FAKTOR-FAKTOR
RISIKO STROKE
Penyumbatan Pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak, dan udara
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Angiografi, CT Scan Perfusion, DEFINISI
STROKE NON HEMMORAGIK
Magnetic Resonance Imaging (MRI) Penyakit yang disebabkan oleh adanya
sumbatan pada aliran darah di otak
Nyeri akut
Emboli serebral, suplai darah dan oksigen ke otak
PENATALAKSANAAN
Nyeri
UMUM : Ditujukan terhadap fungsi vital :
Oklusi yang menyebabkan sumbatan aliran darah otak
paru-paru, jantung, ginjal, keseimbangan
elektrolit dan cairan, gizi, higiene.
Peningkatan Asam Laktat Metabolisme
Hipoksia sel otak KHUSUS : Anti agregasi platelet, Trombolitik,
Anaerob
Antikoagulan, Neuroprotektan, Rehabilitasi,
Edema serebral tindakan promosi kesehatan
Iskemik lobus otak
Defisit Neurologi
PATOFISIOLOGI
Perubahan fisiologi pada aliran darah otak : Aliran darah dalam kondisi normal otak orang dewasa adalah 50-60 ml/100 gram otak/menit. Berat otak normal
rata-rata orang dewasa adalah 1300- 1400 gram (+ 2% dari berat badan orang dewasa). Sehingga dapat disimpulkan jumlah aliran darah otak orang dewasa
adalah + 800 ml/menit atau 20% dari seluruh curah jantung harus beredar ke otak setiap menitnya. Pada keadaan demikian, kecepatan otak untuk
memetabolisme oksigen + 3,5 ml/100 gram otak/menit. Bila aliran darah otak turun menjadi 20-25 ml/100 gram otak/menit akan terjadi kompensasi berupa
peningkatan ekstraksi oksigen ke jaringan otak sehingga fungsi-fungsi sel saraf dapat dipertahankan.
Perubahan kimiawi yang terjadi pada sel otak akibat iskemik : Proses patofisiologi stroke iskemik selain kompleks dan melibatkan patofisiologi permeabilitas
sawar darah otak (terutama di daerah yang mengalami trauma, kegagalan energi, hilangnya homeostatis ion sel, asidosis, peningkatan, kalsium intraseluler,
eksitotositas dan toksisitas radikal bebas), juga menyebabkan kerusakan neumoral yang mengakibatkan akumulasi glutamat di ruang ekstraseluler, sehingga
kadar kalsium intraseluler akan meningkat melalui transpor glutamat, dan akan menyebabkan ketidakseimbangan ion natrium yang menembus membrane.
Glutamat merupakan eksitator utama asam amino di otak, bekerja melalui aktivasi reseptor ionotropiknya. Aktivasi reseptor-reseptor tersebut akan
menyebabkan terjadinya eksitasi neumoral dan depolarisasi.19 Glutamat yang menstimulasi reseptor NMDA akan mengaktifkan reseptor AMPA akan
memproduksi superoksida
HAMBATAN MOBILITAS FISIK KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN
(Domain 4, kelas 2, kode diagnosis 00085) NAFAS
BATASAN KARAKTERISTIK (Domain 11, kelas 2, kode diagnosis 00081)
1. Gangguan sikap berjalan BATASAN KARAKTERISTIK
2. Penurunan ketrampilan motorik halus 1. Tidak ada batuk
3. Penurunan rentang gerak 2. Suara nafas tambahan
4. Kesulitan membolak-balikkan posisi 3. Perubahan pola nafas
5. Krtidaknyamanan 4. Sianosis
6. Dispneu saat beraktivitas 5. Dispneu
7. Gerakan spastik 6. Sputum dalam jumlah yang berlebihan
8. Gerakan tidak terkoordinasi 7. Gelisah
NOC NOC
Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan
imobilitas fisik dapat berkurang dengan kriteria hasil : bersihan jalan nafas efektif dengan kriteria hasil :
1. Pergerakan sendi baik 1. Tingkat agitasi menurun
2. Status pernafasan dalam batas normal 2. Tingkat kecemasan
3. Posisi tubuh : Dapat berinisiatif sendiri 3. Tidak terjadi aspirasi
4. Tingkat kecemasan menurun 4. Tanda-tanda vital dalam batas normal
5. Daya tahan meningkat NIC
NIC 1. Manajemen jalan nafas
1. Perawatan tirah baring 2. Manajemen batuk
2. Terapi latihan : Ambulasi 3. Monitor pernafasan
3. Terapi latihan : Pergerakan sendi 4. Monitor tanda-tanda vital
4. Manajemen nyeri 5. Manajemen cairan
5. Pengontrolan posisi 6. Terapi intravena
6. Bantuan perawatan diri
7. Pencegahan jatuh