Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/310449805

Peranan melatonin pada nyeri kepala migren, klaster, dan hipnik

Article · September 2016


DOI: 10.15562/medicina.v47i3.101

CITATIONS READS

0 390

3 authors:

I Made Phala Kesanda Eka Widyadharma


Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Udayana University
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    67 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Oka Adnyana
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
20 PUBLICATIONS   5 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Peripheral Diabetic Neuropathy View project

Stroke View project

All content following this page was uploaded by Eka Widyadharma on 17 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


e-ISSN:2540-8321 p-ISSN 2540-8321 URL: http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 3 September 2016

Peranan melatonin pada nyeri kepala migren, klaster, dan hipnik

I Made Phala Kesanda, I Putu Eka Widyadharma, I Made Oka Adnyana


Bagin/SMF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali
email:medicina_fkudayana@yahoo.co.id

Abstrak
Nyeri kepala adalah keluhan yang sering dialami. Hampir 95% manusia pernah mengeluhkan nyeri kepala
setiap tahunnya. Nyeri kepala dapat merupakan nyeri kepala primer yang belum diketahui penyebabnya, atau
nyeri kepala sekunder akibat kelainan intrakranial ataupun ekstrakranial. Melatonin adalah hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar pineal yang sekresinya berkaitan dengan hipotalamus. Melatonin memiliki peranan
dalam berbagai sistem vital di dalam tubuh, salah satunya sebagai pengatur siklus sirkadian dan sebagai anti-
nyeri. Defisiensi melatonin atau gangguan sekresi melatonin dikaitkan dengan patogenesis beberapa nyeri
kepala primer seperti nyeri kepala migren, nyeri kepala klaster, dan nyeri kepala hipnik. Saat ini melatonin
sudah mulai digunakan sebagai terapi yang potensial maupun sebagai profilaksis pada nyeri kepala migren,
nyeri kepala klaster, dan nyeri kepala hipnik. [MEDICINA. 2016;50(3):30-37]
Kata kunci: melatonin, nyeri kepala migren, klaster, hipnik
Abstract
Headache is a common complaint. Aproximately 95% of people complained of headaches annually. Headache
can be as a primary headache of unknown cause, or secondary headache as a result of intracranial or
extracranial abnormalities. Melatonin is a hormone produced by the pineal gland which is associated with the
hypothalamus. Melatonin play role in many vital systems in the body, one of them as a circadian cycle
regulator and as a pain killer. Deficiency of melatonin or melatonin secretion disorders are associated with the
pathogenesis of several primary headaches such as migraine headache, cluster headache, and hypnic
headache. Currently melatonin has been used as pain killer as well as prophylaxis in migraine headache,
cluster headache, and hypnic headache. [MEDICINA. 2016;50(3):30-37]
Keywords: melatonin, migraine, cluster, hypnic headache
Pendahuluan Sebagian besar pasien mengalami nyeri

N yeri kepala merupakan bagian dari


gejala suatu penyakit sistemik dan
neurologi. Nyeri kepala mencakup sebuah
kepala klaster episodik, dengan periode klaster
yang biasanya terjadi dalam irama circannual,
sementara 10% menderita bentuk kronis, tanpa
kondisi dengan karakteristik episode nyeri remisi signifikan antara periode klaster.3 Nyeri
kepala berulang dan gejala-gejala yang kepala ini ditandai dengan circadian rhythmicity
menyertainya. Nyeri kepala dibagi menjadi nyeri dari serangan yang pendek, dan kekambuhan
kepala primer dan sekunder. Nyeri kepala reguler serangan nyeri kepala, yang diselingi
migren, nyeri kepala klaster, dan nyeri kepala oleh periode remisi lengkap pada sebagian besar
hipnik merupakan nyeri kepala primer.1 individu. Nyeri kepala sering dimulai sekitar 1-2
Beberapa teori mencoba menjelaskan jam setelah tertidur atau di pagi hari dan
etiologi migren. Sebuah teori menyatakan bahwa menunjukkan variasi musiman, menunjukkan
kelenjar pineal mungkin terlibat dalam etiologi bahwa hipotalamus memiliki peran dalam
migren. Beberapa penelitian menemukan adanya penyakit ini.4
kadar hormon melatonin yang rendah pada Nyeri kepala hipnik adalah nyeri kepala
pasien migren. Selain itu, beberapa studi yang dirasakan sebagai nyeri tumpul, yang
menemukan pemberian melatonin dapat terjadi malam hari dan selalu membuat pasien
menghilangkan nyeri kepala dan menurunkan terbagun dari tidurnya pada malam hari. Nyeri
kekambuhan nyeri kepala dalam beberapa kasus. kepala ini sering terjadi pada orang tua. Nyeri
Studi saat ini mendukung hipotesis bahwa kepala hipnik sering dihubungkan dengan
migren adalah respon terhadap iregularitas gangguan sekresi hormon melatonin dan
sirkadian pineal. Siklus sirkadian ini akan disfungsi hipotalamus.5 Dalam makalah ini kami
normal bila diberikan melatonin.2 membahas peran melatonin terhadap terjadinya
nyeri kepala primer.

