Anda di halaman 1dari 23

KASUS 1

Seorang laki-laku, 17 tahun , di rawat di RSJ alasan masuk marah-marah banting-banting


barang rumah tangga, Keluarga mengatakan pasien marah karena minta sepeda motor tidak
dibelikan oleh nenek dan ibunya. Pasien pelajar SMP, selama ini tinggal bersama neneknya.
Kedua orang tuanya sudah bercerai saat pasien berusia 5 tahun, pasien tidak pernah bertemu
dengan ayahnya. Pasien selalu berharap ketemu dengan ayahnya. Pasien sering bertanya
kepada ibunya dan selalu dijawab tidak tahu. Keluarga mengatakan tidak dibelikan motor
karena faktor ekonomi yang tidak mencukupi, ibu dan neneknya belum bisa memenuhi
keinginan pasien. Kondisi saat ini pasien sering duduk murung dan lebih banyak dikamar.
Pasein mengatakan saya anak yang dibuang oleh ayah saya tidak seperti orang lain, dimanja
dan di perhatikan, saya kesel, benci dan malu mempunyai ayah seperti itu, lebih baik saya
mati saja, bicara menunduk dan terlihat sedih.

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama Mahasiswa: - Lia Apriliani (20200940100050)


- Mohammad Hery (20200940100058)
- Naila Mufida (20200940100066)

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. H (L/P) Tanggal Pengkajian : 8 Februari 2021
Umur : 17 th RM No. : 1113119
Informan: Keluarga Tanggal Masuk RS : 8 Februari 2021

II. ALASAN MASUK


Keluarga klien mengatakan klien marah-marah banting-banting barang rumah tangga,
klien marah karena minta sepeda motor tidak dibelikan oleh nenek dan ibunya.

FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? ( ) Ya (√) Tidak


2. Pengobatan sebelumnya ( - ) Berhasil ( - ) Kurang berhasil ( - ) Tidak
Berhasil

3. Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


 Aniaya fisik ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( )
 Aniaya seksual ( - ) ( -) ( - ) ( - ) ( - ) ( )
 Penolakan ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( )
 Kekeraasan dalam keluarga ( - ) ( - ) ( - ) ( ) ( - ) ( )
 Tindakan kriminal ( - ) ( ) ( - ) ( ) ( - ) ( )
Jelaskan (No. 1,2,3) : Kien tidak mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan tidak memiliki
trauma dimasa lalu

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ( ) Ya (√ ) Tidak


Hubungan keluarga :

Gejala : -

Riwayat pengobatan/perawatan : -

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

5. Pengalaman masa lalu tidak menyenangkan


Kedua orang tuanya sudah bercerai saat pasien berusia 5 tahun, pasien tidak pernah
bertemu dengan ayahnya. Pasien selalu berharap ketemu dengan ayahnya.

Masalah Keperawatan :

III. FISIK
1. Tanda Vital : TD: 130/80mmHg N: 95x/menit S: 36,5 C P: 16x/menit
2. Ukur : TB: 160 BB: 52 kg
3. Keluhan fisik :( ) Ya (√ ) Tidak
Jelaskan : Tidak ditemukan masalah

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
17 th

Keterangan Genogram :

atau = Pria, wanita sehat

atau = Klien Tn. H 17 Thn.

atau = Meninggal

Jelaskan : Klien merupakan anak tunggal, berjenis kelamin laki-laki berusia 17 tahun. Kedua
orang tuanya bercerai sejak klien berusia 5 tahun. yang mengambil keputusan di keluarga
adalah ibunya. Pola komunikasi dalam keluarga kurang efektif.

Masalah Keperawatan : Koping keluarga inefektif.

