Anda di halaman 1dari 26

1.

Judul Penelitian
“UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
ANAK MELALUI MEDIA BONEKA TANGAN PADA
KELOMPOK A DI TK SUKAHAJI DESA TARUNAJAYA
KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN
PELAJARAN 2020/2021”

2. Pendahuluan
Kemampuan berbicara Anak Usia Dini sangat penting dalam memahami
komunikasi sejak dini. Hariyadi dan Zamzami (dalam Suhartono, 2005 : 20),
menyatakan bahwa salah satu aspek perkembangan yang sangat penting bagi
anak yaitu bahasa. Melaui bahasa anak dapat menyampaikan keinginan,
pikiran, harapan maupun permintaan serta dapat bergaul dengan sesame
dilingkungan anak, salah satu cara yang dapat membantu anak dalam
berbicara yaitu bercerita, bercerita yang menarik bagi anak jika penyampaian
ceritanya menggunakan media yang menyenangkan seperti boneka tangan hal
ini juga dapat membuat anak lebih mudah dalam berimajinasi dan masuk ke
dalam cerita. Tadkiroatun Musfiroh (2005 : 115), menyatakan bahwa boneka
tangan adalah boneka dari kain yang dibentuk menyerupai wajah dan bentuk
tubuh dari berbagai bentuk dengan berbagai jenis sifat yang dimainkan
dengan menggunakan jari-jari tangan. Boneka tangan juga merupakan media
yang dapat membuat anak berimajinasi.
Pada dasarnya Anak Usia Dini 4-5 tahun sudah dapat berbicara dengan
baik. Anak mampu menyebutkan nama panggilan orang lain serta anak mulai
senang mendengarkan cerita sederhana.
Setiap anak memiliki kemampuan berbicara yang berbeda namun yang
sangat mengkhawatirkan ialah kurangnya stimulasi dalam melatih
berkomunikasi dengan lingkungan sehingga sebagian anak belum mampu
dalam berbicarandan berkomunikasi dengan baik sesuai usiannya.
Berdasarkan observasi di TK Sukahaji Desa Tarunajaya Kecamatan
Darmaraja Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021 pada kelompok
A menunjukan bahwa rangsangan bagi keterampilan berbicara anak masih
kurang memadai dan masih banyak anak yang belum mampu dalam
kemampuan bahasa khususnya keterampilan bicara anak dimana pada
Kelompok A terdapat 15 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak
perempuan. Dalam kelas tersebut terdapat 8 anak yang belum mampu bicara
dalam menyampaikan ide, gagasan, pikiran dan perasaan, 4 anak masih malu-
malu berbicara di depan kelas, 3 anak masih kesulitan berbicara bahkan
hanya sekedar mencontoh apa yang dilakukan guru.
Proses pembelajaran terurama pada kelompok A masih lebih dominan
dengan menggunakan pembelajaran individu dibandingkan dengan kelompok,
hal inilah yang membuat anak kurang berkomunikasi dengan teman lainnya.
Kemudian pembelajaran di kelompok A masih sering terpaku pada Lembar
kerja Anak ( LKA)disbanding kegiatan-kegiatan lainnya yang membuat anak
senang dan tertarik mengikuti pembelajaran. Apabila
perasaan anak senang dan gembira maka pada saat pembelajaran di kelas
anak akan lebih tertarik untuk mendegarkan guru yang ada di kelas.
Berdasarkan permasalahan tersebut, keterampilan berbicara pada anak
kelompok A di TK Sukahaji Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja
Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021 masih belum optimal.
Belum optimalnya keterampilan berbicara anak dikarenakan masih sedikit
untuk anak mengungkapkan maksud (ide, gagasan, pikiran dan perasaan)
melalui komunikasi lisan.
Bercerita dengan anak diharapkan akan terjalin komunikasi dua arah, anak
akan diberi kesempatan dalam mengungkapkan apa yang dia rasakan dalam
menyimak sebuah cerita. Melalui boneka tangan akan membuat anak tertarik
untuk menyimak sebuah cerita karena anak dapat berimajinasi dengan tokoh-
tokoh yang ada dicerita tersebut menggunakan media boneka tangan. Boneka
tangan ialah adalah boneka dari kain yang dibentuk menyerupai wajah dan
bentuk tubuh dari berbagai bentuk dengan berbagai jenis sifat yang
dimainkan dengan menggunakan jari-jari tangan. Bercerita menggunakan
boneka tangan menjadi salah satu alat peraga edukatif yang efektif bagi anak.
Permainan peran dengan mengasah daya imajinasi anak. Kebiasaan
mendengarkan cerita dengan boneka tangan bagi anak akan memberikan
manfaat yang berbeda ditiap tahap usia anak khususnya pada usia 4-5 tahun,
dengan bercerita menggunakan media boneka tangan mengajarkan anak
untuk mendengar, karena ini penting untuk anak bias memberikan perhatian
saat mendengar, hal ini dapat membantu anak dalam proses belajar di
sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian peneliti menggunakan
proposal Penelitian Tindakan Kelas dengan judul penelitian “UPAYA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK MELALUI
MEDIA BONEKA TANGAN PADA KELOMPOK A DI TK SUKAHAJI
DESA TARUNAJAYA KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN
SUMEDANG TAHUN PELAJARAN 2020/2021”.

