40
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis diberi kekuatan dapat menyelesaikan proposal tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW. Nabiyullah akhirul zaman, keluarganya dan para sahabatnya, tabiit-
tabiinnya serta semua pengikutnya, mudah-mudahan kita termasuk didalamnya.
Adapun proposal yang penulis selesaikan berjudul “Upaya
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Media
Limbah Kayu pada Kelompok B TK Alamanda Desa Cipeuteuy Kecamatan
Darmaraja Kabupaten Sumedang” (Penelitian Tindakan Kelas di TK
Alamanda Desa Cipeuteuy Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang Tahun
Pelajaran 2019/2020.
Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangannya mengingat keterbatasan yang penulis miliki, baik itu
pengetahuan, pengalaman, maupun kemampuan. Oleh karena itu saran dan kritik
yang sifat membangun sangat penulis nantikan, guna perbaikan dimasa
mendatang.
Penulis berharap semoga proposal ini bermanfaat khususnya bagi penulis
umumnya bagi dunia pendidikan Taman Kanak-kanak.
Amin.
DAFTAR ISI
PROPOSAL PENELITIAN
A. Judul Penelitian
Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini
Melalui Media Limbah Kayu pada Kelompok B TK Alamanda Desa
Cipeuteuy Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang Tahun
Pelajaran 2018/2019.
B. Bidang Ilmu
Strategi dan desain pembelajaran melalui Media Limbah Kayu dalam
rangka meningkatkan keterampilan motoric halus Anak Usia Dini pada
Kelompok B TK Alamanda Desa Cipeuteuy Kecamatan Darmaraja Kabupaten
Sumedang Tahun Pelajaran 2018/2019.
C. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar manusia akan suatu ilmu yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pendidikan merupakan hal
wajib dimiliki setiap manusia agar dapat menerapkan ilmu-ilmu yang didapat
dalam keseharian. Oleh karena itu, sejak dini pendidikan sudah diajarkan
dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pendidikan dalam keluarga,
pendidikan pra sekolah, pendidikan sekolah dasar, pendidikan menengah,
sampai pendidikan tingkat tinggi.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
40
dan sempurna perlu dilakukan situmulus yang terarah dan terpadu. bermain
pada masa anak-anak merupakan sarana untuk mengembangkan daya
imajinasi. Dalam hal ini motoric halus sangat menentukan kepekaan dan daya
kreativitas anak. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengasah motoric
halus, salah satunya adalah dengan kegiatan membentuk. Dalam kegiatan
membentuk peserta didik akan dirangsang dalam mengkoordinasikan tangan,
jari jemari, mata dan daya kognitif. Bandura (dalam Mutiah, 2010 : 11)
menjelaskan bahwa dalam situasi sosial anak usia dini dapat belajar lebih
cepat hanya dengan mengamati perilaku orang lain (orang dewasa/ teman).
Saat melakukan pengamatan terhadap orang lain/ teman akan melibatkan
berbagai unsur pancaindra dan unsur kognitif serta emosninya seperti terjadi
berbagai fase dalam proses modeling, yaitu adanya perhatian (attention),
sesuatu yang membuat anak merasa tertarik dan berminat terhadap suatu
kegiatan, benda-benda atau peristiwa tertentu kemudian terjadi fase
penyimpanan (retention), dan beralih pada fase memproduksi (production)
tingkah laku tersebut dalam situasi lain.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di TK Alamanda Desa
Cipeuteuy Kecamatan Darmaraja, diperoleh temuan bahwa peserta didik
masih kesulitan dalam kemampuan motoric halus. Hal ini tampak terutama
pada kegiatan pra menulis seperti cara memegang pensil yang masih kaku,
bentuk dan garis yang belum rapi. Kegiatan motoric halus merupakan
komponen yang mendukung pengembangan yang lainnya seperti
pengembangan kognitif, sosial dan emosional anak. Pengembangan motoric
yang benar dan bertahan akan mengembangkan kognitif anak, sehingga dapat
40
D. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, teridentifikasi beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Kurangnya konsentrasi antara mata dan tangan.