2. Konsep diri :

a. Gambaran diri
Klien tidak memandang negative terhadap struktur tubuhnya
b. Identitas
Klien merupakan seorang laki-laki berusia 17 tahun.
c. Peran
Klien berusia 17 tahun, diusianya saat ini seharusnya klien sudah duduk di bangku
SMA.
d. Ideal diri
Klien minta dibelikan motor oleh ibu dan neneknya tapi tidak dipenuhi karena
masalah ekonomi, dan klien berharap bisa bertemu dengan ayahnya
e. Harga diri
Klien mengatakan klien anak yang dibuang oleh ayahnya dan tidak seperti orang lain,
dimanja dan di perhatikan, klien kesel, benci dan malu mempunyai ayah seperti itu, klien
mengatakan lebih baik mati saja.
Masalah Keperawatan: Perubahan Peran, Gangguan Ideal Diri dan Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti :
Ibu dan neneknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien tidak mengikuti kegiatan apapun di masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Keluarga klien mengatana klien lebih sering mengurung di kamar.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : Menarik Diri.
2. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan :
b. Kegiatan ibadah :
Masalah Keperawatan : -

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
( ) Tidak rapi ( ) Penggunaan pakaian ( ) Cara berpakaian tidak

tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan :

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoheren

( ) Apatis (√ ) Lambat ( ) Membisu ( ) Tidak mampu

memulai pembicaraan

Jelaskan : Klien saat berbicara sedih dan ingin mati saja

Masalah Keperawatan : Risiko Bunuh Diri


3. Aktivitas Motorik
( √ ) Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi

( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif

Jelaskan : Klien saat berbicara menunduk dan terlihat sedih

Masalah Keperawatan : Risiko Bunuh Diri

4. Alam Perasaan
( √ ) Sedih ( ) Ketakutan ( √ ) Putus Asa ( ) Khawatir ( ) Gembira
Berlebihan

Jelaskan : Klien mengatakan sedih dan lebih baik mati saja

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah dan Risiko Bunuh Diri

5. Afek
( ) Datar ( ) Tumpul ( √ ) Labil ( ) Tidak sesuai ( )

Jelaskan : Klien mengatakan tidak seperti anak-anak lain yang diperhatikan oleh
ayahnya, klien kesal, benci, malu dan mengatakan lebih baik mati saja

Masalah Keperawatan : Risiko Bunuh Diri

6. Interaksi selama wawancara


( ) Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung (√ )
Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga

Jelaskan : Saat diajak berbicara klien tampak terlihat sedih dan menunduk

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

7. Persepsi
( ) Halusinasi Pendengaran ( ) Halusinasi Penglihatan ( ) Halusinasi
Perabaan ( ) Halusinasi Pengecapan ( ) Halusinasi Penghidu
Jelaskan : kien tidak memiliki masalah dalam persepsi sensorik
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

8. Proses pikir
( ) Sirkumstansial ( ) Tangensial ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking ( ) Pengulangan
pembicaraan/perseverasi

Jelaskan: klien tidak memiliki gangguan dalam proses pikir, saat ditanya klien
menjawab dengan tepat dan jelas

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

9. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria ( )
( ) Depersonalisasa ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis ( )
Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistik ( ) Sisip piker ( ) Siar piker ( ) Kontrol pikir
Jelaskan klien tidak memiliki gangguan isi pikir, dan klien tidak memiliki waham
pada dirinya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

10. Tingkat Kesadaran


( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor Disorientasi

( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang

Jelaskan : tingkat kesadaran normal.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang ( ) Gangguan daya ingat jangka
pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini ( ) Kofabulasi
Jelaskan : klien tidak memiliki gangguan daya ingat, klien mampu mengingat
kejadian yang klien alami dahulu atau pun saat ini
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu ( ) Tidak mampu berhitung
Berkonsentrasi sederhana ( )

Jelaskan : klien dapat berhitung dan berkonsentrasi dengan baik

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

13. Kemampuan Penilaian


( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna

Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

14. Daya tilik diri


( ) Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal-hal diluar
dirinya

Jelaskan : tidak ada masalah daya tilik diri pada pasien.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

2. BAB/BAK
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

3. Mandi
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

5. Istirahat dan tidur


( √ ) Tidur siang lama : 13.00 s/d 14.30

( √ ) Tidur siang lama : 21.00 s/d 05.00

( √ ) Kegiatan sebelum/sesudah tidur

6. Penggunaan obat
( √ ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan ( √ ) ( )
Sistem pendukung ( √ ) ( )

8. Kegiatan di dalam rumah


Ya Tidak

Mempersiapkan makanan ( -) ( - )

Menjaga kerapihan rumah ( - ) ( - )

Mencuci pakaian ( - ) ( - )

Pengaturan keuangan ( - ) ( - )

9. Kegiatan di luar rumah


Ya Tidak

Belanja ( - ) ( )