3. Identifikasi Masalah
a. Identifikasi
1. Anak belum mampu berbicara dalam menyampaikan ide, gagasan,
pikiran dan perasaan
2. Anak masih kurang percaya diri berbicara di depan kelas
3. Anak masih kurang dalam berkomunikasi

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan dalam meningkatkan keterampilan
berbicara anak melalui media boneka tangan di kelompok A TK
Sukahaji Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang
Tahun Pelajaran 2020/2021?
2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran pada anak dalam
penerapan meningkatkan keterampilan berbicara anak melalui media
boneka tangan di kelompok A TK Sukahaji Desa Tarunajaya
Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran
2020/2021?
3. Bagaimana hasil keterampilan berbicara anak setelah diterapkannya
pembelajaran melalui media boneka tangan di kelompok A TK
Sukahaji Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang
Tahun Pelajaran 2020/2021?

c. Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak, maka
pembelajaran akan dilaksanakan menggunakan pembelajaran media boneka
tangan. Boneka tangan ialah adalah boneka dari kain yang dibentuk
menyerupai wajah dan bentuk tubuh dari berbagai bentuk dengan berbagai
jenis sifat yang dimainkan dengan menggunakan jari-jari tangan. Bercerita
menggunakan media boneka tangan mengajarkan anak untuk mendengar
dan berimajinasi dengan begitu maka keterampilan berbicara anak
diharapkan akan lebih optimal dan anak akan mampu mengungkapkan ide,
gagasan, pikiran dan keinginan.

4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mendeskripsikan keterampilan berbicara anak melalui media
boneka tangan di kelompok A TK Sukahaji Desa Tarunajaya
Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran
2020/2021.
2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran pada anak dalam
meningkatkan keterampilan berbicara anak melalui media boneka
tangan di kelompok A TK Sukahaji Desa Tarunajaya Kecamatan
Darmaraja Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021.
3. Untuk mengetahui hasil keterampilan berbicara anak setelah
diterapkannya pembelajaran melalui media boneka tangan di kelompok
A TK Sukahaji Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja Kabupaten
Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021.
5. Manfaat Hasi Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diuraikan dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagi Lembaga TK Sukahaji : Hasil penelitian diharapkan menjadi
sumbangsih kepada seluruh anggota
lembaga pada umumnya dan
khususnya bagi kelompok A TK
Sukahaji Desa Tarunajaya
Kecamatan Darmaraja Kabupaten
Sumedang Tahun Pelajaran
2020/2021.
2. Bagi Guru : Guru lebih mudah mengajarkan
keterampilan berbicara pada anak
karena memakai media yang
menarik, menyenangkan dan
bermakna bagi anak.
3. Bagi peneliti : Dapat dijadikan sebagai acuan untuk
kajian pendidikan selanjutnya dan
menjadi inspirasi serta motivasi bagi
kemajuan pengembangan pendidikan
bagi Anak Usia Dini.

