KELOMPOK L-32
R. Ginekologi :
-
Pemeriksaan Fisik :
KU : Tampak sakit sedang
GCS : 456
NAMA DM : NOVIA APRILIA RAHMA TTD DOKTER :
NOVIA APRILIA RAHMA PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD
KELOMPOK L-32
Status obstetric:
Inspeksi:
- Abdomen: strie gravida +
bekas operasi -,
tanda – tanda peradangan -.
Palpasi:
- L1 : teraba bundar lunak
kesan bokong
TFU : 30 cm
- L2 : PUKA,
DJJ 127x/menit
- L3 : Teraba bulat keras
(kesan kepala)
- L4 : Sudah masuk PAP, 4/5
- His : + jarang
Vagna Toucher :
Vulva-vagina :
secret -, darah -, lendir –
VT Obstetri tidak ada
pembukaan, presentasi kepala,
V0
Status Neurologis
• GCS : 456
• Fungsi luhur : Normal
• Meningeal sign : KK (-),
Kernig (-)
N. Cranialis:
- Nervus II, III : RC +/+ PBI
3mm/3mm
- Nervus III, IV, VI : Normal
- Nervus V : Normal
- Nervus VII : Normal
- Nervus VIII : +/+
- Nervus XII : Normal
• Motorik
NAMA DM : NOVIA APRILIA RAHMA TTD DOKTER :
NOVIA APRILIA RAHMA PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD
KELOMPOK L-32
5 5
4444 5555
• Tonus : Normal
• R. Fisiologis
• R. Patologis
- Hoff : -/-
- Trom -/-
- Babinski -/-
- Gordon -/-
• Sensorik : Normal
• ANS : Normal, pasien
menggunakan kateter urin
Pemeriksaan Lab:
Masa Protrombin:
PT : 11,0 N
INR : 1.02 N
APTT : 23,6 (24,0 – 36,0) L
Faal Hepar dan Ginjal:
SGPT : 13 N
SGOT : 14 N
Albumin : 2,69
BUN : 8 N
Kreatinin Serum 0,73 N
Darah Lengkap:
GDA : 84 N
Hb : 11,4 N
RBC : 3,69 (3,8 - 6) L
HCT : 32,9 (35,2-46,7) l
NAMA DM : NOVIA APRILIA RAHMA TTD DOKTER :
NOVIA APRILIA RAHMA PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD
KELOMPOK L-32
Trombosit 227 N
Leukosit 11,04 (1-10) H
Urin
UL
Protein +3
Urobilin +1
Bilirubin +2
Sedimen
Eritrosit 13,1 N
Leukosit : 317,9 H
Sel epitel : 118 H
Silinder High
LANDASAN TEORI
Eklampsia merupakan keadaan dimana ditemukan serangan kejang tiba- tiba yang dapat disusul dengan koma pada wanita hamil, persalinan atau masa nifas yang menunjukan gejala
preeklampsia sebelumnya. Kejang disini bersifat grand mal dan bukan diakibatkan oleh kelainan neurologis (Cunningham FG, Leveno KJ, et.al, 2014). Preeklampsi yang disertai
dengan tanda-tanda prodomal akan terjadi kejang disebut impending eklampsia (Sarwono, 2014)
Penyebab Eklamsia kehamilan masih belum diketahui dengan pasti. Telah banyak hipotesis yang diajukan untuk mencari etiologi dan patogenesis dari hipertensi dalam kehamilan
namun hingga kini belum memuaskan sehinggan Zweifel menyebut preeklampsia dan eklampsia sebagai “the disease of theory” (Gallinelli, Gennazeni AD et.al, 1996)
Hipertensi gestasional, preeklampsia dan superimposed preeklampsia memiliki kesamaan patofisiologi (Gluhovschi et al., 2012). Perbedaan hipertensi gestasional dengan
preeklampsia adalah onsetnya lebih lambat, hipertensi ringan - sedang, dan pengobatan antihipertensinya lebih mudah terkontrol (Gluhovschi et al., 2012). Patofisiologi hipertensi
gestasional, preeklampsia, dan superimposed preeklampsia sangat kompleks karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
Kegagalan Plasentasi
Pada kehamilan normal, terjadi invasi trofoblas ke dalam lapisan otot pembuluh arteri spiralis, yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga terjadi dilatasi arteri
spiralis. Invasi trofoblas juga memasuki jaringan sekitar arteri spiralis, sehingga jaringan matriks menjadi hambur dan memudahkan lumen arteri spiralis mengalami distensi dan
dilatasi. Distensi dan vasodilatasi lumen arteri spiralis ini memberi dampak penurunan tekanan darah, penurunan resistensi vaskular dan peningkatan aliran darah pada daerah
uteroplasenta (Prawirohardjo, 2009). Selain invasi trofoblas, pada kehamilan normal terdapat proses angiogenesis dalam perkembangan plasenta yang diperankan oleh faktor
NAMA DM : NOVIA APRILIA RAHMA TTD DOKTER :
NOVIA APRILIA RAHMA PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD
KELOMPOK L-32
angiogenik yaitu vascular endothelial growth factor (VEGF) dan placental growth factor (PGF). VEGF dan PGF diproduksi oleh trofoblas dan vaskularisasi plasenta (Gluhovschi
et al., 2012).