2. Kemampuan motoric halus anak usia dini belum optimal dikarenakan hasil
observasi masih belum menunjukkan hasil diharapkan.
3. Media yang digunakan kurang menarik.
4. Anak memilih media itu-itu saja.
E. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka permasalahan dibatasi
pada peningkatan keterampilan motoric halus anak melalui Media Limbah
Kayu menggunakan serbuk gergaji dengan cara menempel (kolase) pada
Kelompok B di TK Alamanda Desa Cipeuteuy Kecamatan Cisitu Kabupaten
Sumedang Tahun Ajaran 2018/2019.
F. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diayas, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan dalam upaya meningkatkan keterampilan
motoric halus Anak Usia Dini melalui Media Limbah Kayu (serbuk
gergaji) pada kelompok B di TK Alamanda Desa Cipeuteuy Kecamatan
Cisitu Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2018/2019?
2. Bagaimanakah pelaksanaan dalam upaya meningkatkan keterampilan
motoric halus Anak Usia Dini melalui Media Limbah Kayu pada
kelompok B di TK Alamanda Desa Cipeuteuy Kecamatan Cisitu
Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2018/2019?
3. Bagaimana hasil upaya meningkatkan keterampilan motoric halus Anak
Usia Dini melalui Media Limbah Kayu pada kelompok B di TK Alamanda
40
G. Pemecahan Masalah
Keterampilan motoric halus (fine motor skills) adalah aktivitas yang
menggunakan otot-otot halus pada jari tangan seperti menggambar,
menggunting, mengikat tali sepatu, mengancingkan benik baju dan menarik
resleting (Rosmala Dewi, 2014 : 2). Keterampilan motoric halus sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan motoric halus ini
sangat diperlukan oleh anak-anak dalam persiapan mengerjakan tugas-tugas
disekolah, karena hamper sepanjang hari anak-anak disekolah menggunakan
kemampuan motoric halus untuk kegiatan akademiknya.
Kolase berasal dari kata “collage” bahasa prancis yang berarti merekat,
Semula teknik ini untuk pengembangan dalam melukis, yaitu menempelkan
kertas atau lainnya dan menggabungkannya dengan sapuan kuas dan cat pada
lukisan. Selanjutnya karya yang berasal dari tempelan disebut kolase. Kolase
bertujuan untuk mengembangkan imajinasi, mengembangkan kreatifitas,
melatih ketelitian dan kesabaran, menciptakan sesuatu dengan teknik kolase.
Menggunakan media kolase yang menggunakan bahan limbah kayu,
keterampilan motoric halus anak usia dini akan berkembang melalui gerakan-
gerakan jari tangan anak, lengan dan sering membutuhkan kecermatan dan
koordinasi mata dan tangan. Selain otot-otot yang terlatih juga sebagai bekal
untuk persiapan melukis, menggambarkan dan memanipulasi benda-benda
dengan jari-jemari anak menjadi terampil dan matang.
40
H. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan diatas, maka tujuan penelitian
yang ingin capai adalah :
1. Mendeskripsikan tentang persiapan pembelajaran dalam rangka
meningkatkan keterampilan motoric halus anak usia dini melalui media
limbah kayu dalam pembuatan kolase pada kelompok B di TK Alamanda
Desa Cipeuteuy Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran
2018/2019.
2. Mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran dalam upaya
meningkatkan keterampilan motoric halus anak usia dini melalui media
limbah kayu dalam pembuatan kolase pada kelompok B di TK Alamanda
Desa Cipeuteuy Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran
2018/2019.
3. Mendeskripsikan bagaimana hasil pembelajaran dalam upaya
meningkatkan keterampilan motoric halus anak usia dini melalui media
limbah kayu pada kelompok B di TK Alamanda Desa Cipeuteuy
Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2018/2019.
K. Definisi Operasional
Definisi operasional bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada
pembaca agar tidak salah penafsiran terhadap variable yang digunakan dalam
penelitian ini. Oleh karena itu, penulis membuat definisi konsep dan definisi
operasional sebagai berikut :
1. Variabel X
Media limbah kayu adalah kayu sisa potongan dalam berbagai bentuk dan
ukuran yang terpaksa harus dikorbankan dalam proses produksinya karena
tidak dapat menghasilkan produk (output) yang bernilai tinggi dari segi
ekonomi dengan tingkat teknologi pengolahan tertentu yang digunakan.
Selain itu pendapat lain menjelaskan bahwa limbah kayu adalah sisa-sisa
kayu atau bagian kayu yang didanggap tidak bernilai ekonomi lagi dalam
proses tertentu, pada waktu tertentu dan tempat tertentu yang mungkin
masih dimanfaatkan pada proses dan waktu yang berbeda. Salah satu jenis
limbah kayu yang dimanfaatkan pada proses dan waktu yang berbeda.
Salah satu jenis limbah kayu yang dimanfaatkan dalam penelitian ini
serbuk gergaji. Serbuk gergaji diperoleh dari hasil setelah melakukan
proses penggergajian kayu ataupun proses penghalusan dari kayu dan
dilakukan dengan menggunakan alat penghalus kayu. Serbuk gergaji
digunakan untuk membuat karya seni dan kerajinan tangan dalam bentuk
kolase.
40
PLAN
Replect
Replect
Keterangan :
1. Plan (Perencanaan) 1. Resiver Plan (Perencanaan Kembali)
2. Action (Tindakan) 2. Action (Tindakan)
3. Observe (Pengamatan) 3. Observe (Pengamatan)
4. Reflect (Refleksi 4. Reflect (Refleksi)
Gambar 1
Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral Kemmis dan MC Taggart
40
Tabel 1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Keterangan
Kelompok B TK
1 Alamanda Desa
Uji coba instrument penelitian
Cipeuteuy Kecamatan
Darmaraja
Kelompok B TK
2 Diskusi dengan guru kelas tentang Media Alamanda Desa
Limbah Kayu Cipeuteuy Kecamatan
Darmaraja
Kelompok B TK
3 Alamanda Desa
Pre-Test
Cipeuteuy Kecamatan
Darmaraja
Kelompok B TK
4 Pelaksanaan pembelajaran melalui media Alamanda Desa
limbah kayu Cipeuteuy Kecamatan
Darmaraja
Kelompok B TK
5 Alamanda Desa
Pos-Test
Cipeuteuy Kecamatan
Darmaraja
Tahapan-tahapan PTK.
Dalam penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini, peneliti
sebagai onserver dan kolaborasi dengan guru kelas sebagai pengajar atau
kolaborator. Disini peneliti atau observer hanya mengobservasi, kemudian
pada tahap keempat yaitu tahap refleksi, kolaborator dan observer bersama-
sama menganalisis hasil observasi yang telah dilaksanakan serta
menyimpulkan.
Siklus I
Tahap pertama, perencanaan (planning) pada tahap ini peneliti
menentukan titik tolak atau focus peristiwa yang perlu mendapat perhatian
khusus untuk diamati, peneliti berkoordinasi dengan teman sejawat tentang
Media Limbah Kayu dalam pembuatan kolase, menyiapkan alat dan bahan
Media Limbah Kayu dalam
40
Siklus I, tentang apa-apa saja yang kurang dan terjadi pada siklus I, data diambil
dari observer dan teman sejawat hasil observasi dan pengamatan dari
dokumentasi. Kegiatan ini terus dilakukan hingga peserta didik mencapai kriteria
ketuntasan belajar dan mencapai tujuan yang diharapkan.
RABU KAMIS
JUMAT SABTU
Materi Kegiatan
- Bersyukur atas nikmat tuhan (kebersihan lingkungan)
- Mengenal berbagai macam tempat rekreasi
- Kebiasaan mengucap terima kasih
- Budaya sabar
Tabel 5
Jadwal Rencana Penelitian
Bulan
No Kegiatan November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul
proposal
40
40