6. Kajian Pustaka
A. Keterampilan Berbicara
a. Keterampilan Berbicara anak Usia Dini 4-5 Tahun
Keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan berbagai
aktivitas seperti motorik, berbahasa, sosial emosional, kognitif, dan
efektif (Yudha M. Saputra & Rudyanto, 2005: 7). Kata
keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan, terampil atau
cekatan adalah kepandaian melakukan suatu pekerjaan dengan
cepat dan benar.
Keterampilan adalah kepandaian untuk menyelesaikan tugas
dengan cepat dan benar. Keterampilan mencakup segala aspek, termasuk
keterampilan berbahasa. Henry Guntur Tarigan (1985: 95),
mengungkapkan keterampilan berbahasa dalam bahasa Indonesia meliputi
empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
aspek tersebut disebut juga sebagai “catur tunggal” keterampilan
berbahasa, karena keempat aspek tersebut merupakan satu kesatuan, saling
berhubungan, dan tidak bisa dilepaskan, namun berbeda antara dengan
yang lainnya dan juga berbeda dari segi prosesnya. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa berbicara merupakan hal yang
sangat penting bagi anak, sehingga perlu distimulasi agar keterampilan
berbicara anak dapat berkembang dengan baik.

b. Aspek-aspek Keterampilan Berbicara Anak


Perkembangan bahasa 3-5 tahun adalah di mana anak sudah dapat
berbicara dengan baik. Anak mampu menyebutkan nama panggilan
orang lain, mengerti perbandingan dua hal, memahami konsep
timbal balik dan dapat menyanyikan lagu sederhana, juga anak
dapat menyusun kalimat sederhana. Pada usia ini anak mulai
senang mendengarkan cerita sederhana dan mulai banyak
bercakap-cakap, banyak bertanya seperti apa, mengapa, bagaimana,
juga dapat mengenal tulisan sederhana.

c. Cara Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara


Cara untuk meningkatkan keterampilan berbicara menurut
Suhartono (2005: 59), meliputi hal-hal di bawah ini:
1. Membiasakan untuk berbicara dengan anak
2. Memandang mata anak
3. Menghindari kebiasaan bicara pada anak dengan pengejaan yang
dibuat-buat
4. Berbicara apa yang benar-benar dilakukan dan dialami anak
5. Berkata lebih banyak daripada yang diminta
6. Menggunakan tata bahasa yang benar dalam berbicara
7. Dengan lembut membetulkan kesalahan anak
8. Melakukan percakapan dengan anak
9. Tidak memaksa anak menghafalkan kata
10. Berhati-hati dengan infeksi telinga

B. Media Boneka Tangan


a. Media untuk Anak Usia Dini 4-5 Tahun
Bila dikaitkan dengan pembelajaran anak usia dini, maka media
dimaksudkan sebagia alat yang menjadi perantara dalam menyampaikan
pembelajaran pada anak usia dini. Dalam konteks ini, terdapat banyak
media yang bisa digunakan untuk pembelajaran anak usia dini.
Prinsipnya, media yang akan digunakan tersebut dapt memberikan
rangsangan semangat atau motivasi anak usia dini untuk dapat belajar
dengan mudah dan menyenangkan sehingga mereka tidak merasa jenuh
dan bosan dalam mengikuti pembelajaran .

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran Anak Usia Dini 4-5 Tahun


Adapun macam-macam media pembelajaran untuk Anak Usia Dini
dapat digolongkan menjadi tiga yakni, media audio, media Visual dan
media audio visual :
1. Media Audio
Media audio adalah sebuah media pembelajaran yang mengandung
pesan-pesan dalam bentuk auditif (Pendengaran), serta hanya
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio dan kaset. Untuk
pendidikan anak usia dini media ini dapat digunakan untuk memutar
sebuah cerita ataupun lagu-lagu untuk anak-anak, melalui media ini
anak diperintahkan untuk menyimak, mendengarkan atau bahkan
meniru cerita atau lagu-lagu yang diputarkan.
2. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan. Bentuk media visual ialah media grafis dan media
proyeksi. Media grafis ialah media visual yang mengkomunikasikan
antara fakta dan data yang berupa gagasan atau kata-kata verbal
dengan gambar seperti poster. Sedangkan media proyeksi ialah media
profektor yang mempunyai unsur cahaya dan lensa atau cermin
misalnya slide dan film.
3. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Audio Visual Diam
Media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film
bingkai, film rangkai suara dan cetak
2. Audio Visual Gerak
Media yang dapat menampilkan suara dan gambar yang bergerak
seperti film

c. Pengertian Boneka Tangan


Tadkiroatun Musfiroh (2005 : 115), menyatakan bahwa boneka
tangan adalah boneka dari kain yang dibentuk menyerupai wajah dan
bentuk tubuh dari berbagai bentuk dengan berbagai jenis sifat yang
dimainkan dengan menggunakan jari-jari tangan. Boneka tangan juga
merupakan media yang dapat membuat anak berimajinasi.

