Anda di halaman 1dari 2

Kuman Sallmonella Typhi

Food (Makanan & minuman) Feses Urine Fomitus (muntahan) Fingers (jari)

Dibawa oleh Fly ( lalat )

Masuk kedalam lambung Masuk kedalam saluran cerna melalui mulut Masuk kedalam usus
halus
Asam lambung Kuman mati DEMAM TYPHOID Kuman berkembang biak Menghasilkan toksin
dalam usus
Mual, muntah Sisa muntah
menempel di lidah Proses inflamasi lokal
Imunitas humoral (IgA) pada usus halus
Intake nutrisi Masuk ke saluran limfatik kurang baik
Fungsi
pengecapan Respon patologis
BB Kuman menembus
Di ileum terminalis membentuk
usus
limpoid plaque payeri
MK. Defisit Nutrisi Anoreksia Sekresi cairan
Masuk aliran darah dan mucus
Endotoksin
(bakterimia)
Intervensi Keperawatan: Terjadi kerusakan sel Isi usus berlebihan
Sebagian masuk ke lamina propia
1.Monitor status nutrisi
2.Monitor asupan makanan Merangsang pelepasan zat
3.Monitor berat badan Masuk ke aliran limfe Makanan dg cepat
pirogen oleh leukosit
4.Anjurkan oral hygiene tedorong ke anus
sebelum makan Menyerang organ RES
5.Sajikan makanan secara Zat pirogen beredar
menarik dan suhu yg sesuai dalam darah Kehilangan banyak Pengeluaran feses
Hati
6.Berikan makanan tinggi air & elektrolit
kalori, protein dan serat. Mempengaruhi Feses telah
7.Berikan suplemen makanan Hepatomegali termoregulasi di terkontaminasi
8.Kolaborasi pemberian
hipothalamus oleh samonella
medikasi sebelum makan MK : Risiko
Nyeri tekan thypi
9.Kolaborasi degn ahli gizi Defisit volume
untuk menentukan kalori yg abdomen
Suhu tubuh cairan Higien inadekuat
dibutuhkan kanan atas

MK. Hipertermi MK : Risiko


MK.Nyeri penyebaran
infeksi
DEFINISI:
Tifoid merupakan penyakit Intervensi Keperawatan: Intervensi keperawatan: Intervensi keperawatan: Intervensi Keperawatan:
infeksi akut pada usus halus 1.Identifikasi lokasi, karakteristik, 1.Identifikasi penyebab 1.Monitor TTV 1.Monitor tanda dan gejala
dgn gejala demam satu durasi, frekuensi, intensitas, dan hipertermia 2.Monitor tanda-tanda local dan sistemik
minggu/lebih disertai dgn skala nyeri 2.Monitor suhu tubuh dehidrasi 2.Cuci tangan sebelum dan
gangguan pada saluran 2.Identifikasi faktor yg memperberat 3.Longgarkan atau lepaskan 3.Ukur intake dan output sesudah kontak dengan pasien
pencernaan. (Wijayaningsih. dan memperingan nyeri. pakaian cairan 3.Ajarkan tentang pentingnya
Kartika. 2013) 3.Berikan terapi nonfarmakologi 4.Berikan cairan oral 4.Monitor keadekuatan menjaga kebersihan diri
(teknik imajinasi, kompres air 5.Berikan kompres tapid tetesan infus 4.Anjurkan meningkatkan
hangat/dingin, bermain). spongebath 5.Anjurkan untuk asupan nutrisi dan cairan
ETIOLOGI: 6.Anjurkan tirah baring meningkatkan asupan cairan 5. Kolaborasi pemberian
Bakteri salmonella thypi, 4.Kolaborasi pemberian analgetik.
7.kolaborasi pemberian cairan oral imunisasi, jika perlu
basil gram negative, dan elektrolit intravena
berflagel (bergerak dengan
bulu getar), anaeron, tidak
menghasilkan spora.

MANIFESTASI: PX. PENUNJANG:


1.Demam lebih dari 7 hari, suhu tubuh berangsur -uji widal (+)
meningkat, terutama pada sore hari. -px.SGOT &SGPT
2.Gangguan saluran cerna, bau napas tidak sedap, bibir -biakan darah
kering pecah-pecah, lidah kotor (coated tounge), biasanya -px.laboran
disertai konstipasi, diare, dan mual muntah
3.Gangguan kesadaran, apatis sampai samnolen. PENULARAN:
4.Relaps (kambuh), berulang gejala tifus tapi berlangsung 5 F: Food, Finger,
ringan dan lebih singkat Fomitus, Fly, dan
Feces.

Anda mungkin juga menyukai