Transportasi ( √ ) ( )

Lain-lain ( ) ( )

Jelaskan : klien tidak ada masalah dalam melakukan aktivitas di luar rumah.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif

( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum Alkohol

( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat/berlebih

( ) Teknik reloksasi ( ) Bekerja berlebihan

( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar

( ) Olah raga (√ ) Mencederai diri

( ) Lainnya _________ ( √ ) Displacement

Masalah Keperawatan : Koping Individu Inefektif


VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
( √ ) Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik

Klien tidak pernah mengikuti kegiatan organisasi apapun di sekitaran rumah atau diluar

( √ ) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik


Klien jarang berkomunikasi di lingkungannya dan klien sering menyendiri di kamar.
( √ ) Masalah dengan pendidikan, spesifik

Diusia 17 tahun seharusnya klien duduk di bangku SMA

( - ) Masalah dengan pekerjaan, spesifik

( - ) Masalah dengan perumahan, spesifik

( √ ) Masalah ekonomi, spesifik

Klien diasuh oleh ibu dan neneknya yang perekonomiannya tidak mencukupi

( - ) Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik

( - ) Masalah lainnya, spesifik

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial, Harga Diri Rendah dan Koping Keluarga
Inefektif

IX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


( ) Penyakit jiwa ( ) Sistem pendukung
( ) Faktor presipitasi ( ) Penyakit fisik
( √ ) Koping ( ) Obat-obatan
( ) Lainnya :.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Inefektif dan Koping Keluarga Inefektif

X. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :

XI. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Risiko Bunuh Diri
2. Risiko Perilaku Kekerasan
3. Harga Diri Rendah
4. Isolasi Social
5. Koping individu inefektif
6. Koping keluarga inefektif
7. Perubahan Peran
8. Gangguan Ideal Diri

_____________, _____________
Perawat,

(……………………….)
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH KEPERAWATAN


1. DS: Risiko Bunuh Diri
 Klien mengatakan lebih baik mati
saja
DO:
 Pembicaraan klien lambat, afek labil,
dan aktivitas motoric lesu.
2. DS: Harga Diri Rendah
 Klien mengatakan bahwa klien anak
yang dibuang oleh ayahnya, tidak
dimanja dan tidak diperhatikan
seperti yang lainnya. Klien kesal,
benci, dan malu dengan ayahnya.
 Klien mengatakan lebih baik mati
saja
DO:
 Saat berbicara klien tampak
menunduk dan terlihat sedih
3. DS : Isolasi Social
 Keluarga klien mengatakan klien
sering murung dan lebih banyak di
kamar
DO :

4. DS : Risiko Perilaku Kekerasan


 Keluarga klien mengatakan klien
marah-marah dan banting barang-
barang rumah tangga
 Keluarga klien mengatakan klien
marah-marah karena tidak
dibelikan motor oleh ibu dan
neneknya
DO :
5. DS: Perubahan Peran
Keluarga klien mengatakan klien
berusia 17 tahun dan masih duduk
di bangku SMP
DO:
6. DS: Koping Keluarga Tidak Efektif
 Keluarga klien mengatakan kedua
orang tua klien bercerai sejak klien
berusia 5 tahun
 Keluarga klien mengatakan ibunya
selalu menjawab “tidak tahu” jika
klien menanyakan tentang ayahnya
DO:
7. DS : Koping Individu Inefektif
 Keluarga klien mengatakan klien
sering murung dan banyak di
kamar
 Keluarga klien mengatakan klien
saat marah klien banting barang-
barang
DO:
8. DS: Gangguan Ideal Diri
 Keluarga klien minta dibelikan motor
oleh ibu dan neneknya tapi tidak
dipenuhi karena masalah ekonomi,
dan klien berharap bisa bertemu
dengan ayahnya
DO:

POHON MASALAH

Risiko Bunuh Diri (C/P)

Isolasi Sosial Harga Diri Rendah


Risiko Perilaku Kekerasan
Gangguan Ideal Diri

Perubahan Peran

Koping Individu Inefektif

Koping Keluarga Inefektif


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Bunuh Diri
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
Intervensi Keperawatan

