Anda di halaman 1dari 4

May Dina Zakiyah Ilma

180351619109

Offering C15 FMIPA

A. Analisis Film Taare Zameen Par


Film Taare Zameen Par adalah salah satu film India yang populer, saya sering
kali menemukan film Taare Zameen Par di list rekomendasi film yang harus ditonton.
Film ini bercerita tentang Ishaan yang menderita disleksia. Pada awalnya, Ishaan
disekolah tidak begitu pintar karena dia kesulitan dalam membaca dan menulis. Ishaan
di sekolahpun dikenal sebagai siswa yang nakal oleh guru-gurunya. Nasib Ishaan
berbeda dengan kakaknya. Kakak Ishaan sangat pintar. Dengan adanya perbedaan
tersebut sang ayah seringkali membanding-bandingkan kepintaran Ishaan dengan
kakaknya.
Karena Ishaan ketahuan bolos, Ishaan dimasukkan dalam asrama di
sekolahnya. Nasib Ishaan tak jauh buruknya dengan dia di sekolah. Ia kerap dihukum
oleh guru-gurunya. Keadaan Ishaan semakin memburuk karena mendapat banyak
tekanan dari guru-guru dan ejekan teman-temannya. Padahal Ishaan sudah berusaha
untuk belajar.
Keadaan Ishaan mulai berubah ketika ada guru kesenian baru di kelasnya.
Ram namanya. Ram memperhatikan Ishaan di kelas. Hingga akhirnya beliau
memahami bahwa Ishaan menderita disleksia. Ternyata Ram dulu juga penderita
disleksia sehingga beliau pun paham akan keadaan Ishaan. Ram memahami bahwa
sebenarnya penderita disleksia mempunyai kepintaran yang diatas rata-rata dengan
intelegensi yang tinggi asal dididik dengan benar dan sabar tentunya. Ram sangat
membantu Ishaan dalam belajar, beliau dengan sabar mengajari Ishaan. Rampun
berhasil membuat Ishaan percaya diri. Hingga akhirnya, Ishaan berhasil mendapat
nilai yang bagus di kelasnya dan dapat menyaingi teman-temannya.
Menurut saya, Pada film Taara Zameen Par ini berkaitan dengan teori yang
pernah saya pelajari yaitu, teori Freud.
Dalam teori freud, Terdapat tiga struktur kepribadian :

 Id, merupakan kebutuhan dasar di alam bawah sadar manusia. Id beroperasi


berdasarkan prnsip kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Id tidak mampu
menilai atau membedakan yang benar ataupun yang salah dan tidak
mengetahui moral. Jadi harus dikmbangkan dengan memperoleh khayalan itu
secara nyata. Tokoh yang memiliki id dominan di dalam film ini adalah Ishaan
Nawasthi. Ia senang bertindak menuruti keinginan-keinginan pribadinya
secara tak sadar, seperti iseng dengan pagar rumahnya, mengambil roti di
dapur dengan tangan yang masih sangat kotor, menginjak genangan air yang
jelas-jelas akan membuat sepatunya kotor, berceloteh menirukan suara-suara
hewan saat ia sedang menjalani hukuman sebagai usaha untuk menghibur
dirinya sendiri, dan sebagainya.
 Ego berkembang dari id agar mampu menangani realita sehingga ego
beroperasi mengikuti prinsip realita usaha memperoleh kepuasan yang dituntut
id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan
sampai ditemukan objek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan. Ego,
berfungsi menjembatani tuntutan id dengan realitas di dunia luar. Tokoh yang
memiliki ego dominan adalah Ram Shankar Nikumbh. Ia memecahkan
konflik-konflik secara objektif, dirinya dapat mengontrol apa yang masuk ke
dalam kesadaran dan apa yang akan dilakukan.
 Super ego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian yang beroperasi
memkai prinsip idealistic sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip
realistik dari ego. Super ego, berfungsi sebagai pengontrol ego. Aktivitas
superego dapat berupa self observation, kritik diri, dan larangan dan berbagai
tindakan refleksif lainnya. Tokoh yang memiliki superego kuat adalah
Nandkishore Awasthi, ayah Ishaan. Ia bertindak dengan serba teratur dan
senang mengatur. Menurutnya hidup itu penuh aturan, manusia harus disiplin
demi mendapatkan pencapaian yang maksimal dan kesuksesan. Itu merupakan
nilai-nilai yang ia terima dari proses internalisasi dalam hidupnya semenjak
usia kanak-kanak.

