Anda di halaman 1dari 4

Berhenti dari Berbuat Dosa

Adalah Ampunan Alloh

Iman bercabang sampai tujuh puluh lebih. Sebagaimana


disabdakan Rosululloh saw:

Artinya: “Iman lebih dari tujuh puluh cabang, yang paling tinggi
kalimat Laa Ilaaha Illalloh dan yang paling rendah ialah menghilangkan
gangguan/hambatan dari perjalanan.”

Perjalanan menuju kehadirat Alloh SWT sangat banyak


tantangan dan hambatannya, baik dari dalam diri kita maupun
dari luar. Tetapi hambatan dalam diri kita sendiri jauh lebih
berbahaya ketimbang dari luar. Salah satu hambatan dari dalam,
yang paling berat ialah dosa/kesalahan. Baik dosa besar tetapi
sedikit, maupun dosa kecil tapi banyak, sama saja, akan menjadi
hambatan perjalanan. Oleh karena itu, Alloh SWT memerintahkan
kepada kita agar secepatnya meraih ampunan, sebagaimana
firman-Nya:

Berhenti dari Berbuat Dosa Adalah Ampunan Alloh


57
Artinya: “Bergegaslah kamu sekalian untuk meraih ampunan dari
Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)

Tidak mudah meraih ampunan Alloh, jika tidak menemukan


cahaya yang tepat serta cepat (bergegas itu tadi). Di dalam Al Qur’an
Alloh berfirman:

Artinya: “Dan orang-orang yang jika mereka melakukan kejahatan atau


mereka menganiaya diri sendiri dengan berbuat dosa, lalu mereka
berdzikir kepada Alloh, niscaya mereka mendapat ampunan dari segala
dosanya. ” (QS. Ali Imran: 135)

Untaian ayat suci Al Qur’an mulai dari basmalah, surat Al


Fatihah hingga “minal jinnati wannaasi” surat An Naas merupakan
kalimat dzikir, meski tidak semuanya mampu membersihkan
dosa-dosa. Kendati demikian, bukan berarti kita tidak perlu
membaca Al Qur’an karena dengan membacanya saja –walaupun
tidak mengerti maknanya– sudah merupakan ibadah. Kalimat Al
Qur’an yang merupakan kalimat simpulan dari semua kalimat Al
Qur’an, bahkan semua kalam Alloh, baik yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw, maupun yang diturunkan kepada Nabi
sebelumnya (yang seratus tiga kitab suci), itu semuanya tersimpul
dalam kalimat tauhid. Kalimat ini juga disebut dengan kalimat
Iman atau kalimat Ikhlas atau kalimat Takwa atau kalimat Istiqomah
atau kalimat ‘Adil atau kalimat Showab atau kalimat Ikhsan atau
kalimat Tsamanaul Jannah atau kalimat ‘Urwatul wutsqo/tali yang
kuat atau kalimat Thoyyibah atau kalimat tetap/Qaul Tsabit atau
kunci surga atau kalimat Da’watul Haq atau Syajaroh Thoyyibah

Lautan Tanpa Tepi


58
atau kalimat sawaa’ atau kalimat talqin atau kalimat Ahsanu
Qoulan atau kalimat Ahsanul Hasanat yaitu kalimat Maqolidus
Samawat wal Ardhi yaitu nama Alloh yang pertama Laa Ilaaha Illalloh.
Sebagaimana firman Alloh:

Artinya: “ketahuilah bahwasanya sesungguhnya Dia adalah Laa Ilaaha


Illalloh dan mohonkanlah ampunan untuk dosamu dan dosa-dosa orang
yang beriman laki-laki maupun perempuan, dengan kalimat Laa Ilaaha
Illalloh.” (QS. Muhammad: 19)

Pengalaman telah membuktikan bahwa kalimat “Laa Ilaaha


Illalloh” bermanfaat untuk:
1. Membersihkan dosa besar
2. Menghentikan berbuat dosa
3. Membentengi diri dari berbuat dosa

Semua dosa yang diperbuat, itu semua akibat dari ketidak-


mampuan membentengi diri dari godaan iblis yang pernah
membuat pernyataan di hadapan Rosululloh saw:

Artinya: “Aku telah menghancurkan manusia dengan berbuat dosa dan


aku dihancurkan oleh manusia dengan kalimat Laa Ilaha Illalloh dan
memohon ampunan dengan kalimat itu.” (HR. Abi Ya’la dari Abi Bakrin)

Dari keterangan-keterangan di atas, baik firman Alloh


maupun sabda Nabi Muhammad saw, semakin kokoh keyakinan
kita bahwasanya tidak ada kalimat taubah yang akan mengembalikan
manusia ke fitrahnya selain kalimah Laa Ilaaha Illalloh. Meski begitu
perlu diingat bahwa kalimat memerlukan penghayatan, bukan
hanya untuk diucapkan lisan, bukan hanya untuk diingat otak,
dan bukan hanya untuk dituliskan jari. Jika hanya demikian, orang
kafir pun bisa, bahkan burung beo sekalipun tentunya bisa. Kalimat
Laa Ilaaha Illalloh yang dimaksud di sini ialah kalimat Laa Ilaaha
Berhenti dari Berbuat Dosa Adalah Ampunan Alloh
59
Illalloh yang Diambil dari Orang yang Hatinya Selalu Bersama
Alloh, dengan cara ditalqinkan dalam waktu lima belas detik saja.

Para ahli/para wali Alloh telah memilih bentuk kalimat


dzikir yang tercepat dan terarah untuk membersihkan diri dari
segala dosa baik yang besar maupun yang kecil, kalimatnya Laa
Ilaaha Illalloh. Alloh SWT telah menjanjikan bagi orang-orang yang
banyak dzikirnya kepada Alloh, baik laki-laki maupun perempuan,
maka Alloh akan menyediakan bagi mereka, ampunan dan pahala
yang agung. Sedangkan dzikir yang paling utama yang disabdakan
oleh Nabi Muhammad saw dan para nabi sebelum beliau ialah
kalimat Laa Ilaaha Illalloh. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad
saw:

Artinya: “Yang paling utama dari apa yang telah aku ucapkan dan yang
telah diucapkan oleh Nabi-nabi sebelum aku ialah kalimat Laa Ilaaha
Illalloh.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar)

Beliau juga menegaskan:

Artinya: “Wajib kamu sekalian berpegang teguh kepada kalimat Laa


Ilaaha Illalloh dan istighfar. Karena sesungguhnya iblis berkata: Aku
menghancurkan manusia dengan dosa-dosa dan mereka menghancur-
kanku dengan Laa Ilaaha Illalloh.”

Lautan Tanpa Tepi


60

Anda mungkin juga menyukai