30
e-ISSN:2540-8321 p-ISSN 2540-8321 URL: http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 3 September 2016

Melatonin dan kelenjar pineal ditemukan 3 reseptor yang memiliki afinitas


Hidup di bumi mengikuti siklus 24 jam terhadap melatonin (MLE 1a, -1b dan -1c) dua di
(siklus pagi-malam), sebagai akibat rotasi bumi antaranya ditemukan pada manusia. Melatonin
pada aksisnya. Sistem saraf juga berinteraksi 1a dikode pada kromosom 4q35.1 dan MLE 1b
dengan lingkungan (siklus pagi-malam) agar pada kromosom 11q21-22.1,6
mahluk hidup dapat bertahan dan aktif di Awalnya melatonin digunakan sebagai
lingkungannya. Sinkronisasi sistem yang terapi gangguan tidur, gangguan siklus sirkadian,
menyebabkan adaptasi lingkungan internal insomnia pada pasien buta, insomnia pada orang
terhadap lingkungan eksternal adalah salah satu tua, penyakit Alzheimer serta ajuvan terapi
elemen sistem saraf pusat untuk bertahan hidup.1 kanker. Saat ini melatonin mulai
Elemen terpenting adaptasi lingkungan dipertimbangkan sebagai terapi untuk nyeri
internal terhadap lingkungan eksternal adalah kepala.7
kelenjar pineal dan sekretnya, melatonin. Pada
manusia, melatonin tidak didapatkan saat terang Melatonin dan gangguan kronobiologi
dan sekresinya saat malam hari menyebabkan Gangguan kronobiologi yang terjadi pada
manusia menyadari kondisi malam pada manusia dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe
lingkungannya. Kelenjar pineal terletak pada eksternal dan tipe internal. Tipe eksternal
bagian tengah otak. Diameter organ ini 8 mm dipengaruhi oleh berbagai penyebab seperti gaya
dengan berat 1 gram. Kelenjar ini mengandung 2 hidup dan lingkungan; contohnya individu yang
jenis sel, pinealosit yang menghasilkan melintasi zona waktu (jet lag syndrome) akan
indoleamine (melatonin), dan peptida (aginin mengalami gangguan adaptasi pagi dan malam.
vasotoksin) dan sel neuroglia. Kelenjar pineal Tipe internal terjadi akibat gangguan biologis
mengandung banyak pembuluh darah. Melatonin sehingga terjadi gangguan dalam sekresi
berasal dari derivat asam amino tryptophan dan melatonin mengikuti ritme sirkadian, seperti