B. Kesimpulan dari Film Inside Out


Film Inside Out merupakan animasi kesukaan saya dulu saat saya duduk di
bangku sekolah menengah atas. Menurut saya film animasi ini cukup mudah dipahami
Karena pembawaannya yang ringan. Tokoh utama film ini adalah gadis kecil bernama
Rilley. Di dalam otak Rilley digambarkan ada beberapa emosi yang dikarakterkan.
Seperti Joy (Senang), Sadness (Kesedihan), Fear (takut), Anger (marah), dan Disgust
(jijik). Kelima emosi tersebut tinggal di dalam pikiran Rilley serta mempengaruhi
tindakan apa saja yang dilakukan Rilley. Selain terdapat lima emosi/ karakter, di
dalam pikiran Rilley pun terdapat sebuah mesin dengan tuas yang berfungsi
mengendalikan perasaan yang telah dilalui Rilley.
Setiap sesuatu yang dirasakan Rilley akan menjadi sebuah ingatan
yang berbentuk bola kecil berwarna warni, biru untuk sedih, ungu untuk takut, merah
untuk marah, hijau untuk jijik, dan emas untuk senang/bahagia. Pada saat Rilley
tertidur bola-bola emosi itu akan menjadi inti pikiran yang akan dihubungkan
membentuk pulau-pulau yang mencerminkan kepribadian Rilley itu sendiri. Tidur
memang adalah waktu yang tepat untuk belajar dan menyimpan kenangan. Di dalam
film ini pun Rilley mengalami mimpi, seperti yang kita kethui ketika kita bermimpi
rerdapat pemutusan koneksi antara impuls.
Dalam film ini diceritakan dan bisa saya maknai ada dua rentang, ada yang
bersifat short term da nada yang bersifat long term. Memori jangka panjang atau long
term Rilley dikirim melalui tabung seperti vacuum cleaner ke “Long Term
perpustakaan rak yang tidak ada ujungnya yang berisi semua ingatan Rilley. Oiya
dalam film ini juga terdapat tokoh jellybean yang bertugas untuk mengatur memori
yang dimiliki Rilley. Memori buruk akan dilemparkan dalam “Memory Dump” agar
dilupakan oleh Rilley.
Dalam film inipun, digambarkan adanya penarikan kembali ketika bola
memori dari Long term dikirim kembali ke “Headquarters” dimana proyektor
menerangi bola lampu sehingga peristiwa masa lalu diputar ulang pada layar di depan
konsol kontrol.
Dalam film ini serunya adalah ketika karakter Joy dan Sadness tersedot ke
momori jangka panjang Rilley. Perlu waktu yang lama untuk kembali ke
Headquarters Rilley. Tanpa joy dan sadness riley hanya bisa merasakan marah, takut
dan jijik. Personality yang dipunya Rilley pun berantakan karena itu.
Menurut saya Film ini sangat menarik untuk ditonton, selain animasinya yang
lucu juga banyak pesan moral. Yang bisa kita ambil dari film ini. Visualisai terkait
cara kerja perasaan dan perilaku kita yang ada di Otak sangat mudah dipahami.
Setelah saya menonton film ini saya mendapat beberapa pelajaran, diantaranya
:
1) Perasaan yang kita punya, asalnya dari otak atau pikiran kita. Oleh
karena itu kitalah yang bisa mengontrol emosi kita sendiri. Senang
ataupun sedih.
2) Perasaan yang terus dipupuk, atau perasaan yang sering kita alami
akan membentuk kepribadian kita sendiri/ menjadi periang atau
pemurung.
3) Dalam film ini juga digambarkan semakin kita bertumbuh dewasa.
Perasaan kita bisa menjadi bermacam-macam. Terkdanng senang dan
sedih bisa menjadi satu alias galau.
4) Mengenal Pribadi kita masing masing itu perlu, Personality yang kita
punya berhubungan dengan pikiran, sifat, perasaan/ emosi.

Anda mungkin juga menyukai