Anda di halaman 1dari 4

MATERI GENETIK

(DNA, RNA, PLASMID, TRANSPOSABLE ELEMENT, EPISOME,


EXTRACHROMOSOMAL INHERITANCE)

ESSAI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Genetika dan Evolusi
Yang dibina oleh Ibu Dra. Dwi Listyorini, M.Si., D.Sc
Dan Ibu Erti Hamimi, S.Pd, M.Sc

OLEH
MAY DINA ZAKIYAH ILMA
NIM 180351619109
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
JANUARI 2020

Akhir-akhir ini sedang digemparkan dengan virus Corona. Apa itu virus
Corona? “Corona” berasal dari bahasa latin yang artinya crown atau mahkota.
Sesuai dengan bentuk virus itu sendiri yang apabila dilihat dari mikroskop terlihat
seperti mahkota. WHO menamai virus corona dengan sebutan 2019-N CoV, yang
artinya 2019 New Corona Virus. Virus corona berawal dari penduduk kota Wuhai,
China yang banyak terjangkit virus corona ini. Virus ini mudah menyebar ke
penduduk China lainnya. Bahkan kabar terbaru virus conora ini sudah tersebar
hingga Negara-negara lainnya yang terletak di sekitar Negara China seperti, Korea
Selatan, Vietnam, Singapore, Jepang, Thailand, hingga Australia.
Virus Corona adalah virus RNA, karena pada genomnya terdapat RNA
positif. Sehingga virus corona dapat bermutasi lebih cepat dibandingkan virus
DNA. DNA dan RNA merupakan materi genetik yang terletak di dalam inti sel
berfungsi mengontrol seluruh aktivitas tubuh. Materi genetik juga unit pewarisan
sifat. Selain DNA dan RNA, materi genetik juga terdiri dari Plasmid,
Transposable element, episome, extrachromosomal inheritance.

Materi genetik yang sangat familiar terdengar di telinga kita yaitu DNA
dan RNA. DNA sebagai materi genetik mengatur segala aktivitas sel, dan mampu
membentuk cetakan-cetakan protein yang dibutuhkan sel. DNA menggandakan
diri menjadi dua yang sama komposisinya dan berfungsi dalam sintesis protein
Replikasi DNA adalah tahap awal dalam proses persiapan materi genetik
untuk pembelahan. Dari proses replikasi DNA ini terbentuklah RNA yang juga
penting bagi makhluk hidup seperti membentuk otot darah, organ tubuh, enzim
dll.
Transposable genetik elemen atau transposon merupakan elemen genetik
yang mengalami perpindahan dari satu kromosom ke kromosom lain. Transposon
ini berbeda dengan replicon, replicon memiliki informasi genetik yang dapat
mereplikasikan dirinya sendiri. Sedangkan transposon tidak memiliki informasi
genetik yang dapat mereplikasi dirinya sendiri. Untuk mengetahui ada tidaknya
transposon dapat dilakukan dengan seleksi informasi genetik (B.Mc Clintock)
yang khusus dibawanya.
Transposon dalam mekanisme perpindahannya dibagi menjadi tiga.
Diantaranya,
Yang pertama yaitu transposon potong-tempel. Maksudnya yaitu
Transposisi dilakukan dengan memotong dan menempel dari satu lokus
kromosom ke lokus kromosom lainnya.
Yang kedua yaitu transposon replikatif, Maksudnya yaitu transposisi
dilakukan pada proses replikasi elemen DNA transposon.
Yang ketiga yaitu rertotranposon. Retrotransposon melakukan transposisi
dengan pengubahan dari RNA menjadi DNA.
Organisme terdiri dari DNA kromosom dan DNA ekstrakromosom.
Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. DNA kromosom berfungsi pembawa
informasi genetic. Sedangkan DNA ekstrakromosom memiliki gen seperti
resistensi antibiotik. DNA ekstrakromosom terdiri dari diantaranya Plasmid dan
Episom.
Plasmid dan episom memiliki beberapa perbedaan diantaranya Plasmid
mengandung materi genetic untuk direplikasikan sendiri. Episom tidak
mengandung materi genetic yang dapat direplikasikan sendiri. Dilihat dari ukuran,
episom lebih besar daripada plasmid. Plasmid tidak dapat berikatan dengan
kromosom bakteri, sedangkan episom dapat berikatan dengan kromosom bakteri.
Plasmid digunakan sebagai vector, sedangkan episom tidak.
Extrachromosomal inheritance atau warisan sitoplasma atau juga DNA
sitoplasma. DNA sitoplasma berada pada kloroplas dan mitokondria. Terdapat
teori yang menyatakan bahwa mitokondria awalnya adalah bakteri yang hidup
bebas. Dalam waktu tertentu, mitokondria menimbulkan simbiosis dengan sel
eukariotik dan memantapkan diri ke dalam sitoplasma hingga akhirnya menjadi
organel dalam sel eukarotik hidup. Tidak berbeda, kloroplas membentuk
hubungan simbiotik dengan sel eukariotik hingga akhirnya menjadi sitoplasma
tanaman hijau.

Anda mungkin juga menyukai