Pada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi atau tidak adekuatnya invasi sel-sel trofoblas pada lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya. Lapisan otot
arteri spiralis menjadi tetap kaku dan keras sehingga lumen arteri spiralis tidak memungkinkan mengalami distensi dan vasodilatasi. Akibatnya, arteri spiralis relatif mengalami
vasokonstriksi, dan terjadi kegagalan remodeling arteri spiralis, sehingga aliran darah uteroplasenta menurun, dan terjadilah hipoksia dan iskemia plasenta. Dampaknya akan
menimbulkan perubahan pada hipertensi dalam kehamilan (Prawirohardjo, 2009). Plasenta yang mengalami iskemia bersama dengan sel trofoblas akan mengeluarkan zat-zat
pressor misalnya cytokines, thromboxan A2, anti-angiogenic molecules soluble fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt1) dan soluble endoglin (sEng) yang mengakibatkan terjadinya
vasokonstriksi. Sedangkan prostasiklin (PGI2, merupakan vasodilator penting) diproduksi dalam jumlah sedikit. Molekul sFlt1 yang diproduksi plasenta yang mengalami iskemia
memiliki afinitas yang kuat dengan VEGF, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara faktor angiogenik dan antiangiogenik. Hal ini berhubungan dengan fenomena inflamasi yang
menyebabkan endotheliosis. Efek vasopressor dan fenomena endotheliosis ini dapat meningkatkan jumlah sel darah pada pembuluh plasenta sehingga terjadi peningkatan tekanan
darah untuk mengimbangi aliran darah uteroplasenta yang menurun agar asupan nutrisi untuk janin dari ibu tetap terjaga baik (Gluhovschi et al., 2012).
1. Genetik
Terdapat suatu kecenderungan bahwa faktor keturunan turut berperanan dalam patogenesis preeklampsia dan eklampsia. Telah dilaporkan adanya peningkatan angka kejadian
preeklampsia dan eklampsia pada wanita yang dilahirkan oleh ibu yang menderita preeklampsia preeklampsia dan eklampsia (Brinkman C, 2001). Bukti yang mendukung
berperannya faktor genetik pada kejadian preeklampsia dan eklampsia adalah peningkatan Human Leukocyte Antigene (HLA) pada penderita preeklampsia. Beberapa peneliti
melaporkan hubungan antara histokompatibilitas antigen HLA- DR4 dan proteinuri hipertensi. Diduga ibu-ibu dengan HLA haplotipe A 23/29, B 44 dan DR 7 memiliki resiko lebih
tinggi terhadap perkembangan preeklampsia eklampsia dan intra uterin growth restricted (IUGR) daripada ibu-ibu tanpa haplotipe tersebut.
NAMA DM : NOVIA APRILIA RAHMA TTD DOKTER :
NOVIA APRILIA RAHMA PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD
KELOMPOK L-32
2. iskemia plasenta
mestinya disebabkan oleh dua hal, yaitu : (1) tidak semua arteri spiralis mengalami invasi oleh sel-sel trofoblas; (2) pada arteri spiralis yang mengalami invasi, terjadi tahap pertama
invasi sel trofoblas secara normal tetapi invasi tahap kedua tidak berlangsung sehingga bagian arteri spiralis yang berada dalam miometrium tetapi mempunyai dinding muskulo-
3. Prostasiklin-Tromboksan A2
Prostasiklin merupakan suatu prostaglandin yang dihasilkan di sel endotel yang berasal dari asam arakidonat di mana dalam pembuatannya dikatalisis oleh enzim sikooksigenase.
Prostasiklin akan meningkatkan cAMP intraselular pada sel otot polos dan trombosit dan memiliki efek vasodilator dan anti agregasi trombosit. Tromboksan A2 dihasilkan oleh
trombosit, berasal dari asam arakidonat dengan bantuan enzim siklooksigenase. Tromboksan memiliki efek vasikonstriktor dan agregasi trombosit.
4. Imunologis
Maladaptasi sistem imun dapat menyebabkan invasi yang dangkal dari arteri spiralis oleh sel sitotrofoblas endovaskuler dan disfungsi sel endotel yang dimediasi oleh peningkatan
pelepasan sitokin (TNF-α dan IL-1), enzim proteolitik dan radikal bebas oleh desidua.
Diagnosis
- Tekanan darah sistolik >= 160 mmHg dan tekanan diastolik >= 110 mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah dirawat di rumah sakit dan sudah menjalani
tirah baring
- gangguan visus dan serebral; penurun kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur
- hemolisis mikroangiopatik
- gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoseluler); peningkatan kadar alanin dan aspartate aminotransferase
- sindrom HELLP
Tatalaksana
- Injeksi 10g (MgSO4 40%) 25cc pelan, masing-masing pada boka dan boki berikan 5g (12,5cc)
Maintanance dose:
- Injeksi 5g (MgSO4 40%) 12,5cc pelan, pada bokong bergantian setiap 6 jam
(Sarwono, 2014)
DAFTAR PUSTAKA:
- Cunningham, Gary, et al. 2014. Obstetri Williams. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
- Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
- Brinkman C. Kelainan kehamilan hipertensif. Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta : Hipokrates; 2001:179-91.