PENDAHULUAN
Gangguan konsep diri harga diri rendah (HDR) merupakan salah satu masalah
kesehatan jiwa yang dapat muncul apabila individu sering mengalami kegagalan dan
tidak memiliki mekanisme koping yang adaptif. Harga diri rendah (HDR) adalah
perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri, dan sering juga disertai
dengan kurangnya perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan menurun, tidak
berani bertatap muka dengan lawan bicara, lebih banyak menundukan kepala,
berbicara lambat dan nada suara lemah (Keliat, 2012). Pada umumnya gambaran
utama individu yang mengalami gangguan harga diri rendah yaitu individu kurang
mengerti akan arti dan tujuan hidup, serta gagal menerima tanggung jawab untuk
dirinya sendiri. Ia akan tergantung pada orang lain dan gagal mengembangkan
kemampuan sendiri. Selain itu ia juga banyak menuntut diri sendiri karena ideal diri
yang ditetapkan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dicapai (Reynaldi, 2016).
Meskipun masalah kesehatan jiwa salah satunya HDR tidak dianggap sebagai
gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung, namun gangguan tersebut
dapat menimbulkan ketidakmampuan individu dalam berkarya serta ketidaktepatan
individu dalam berperilaku yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta
dapat menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif. Adanya kondisi
HDR dapat memengaruhi fungsi kehidupan seseorang. Aktivitas penderita, kehidupan
sosial, ritme pekerjaan, serta hubungan dengan keluarga jadi terganggu karena gejala
ansietas, depresi, dan psikosis (Azizah, 2011). Seseorang dengan kondisi HDR
ataupun gangguan jiwa apa pun harus segera mendapatkan pengobatan.
Keterlambatan pengobatan akan semakin merugikan penderita keluarga, dan
masyarakat. Kondisi HDR yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat akan dapat
mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan jiwa yang lebih serius seperti individu
dapat menarik diri dari lingkungan dan orang-orang sekitarnya sehingga
menyebabkan terjadinya isolasi sosial, mengalami halusinasi bahkan dapat
menimbulkan terjadinya risiko bunuh diri (Reynaldi, 2016).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Atika, D. (2018). Asuhan keperawatan pada an.z dengan harga diri rendah situasional
dan manajemen kasus: pendidikan kesehatan tentang perilaku bullying di SD
Negeri 11 Padang RW VII Kelurahan Parak Gadang Timur Kota
Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Azizah, L . (2011). Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Keliat, B.A., & Akemat. (2012). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta : EGC.
Reynaldi, G. (2016). Upaya peningkatan aktualisasi diri pada klien dengan harga diri
rendah di RSJD Arif Zainudin Surakarta. Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Diakses dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20
2013.pdf (30 Oktober 2019).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Diakses dari: https://sireka.pom.go.id/requirement/UU-36-2009-
Kesehatan.pdf (30 Oktober 2019).
World Health Organization. (2015). Depression and other common mental disorders:
global health estimates. Diakses dari:
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/254610/WHO-MSD-
MER2017.2-eng.pdf%20-
;jsessionid=EBA56ADBB16E7146138B0D9E55DEAA79?sequence=1 (30
Oktober 2019).