Anda di halaman 1dari 1

WOC BBLR Definisi :

Manifestasi klinik :
Bayi berat lahir rendah adalah bayi dengan berat badan  Berat kurang dari 2500 gram.
kurang dari 2.500 gram pada saat lahir (Mitayani,
2009). Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi
BBLR  Panjang kurang dari 45 cm.
 Lingkar dada kurang dari 30 cm.
dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa  Lingkar kepala kurang dari 33 cm.
memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi  Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
yang ditimbang dalam satu jam setelah lahir (Ikatan Phatways  Kepala lebih besar.
Dokter Anak Indonesia, 2004).  Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang.
 Otot hipotonik lemah.
Etiologi  Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea.
 Eksremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus.
Komplikasi :  Kepala tidak mampu tegak.
1. Sindroma distress Faktor ibu Plasenta Faktor Janin  Pernapasan 40 – 50 kali / menit.
respiratorik idiopatik.  Nadi 100 – 140 kali / menit.
2. Takipnea selintas pada
bayi baru lahir BBLR
3. Fibroplasias
Retrorental
4. Serangan Apnea Pemeriksaan Penunjang :
5. Enterokolitis Nekrotik Pernafasan Imatur imunologis Kulit Otak Pemeriksaan penunjang menurut Arief, (2008) adalah
sebagai berikut:
Imaturasi a. Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia
Sistim imun rendah Halus, mudah sentrum vital
Imaturasi paru b. Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan
lecet, lembab
c. Titer Torch sesuai indikasi
Reflek menelan Status nutrisi
Membran hialin belum Resiko blm sempurna d. Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi
turun
terbentuk Resiko
Infeksi e. Pemantauan elektrolit
kerusakan
integritas Defisit Nutrii Metabolisme f. Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan ( missal : foto
Dispnea
Pola napas kulit meningkat thorax )
tidak efektif
Sindroma gangguan
pernafasan Ketidakefektifan Daftar pustaka:
termoregulasi
Pola napas membaik Hanifah, 2010. Perawatan Pediatic. Jakarta :
Kriteria hasil : TUSCA
- Dispnea menurun Tingkat infeksi menurun Status nutrisi bayi membaik Ikatan Dokter Anak Indonesia
- Penggunaan otot bantu napas menurun Kriteria hasil : Kriteria hasil : (IDAI). 2004. Bayi Berat Lahir
- Frekuensi napas membaik - Demam menurun - Berat badan meningkat Rendah. Dalam : Standar Pelayanan
- Kedalaman napas membaik - Kemerahan menurun - Kulit kuning menurun Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta.
Intervensi - Bengkak menurun - Sklera kuning menurun Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan
Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
1. Monitor pola napas (frekuensi, Intervensi - Kesuliatan makan menurun
kedalaman, usaha nafas) - Batasi jumlah pengunjung - Proses tumbuh kembang membaik Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar
2. Monitor bunyi napas tambahan (mis. - Berikan perawatan kulit pada area edema Intervensi Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI
Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak - Identifikasi status nutrisi
kering) dengan pasiendan lingkungan pasien - Monitor berat badan Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2016), Standar
3. Monitor sputum - Pertahankan teknik aseptik pada pasien - Monitor asupan makanan Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI
4. Berikan minum hangat beresiko tinggi - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
5. Berikan oksigen jika perlu Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2016), Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai