Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tabel 1.1. Data Efektivitas dan Efisiensi RSUD Sumberrejo tahun 2016-2018

Indikator Target 2016 2017 2018


BOR 60-80% 86,58 75,34 78,22
ALOS 6-9 HARI 3,94 3,34 3,06
TOI 1-3 HARI 0,61 1,09 0,85
BTO 40-50 X 80,24 82,32 93,45
NDR 25% 27,74 17,94 9,55
GDR 45% 41,61 27,47 29,80

Tabel 1.2 Data Efektivitas dan Efisiensi Ruang O &G RSUD Sumberrejo tahun 2016-
2018
Indikator Target 2016 2017 2018
BOR 60-80% 77,22 71,59 77,77
ALOS 6-9 HARI 2,50 2,33 2,33
TOI 1-3 HARI 0,74 0,92 0,67
BTO 40-50 X 112,92 112,15 121,69
NDR 25% 0,68 0 0,63
GDR 45% 1,36 0 0,63

Tabel 1.3 Data Efektivitas dan Efisiensi Ruang Bayi RSUD Sumberrejo tahun 2016-2018
Indikator Target 2016 2017 2018
BOR 60-80% 193,95 93,60 148,42
ALOS 6-9 HARI 4,23 3,51 3,18
TOI 1-3 HARI 2,05 0,24 1,04
BTO 40-50 X 168 97,00 170,75
NDR 25% 41,67 20,62 12,45
GDR 45% 61,67 30,93 30,75

Tabel 1.4 Data Efektivitas dan Efisiensi Ruang Anak RSUD Sumberrejo tahun 2016-
2018
Indikator Target 2016 2017 2018
BOR 60-80% 60,99 90,87 53,82
ALOS 6-9 HARI 5,30 3,77 3,40
TOI 1-3 HARI 3,39 0,38 2,92
BTO 40-50 X 42,11 88,08 57,78
NDR 25% 2,50 1,89 0
GDR 45% 10,00 1,89 1,92
Tabel 1.5 Data Efektivitas dan Efisiensi Ruang Dewasa RSUD Sumberrejo tahun 2016-
2018

Indikator Target 2016 2017 2018


BOR 60-80% 72,91 64,62 65,19
ALOS 6-9 HARI 3,91 3,47 3,41
TOI 1-3 HARI 1,45 1,90 1,81
BTO 40-50 X 68,28 67,81 70
NDR 25% 25,22 25,28 14,29
GDR 45% 36,62 39,33 58,50

Deskripsi tabel:

1. Tabel 1.1 merupakan data efektivitas dan efisiensi secara keseluruhan di RSUD
Sumberrejo, sedangkan tabel 1.2-1.5 merupakan data efektivitas dan efisiensi di
beberapa ruangan di RSUD Sumberrejo, yakni ruang O & G, ruang bayi, ruang anak,
dan ruang dewasa. Data merupakan perhitungan sejak 3 tahun terakhir yakni tahun
2016 hingga 2018.
2. Efektivitas dan efisiensi rumah sakit menurut depkes RI (2005) dapat dilihat melalui
data :
a. BOR (Bed Occupancy Ratio) yakni angka penggunaan tempat tidur
b. ALOS ( Average Length of Stay) yakni rata-rata lama rawat seorang pasien
c. TOI (Turn Over Interval) yakni rata-rata tempat tidur tidak ditempati dari telah
diisi ke saat terisi berikutnya
d. BTO (Bed Turn Over) yakni pemakaian tempat tidur dalam satu periode.
e. NDR (Net Death Rate) yakni angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap
1.000 pasien keluar
f. GDR (Gross Death Rate) yakni angka kematian umum untuk setiap 1.000
penderita keluar
3. Berdasarkan data diatas, diantara 6 data efektivitas dan efisiensi, BTO melebihi target
ideal yang telah ditetapkan yakni, 40-50x/ tahun. BTO yang melebihi target terjadi
secara akumulasi keseluruhan di RSUD Sumberrejo ataupun di ruangan seperti, ruang
O &G, ruang bayi, ruang anak, dan ruang dewasa.
4. Dalam penelitian ini, BTO dapat dikategorikan sebagai masalah karena :
a. Nilainya melebihi standar ideal
b. Adanya trend yang naik turun selama 3 tahun yakni tahun 2016-2018. Jika trend
BTO selama 3 tahun mendekati ideal, maka tidak bisa dikategorikan sebagai
masalah, jika trendnya semakin menjauhi ideal atau bahkan naik turun, masih
dapat dikatakan sebagai masalah.
5. TOI bisa menjadi masalah, hanya apabila meneliti secara keseluruhan RSUD atau
hanya di ruang O & G karena belum mencapai target dan trend naik turun.
6. Berdasarkan hal tersebut, masalah penelitian yang diajukan adalah tingginya Bed
Turn Over (BTO) di RSUD Sumberrejo yakni lebih dari target 50 kali/ tahun pada
tahun 2018.
1.2. Identifikasi Masalah
Beberapa landasan teori serta asumsi menyebutkan bahwa dampak yang mungkin terjadi
dari tingginya Bed Turn Over (BTO) yang tidak sesuai target di rumah sakit, dapat
diidentifikasikan melalui skema yang dapat dilihat pada gambar 1.1.

Dampak Klinis:

1. Terjadinya infeksi
Tingginya Bed nosokomial pada
Turn Over pasien
(BTO) di RSUD Dampak Efektivitas dan
2. Terjadinya infeksi
Sumberrejo Efisiensi Pelayanan:
MRSA
yakni lebih dari Tingginya beban kerja
target 50 kali/ tim medis
tahun pada
tahun 2018 Keselamatan pasien
menurun

Mutu pelayanan
kesehatan menurun

Kepuasan pasien
menurun

Gambar 1.1. Identifikasi Masalah

Tingginya Bed Turn Over (BTO) yang melebihi target 50 kali/ tahun di RSUD
Sumberrejo dapat menyebabkan beberapa dampak:

1. Dampak Efektivitas dan efisiensi


Tingginya angka bed turn over dapat menyebabkan beban kerja petugas menjadi
berat (Rinjani & Triyanti, 2016). Hal ini karena BTO tinggi dapat menyebabkan
angka turn over interval menjadi tinggi dan membuat waktu untuk menyiapkan
tempat tidur bagi pasien menjadi singkat, atau bahkan tidak ada waktu untuk
menyiapkan tempat tidur bagi pasien yang dapat menimbulkan terjadinya
organizational fatigue bagi petugas (Cunningham, et al, 2005-2006).
2. Dampak klinis
BTO yang tinggi dapat menyebabkan infeksi nosokomial pada pasien (Sabarguna,
2007). Selain itu, BTO yang tinggi juga dapat menyebabkan terjadinya MRSA
(Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus Infection) (Cunningham, et al, 2015).
Beban kerja yang tinggi juga menyebabkan tidak ada waktu untuk menyiapkan
tempat tidur pasien dengan baik yang dapat menyebabkan adanya infeksi
nosokomial pada pasien. (Cunningham, et al, 2005-2006).
3. Keselamatan pasien menurun
BTO yang tinggi dapat menyebabkan keselamatan pasien menurun (Rinjani &
Triyanti, 2016). Terjadinya infeksi nosokomial pada pasien selama dirawat di rumah
sakit dapat menyebabkan keselamatan pasien menjadi menurun. Kondisi tempat
tidur yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup orang yang memakainya (HSE,
2011).
4. Mutu Pelayanan Kesehatan Menurun
BTO yang tinggi dapat menyebabkan dampak terhadap menurunnya mutu pelayanan
kesehatan. Hal ini karena tempat tidur yang digunakan oleh pasien melebihi target
pemkaian dalam setahunnya, sehingga ada komponen kualitas serta perawatan yang
tidak dapat dilakukan secara maksimal (Lestari & Wulandari, 2014)
5. Kepuasan Pasien Menurun
Tingginya BTO dapat menyebabkan turunnya kepuasan pasien (Sabarguna, 2007).
Hal ini disebabkan karena adanya aspek mutu pelayanan yang menurun, ataupun
aspek keselamatan pasien yang menurun. Mutu pelayanan yang menurun dapat
mempengaruhi menurunnya kepuasan pasien ketika menggunakan layanan di rumah
sakit.

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi penyebab masalah, maka rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana standar keselamatan yang diterapkan di RSUD Sumberrejo?
2. Bagaimana mutu pelayanan rumah sakit yang terdapat di RSUD Sumberrejo?
3. Bagaimana kepuasan pasien yang dirasakan ketika dirawat di RSUD Sumberrejo?
4. Bagaimana hubungan antara standar keselamatan dengan angka BTO di RSUD
Sumberrejo?
5. Bagaimana hubungan antara mutu pelayanan rumah sakit dengan angka BTO di
RSUD Sumberrejo?
6. Bagaimana hubungan antara kepuasan pasien dengan angka BTO di RSUD
Sumberrejo?
7. Bagaimana hubungan antara mutu pelayanan rumah sakit dengan kepuasan pasien di
RSUD Sumberrejo?

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum


Menganalis hubungan mutu pelayanan rumah sakit dengan kepuasan pasien berkaitan
dengan tingginya angka BTO di RSUD Sumberrejo.

1.4.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dalam penelitian ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang
diangkat, yakni sebagai berikut:
1. Mengindentifikasi standar keselamatan yang diterapkan di RSUD Sumberrejo
2. Mengidentifikasi mutu pelayanan rumah sakit yang terdapat di RSUD Sumberrejo
3. Mengidentifikasi kepuasan pasien yang dirasakan ketika dirawat di RSUD Sumberrejo
4. Menganalisis hubungan antara standar keselamatan dengan angka BTO di RSUD
Sumberrejo
5. Menganalisis hubungan antara mutu pelayanan rumah sakit dengan angka BTO di RSUD
Sumberrejo
6. Menganalisis hubungan antara kepuasan pasien dengan angka BTO di RSUD
Sumberrejo
7. Menganalisis hubungan antara mutu pelayanan rumah sakit dengan kepuasan pasien di
RSUD Sumberrejo

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi RSUD Sumberrejo

Penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai masukan untuk mengetahui dampak yang
terjadi dari tingginya angka BTO di RSUD Sumberrejo. Selain itu, hasil penelitian dapat
dijadikan sarana pertimbangan dalam membuat keputusan untuk mengurangi dampak yang
terjadi karena tingginya angka BTO di RSUD Sumberrejo.

1.5.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan dan penelitian dalam
bidang manajemen dan administrasi rumah sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga.

1.5.3 Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dalam hal menambah wawasan dan pengetahuan
peneliti mengenai dampak dari tingginya angka BTO di suatu rumah sakit dilihat dari segi
mutu layanan, keselamatan pasien, dan kepuasan pasien.

Saran Judul ; HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN


PASIEN TERKAIT DENGAN TINGGINYA ANGKA BED TURN OVER (BTO) DI RSUD
SUMBERREJO, BOJONEGORO, JAWA TIMUR.

Anda mungkin juga menyukai