d. Manfaat Boneka Tangan


Ada beberapa manfaat yang diambil dari permainan
menggunakan media boneka tangan ini, antara lain menurut
Tadkiroatun Musfiroh (2005: 22) adalah :
a. Tidak memerlukan waktu yang banyak, biaya, dan persiapan
yang terlalu rumit.
b. Tidak banyak memakan tempat, panggung sandiwara boneka
dapat dibuat cukup kecil dan sederhana.
c. Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi pemakaiannya.
d. Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan
dan menambah suasana gembira.
C. Penerapan Pembelajaran Media Boneka Tangan
a. Penerapan Pembelajaran Media Tangan
Alat atau media yang digunakan adalah :
1. Boneka tangan kelinci dan Kura-kura

2. Boneka tangan Singa dan Tikus

3. Boneka tangan Kancil dan Buaya

4. Kardus bekas
5. Kertas karton
6. Gunting
7. Lem

b. Langkah-langkah Pembelajaran Boneka Tangan


Boneka tangan digunakan dalam kegiatan belajar, harus
dipersiapkan dengan matang sesuai dengan tema yang dipergunakan.
Hal ini agar tujuan pembelajaran terlaksana dengan baik. Menurut
Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005: 78), maka perlu kita
perhatikan beberapa hal, antara lain:
a. Rumuskan tujuan pembelajaran yang jelas, dengan demikian akan
dapat diketahui apakah tepat penggunaan boneka tangan untuk
kegiatan pembelajaran.
b. Buatlah naskah atau skenario sandiwara boneka tangan dengan
jelas dan terarah.
c. Hendaknya diselingi nyanyian agar menarik perhatian penonton
dan penonton diajak untuk bernyanyi bersama-sama.
d. Permainan boneka ini hendaknya jangan lama.
e. Isi cerita sesuai dengan umur dan daya imajinasi anak.

Siklus I
1. Kegiatan : Bercerita tentang kelinci dan kura-kura
2. Media dan bahan : Boneka Tangan kelinci dan kura-kura, Panggung
boneka tangan

3. Pelaksanaan : Anak duduk melingkar membuat lingkaran


kecil,guru bias diam di tengah atau di depan
kemudian guru mulai bercerita dengan judul
“Kelinci dan Kura-kura”. Dongeng ini
menceritakan tentang Kelinci yang sombong, yang
merasa dirinya adalah binatang dengan
kemampuan berlari paling cepat. Karena
kesombongannya, suatu hari ia menantang kura-
kura temannya untuk beradu lomba lari.Kura-kura
yang rendah hati, menerima ajakan si Kelinci,
tanpa tahu maksud jelek di belakangnya.Si Kelinci
yang sudah yakin sekali menang, sangat
bersemangat dan mengabarkan ke seluruh hutan
jika ia akan mengikuti lomba lari dengan kura-
kura. Dengan sombongnya ia menyuruh seisi hutan
untuk melihat kemenangannya.Pada hari
perlombaan, seperti yang sudah dibayangkan,
Kelinci melesat dengan cepat di awal. Sedangkan
kura-kura yang berjalan lambat dengan santainya
terus berlari sebisa mungkin mengejar
kelinci.Mendekati garis finish, Kelinci yang
sombong memutuskan untuk tertidur sejenak di
bawah pohon, karena yakin sekali kura-kura tidak
akan mungkin menyusulnya.Namun ternyata,
Kelinci tertidur pulas lebih lama dari yang ia
rencanakan dan kura-kura pun menyusul serta
memenangkan lomba.Pesan dari cerita ini adalah
tidak boleh meremehkan kemampuan siapa pun,
juga harus tekun jika ingin
memperoleh kemenangan. Setelah bercerita guru
mengajak anak-anak bernyanyi. Guru bercerita
dengan cara yang menarik agar menstimulus anak
untuk bertanya dan berimajinasi. Setelah selesai
bercerita anak diajak untuk Tanya jawab tentang
cerita yang didengar. Diakhir kegiatan guru akan
menjelaskan kembali hikmah dan pelajaran apa
yang ada pada cerita tersebut

