagai
penerima layanan dengan tidak melanggar norma dan aturan yang belaku (De Roo et
al., 2013; Dy et al., 2015). Adapun panduan bagi perawat paliatif sebagai berikut:
a. Semua perawat harus meninjau kembali asuhan keperawatan yang telah diberikan
dan semua dokumentasinya
b. Semua perawat harus menjaga prinsip etik berdasarkan komite etik keperawatan
8
c. Semua perawat harus mengerti hukum aspect palliative dan mencari pakar hukum
jika diperlukan
(Ferrell, 2015)
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah perawatan total dan aktif dari untuk penderita
yang penyakitnya tidaklagi responsive terhadap pengobatan kuratif.
Berdasarkan definisi ini maka jelas perawatan paliatif hanya diberikan kepada
penderita yang penyakitnya sudah tidak respossif terhadap pengobatan
kuratif. Artinya sudah tidak dapat disembuhkan dengan upaya kuratif apapun.
Tujuan umum kebijakan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup yang
seoptimal mungkin bagi penderita dan keluarganya. Yang artinya
meningkatkan kualitas hidup dan menganggap bahwa kematian adalah proses
yang normal, tidak mempercepat atau menunda kematian, menghilangkan
rasa nyeri dan keluhan lain yang menganggu, menjaga keseimbangan
psikososial dan spiritual, berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir
hayatnya serta berusaha membantu duka cita pada keluarga.
B. Saran
a. Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama
mahasiswa keperawatan
b. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa
keperawatan.
10
DAFTAR PUSTAKA
(Aziz, Witjaksono, & R. (2008). Modul Kuliah Keperawatan Menjelang Ajal Dan Paliatif.
Lhokseumawe : Stikes Muhammadiyah Lhokseumawe.
Combs, E., DiBiase, J.R., Freeman, N., Gibson, A.J., HuberBeddart, E., Hirtle, I., Hanvey, L.,
Lavoei, M., M., A.P.,; MacArthur, W., Rodney, P., Stenekes, S., Storch, J., & Trueman,
C. G., Tschantz, C., Woytkiw, T., Wright, K. D. (2014). Joint Position Statement – The
Palliative To Care And The Role Of The Nurse. In Joint Position Statement – The
Palliative To Care And The Role Of The Nurse (pp. 64–78).
De Roo, M.L., Leemans, K., Claessen, S.J.J., Cohen, J., W., & Pasman, H.R., Deliens, L.,
Francke, A. . (2013). No Title. Quality Indicators for Palliative Care: Update of a
Systematic Review. J. Pain Symptom Manage., 1(1), 46.
Ferrell et al., 2007; Ferrell, 2015. (2015). No Title. In Physical Aspects of Care: Pain and
Gastrointestinal Symptoms (pp. 1–300).
Khan, N., Khowaja, K. Z. A., & Ali, T. S. (2012). No Title. Assessment of Knowledge, Skill
and Attitude of Oncology Nurses in Chemotherapy Administration in Tertiary Hospital
Pakistan. Open Journal of Nursing, 2(1), 97–103.
Suprayitno, E., & Kafil, R. F. (2020). Sikap Perawat dalam Memberikan Asuhan
Keperawatan pada Pasien Paliatif. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 16(2),
135–146. https://doi.org/10.31101/jkk.1782
11