Anda di halaman 1dari 2

WEB OF CAUTION

Vindy Adestya Putri STROKE NON HEMMORAGIK


(P1337420919046)

FAKTOR-FAKTOR
RISIKO STROKE

Penyakit kardiovaskuler : fibrilasi jantung, jantung koroner, gagal jantung,


Kebiasaan : merokok, alcohol, RHD, hipertensi, endokarditis, miokard infark, katup jantung rusak,
penggunaan obat terlarang (kokain) aterosklerosis, hiperkoagulasi Usia tua, obesitas

Penyumbatan Pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak, dan udara
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Angiografi, CT Scan Perfusion, DEFINISI
STROKE NON HEMMORAGIK
Magnetic Resonance Imaging (MRI) Penyakit yang disebabkan oleh adanya
sumbatan pada aliran darah di otak
Nyeri akut
Emboli serebral, suplai darah dan oksigen ke otak
PENATALAKSANAAN
Nyeri
UMUM : Ditujukan terhadap fungsi vital :
Oklusi yang menyebabkan sumbatan aliran darah otak
paru-paru, jantung, ginjal, keseimbangan
elektrolit dan cairan, gizi, higiene.
Peningkatan Asam Laktat Metabolisme
Hipoksia sel otak KHUSUS : Anti agregasi platelet, Trombolitik,
Anaerob
Antikoagulan, Neuroprotektan, Rehabilitasi,
Edema serebral tindakan promosi kesehatan
Iskemik lobus otak

Defisit Neurologi

Ketidakefektifan Kehilangan kontrol volunter Kemampuan Disfungsi kandung Disfungsi bahasa


perfusi jaringan Kompresi batang
otak batuk menurun kemih dan saluran dan komunikasi
otak dan peningkatan pencernaan
Hemiplegi dan hemiparesis produksi sekret
Disartria,
Depresi saraf disfasia/afasia, apraksia
kardiovaskuler Gangguan
Ketifdakefektif
dan pernapasan eliminasi urine
Hambatan an bersihan
mobilitas fisik jalan nafas Hambatan
komunikasi verbal
Koma Kematian
Infark batang otak

Disfungsi persepsi visual dan Kelemahan


penurunan sensori fisik umum Nervus 1 Nervus 5,9,
Penurunan
10,11
tingkat
Intake nutrisi kesadaran
tidak adekuat
Defisit Daya
Perawatan Diri Kemampuan
penciuman menelan
Ketidakseimbangan Tirah baring menurun
menurun
nutrisi kurang dari lama
kebutuhan
Risiko
kerusakan Gangguan
Penekanan
integritas kulit Persepsi Sensori
jaringan
setempat

PATOFISIOLOGI
Perubahan fisiologi pada aliran darah otak : Aliran darah dalam kondisi normal otak orang dewasa adalah 50-60 ml/100 gram otak/menit. Berat otak normal
rata-rata orang dewasa adalah 1300- 1400 gram (+ 2% dari berat badan orang dewasa). Sehingga dapat disimpulkan jumlah aliran darah otak orang dewasa
adalah + 800 ml/menit atau 20% dari seluruh curah jantung harus beredar ke otak setiap menitnya. Pada keadaan demikian, kecepatan otak untuk
memetabolisme oksigen + 3,5 ml/100 gram otak/menit. Bila aliran darah otak turun menjadi 20-25 ml/100 gram otak/menit akan terjadi kompensasi berupa
peningkatan ekstraksi oksigen ke jaringan otak sehingga fungsi-fungsi sel saraf dapat dipertahankan.
Perubahan kimiawi yang terjadi pada sel otak akibat iskemik : Proses patofisiologi stroke iskemik selain kompleks dan melibatkan patofisiologi permeabilitas
sawar darah otak (terutama di daerah yang mengalami trauma, kegagalan energi, hilangnya homeostatis ion sel, asidosis, peningkatan, kalsium intraseluler,
eksitotositas dan toksisitas radikal bebas), juga menyebabkan kerusakan neumoral yang mengakibatkan akumulasi glutamat di ruang ekstraseluler, sehingga
kadar kalsium intraseluler akan meningkat melalui transpor glutamat, dan akan menyebabkan ketidakseimbangan ion natrium yang menembus membrane.
Glutamat merupakan eksitator utama asam amino di otak, bekerja melalui aktivasi reseptor ionotropiknya. Aktivasi reseptor-reseptor tersebut akan
menyebabkan terjadinya eksitasi neumoral dan depolarisasi.19 Glutamat yang menstimulasi reseptor NMDA akan mengaktifkan reseptor AMPA akan
memproduksi superoksida
HAMBATAN MOBILITAS FISIK KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN
(Domain 4, kelas 2, kode diagnosis 00085) NAFAS
BATASAN KARAKTERISTIK (Domain 11, kelas 2, kode diagnosis 00081)
1. Gangguan sikap berjalan BATASAN KARAKTERISTIK
2. Penurunan ketrampilan motorik halus 1. Tidak ada batuk
3. Penurunan rentang gerak 2. Suara nafas tambahan
4. Kesulitan membolak-balikkan posisi 3. Perubahan pola nafas
5. Krtidaknyamanan 4. Sianosis
6. Dispneu saat beraktivitas 5. Dispneu
7. Gerakan spastik 6. Sputum dalam jumlah yang berlebihan
8. Gerakan tidak terkoordinasi 7. Gelisah
NOC NOC
Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan
imobilitas fisik dapat berkurang dengan kriteria hasil : bersihan jalan nafas efektif dengan kriteria hasil :
1. Pergerakan sendi baik 1. Tingkat agitasi menurun
2. Status pernafasan dalam batas normal 2. Tingkat kecemasan
3. Posisi tubuh : Dapat berinisiatif sendiri 3. Tidak terjadi aspirasi
4. Tingkat kecemasan menurun 4. Tanda-tanda vital dalam batas normal
5. Daya tahan meningkat NIC
NIC 1. Manajemen jalan nafas
1. Perawatan tirah baring 2. Manajemen batuk
2. Terapi latihan : Ambulasi 3. Monitor pernafasan
3. Terapi latihan : Pergerakan sendi 4. Monitor tanda-tanda vital
4. Manajemen nyeri 5. Manajemen cairan
5. Pengontrolan posisi 6. Terapi intravena
6. Bantuan perawatan diri
7. Pencegahan jatuh

KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI : KURANG DARI


KEBUTUHAN TUBUH
RISIKO KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT (DOMAIN 2, KELAS 1, 00002)
(Domain 11, kelas 1, kode diagnosis 00004) Batasan Karakteristik
BATASAN KARAKTERISTIK 1. Kram abdomen
1. Agens cedera kimiawi 2. Nyeri abdomen
2. Ekskresi 3. Gangguan sensasi rasa
3. Kelembaban 4. Diare
4. Hipertermia 5. Enggan makan
5. Lembab 6. Bising usus hiperaktif
6. Tekanan pada tonjolan tulang 7. Kurang minat pada makanan
8. Kesalahan persepsi
NOC 9. Ketidakmampuan memakan makanan
Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan tidak 10. Membran mukosa pucat
terjadi kerusakan integritas kulit dengan kriteria hasil : 11. Asupan makanan kurang dari recommended daily allowance (RDA)
1. Tidak terjadi dekubitus 12. Tonus otot menurun
NIC 13. Kelemahan otot mengunyah
1. Perawatan tirah baring NOC (2015)
2. Memandikan Setelah diberikan intervensi dalam waktu 3 x 24 jam, maka
3. Manajemen luka tekan diharapkan terjadi keseimbangan nutrisi, dengan kriteria hasil :
4. Perawatan luka 1. Nafsu makan meningkat
5. Perawatan kuku 2. Asupan nutrisi terpenuhi
6. Monitor tanda-tanda vital 3. Status menelan baik
4. TTV dalam batas normal
5. Perilaku patuh : diet yang sehat
6. Ketidaknyamanan berkurang
7. Mual muntah berkurang
NYERI AKUT 8. Status menelan baik
(Domain 12, Kelas 1, Kode diagnosis 00132) 9. Fungsi gastrointestinal baik
BATASAN KARAKTERISTIK 10. Fungsi sensori baik
1. Ekspresi wajah nyeri NIC (2015)
2. Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar Penahapan diet
periksa nyeri untuk pasien yang tidak dapat Manajemen gangguan makan
mengungkapkannya Manajemen cairan
3. Sikap tubuh melindungi area nyeri Monitor cairan
4. Fokus pada diri sendiri Terapi nutrisi
Monitor nutrisi
NOC
Bantuan perawatan diri : Pemberian makan
Setelah dilakukan tindakan sel;ama 3 x 24 jam Terapi menelan
diharapkan nyeri akut dapat teratasi dengan keriteria Monitor tanda-tanda vital
hasil : Terapi intravena
1. Tingkat kecemasan menurun Pemasangan infus
2. Status kenyamanan meningkat Pengaturan posisi
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal Pengukuran biokimia
NIC
1. Pemberian analgesik
2. Manajemen lingkungan
3. Pengurangan kecemasan
4. Manajemen nyeri
5. Dukungan emosional
6. Pengalihan
7. Monitor tanda-tanda vital

Anda mungkin juga menyukai