Siklus II
1. Kegiatan : Bercerita tantang Singa Dan Tikus
2. Media dan bahan : Boneka tangan singa dan tikus, Panggung boneka
tangan

3. Pelaksanaan : Anak membentuk pola U dan guru berada


didepan mereka kemudian guru mulai bercerita
dengan judul “Singa Dan Tikus”. Suatu hari
seekor tikus melakukan kejahilan pada seekor
singa. Dengan sengaja, tikus membangunkan si
Singa.Tak disangka, Singa sangat marah dan
menangkap si Tikus yang hendak memakannya.
Namun, si Tikus menangis memohon supaya
Singa memaafkannya.Dengan berbesar hati,
Singa pun memaafkan dan melepaskan si Tikus.
Tikus sangat berterima kasih dan berjanji akan
membalas kebaikan Singa suatu hari
nanti.Beberapa hari kemudian, Singa tertangkap
jerat yang dipasang oleh para pemburu. Singa
sangat ketakutan akan dibunuh.Ia menangis
semalaman. Mendengar tangis Singa, Tikus
menghampiri dan melihat Singa sudah diam di
dalam jerat tak berdaya.Teringat akan kebaikan
Singa, Tikus pun membantu melepaskan Singa
dengan cara menggerogoti jaring tersebut hingga
putus. Singa pun terbebas. Sejak saat itu, Singa
dan Tikus pun menjadi teman baik.Pesan dari
cerita ini, jangan pernah melupakan kebaikan
orang lain dan jangan sungkan untuk membalas
kebaikan itu. setelah bercerita guru mengajak
anak-anak bersyair. Guru bercerita dengan cara
yang menarik agar menstimulus anak untuk
bertanya dan berimajinasi. Setelah selesai
bercerita anak diajak untuk Tanya jawab tentang
cerita yang didengar. Diakhir kegiatan guru akan
menjelaskan kembali hikmah dan pelajaran apa
yang ada pada cerita tersebut.

Siklus III
1. Kegiatan : Kancil menyebrangi sungai dengan mengelabui para
buaya yang ada di sungai
2. Media dan bahan : Boneka tangan Kancil dan Buaya, Panggung boneka
tangan

3. Pelaksanaan : Anak duduk melingkar membuat lingkaran


kecil,guru bias diam di tengah atau di depan
kemudian guru mulai bercerita dengan judul
“Kawanan Semut Dan Belalang”. Seekor buaya
keluar ke tepi sungai menghampiri kancil yang
terlihat senang, “Hei Kancil! Ada apa kamu ke
sungai? Apa kamu mau menjadi santapan kami?”
tanya buaya itu pada kancil.
Kancil pun menjawab pertanyaan buaya dengan
senang hati, “Aku mempunyai berita baik untuk
kalian semua, aku membawa daging segar dari raja
dan diperintahkan untuk menghitung jumlah buaya
yang ada di sungai. Kalian cukup berjajar di sungai
dan nanti akan aku hitung.”
Merasa senang mendengar kabar kancil membawa
daging segar untuk ia dan teman-teman buaya
lainnya, buaya tadi kemudian menyanggupi
permintaan kancil dan memanggil seluruh buaya
yang berada di sungai untuk berjejer hingga
membentuk jembatan.
“Sudah siap!” kata semua buaya bersemangat.
Kancil pun dengan girang melompati buaya dan
pura-pura menghitung buaya-buaya yang sudah
berjejer membentuk jembatan itu.
Setelah sampai ujung, kancil pun melompat ke tepi
sungai. Lalu ia berkata, “Terima kasih para buaya,
berkat kalian, aku jadi bisa menyebrangi sungai ini.”
Setelah berkata seperti itu pada buaya, kancil
langsung berlari kencang meninggalkan buaya yang
marah karena perbuatannya. Kancil pun dengan
bebas memakan buah-buahan yang ada di sebrang
sungai untuk menghilangkan rasa laparnya.
3. . Setelah bercerita guru mengajak anak-anak
bernyanyi. Guru bercerita dengan cara yang
menarik agar menstimulus anak untuk bertanya
dan berimajinasi. Setelah selesai bercerita anak
diajak untuk Tanya jawab tentang cerita yang
didengar. Diakhir kegiatan guru akan
menjelaskan kembali hikmah dan pelajaran apa
yang ada pada cerita tersebut
Dengan kegiatan ini diharapkan anak akan
terangsang untuk tidak malu lagi dalam
mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan keinginan
karena guru mengajak anak untuk bernyanyi
bersama, tanya jawab dan bersyair.