pinealosit merupakan tempat utama produksi depresi, kelelahan kronik, fibromialgia, dan
hormon ini. Setelah di ambil oleh pinealosit, nyeri kepala primer.1
tryptophan mengalami hidroksilasi dan Tidur telah diketahui memiliki peranan
dekarboksilasi menjadi 5-HT, kemudian yang penting dalam fungsi restorasi. Pada
mengalami N-asetilasi menjadi N-asetil-5HT. kehidupan manusia, umumnya tidur terjadi pada
Selanjutnya, senyawa tersebut mengalami O- saat malam hari dan mengikuti sekresi nokturnal
metilasi menjadi melatonin. Produksinya sangat melatonin. Hal ini memunculkan konsep
tergantung pada ritme sirkadian. Ketika melatonin sebagai inisiator internal untuk
melatonin diproduksi di kelenjar pineal, hormon terjadinya tidur pada manusia, sehingga
ini segera dibebaskan ke darah, membuat ritme melatonin digunakan sebagai terapi insomnia
melantonin darah yang sesuai dengan ritme dan gangguan ritme sirkadian. Terdapat bukti
sirkadian. Melatonin merupakan molekul bahwa pemberian melatonin dapat menginduksi
amfipilik sehingga mampu menembus setiap sel tidur ketika dorongan tidur tidak mencukupi,
di seluruh tubuh dan mampu menembus barrier menghambat dorongan untuk terjaga yang
morfofisiologi seperti plasenta dan sawar darah berasal dari nukleus suprachiasma, dan
otak. Melatonin didegradasi di hati menjadi 6- menginduksi perubahan fase pada ritme
hidroksimelatonin dan disekresikan di urin sirkadian. Banyak gangguan neurologi yang
sebagai 6-sulfatoxymelatonin, yang mana secara gejalanya memberat mengikuti ritme sirkadian
luas digunakan untuk mengukur kondisi seperti stroke, sklerosis multipel, paralisis nervus
nokturnal sekresi melatonin plasma.1 fasial, dan gangguan afektif musiman, yang
Melatonin adalah suatu hormon yang semuanya tergantung pada siklus 24 jam atau
bereaksi pada reseptor seperti halnya radikal siklus musiman dan dihubungkan dengan fungsi
bebas. Melatonin dapat ditemukan pada sayur- kelenjar pineal dan sekresi melatonin.7
sayuran, buah, beras, gandum, dan obat herbal, Kelenjar pineal adalah organ
melatonin juga dapat diklasifikasikan sebagai fotoneuroendokrin, yang berfungsi mengubah
vitamin, dan antioksidan. Saat ini telah stimulus cahaya eksternal menjadi sekresi

