Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok bahasan : Aktivitas Sehari-hari


Sub pokok bahasan : Aktivitas Sehari-hari Ibu Hamil
Sasaran : Ibu hamil
Jumlah sasaran : 15 orang
Penyuluh :
Jam /waktu : 30 menit
Tempat :
Hari/tanggal :

A. LATAR BELAKANG
Masa kehamilan adalah masa yang sangat rentan. Seorang ibu harus hati-
hati dalam menjaga kehamilan ini, baik dalam mengkonsumsi makanan atau
beraktivitas. Sebab, kesalahan konsumsi makanan bisa mengakibatkan bayi
yang lahir tidak sehat, bahkan menyebabkan keguguran. Demikian juga halnya
dengan aktivitas seorang ibu yang sedang hamil. Ada batasan-batasan tertentu
dalam menekuni aktivitas keseharian selama masa kehamilan, seperti bekerja,
berolahraga, atau bepergian.
Semua aktivitas tersebut memiliki resiko yang dapat membahayakan bagi
ibu dan juga calon buah hati dalam kandungan. Dengan demikian memahami
hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama kehamilan sangatlah penting. Selain
dapat memperlancar proses kehamilan, ibu juga dapat menghindari resiko-
resiko yang tidak diinginkan. Seperti keguguran atau gangguan saat proses
kehamilan, tentu tidak diinginkan oleh setiap ibu yang sedang hamil. Karena
itu, agar bayang-bayang kecemasan tidak menghantui pikiran, ada baiknya
calon ibu mengetahui aktivitas keseharian yang boleh dan aman dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan selama hamil.
Selama kehamilan tubuh akan mengalami banyak perubahan. Olahraga
teratur bukan saja membantu anda mengatasi perubahan yang terjadi namun
juga membantu mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan nanti. Olahraga
akan memperkuat otot-otot, memperbaiki stamina, meningkatkan sirkulasi
darah. Anda akan merasa rileks dan hormon-hormon kimia ini akan mengalir
melalui plasenta sehingga bayi pun akan ikut merasakan efek positif dari
kegiatan ini.
Kesalahan dalam beraktivitas tentu sangat fatal dan berdampak bagi
keselamatan bayi dalam kandungan. Jadi ibu hamil harus mengetahui aktivitas-
aktivitas yang harus dihindari demi keselamatan bayi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, klien dan
keluarga yang hadir dapat memahami pentingnya aktivitas sehari-hari
yang aman dan nyaman pada ibu hamil.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan, klien dan keluarga yang hadir mampu :
a. Menjelaskan pengertian aktivitas sehari-hari
b. Menjelaskan aktivitas yang biasa dilalukan oleh ibu hamil
c. Menyebutkan aktivitas yang harus dihindari ibu hamil
d. Menjelaskan aktivitas yang baik dilakukan saat hamil

C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

D. MEDIA
1. Lembar balik

E. KEGIATAN

No. Tahap Kegiatan Media


1. Pembukaan a. Memberikan salam kepada
( 5 menit ) keluarga dan pasien Lisan
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
d. Melakukan appersepsis
2. Pelaksanaan a. Penyaji menjelaskan tentang
(20 menit) pengertian aktivitas sehari-hari Lembar balik
pada ibu hamil
b. Aktivitas yang biasa dilakukan
oleh ibu hamil
c. Penyaji menjelaskan aktivitas
yang harus dihindari oleh ibu
hamil
d. Penyaji menjelaskan aktivitas
yang Baik dilakukan saat hamil

3. Penutup a. Penyaji bertanya pada peserta


(5 Menit) b. Peserta menjawab pertanyaan Lisan
dari penyaji
c. Penyaji menyimpulkan hasil
penyuluhan yang telah
disampaikan
d. Penyaji mengucapkan salam
e. Peserta menjawab salam dari
penyaji
MATERI
AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA IBU HAMIL

A. PENGERTIAN
Kata aktivitas berasal dari bahasa Inggris “activity” yang artinya adalah
kegiatan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktivitas dapat
diartikan sebagai kegiatan atau kesibukan.
Jadi aktivitas pada ibu hamil adalah semua kegiatan atau kesibukan yang
dilakukan oleh seorang wanita yang sedang mengandung janin mulai trimester
1 sampai trimester ke 3. (fadillah, nor 2011)