No. DIAGNOSA PERENCANAAN


KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL

1. Risiko Bunuh Diri TUM : 1. Klien menunjukkan 1. Bina hubungan saling 1. Dengan terbinanya hubungan
Pasien tidak tanda-tanda percaya percaya dengan saling percaya merupakan dasar
akan kepada perawat mengungkapkan prinsip untuk interaksi perawat dengan
membahayakan 2. Klien dapat komunikasi terapentik pasien dan dasar untuk
dirinya sendiri mengurangi ancaman 2. Observasi perilaku klien merencanakanperencanaan
secara fisik terhadap integritas fisik 3. Amankan benda yang selanjutnya
atau sistem diri pasien berbahaya 2. Perilaku klien harus diawasi
TUK : dalam sifat, jumlah, 4. Siapkan lingkungan yang sampai kendali diri memadai
1. Pasien dapat asal, atau waktu aman untuk keamanan
membina 3. Klien dapat 5. Identifikasi kekuatan- 3. Prioritas tertinggi adalah untuk
hubungan menyebutkan aspek kekuatan pasien mencegah klien melukai dirinya
positif yg dimiliki 6. Ajak pasien untuk berperan sendiri
saling percaya
pasien, keluarga, serta dalam aktivitas yag 4. Untuk menciptakan ketenangan
2. Pasien tidak lingkungan serta disukai dan dapat terhadap klien
akan kemampuan yang dilakukannya 5. Perilaku bunuh diri
melakukan dimiliki pasien 7. Bantu pasien mengenal mencerminkan depresi yang
aktivitas yang 4. Pasien dapat mekanisme koping yang tidak mendasar dan terkait dengan
mencederakan menyebutkan dan sehat harga diri rendah serta
dirinya mengimplementasikan 8. Berikan reinforcement untuk kemarahan terhadap diri sendiri
3. Pasien akan dua mekanisme koping perilaku koping yang baik 6. Meminimalisasi klien untuk
mengidentifik adaptif yang efektif 9. Tingkatkan hubungan berpikir negative
asikan aspek- bagi diri sendiri guna keluarga untuk 7. Mekanisme koping maladaptive
aspek positif mencegah perilaku berkomunikasi secara tidak efektif untuk menghadapi
yang ada pada mencederai diri sendiri konstruktif dengan klien stress dan ansietas
dirinya secara fisik 10.Libatkan keluarga dalam 8. Untuk meningkatkan harga diri
4. Pasien akan 5. Pasien dapat perencanaan asuhan klien
mengimpleme menyebutkan dua keperawatan klien 9. Hubungan keluarga yang baik
ntasikan dua sumber dukungan dapat meningkatkan motivasi
respons sosial yang bermanfaat hidup individu yang tinggi
protektif diri guna mencegah 10. Pemahaman dan peran serta
yang adaptif perilaku mencederai keluarga dalam askep dapat
5. Pasien akan diri sendiri meingkatkan kesembuhan klien.
mengidentifik 6. Pasien dapat
asi dua menggunakan obat
sumber dengan benar baik
dukungan jumlah, jenis, waktu
sosial yang dan dosis obat, serta
bermanfaat manfaatnya
6. Pasien akan
mampu
menguraikan
rencana
pengobatan
dan
rasionalnya
Harga Diri Rendah Tujuan Umum : Setelah dilakukan interaksi, 1. Evaluasi jadwal kegiatan 1. untuk mengetahui perkembangan
pasien menunjukkan : harian kalien kegiatan yang sudah dilakukan klien
Pasien memiliki
konsep diri yang 1. Ekspresi wajah 2. Latih kemapuan ketiga : 2. memotivasi klien untuk
positif bersahabat, menunjukkan kegiatan mencuci piring melakukan kegiatan yang bisa
rasa senang, ada kontak dilakukan, sehingga dapat
Tujuan Khusus : 3. Anjurkan klien memasukan
mata, mau berjabat tangan, membangun aspek postif yang
dalan jadwal kegiatan harian
1. Pasien dapat mau menyebutkan nama, dimiliki klien
membina mau menjawab salam, .
3. klien dapat melakukan kegiatan
hubungan saling pasien mau duduk
sesuai jadwal yang sudah dibuat
percaya dengan berdampingan denga
perawat. perawat, mau
2. Pasien dapat mengutarakan masalah
mengidentifikasi yang dihadapi.
aspek positif dan
2. Pasien dapat
kemampuan
menyebutkan : Aspek
yang dimiliki.
positif dan kemampuan
3. Pasien dapat
yang dimiliki pasien, aspek
menilai
positif keluarga, aspek
kemampuan
positif lingkungan pasien.
yang dimiliki
2.
untuk 3. Pasien dapat
dilaksanakan. menyebutkan kemampuan
3. Isolasi Sosial Tujuan Umum : Setelah dilakukan interaksi 1. Bina hubungan saling percaya 11. Dengan terbinanya hubungan
Pasien dapat pasien menunjukkan : dan dengarkan dengan penuh saling percaya merupakan dasar
berinteraksi perhatian ekspresi perasaan untuk interaksi perawat dengan
1. Tanda-tanda percaya
dengan orang pasien. pasien dan dasar untuk
kepada perawat : wajah
lain. merencanakanperencanaan
cerah tersenyum, mau 2. Tanyakan pada pasien
selanjutnya.
Tujuan Khusus : berkenalan, ada kontak tentang : Orang yang tinggal
12. Diketahuinya penyebab akan
mata, bersedia serumah atau teman sekamar
1. Pasien dapat dapat dihubungkan dengan faktor
menceritakan perasaan. pasien, orang yang paling dekat
membina presipitasi yang dialami pasien.
dengan pasien dirumah atau
hubungan slaing 2. Pasien dapat
diruang perawatan, apa yang
percaya. menyebutkan minimal satu
membuat pasien dekat engan
penyebab menarik diri :
2. Pasien mampu orang tersebut, orang yang tidak
Diri sendiri, orang lain
meyebutkan dekat dengan pasien di rumah
ataupin lingkungan.
penyebab atau diruang perawatan, apa
menarik diri 3. Pasien dapat yang membuat pasien tidak
menyebutkan keuntungan dekat dengan orang tersebut,
3. Pasien mampu
berhubungan sosial upaya yang sudah dilakukan agar
menyebutkan
misalnya : Banyak teman, dekat dengan orang lain.
keuntungan
tidak kesepian, bisa Diskusikan dengan pasien
berhubungan
diskusi, saling menolong. penyebab menarik diri. Beri
sosial dan
Dan kerugian menarik pujian terhadap kemampuan
kerugian
menarik diri. diri : Sendiri, kesepian, dan pasien mengungkapkan
atau tidak bisa diskusi. perasaannya.
4. Pasien dapat
melaksanakan 4. Pasien dapat 3. Tanyakan pada pasien
13. Dengan menegtahui keuntungan
hubungan sosial melaksanakan hubungan tentang : Manfaat hubungan
dari berinteraksi pasien
secara bertahap. sosial secara bertahap sosial, kerugian menarik diri.
diharapkan terdorong untuk
dengan : Perawat, perawat Diskusikan bersama pasien
5. Pasien mampu berinteraksi.
lain, pasien lain atau tentang manfaat berhubungan
menjelaskan
kelompok. sosial dan kerugian menarik diri.
perasaannya
Beri pujian terhadap kemampuan
setelah 5. Pasien dapat
pasien mengungkapkan
berhubungan menjelaskan perasaannya
perasaannya.
sosial. setelah berhubungan sosial
dengan : Orang lain, 4. Observasi perilaku pasien saat 14. Pasien harus mencoba
6. Pasien
kelomopok. berhubungan sosial. Beri berinteraksi secara bertahap agar
mendapat
motivasi dan bantu pasien untuk terbiasa membina hubungan yang
dukungan 6. Keluarga dapat
berkenalan atau berkomunikasi sehat dengan orang lain
keluarga dalam mempraktikan cara
dengan : Perawat, pasien lain 15. Mengungkapkan perasaan akan
memperluas merawat pasien menarik
atau kelompok. Libatkan pasien membantu pasien menilai
hubungan sosial. diri dan mejelaskan tentang
dalam Terapi Aktivitas Kelompo keuntungan berinteraksi dengan
: Pengertian menarik diri,
Sosialisasi. Diskusikan jadwal orang lain.
tanda & gejala menarik
harian yang dapat dilakukan 16. Keterlibatan keluarga sangat
diri, penyebab menarik
untuk meningkatkan kemampuan mendukung terhadap proses
diri, cara merawat pasien pasien bersosialisasi. Beri perubahan perilaku pasien.
menarik diri. motivasi pasien untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
Beri pujian terhadap kemampuan
pasien memeperluas
pergaulannya melalui aktivitas
yang dilaksanakannya.