31
e-ISSN:2540-8321 p-ISSN 2540-8321 URL: http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 3 September 2016

hormon dan bertanggung jawab sebagai pengatur Terdapat hubungan melatonin-immuno-


sinkronisasi homeostasis internal dan lingkungan opioid melalui aktivasi limfosis T oleh
eksternal, karena itu gangguan pada sinkronisasi melatonin, kemudian diikuti dengan pelepasan
sistem ini akan mengakibatkan gangguan opioid peptida, mekanisme ini dapat
neurologi (tidur dan ritme sirkadian biasanya menimbulkan efek pengikatan sistem imun dan
terganggu pada pasien dengan kelainan mekanisme anti-stres. Melatonin induced opioid
neurologi). Gangguan neurologi dapat (MIO) adalah sitokin yang berikatan pada
mengakibatkan gangguan siklus tidur-terjaga, reseptor opioid. Karena melatonin memiliki efek
sebaliknya gangguan siklus tidur dapat agonis opioid, melatonin juga dapat
mengakibatkan perburukan gangguan klinis menimbulkan potensiasi kemampuan analgesik
neurologi. Nyeri kepala primer sering dari opioid. Melatonin juga memiliki peranan
dihubungkan dengan perubahan kronobiologi, dalam regulasi serebrovaskular dengan
disfungsi melatonin dan terapi melatonin meningkatkan efek vasokonstriksi dari
dikatakan memiliki tempat pada nyeri kepala noradrenalin. Melatonin juga mampu
primer. Nyeri kepala migren, klaster, memodulasi neurotransmisi 5-HT.1
indometacin-responsive headaches, dan nyeri
kepala hipnik sering dikaitkan dengan kadar Melatonin dan nyeri kepala migren
melatonin yang rendah.7 Melatonin dan nyeri kepala migren
dihubungkan melalui beberapa mekanisme.
Melatonin dan patofisiologi nyeri kepala Klinis nyeri kepala dapat berfluktuasi sepanjang
Melatonin berperan pada patofisiologi hari, beberapa pasien melaporkan puncak nyeri
nyeri kepala melalui beberapa mekanisme. kepala terutama dirasakan pada periode tertentu
Melatonin memiliki efek anti-inflamasi melalui dalam satu hari. Nyeri kepala migren baik yang
kemampuannya mengikat radikal bebas sehingga episodik ataupun kronik sering menyebabkan
mampu menekan kerusakan makro molekul pada terbangun pada malam atau pagi hari akibat
seluruh organ. Radikal bebas, spesies oksigen nyeri kepala. Dalam studi mengenai
reaktif, dan spesies nitrogen reaktif dapat diikat kronobiologi 200 pasien dengan migren kronik
dan diinaktivasi oleh melatonin. Melatonin juga dan migren episodik, 93 (46,5%) pasien
mencegah translokasi NF-kB ke dalam nukleus mengeluhkan nyeri kepala setelah mengalami
dan berikatan pada DNA, sehingga mengurangi perubahan jadwal tidur.Perubahan jadwal tidur
peningkatan beberapa faktor sitokin yang signifikan akan terjadi pergeseran jam tidur
proinflamasi, interleukin dan TNF-α. Melatonin antara -2,5 sampai +5 jam pada 54% pasien,
menghambat produksi molekul adhesi yang 69% pasien terlambat memulai tidur, 31%
dapat mengaktivasi leukosit untuk berikatan memulai tidur lebih awal. Pada studi ini
pada endotel, menyebabkan migrasi didapatkan 12,5% pasien mengalami pergeseran
transendotelial dan udem. Melatonin juga jam tidur lebih dari 2 jam. Dari sini didapatkan
menghambat aktivitas nitric oxide synthase, korelasi antara perubahan jadwal tidur dengan
yang menyebabkan stabilisasi membran.1 migren. Melatonin dihubungkan dengan migren
Melatonin juga menghambat pembebasan melalui potensinya sebagai GABA-ergik, yaitu
dopamin pada sistem saraf pusat (dopamin telah menyebabkan potensiasi GABA dengan
diketahui memiliki peranan dalam patofisiologi berikatan pada GABA reseptor dan mencegah
migren). Melatonin juga dihubungkan dengan pembebasan glutamat, sehingga gelombang
GABA dan glutamat dalam patofisiologi nyeri cortical spreading depression (CSD) dalam
kepala. Efek hipnosis melatonin didapat melalui patofisiologi migren dapat dicegah (Gambar 1).
mekanisme GABA-ergik yaitu kerja cepat Pada pasien dengan kadar melatonin yang
melatonin meningkatkan potensiasi GABA rendah, gelombang CSD dapat terlepas dan
reseptor secara reversibel. Melatonin juga menimbulkan klinis migren. Melatonin juga
memiliki efek neuroproteksi dengan dapat menimbulkan pelepasan sitokin MIO yang
menghambat pembebasan glutamat sehingga berikatan pada reseptor opioid sehingga
mengurangi efek neurotoksisitas dari glutamat.1 menimbulkan efek analgetik.1,6

32
e-ISSN:2540-8321 p-ISSN 2540-8321 URL: http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 3 September 2016