7. Rencana Dan Prosedur Penelitian


a. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan Di TK Sukahaji Desa Tarunajaya
Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang.
3.Subjek Penelitian
4.
Tabel 1.
Data Anak Kelompok A di TK Sukahaji Desa Tarunajaya Kecamatan
Darmaraja Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021
NO NAMA SISWA JENIS TTL
KELAMIN
1 Anggita S P Sumedang, 14-11-2016
2 Aprilia Putri P Sumedang, 04-04-2016
3 Aisya Az Z P Sumedang, 28-10-2016
4 Adriana L Sumedang, 01-01-2016
5 Asep A L Sumedang, 07-09-2015
6 Daffa Arya L Sumedang, 10-10-2016
7 Indah Fitria P Sumedang, 04-08-2016
8 Inayah P Sumedang, 09-08-2015
9 Keyla Aprilia P Sumedang, 02-02-2016
10 M. Nawwali L Sumedang, 15-02-2015
11 Meyda Kh P Sumedang, 10-06-2016
12 Rendi Aidil L Sumedang, 15-03-2016
13 Rendi S L Sumedang, 17-05-2016
14 Shafira A P Sumedang, 27-12-2016
15 Yajidal Aksa L Sumedang, 14-07-2016

3. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam kurun waktu 2 bulan Di TK
Sukahaji Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang.

b. Model Tindakan
Penelitian ini menggunakan model penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis
dan Mc Taggart. Kemmis dan Mc Taggart (1998: 5) mengemukakan bahwa,
Telah mengembangkan sebuah model siklus alami sederhana yang
menggambarkan proses penelitian tindakan kelas, setiap siklus memilki empat
tahap : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dapat di lihat pada bagian di
bawah ini.
Pelaksanaan
Tindakan

SIKLUS III

Pelaksanaan
Tindakan
Hasil Refleksi

Gambar.7.1 PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (1998: 6)

Hubungan dari ketiga tahapan-tahapan tersebut sebagai suatu


siklus spiral. Apabila pelaksanaan tindakan awal (Siklus I) terdapat
kekurangan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan, dapat
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya hingga target yang
diinginkan tercapai. Namun apabila pada siklus berikutnya telah
memenuhi target keberhasilan maka penelitin diberhentikan. Adapun
keempat tahapan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut ini (Suharsimi
Arikunto, dkk., 2007: 17-19):
1. Perencanaan (planning)
Peneliti menentukan titik-titik atau fokus masalah yang perlu
mendapatkan perhatian khusus kemudian mencari alternatif tindakan
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada tahap ini peneliti
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2. Pelaksanaan Tindakan (action) dan Pengamatan (observing)
Tahap tindakan ini merupakan implementasi atau penerapan isi
rancangan yang berupa mengenakan tindakan di kelas. Peneliti dan guru
melaksanakan tindakan yang telah disusun sebelumnya pada proses
pembelajaran. Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tema dan Rencana Kegiatan
Harian (RKH) pada hari tersebut yang telah dibuat bersama dengan
peneliti. Proses pengamatan dilakukan bersamaan dengan waktu tindakan
berlangsung. Pengamatan ini bertujuan memperoleh data yang akurat
untuk perbaikan siklus berikutnya.
3. Refleksi (reflecting)
Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan. Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan
selesai serta dilakukan dengan memperhatikan hasil obervasi yang
dilakukan pada Siklus I. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan,
kelemahan, kendala, maupun masalah yang timbul saat pelaksanaan
tindakan. Hasil refleksi pada Siklus I digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan tindakan yang lebih baik pada
siklus berikutnya.

c. Metode Pengumpulan Data


Data Penelitian Ini diperoleh melalui Observasi dan Kinerja Guru
1. Observasi
Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk memantau guru dan anak
selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh peneliti bersamaan
dengan berlangsungnya tindakan, yaitu penggunaan media boneka tangan
dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara.
Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi yang diisi dengan
tanda centang atau cheklis.
2. Kinerja Guru
Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama
guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan dan jabatan.
d. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil observasidan catatan lapangan sehingga mudah dipahami
dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiono, 2007 : 245).
Tujuan analisis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk memperoleh
kepastian apakah terjadi perbaikan, peningkatan atau perubahan sebagaimana
yang diharapkan bukan untuk membuat generalisasi atau pengujian teori.
Penelitian Tindakan Kelas ini mengandung campuran data yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif.
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil
pengamatan pelaksanaan siklus penelitian melalui lembar observasi,
lembar dokumentasi untuk mengetahui peningkatan pembelajaran.
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh dari setiap
tindakan yang dilakukan oleh guru. Analisis ini dihitung dengan
menggunakan statistik sederhana yaitu data yang diperoleh kemudian
dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis. Untuk mengatahui keberhasilan,
dilakukan analisis dengan membandingkan jumlah skor yang diperoleh
dengan skor ideal dalam kelas (Suharmi Arikunto, 210 : 269). Untuk
membandingkan skor dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut :

a. Nilai Rata-rata = Jumlah nilai


Jumlah seluruh aspek
b. Penilaian Untuk Ketuntasan Belajar
Presentasi Nilai = Skor yang diperoleh × 100 %
Skor Maksimal
c. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya
peningkatan kemampuan keterampilan berbicara anak melalui media
boneka tangan. Penelitian dinyatakan berhasil apabila presentase nilai
rata-rata keterampilan berbicara anak mencapai nilai 75%. Indikator
kerja digunakan untuk melihat keberhasilan Penilaian Tindakan kelas
dalam meningkatkan dan memperbaiki proses belajar dan mengajar di
dalam kelas. Berikut adalah tabelnya :
1. Nilai rata-rata yang didapat anak mencapai 75 atau lebih berarti anak
tersebut berkembang sesuai harapan dan media yang digunakan
berhasil.
Tabel 2
Kriteria Nilai Rata-rata Kelas
Penilaian Nilai Kriteria
76-100 BS Berkembang Sangat Baik
51-75 BSH Berkembang Sesuai Harapan
26-50 MB Mulai Berkembang
0-25 BB Belum Berkembang

2. Skor perolehan hasil observasi aktivitas anak minimal berkriteria baik


Tabel 3
Kriteria Penilaian Observasi Anak
Penilaian Kriteria
90-100 Sangat Baik
70-89 Baik
50-69 Cukup
0-49 Kurang
3. Persentase ketuntasan belajar yang diperoleh siswa mencapai 75% atau
lebih artinya anak tersebut berkembang sesuai harapan dan media yang
digunakan berhasil.
Tabel 4
Kriteria Penilaian Ketuntasan Belajar
Penilaian Nilai Kriteria
76-100% BSB Berkembang Sangat Baik
51-75% BSH Berkembang Sesuai Harapan
26-50% MB Mulai Berkembang
0-25% BB Belum Berkembang

8. Jadwal Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada Penelitian Tindakan Kelas
sebagai berikut:

Tabel 5
Bulan
No Kegiatan
1 Tahap Persiapan Penelitian
a. Penyusunan dan Pengajuan
Judul
b. Pengajuan Proposal
c. Perizinan Penelitian
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
3 Tahap Penyusunan Laporan

9. Daftar Pustaka

https://www.neliti.com/id/publications/254470/meningkatkan-
keterampilan-menyimak-melalui-media-boneka-tangan-hand-puppet-
pada [23 Juni 2020]
http://eprints.walisongo.ac.id/3282/2/63111102_Bab1.pdf [23 Juni
2020]
http://repository.upi.edu/27178/9/S_SRP_1201795_Bibliography.pdf
[23 Juni 2020]
https://alaksamana.blogspot.com/2016/12/macam-macam-media-
pembelajaran-anak.html [28 Juni 2020]
https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/manfaat-bercerita-dengan-
boneka [28 Juni 2020]
10. Lampiran-lampiran

Kisi-kisi instrument Lembar Observasi Peningkatan Keterampilan


Berbicara Anak Melalui Media Boneka Tangan

Tabel 6
Variable Sub Variable Indikator Aspek Yang Diteliti
Bahasa Keterampilan  Kemampuan  Anak dapat
Berbicara dalam menyampaikan
menyampaikan maksud (ide,
maksud (ide, pikiran, gagasan
pikiran, gagasan dan perasaan)
dan perasaan) dengan lancer dan
jelas
 Kemampuan  Anak dapat
dalam bercerita
menggunakan menggunakan
kalimat sederhana kalimat sederhana
 Anak dapat
tumbuh rasa
Percaya diri
dalam berbicara
dan bercerita

 Kemampuan  Anak bisa berani


dalam bertanya secara
mengungkapkan sederhana
bahasa

Lembar Observasi Perkembangan Berbicara Anak Melalui Media Boneka


Tangan

Tabel 7 Percaya diri dalam berbicara

No Nama
Anak dapat menyampaikan

Anak bisa berani bertanya


menggunakan kalimat

Anak dapat tumbuh rasa


Anak dapat bercerita
dengan lancer dan jelas
gagasan dan perasaan)
maksud (ide, pikiran,

Jumlah dengan %
secara sederhana
sederhana

Jumlah
dan bercerita

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Anggita S
2 Aprilia Putri
3 Aisya Az Z
4 Adriana
5 Asep A
6 Daffa Arya
7 Indah Fitria
8 Inayah
9 Keyla Aprilia
10 M. Nawwali
11 Meyda Kh
12 Rendi Aidil
13 Rendi S
14 Shafira A
15 Yajidal Aksa
Jumlah
Jumlah dalam %
Keterangan :
4 = BSB Artinya Berkembang Sangat Baik : Jika anak 2 = MB Artinya Mulai Berkembang : Jika anak
sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah melakukannya masih harus diingatkan atau dibantu
dapat membantu temannya yang belum mencapai oleh guru
kemampuan sesuai dengan indikator yang diharapkan
3 = BSH Artinya Berkembang Sesuai Harapan : Jika 1 = BB Artinya Belum Berkembang : Jika anak
anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan melakukannya harus dengan bimbingan atau
konsisten tanpa harus diingatkanatau dicontohkan oleh dicontohkan oleh guru
guru
Nama Guru :
Nama Lembaga :
Hari/Tanggal :
Tabel 8
Format Kinerja Guru
No Kegiatan Skor Nilai
Baik Cukup Kurang
1 Persiapan
a. Kemampuan guru
menyiapkan kelas
b. Kemampuan guru
menyiapkan anak
c. Kemampuan guru
memberikan apersepsi
d. Kemampuan guru
menyiapkan alat peraga
yang digunakan
2 Pelaksanaan
a. Kemampuan guru
dalam
menyampaikan
materi kegiatan
b. Kemampuan guru
dalam menggunakan
alat dan bahan
3 Penutup
a. Kemampuan guru
dalam mengevalusi
kegiatan
b. Kemampuan guru
dalam melaksanakan
kegiatan
c. Kemampuan guru
dalam menggunakan
bahasa yang
difahami anak
Jumlah
Rata-rata

Keterangan :
3 = Baik, Jika guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPPH
2 = Cukup, Jika guru melaksanakan pembelajaran menggunakan sebagian dari
RPPH
1 = Kurang, Jika guru melaksanakan pembelajaran tidak sesuai dengan RPPH

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillah, penulis bersyukur kehadirat Allah


SWT, atas rahmat dan karunia-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan
tugas Proposal Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan
Keterampilan Berbicara Anak Melalui Media Boneka Tangan pada
Kelompok A di TK Sukahaji Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja
Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021” Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita halan yang lurus berupa agama islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Disamping itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu menulis selama membuat Proposal ini berlangsung
sehingga terealisasikanlah Proposal ini. Dengan ini penulis mengucapkan
terimakasih.

Sumedang, Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
1. Judul Penelitian...........................................................................................1
2. Pendahuluan................................................................................................1
3. Identifikasi Masalah....................................................................................3
4. Tujuan Penelitian........................................................................................4
5. Manfaat Hasil Penelitian.............................................................................5
6. Kajian Pustaka............................................................................................5
7. Rencana dan Prosedur Penelitian................................................................14
8. Jadwal Penelitian........................................................................................20
9. Daftar Pustaka.............................................................................................21
10. Lampiran-lampiran.....................................................................................22
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK
MELALUI MEDIA BONEKA TANGAN PADA KELOMPOK A DI TK
SUKAHAJI DESA TARUNAJAYA KECAMATAN DARMARAJA
KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PELAJARAN 2020/2021

PROPOSAL

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar PAUD


Dosen : Nurmaya Sofiyana, SH. MH

Disusun Oleh :
ROSYIDAH WILDA
NPM. 17210519818.0

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)


SEBELAS APRIL
SUMEDANG
2020

Anda mungkin juga menyukai