5. Diskusikan dengan pasien


tentang perasaannya setelah
berhunubgan sosial dengan :
Orang lain atau kelompok. Beri
pujian terhadap kemmapuan
pasien mengungkapkan
perasaannya.

6. Diskusikan pentingnya peran


serta keluarga sebagai
pendukung untuk mengatasi
perilaku menarik diri.
Diskusikan potensi keluarga
untuk membantu pasien
mengatasi perilaku menarik diri.
Jelaskan pada keluarga tentang :
Pengertian menarik diri, tanda &
gejala menarik diri, penyebab
dan akibat menarik diri dan cara

merawat pasien menarik diri.


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien : Tn. H


Hari/Tanggal/Jam : 8 Februari 2021 / 12.00 WIB Ruangan : Delima

IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Data S:
DS: -klien mengatakan terkadangan masih ada
 Klien mengatakan lebih baik mati saja keinginan untuk mengakhiri hidupnya
DO:
O:
 Pembicaraan klien lambat, afek labil, dan -klien kadang masih tampak murung
aktivitas motoric lesu. -klien kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan : -saat berbicara masih ada pikiran negative
Risiko Bunuh Diri dalam dirinya

3. Tindakan Keperawatan A:
Masalah risiko bunuh diri sebagian
SP 2 Risiko Bunuh Diri teratasi.
1. Mengidentifikasi aspek positif pasien
2. Mendorong pasien untuk berfikir positif Planning :
terhadap diri Lanjutkan SP 3
3. Mendorong pasien untuk menghargai diri 1. Mengidentifikasi pola koping yang
sebagai individu yang berharga biasa diterapkan pasien
4. Rencana Tindak Lanjut (Planning 2. Menilai pola koping yang biasa
Perawat) dilakukan
 Evaluasi SP 2 3. Mengidentifikasi pola koping yang
 Meningkatkan harga diri konstruktif
 Menganjurkan klien untuk memasukkan 4. Mendorong pasien memilih pola
dalam jadwal kegiatan harian koping yang konstruktif
5. Menganjurkan pasien menerapkan
pola koping konstruktif dalam
kegiatan harian

TTD

( Perawat)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Ke :2

Hari/Tanggal :

Nama Klien:

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
- klien mengatakan terkadangan masih ada keinginan untuk mengakhiri hidupnya
DO :
- klien kadang masih tampak murung
- klien kooperatif
- saat berbicara masih ada pikiran negative dalam dirinya
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko Bunuh Diri
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengidentifikai aspek positif yang dimiliki
b. Klien mampu berfikir positif terhadap diri
c. Klien mampu menghargai diri sebagai individu yang berharga
4. Tindakan Keperawatan:
a. Mengidentifikasi pola pikir negatif yang masih ada
b. Membantu memodifikasi pikiran negatif
c. Mencegah perilaku merusak diri

Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik Assalamu’alaikum H!
b. Evaluasi/Validasi“Bagaimana perasaan H saat ini? Masih adakah perasaan/pikiran H
yang mendorong H untuk mengakhiri kehidupan?
c. Kontrak
Topik : Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita akan
membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih H miliki.
Waktu : Mau berapa lama?
Tempat : Dimana?”
2. Kerja
Apa saja dalam hidup H yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi kalau H
meninggal. Coba H ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan H. Keadaan yang
bagaimana yang membuat H merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan H masih ada yang baik
yang patut H syukuri. Coba H sebutkan kegiatan apa yang masih dapat H lakukan selama
ini”.Bagaimana kalau H mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.”

3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif: “Bagaimana perasaan H setelah kita bercakap-cakap?
Obyektif : Bisa sebutkan kembali apa-apa saja yang H patut syukuri dalam hidup H?

b. Rencana Tindak Lanjut


Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan H jika terjadi dorongan mengakhiri
kehidupan (affirmasi). Bagus H. Coba H ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih H miliki
dan perlu disyukuri! Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali
segera hubungi saya ya!

c. Kontrak
Topik : kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik

Waktu : Nanti jam 12

Tempat : Tempatnya dimana?

Anda mungkin juga menyukai