Melatonin pertama kali dipelajari pada nokturnal melatonin dan kinetik melatonin saat
pasien migren tahun 1989. Didapatkan kadar pemberian infus melatonin pada 6 pasien dengan
melatonin plasma yang rendah pada pukul 23.00 status migrenosus. Mereka menemukan
pada kasus dibandingkan kontrol. Kadar gangguan profil plasma melatonin pada 3 pasien;
melatonin yang rendah juga didapatkan pada 2 pasien terjadi pada fase terlambat dan 1 pasien
pasien migren dengan depresi. Kadar melatonin pada fase awal. Dari 6 pasien, setelah pemberian
urin nokturnal juga mengalami penurunan pada infus melatonin 20 mg, ditemukan 4 pasien
pasien migren. Kadar melatonin normalnya mengalami perbaikan keluhan nyeri kepala saat
meningkat pada fase luteal, sedangkan pada pagi hari dan 2 pasien sisanya mengalami
pasien migren tidak ditemukan peningkatan perbaikan setelah pemberian infus melatonin
kadar melatonin yang signifikan dibandingkan hari ke tiga.
kontrol. Hal ini dipertegas dengan didapatnya Pada studi open-label dengan
kadar melatonin plasma yang berkurang pada menggunakan melatonin 3 mg sebagai
saat serangan migren.6 pencegahan migren yang diikuti oleh 34 pasien
Brun dkk8 melaporkan kadar melatonin (27 perempuan dan 5 lelaki), didapatkan
urin pada wanita dengan migren yang perbaikan nyeri kepala yang signifikan pada
dihubungkan dengan siklus haid, didapatkan 64,7% pasien, hanya 2 pasien yang keluar.
pada wanita dengan migren kadar melatonin urin Terjadi penurunan keluhan, frekuensi, intensitas,
yang rendah pada keseluruhan siklus haid secara lama nyeri kepala dan penggunaan analgesik
signifikan. Pada wanita tanpa migren umumnya yang signifikan (P<0,001). Pengobatan ini
terjadi peningkatan kadar melatonin dari fase memiliki efek samping yang rendah, efek
folikular ke fase luteal (hal ini tidak ditemukan samping yang sering dikeluhkan adalah rasa
pada pasien wanita dengan migren). Dari sini kantuk yang berlebihan dan alopesia. Melatonin
disimpulkan bahwa melatonin berperan dalam memiliki peranan dalam patogenesis migren
patogenesis migren menstrual. termasuk migren menstrual dan migren kronis.
Hanya sedikit studi yang menunjukan Melatonin juga berperan dalam komorbiditas
efikasi pemberian melatonin pada pasien migren. migren seperti depresi dan insomnia.9
Claustrat dkk 8,9empelajari kadar plasma

Gambar 1. Patogenesis nyeri kepala migren.6


Melatonin dan nyeri kepala klaster

33
e-ISSN:2540-8321 p-ISSN 2540-8321 URL: http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 3 September 2016

Patofisiologi nyeri kepala klaster sampai Peningkatan aktivitas parasimpatis menyebabkan


saat ini masih belum sepenuhnya dimengerti. aktivasi sistem otonom yang dibawa oleh saraf
Beberapa model patogenesis menyebutkan nyeri fasial menuju ganglion pterigopalatina dan
kepala klaster sebagai akibat kombinasi dari menimbulkan efek berupa lakrimasi, rinorea dan
pengaruh ritme sirkadian, iritasi pada cabang hidung tersumbat, vasodilatasi pembuluh darah
nervus trigeminus dan gejala otonom ipsilateral. setempat sehingga menyebabkan injeksi
Awalnya proses ini dikatakan sebagai akibat dari konjungtiva dan udem periorbital. Selain itu efek
adanya imflamasi di daerah sinus kavernosus dari perangsangan parasimpatis menimbulkan
yang menyebabkan iritasi pada nervus vasodilatasi pada sinus kavernosus dan arteri
trigeminus cabang V1 dan gangguan saraf karotis interna yang menimbulkan efek inflamasi
simpatis, tetapi teori ini tidak dapat menjelaskan steril yang menimbulkan disfungsi saraf simpatis
gejala nyeri kepala klaster yang cenderung (miosis dan ptosis) dan iritasi saraf trigeminus
mengikuti ritme sirkadian dan aktivasi saraf cabang oftalmika (nyeri pada daerah yang
parasimpatis. Dari sini disimpulkan adanya dipersarafi oleh nervus trigeminus cabang V1).
keterlibatan struktur sentral dalam patogenesis Selain itu melatonin memiliki efek potensiasi
nyeri kepala klaster.4 terhadap opioid, sehingga penurunan kadar
Pada pasien dengan nyeri kepala klaster, melatonin darah menyebabkan gangguan pada
saat episode klaster ditemukan kadar melatonin fungsi analgesik. Kedua proses ini berperan
plasma rendah yang menyebabkan penekanan sentral dalam proses patogenesis nyeri kepala
fungsi simpatis pada hipotalamus dan aktivasi klaster (Gambar 2).4
parasimpatis.

