Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL ONLINE

Tugas Tutorial 2

Kode & nama mata kuliah : MKDK4002 Perkembangan Peserta didik


Nama : Ayuni Eka Dewi
NIM : 857156708
Prodi : PGSD S-1
UPBJJ : UPBJJ-UT JAKARTA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2022.1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tutorial I ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan
Peserta Didik/MKDK4002. Selain itu, juga bertujuan untuk menambah
w a w a s a n tentang Perkembangan Peserta Didik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada B a p a k Adie Erar Yusuf, selaku Tutor/Dosen
Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik/MKDK4002 yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni. Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini.

PEMBAHASAN
1. Menjelaskan cara pengembangan bahasa anak.
Jawaban:

Sebagai pendidik, penting untuk mengetahui tahap perkembangan bahasa anak. Oleh
karena itu, penting untuk mengetahui tahapan perkembangan bahasa pada anak agar tetap
dapat memahami kondisi peserta didik, juga harus memahami perkembangan bahasa
pada anak sesuai usianya. Berikut cara pengembangan bahasa anak:
a. Berbicara dengannya setiap waktu walaupun kita tahu kalau mereka tidak dapat
mengerti dan merespon apa yang kita sedang bicarakan itu. Seseorang mengajak
anak berbicara, itu merupakan salah satu cara bagaimana belajar memproduksi
bahasa. Anak akan mengikuti suara yang sering mereka dengar, kemudian mereka
belajar untuk menangkap makna kata dan meniru peraturan tata bahasa
berdasarkan apa yang mereka dengar.
b. Memberi kesempatan kepada mereka untuk bercerita tentang kejadian yang
mereka alami, melalui audio bahkan sampai visual. Mainkan adegan drama.
Kegiatan ini dapat mengajarkan anak untuk menggunakan bahasa, artinya anak
dapat berbicara atau mendramatisir sebuah cerita. Karena anak-anak perlu
membaca, memahami dan menerapkannya secara langsung. Anda bisa memulai
kegiatan ini bersama anggota keluarga lainnya agar lebih menarik.
c. Menyanyi dan menari dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Tidak
hanya itu, bermain drama dapat membantu anak melatih daya ingatnya.
d. Sering mengajukan pertanyaan kepada siswa . Mengajukan pertanyaan-
pertanyaan anak untuk melatihnya berbahasa.

2. Mejelaskan cara pengembangan cara berpikir matematis anak.


Jawaban:

Sebelum anak mampu berpikir matematis, mereka harus mengetahui simbol dan makna
dari simbol tersebut. Anak juga harus bisa mengombinasikan kata demi kata yang
membentuk sebuah kalimat yang jelas. Harus melalui proses pembelajaran interaksi yang
bersifat dua arah (two way communication), antara sesama siswa, siswa dengan guru,
serta siswa dengan lingkungan dan sumber belajar. Setelah itu, anak harus memahami
konsep bilangan. Cara mengembangkan cara berpikir mereka adalah dengan berlatih
bersama-sama, dan meminta pendapatnya tentang soal yang menurut mereka sulit. Lalu
menganalisis soal tersebut dan membahasnya kembali. Tetapi proses ini harus diselingi
dengan permainan yang berhubungan dengan berpikir matematis, agar anak-anak tidak
bosan. Dalam proses memecahkan masalah, anak usia dini membangun kemampuan
berpikirnya dengan cara menghubungkan angka dengan benda-benda yang ada
disekitarnya. Anak usia 1-2 tahun mulai belajar dengan benda konkret yang melalui itu
anak akan melihat atau bahkan memegang secara langsung benda tersebut. Sedangkan,
pada usia 3-4 tahun, mereka mulai melepas benda-benda tersebut dan berganti menjadi
imajinasi, tetapi tetap menghubungkan benda-benda sekitar.
3. Menjelaskan merancang pembelajaran dengan mempetimbangkan sosial emosional anak.
Jawaban:

Emosi adalah perasaan atau efek yang terjadi ketika seseorang berada dalam interaksi
yang penting baginya dengan ditandai oleh perilaku yang mencerminkan
(mengekspresikan) rasa senang atau tidak senang dari seseorang yang berada dalam suatu
kondisi atau transaksi. Sedangkan perkembangan sosial emosional adalah proses di mana
anak belajar beradaptasi dengan situasi dan memahami emosi dengan berinteraksi dengan
orang-orang di sekitarnya, mendengarkan, mengamati, dan meniru yang ada disekitarnya.
Ketika merancang pembelajaran dengan mempertimbangakan sosial emosional anak, kita
harus terlebih dahulu memberikan rasa nyaman, sehingga mereka akan selalu senang jika
belajar bersama kita. Beri apresiasi atas keberhasilannya agar anak selalu antusias dan
merasa termotivasi. Mengajarkan empati kepada peserta didik, empati mengacu pada
kecerdasan emosional anak terhadap orang-orang di sekitarnya. Kita bisa mulai
mengajarkan empati dengan bertanya kepada anak tentang perasaannya saat dia atau
teman-temannya mengalami peristiwa yang sedang terjadi atau yang pernah mereka
alami. Ajarkan anak untuk menghargai satu sama lain dan belajar berbagi pada
sesamanya.

DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
Felicia, N. (2022). Perkembangan Peserta Didik. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Muhammad Fajri, S. (JUNI 2017). KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS DALAM
KONTEKS. Berpikir Matematis, Pembelajaran Abad 21 VOL III NO. 2, 1-5.
Yanuardianto, E. (2019). TEORI KOGNITIF SOSIAL ALBERT BANDURA. Jurnal Auladuna
Vol. 01. No. 02 Oktober, 94-99.

Karawang, 27 April 2023

AYUNI EKA DEWI

Anda mungkin juga menyukai