B. AKTIVITAS YANG BIASA DILAKUKAN OLEH IBU HAMIL


1. Makan atau minum
Asupan nutrisi saat hamil sangatlah penting, karena sangat
berpengaruh pada kesahatan janin dan ibu sendiri. Pada trimester awal
kehamilan, mungkin ibu akan mengalami masalah mual dan muntah. Untuk
mengatasinya, ibu dianjurkan untuk makan dalam porsi yang sedikit tapi
sering, tidak langsung bangun saat bangun tidur, setelah bangun tidur minum
segelas teh dapat membantu menghilangkan rasa mual di pagi hari.
2. Pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rutin rumah tangga seperti mencuci, mengepel, memasak,
menyetrika sering dianggap pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga dan
pikiran. Pekerjaan rumah tangga sama melelahkannya seperti pekerjaan
lainnya. Tanpa harus bekerja di luar rumah pun, pekerjaan rumah tangga
sudah menguras tenaga dan pikiran, apalagi kalau seorang wanita masih
harus bekerja di luar rumah, terutama pada waktu hamil. Pada saat hamil,
kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa dilakukan. Kurangilah
bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga, seperti cairan
pembersih lantai, pestisida tanaman, dan obat serangga lainnya.
3. Mengasuh Anak
Ibu yang sedang hamil sudah cukup keberatan dengan bayi yang ada
dalam kandungannya. Meminta orang lain untuk membantu mengasuh anak
adalah tindakan yang cukup bijak. Dan untuk anak yang ingin digendong,
berikan pengertian padanya bahwa ibu sedang tidak bisa menggendongnya,
atau jika memang terpaksa, lakukanlah dengan hati-hati dan tidak dalam
waktu yang lama.
4. Bekerja
Sebaiknya ibu hamil sudah tidak bekerja lagi ketika memasuki
trisemester kedua dan ketiga. Dari sekian banyak jenis pekerjaan, ada
pekerjaan yang sebaiknya dihindari ketika sedang hamil. Misalnya para
wanita yang bekerja sebagai petani, ahli di laboratorium, kru maskapai
penerbangan, Polisi lalu lintas, tentara, juru masak, bahkan pekerjaan
sebagai sekertaris seringkali memiliki resiko apabila yang bersangkutan
harus duduk selama berjam-jam di depan komputer. Selain itu stress juga
berbahaya bagi kehamilan, karena bisa melemahkan kondisi fisik dan
mengganggu perkembangan janin.
Hal lain yang harus dipertimbangkan berkaitan dengan pekerjaan dan
kehamilan adalah, jarak antara rumah dan tempat kerja, serta jenis
transportasi yang digunakan. Perjalanan jauh membutuhkan energi ekstra,
sehingga dilarang bagi mereka yang sedang masa kehamilan trimester
pertama karena dikhawatirkan bisa mengakibatkan keguguran. Demi
menjaga kehamilan sebaiknya memilih kendaraan yang tenang dan tidak
banyak bergetar.
5. Kegiatan diluar rumah ( berpergian )
Sama seperti olahraga, bepergian selama hamil juga bisa membantu
mengatasi rasa bosan karena kecenderungan untuk selalu tinggal di rumah.
Meski demikian, selama masa kehamilan perlu selalu diingat bahwa selalu
ada kemungkinan ‘terjadi sesuatu’ yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya.
Ini penting terutama bila hendak bepergian ke tempat yang jauh dan asing.
Untuk itu bila memang akan pergi sebaiknya mempersiapkan segala sesuatu
dengan sebaik-baiknya. Misalnya membawa handuk, pembalut secukupnya
dan buku catatan kehamilan guna menghadapi kalau mengalami pendarahan,
ketuban pecah dan sebagainya. Sebaiknya sebelum memutuskan bepergian
konsultasi dulu dengan dokter anak.
Tentu saja perlu dibuat jadwal perjalanan sedemikian rupa sehingga
tidak terlalu melelahkan. Hindari memaksakan diri membuat jadwal yang
padat sehingga kurang memiliki waktu istirahat selama perjalanan.
6. Membaca
Kondisi ibu hamil muda yang seringkali mengalami keluhan membuat
ibu kurang bisa beradaptasi. Sebagian ibu kebanyakan bedrest, kondisi inilah
yang dapat diantisipasi dengan membaca buku atau berbagai link yang dapat
membantu menambah wawasan seputar kehamilan. Anda juga dapat
mengetahui perkembangan sesuai dengan usia janin, mengurangi keluhan
yang terjadi dan mempersiapkan persalinan.
7. Berbelanja
Ibu yang sedang hamil bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari hingga
perlengkapan calon bayinya. Melalui aktivitas ini, ibu dapat refreshing,
menghilangkan penat, meredakan stres, juga menjaga kebugaran.Selain itu
gerakan jalan yang dilakukan ketika berbelanja akan membuat anda
merasakan jalan santai , perhatikan waktu hingga dapat mengurangi
kelelahan.
Selain itu, Ibu hamil harus mengenali apa saja yang boleh dan tidak
boleh dilakukan saat sedang hamil agar ibu hamil tidak selalu merasa cemas
di sepanjang kehamilannya.