Gambar 2. Patogenesis nyeri kepala klaster.4

Telah lama dipelajari bahwa melatonin ataupun suhu lingkungan yang meningkat dapat
berperan dalam patogenesis nyeri kepala klaster. memicu nyeri kepala klaster pada 75 dari 200
Melatonin adalah penanda yang sensitif terhadap pasien. Hal ini disebabkan adanya peningkatan
ritme endogen yang terganggu pada nyeri kepala suhu tubuh yang menurunkan sekresi melatonin.
klaster. Chazot dkk9 mengidentifikasi adanya Pemberian melatonin untuk mencegah nyeri
penurunan sekresi nokturnal melatonin dan kepala klaster dengan dosis 10 mg saat malam
hilangnya ritme melatonin pada pasien dengan hari selama 14 hari pada 20 pasien dengan nyeri
nyeri kepala klaster. Claustrat dkk8 juga kepala klaster (10 pasien mendapatkan
mendapatkan kadar melatonin nokturnal yang melatonin dan 10 pasien mendapatkan plasebo),
rendah selama periode klaster dibandingkan saat dari 10 pasien yang mendapatkan melatonin,
remisi. Selain itu juga didapatkan kadar sebanyak 5 pasien mengalami penurunan
melatonin yang rendah pada perokok frekuensi serangan 3-5 hari setelah pengobatan
dibandingkan pasien yang tidak merokok. dan tidak ada serangan sampai pengobatan
Naegle dkk5 menemukan bahwa peningkatan melatonin dihentikan.1
suhu tubuh karena olahraga, berendam air panas

34
e-ISSN:2540-8321 p-ISSN 2540-8321 URL: http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 3 September 2016

Melatonin dan nyeri kepala hipnik bangun, sekresi hormon, suhu inti tubuh, dan
Nyeri kepala hipnik dimulai dengan tekanan darah diatur oleh irama sirkadian ini.
serangan nyeri kepala terjadi hanya saat tidur Hilangnya neuron yang disebabkan
pada malam hari. Nyeri kepala biasanya sering bertambahnya usia akan mengganggu irama
terjadi saat malam hari yang konsisten dalam sirkadian dan akan menimbulkan desinkronisasi
waktu yang sama. Nyeri kepala hipnik terjadi antara pacemaker sirkadian dan lingkungan
umumnya pada orang tua karena pada usia tua sekitarnya (Gambar 3 dan Gambar 4).5,9
sekresi melatonin berkurang secara signifikan, Dari pemeriksaan voxel-based
salah satu yang dianggap sebagai pencetus nyeri morphometry (VBM) didapatkan penurunan
kepala hipnik. Silbertein melaporkan pemberian pada daerah substansia grisea terutama di daerah
melatonin pada tiga pasien dengan nyeri kepala hipotalamus posterior. Hal ini menunjukkan
hipnik memberikan respon yang baik. Irama bahwa patofisiologi nyeri kepala hipnik ini
sirkadian dari nyeri kepala merupakan berkaitan dengan disfungsi dari hipotalamus.10
patognomonik dari nyeri kepala hipnik dan
diperkirakan adanya keterlibatan dari melatonin Melatonin sebagai terapi anti-nyeri kepala
dan hipotalamus.10 Terapi melatonin untuk nyeri kepala
Beberapa penelitian menunjukkan nyeri sangat menjanjikan, terutama untuk nyeri kepala
kepala hipnik berkaitan dengan tidur fase REM. klaster, nyeri kepala hipnik, migren dan nyeri
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 73% dari kepala yang merespon terhadap indometasin.
nyeri kepala hipnik justru berasal dari nyeri Melatonin juga penting untuk terapi
kepala pada fase NREM. Penelitian lain komorbiditas migren. Insomnia pada pasien
menyatakan bahwa nyeri kepala hipnik ini nyeri kepala adalah kondisi yang dihubungkan
mungkin berkaitan dengan defisiensi dengan respon terapi yang baik dengan
melatonin.10 pemberian melatonin. Kadar melatonin yang
Gambaran klinik nyeri kepala hipnik rendah memprediksi respon yang baik terhadap
dengan kronobiologinya menunjukkan adanya pemberian melatonin. Dosis melatonin yang
kelainan pada hipotalamus dan defisiensi biasa diberikan antara 0,1-100 mg peroral.
melatonin. Hipotalamus diperkirakan berperan Kontraindikasi dan perhatian perlu diberikan
pada regulasi siklus tidur-bangun, juga pada pada kondisi seperti kehamilan, penyakit
pusat pengatur rasa nyeri. Irama sirkadian (irama autoimun, dan pemberian pada siang hari.
fisiologik 24 jam) diatur oleh pacemaker Melatonin memainkan peranan yang penting
endogen yang terdapat di nukleus pada nyeri kepala yaitu sebagai terapi nyeri
suprakhiasmatikus dari hipotalamus bagian kepala primer.1
anterior dan sekresi melatonin. Siklus tidur-

