Anda di halaman 1dari 2

DEFINISI

Sepsis adalah sindrom yang di karakteristikan


oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi ETIOLOGI
yang parah yang dapat berkembang ke arah 1. Escheria coli, Listeria monocytogenes,
septikemia dan syok septik. Nisseriameningitidis, Streptococus pneumoniae,
Haemophilus influenza tipe B, Salmonella dan
Streptococcus grup B
Organisme masuk 2. Perawatan antenatal yang tidak memadai
ke aliran darah 3. Penyakit infeksi yang diderta ibu selama
kehamilan
SEPSIS 4. Pertolongan persalinan yang tidak higiene,
Sistem Sistem partus lama
pencernaan pernafasan 5. Adanya trauma lahir, asfiksia neonatus,
tindakan invasif pada neonatus
6. Kelahiran kurang bulan, BBLR, cacat bawaan
Aktivasi makrofag Mengikuti cairan
& virus darah sistemik
Dipsnea

Merangsang kerja Penyebaran PX. DIAGNOSTIK


infeksi sistemik Tarikan otot 1. Pemeriksaan gas darah
berlebihan dari PG
pernapasan rutin dan gula darah serum
E2 di hipotalamus
naf 2. Analisis kultur urine,
Resiko infeksi a kultur darah
Instabil 3. Bilirubin
Termoregulasi sianosis 4. Imunoglobulin IgM

Hipertermi Pola nafas


terganggu

anoreksia Mual muntah MANIFESTASI KLINIK


Pola napas 1. Umum: hipertermi, malas minum,
tidak efektif letargi, sklerema
Peningkatan residu Meyusu
2. Saluran cerna : distensi abdomen,
setelah menyusu buruk
anoreksia, muntah, diare, hepatomegali
3. Saluran napas: apnoe, dispneu,
Gangguan s. takipneu, retraksi, nafas cuping hidung,
gastrointestinal merintih, sianosis
4. Sistem kardio vaskuler: pucat, sia
nosis, kulit lembab, hipotensi, takiardi,
Defisit Nutrisi bradikardi
5. SSP: iritabilitas, tremor, kejang, hipo
refleksi, pernapasan tidak teratur, ubun-
ubun menonjol
6. Hepatomegali: ikterus, splenomegali,
pucat, petekie, perdarahan

KOMPLIKASI:
1. Meningitis
2. Hipoglikemi,
asidosis metabolik PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN DAN MEDIS
3. Koagulopati, gagal 1. Supportif
ginjal, disfungsi a. Monitoring cairan elektrolit dan glukosa
miokard, perdarahan b. Berikan koreksi bila terjadi hipovolemik, hipokalsemi dan hipoglikemi
intrakranial c. Atasi syok, hipoksia dan asidosis metabolik
4. ikterus d. Awasi adanya hiperbilirubinemia
e. Pertimbangkan nutrisi parentral
2. Kuratif
Pemberian antibiotik seperti ampicilin, aminoglikosida, gentamicin,
vankomisin.
Intervensi Hipertermi: Intervensi Risiko Infeksi: Intervensi Pola Napas Tdk
 Monitor suhu tubuh sampai stabil  Identifikasi bayi yg berisiko infeksi Efektif:
(36,50C-37,50C) tiap 2 jam  Identifikasi adanya tanda infeksi  Monitor perubahan pernapasan
 Monitor TTV  Monitor tanda infeksi yg meliputi takipnea, pernapasan
 Monitor warna dan suhu kulit berhubungan dengan system organ, cuping hidung, ronkhi kasar.
 Tingkatkan asupan cairan dan apnea, takipnea, sianosis,  Monitor saturasi oksigen
nutrisi yang adekuat hipertermia, hipotermia, muntah,  Sediakan alat bantu pernapasan
 Bedong bayi segera setelah lahir diare. atau ventilasi mekanik
untuk mencegah hilangnya panas  Monitor hasil pemeriksaan  Isap lender atau bersihkan jalan
 Atur suhu incubator sesuai laboratorium napas
kebutuhan  Berikan suhu lingkungan yg netral  Monitor nilai AGD

Intervensi Defisit Nutrisi:


 Kaji intoleran terhadap minuman
 Hitung kebutuhan minum bayi
 Monitor intake dan output bayi
 Monitor berat badan setiap hari
 Pantau koordinasi reflex
menghisap dan menelan
 Pantau distensi abdomen
 Monitor hasil pemeriksaan lab
(albumin, limfosit, dan elektrolit
serum)

Anda mungkin juga menyukai