C. AKTIVITAS YANG HARUS DIHINDARI OLEH IBU HAMIL


1. Olah raga berlebihan
Intensitas olahraga terlalu tinggi juga menyebabkan banyak lemak
dalam tubuh terbakar. Padahal lemak dalam tubuh berfungsi memproduksi
estrogen. Pada wanita, hal ini dapat membuat siklus haid tidak teratur dan
sulit terjadi ovulasi. Karena persediaan lemak di dalam tubuh terlalu sedikit,
ovulasi menjadi tidak teratur. Kondisi ini dapat mengakibatkan haid terhenti
(amenorrhea) dan kehamilan juga akan sulit terjadi. Di samping juga
menyebabkan lebih rentan terkena osteoporosis dan patah tulang.
Wanita hamil pun dapat mengalami akibat buruk dari olahraga
berlebihan. Jika olahraga hamil dilakukan lewat batas, justru risiko terkena
preeklampsia akan melonjak. Preeklamsia merupakan keadaan berupa
tekanan darah tinggi pada ibu hamil, dapat menurunkan suplai darah ke
janin, dan bisa berakibat fatal bagi kondisi ibu dan janin. Sebaiknya ibu
hamil berolahraga tidak lebih dari 1 jam tiap harinya. Sebanyak 78% wanita
hamil yang berolahraga lebih dari 7 jam per minggu berisiko mengalami
preeklampsia. Padahal normalnya preeklamsia terjadi satu diantara 14 wanita
hamil.
2. Bekerja terlalu berat
Bekerja terlalu berat dapat menimbulkan kelelahan pada ibu hamil.
Efek kelelahan yang berlebihan tentu akan sangat berbahaya bagi wanita
hamil. Terlebih, kelelahan yang timbul akibat kegiatan yang terlalu padat.
Hal ini disebabkan karena terlalu banyak aktivitas khususnya aktivitas yang
cukup menyita energy dan konsentrasi dapat menyebabkan kontraksi pada
rahim. Jika kondisi ini terus terjadi, dikhawatirkan dapat menyebabkan
keguguran atau kelahiran premature.
Salah satu alasan lainnya bagi ibu hamil untuk membatasi kegiatan dan
aktivitas yang dapat menimbulkan kelelahan berlebih adalah kelelahan dapat
menurunkan nafsu makan. Jika nafsu makan menurun, maka pasokan nutrisi
bagi janin dapat terganggu. Ini akan sangat berbahaya dan bisa membawa
dampak yang cukup fatal bagi bayi. Perkembangan dan pertumbuhan bayi
yang ada dalam kandugan bisa terganggu dan tidak bisa berkembang
sempurna.
3. Mengangkat beban berat
Sesuatu yang berat itu bukan berarti hanya barang, orang juga
termasuk didalamnya. Pekerjaan mengangkat ini sepertinya hampir tidak
dapat dihindari oleh siapapun termasuk para ibu hamil. Mengangkat sesuatu
di rumah atau ditempat kerja, mengangkat barang belanjaan, atau
menggendong anak sering menjadi hal-hal yang tidak dapat dihindari.
Seperti telah dikatakan dimuka bahwa semakin besar kandungan, semakin
besar pula peregangan tulang yang terjadi, sehingga tulang-tulang menjadi
rentan. Belum lagi perubahan hormon, ketegangan urat dan saraf untuk sang
bayi yang menyita energi. Prinsipnya adalah jangan mengangkat apapun
yang berat pada saat hamil. Sebaiknya seorang ibu hamil meminta bantuan
mengangkat barang yang berat jika memang harus diangkat.

D. AKTIVITAS YANG BAIK DILAKUKAN SAAT HAMIL


1. Olahraga
Olahraga semasa hamilpun dapat diteruskan, hanya saja olahraga yang
dilakukan bukanlah yang berbahaya dan mengandung resiko, seperti balapan
mobil, berkuda, lompat-lompat, arum jeram dan sebagainya, tapi olahraga
yang dilakukan adalah olahraga yang ringan selama 5 – 30 menit, misalnya
jalan pagi, senam ringan, berenang dan sebagainya.
a. Jalan Pagi
 Memberi manfaat kardiovaskuler tanpa mengalami banyak
tekanan di lutut dan pergelangan kaki.
 Bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja selama 9 bulan
penuh.
b. Yoga
Membantu menjaga kelenturan sendi-sendi dan mempertahankan
fleksibilitas, memperkuat system otot, merangsang peredaran darah
dan membuat rileks.
c. Latihan Beban
Menyiapkan tubuh mengangkat beban kelak setelah bayi lahir,
mengurangi resiko cidera selama kehamilan dengan menguatkan otot-
otot di sekeliling sendi. Angkat beban yang terlalu berat bisa
mengakibatkan otot menjadi tegang, dan tekanannya yang berlebihan
bisa membahayakan perut. Caranya : dengan posisi duduk kaki dikasih
barbell 1 kg diayun-ayunkan.
d. Berenang
Alasan berenang dianjurkan bagi ibu hamil :
 Renang dapat melatih paru-paru dan jantung.
 Ketika berenang, suhu badan ibu stabil sehingga gangguan pada
janin akibat meningkatnya suhu tubuh ibu tidak akan terjadi.
 Renang membantu menguatkan otot-otot rahim dan sendi-sendi
panggul sehingga diharapkan pada proses melahirkan menjadi
lebih mudah.
 Renang menjaga tubuh ibu hamil selalu bugar selama ia
menjalani kehamilannya.
Hal yang perlu diperhatikan :
 Jangan melakukan gaya punggung terjadi penekanan pada
penbuluh darah di bagian belakang rahim.
 Jangan melakukan gaya kupu-kupu terlalu banyak melibatkan
gerakan pada bagian pinggang sehingga dikhawatirkan akan
terjadi benturan pada janin.
 Lakukan 3x dalam seminggu dan jangan lebih dari 30 menit
berenang lebih dari 30 menit justru akan meningkatkan suhu
dalam kandungan.
 Lakukan olahraga ini di pagi hari sebelum pukul 10.00 WIB dan
sore hari sesudah pukul 15.00 WIB agar tidak terkena sinar
ultraviolet dan udara yang panas karena sangat tidak baik bagi
janin.
Gaya yang dianjurkan :
 Melakukan gerakan secara tenang, perlahan-lahan, santai dan
jangan ada benturan agar rahim tidak terguncang.
 Bagi ibu yang tidak bisa berenang, cukup melakukan gerakan
berjalan di kolam renang yang dangkal.
 Ibu hamil dianjurkan unuk melakukan gaya bebas tetapi pelan-
pelan dan tidak keras, dan gaya dada karena gaya inilah yang
paling tenang, perlahan dan tidak ada benturan.
2. Bernyanyi
Menurut beberapa penelitian, menyanyi saat hamil sangat
mempengaruhi perkembangan kehamilan. Meski terapi ibu hamil dengan
bernyanyi sudah dilakukan lebih dari 20 tahun, hingga kini masih banyak
orang beranggapan bahwa menyanyi adalah pekerjaan melelahkan bagi ibu
hamil.
Padahal, tarik suara dapat menjadi latihan pernafasan yang
menyenangkan bagi ibu. Hal ini karena menyanyi dapat membuat sebagian
tubuh ibu seperti otot perut, perineum, dan diafragma, menjadi terlatih
menghadapi persalinan. Selain itu, penelitian yang melibatkan 32 anggota
paduan suara di Amerika menunjukkan bahwa latihan bernyanyi dapat
memicu peningkatan hormon Immunoglobulin A yang berfungsi untuk
membunuh penyakit. (Robert Beck, Universitas California).
Iesye Widodo mengungkapkan bahwa aktivitas tarik suara dapat
mendekatkan ibu pada bayinya. Misal, jika ibu sering menyanyikan lagu
“Pelangi”, maka jika anak (bayi) ibu tersebut menangis dan ibu
menyanyikan lagu “Pelangi”, maka bayi akan diam.

E. DAFTAR PUSTAKA
Erb, Kozier, Olivier. 1997. Fundamental Of Nursing, Consept, Process and
Practice, Fourth Edition, Addison Wesley, St Louis.
Fadillah, Nor. 2011. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil.
Jogjakarta: Laksana.
Hamilton, Persis Mary. 2005. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas edisi 6.
Jakarta: EGC.
Ningsih, Yayun. 2012. 9 Bulan yang Menakjubkan. Jogjakarta: Buku Biru.

Anda mungkin juga menyukai