35
e-ISSN:2540-8321 p-ISSN 2540-8321 URL: http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 3 September 2016

Gambar 3. Peranan hipotalamus dan melatonin pada nyeri kepala hipnik.11

Gambar 4. Nukleus suprakhiasmatikum sebagai alarm sirkadian manusia.11

Simpulan
Nyeri kepala adalah keluhan yang sekresi melatonin. Saat ini melatonin
sering dialami oleh manusia. Nyeri kepala dianggap memiliki potensi sebagai terapi dan
dibagi menjadi nyeri kepala primer dan profilaksis untuk nyeri kepala primer.
sekunder. Melatonin adalah hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar pineal dan sekresinya Daftar pustaka
dihubungkan dengan hipotalamus dan siklus 1. Peres MF, Masruha MR, Zukerman E,
sirkadian. Fungsi melatonin dikaitkan dengan Moreira-Filho CA, Cavalheiro EA.
beberapa fungsi vital tubuh dan sebagai salah Potensial therapeutic use of melatonin in
satu anti nyeri. Nyeri kepala primer seperti migraune and other headache disorder.
nyeri kepala migren, klaster, dan hipnik Ashley publication. 2006;15(4):365-75.
dikaitkan dengan defisiensi dan gangguan

36
e-ISSN:2540-8321 p-ISSN 2540-8321 URL: http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 3 September 2016
2. Gagnier JJ. The Therapeutic Potential of 7. Hardeland R. Neurobiology,
Melatonin in Migraines and other Pathophysiology, and treatment of
Headache Types. Altern Med Rev Melatonin Defisiency and Dysfunction.
2001;6(4):383-9. The Scientific World Journal.
3. Ashkenazi AA, Schwedt T. Cluster 2012;2012:640389.
Headache-Acute and Prophylactic 8. Brun J, Claustrat B, Chazot G. The basic
Therapy. Headache. 2011;51:272-86. physiology and pathophysiology of
4. May A. Cluster headache: pathogenesis, melatonin. Elsevier. 2005;9:11-24.
diagnosis and management. Lancet 9. Brun J, Claustrat B, Geoffriau M, Zaidan
Journal. 2005;366:843-55. R, Mallo C, Chazot G. Nocturnal plasma
5. Holle D, Naegel S, Obermann M. Hypnic melatonin profile and melatonin kinetic
Headache. Cephalgia. 2013;33(16):1349- during infusion in status migrenosus.
57. Cephalgia. 1997;17:511-7.
6. Alstandhaug KB. Migraine and 10. Diener HC, Obermann M, Holle D.
Hypothalamus. Cephalgia. Hypnic Headache : Clinical Course and
2009;29(8):809-17. Treatment. Current Treatment Options in
Neurology. 2012;14(1):15-26.
11. Silberstein SD, Stiles A, Young WB,
Rozen TD. An Atlas Of Headache.
London: Taylor & Francis Ltd; 2002.

37

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai