Anda di halaman 1dari 1

1.

Hipovolemik
2. Hipertermi Komplikasi Definisi Keamanan adalah keadaan bebas dari segalah fisik fisiologis yang
merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi, serta
3. Masalah mobilisasi
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
4. Hipertensi
Kenyamanan sebagai suatu keadaan terpenuhi kebutuhan dasar manusia
5. Kejang
meliputi kebutuhan akan ketentraman, kepuasan, kelegaan dan tersedia.
6. Edema pulmonal
Gangguan rasa aman nyaman : pengalam sensori dan emosional tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan seperti nyeri.
1. Farmakologi Penatalaksanaan (NANDA 2018)
a. Analgesik non opioid (aspirin, ibuprofen)
b. Analgesic opioid (morfin, kodein)
2. Non Farmakologi Faktor yang 1. Emosi
a. Stimulasi kulit (Kompres dingin dan hangat, Massage kulit) 2. Status mobilisasi
b. Akupuntur mempengaruhi 3. Gg persepsi sensori
c. Acupressure 4. Keadaan imunitas
d. Relaksasi (Relaksasi nafas dalam, Relaksasi autogenic, dll 5. Usia
e. Distraksi : 6. Jenis kelamin
 Ditraksi visual (melihat pertandingan, menonton televisi) 7. Tingkat kesadaran
 Distraksi pendengaran (mendengarkan music, suara gemericik air)
 Distraksi pernafasan ( bernafas ritmik)
 Distraksi intelektual (bermain kartu). Etiologi Nyeri 1. Trauma pada jaringan tubuh
 Guide imagery (imajinasi terbimbing) RASA AMAN 2. Iskemik jaringan
3. Inflamasi pembengkakan jaringan
1. Nyeri akutt b.d agen cedera fisik
NYAMAN 4. Post operasi (pembedahan)
Diagnosa
2. Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuscular
3. Gangguan pola tidur b.d ketidaknyamanan fisik Keperawatan
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan 1. Trasduksi
tubuh b,d intake yang kurang Patofisiologi 2. Transmisi
5. Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromuscular 3. Persepsi
6. Ansietas b,d krisis situasional 4. Modulasi

 Kaji nyeri secara komprehensif 1. Nyeri berdasarkan tempatnya :


 Monitor tanda-tanda vital a. Pheriperal pain
Klasifikasi Nyeri
 Berika pasien lingkungan yang nyaman dan tenang Diagnosa 1 b. Deep pain
 Ajarkan teknik non farmakologi c. Refered pain
 Kolaborasi pemberian analgetik d. Centrai pain
 Kaji kemampuan pasien dalam moblisasi 2. Nyeri berdasarkan sifatnya :
 Monitoring vital sign sebelum dan sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan a. Incidental pain
 Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan b. Steady pain
Diagnosa 2
 Berikan ROM aktif dan pasif pada pasien c. Paroxymal pain
3. Nyeri berdasarkan berat ringannya :
 Latih pasien dalam pemenuhan ADL secara mandiri sesuai kemampuan
a. Nyeri ringan
 Monitor kebutuhan tidur pasien setiap hari
b. Nyeri sedang
 Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Diagnosa 3 c. Nyeri berat
 Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
4. Nyeri berdasarkan waktu lamina serangan
 Kolaborasi pemberian obat tidur Intervensi a. Nyeri akut
 Kaji nutrisi pasien
Keperawatan b. Nyeri kronis
 Berikan makanan yang terpilih
 Jelaskan pada pasien pentingnya nutrisi bagi tubuh Diagnosa 4 1. Pemeriksaan laboratorium klinik
 Kolaborasi pemberian nutrisi dengan ahli gizi
Pemeriksaan 2. MRI
 Memantau kebersihan kuku menurut kemampuan perawatan diri pasien Penunjang 3. CT-SCAN
 Memberikan bantuan sampai pasien sepenuhnya 4. Sinar-X (Rontgen)
 Ajarkan keluarga untuk mendukung kemandirian Diagnosa 5 5. Pemeriksaan USG
 Bina konsistensi dari satu shift ke shift berikutnya terkait rutinitas lingkungan dan perawatan
 Monitor vital sign
Pengkajian 1. Karakteristik nyeri
 Identifikasi tingkat kecemasan
2. Respon fisiologis
 Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi rasa takut Diagnosa 6
3. Respon perilaku
 Ajarkan pasien relaksasi 4. Respon afektif dari nyeri
 Kolaborasi pemberian obat untuk mengurangi cemas

Anda mungkin juga menyukai