Anda di halaman 1dari 3

Web of Causation (WoC)

ENDOMETRIOSIS

SRI JATI PERMATA PUTRI


P13374209191053
PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Pemeriksaan Penunjang
1. Uji serum
a. Protein plasent
b. Antibodi endometrial
2. Teknik pencitraan
a. USG
Manifestasi Klinis Diagnosa Keperawatan : Syok Hipovolemik Diagnosa Keperawatan : Nyeri
• Nyeri perut bagian bawah dan di
daerah panggul progresif. NOC : NOC :
• Disminorea ( nyeri hebat di perut • Menunjukan perfusi yang adekuat • Klien mengatakan nyeri berkurang
bagian bawah saat haid yang • Sesuai dengan bukti tanda vital stabil • • Klien tidak meringis kesakitan
menganggu aktifitas). Pengisian kapiler baik • Skala nyeri berkurang NIC :
• Dispareunea (nyeri ketika melakukan • Hb: 12-16 gr/dl. • Pantau/ catat karakteristik nyeri (respon verbal,
hubungan seksual) NIC : non verbal, dan respon hemodinamik) klien.
• Anjurkan pada klien untuk bedrest • Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang
• Nyeri ketika b uang air besar atau kecil
• Tinggikan kaki pasien (posisi shyok) ditunjuk oleh klien.
(disuria)
Agar aliran darah di daerah ekstremitas bisa • Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala
• Poli dan hipermenorea (siklus lebih mengalir ke arah jantung 010.
pende k dari normal < 21 hari, darah • Pantau tanda vital, palpasi nadi perifer • Tunjukan sikap penerimaan respon nyeri klien
lebih banyak atau lama dari norma l • Membantu mengidentifikasi indikasi awal dan akui nyeri yang klien rasakan
lebih dari 7 hari). • Jelaskan penyebab nyeri klien.
shock
• Infertilita s
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian • Bantu untuk melakukan tindakan relaksasi,
• Menstruasi yang tidak teratur distraksi, massage.
cairan IV : RL, ringer acetat, normosal
• Haid yang banyak ( • Berikan pujian untuk kesabaran klien.
• Kolaborasi untuk penambahan darah
menorragia) • Kolaborasi pemberian analgetik
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan
b. MRI nutrisi
3. Pembedahan • Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya
Melalui laparoskopi dan eksisi. Hb/Ht dan jumlah SDM, GDA

Penatalaksanaan
1. Pengobatan Hormonal
Obat-obatan ini bersifat pseudo-pregnansi atau
pseudo-menopause, yang digunakan adalah :
a. Derivat testosteron, seperti danazol, dimetriose
b. Progestrogen, seperti provera, primolut
c. GnRH
d. Pil kontrasepsi kombinasi
e. Namun pengobatan ini juga mempunyai
beberapa efek samping.
2. Pembedahan
Bisa dilakukan secara laparoscopi atau laparotomi,
tergantung luasnya invasi endometriosis.

Komplikasi
1. Infertilitas
2. Ruptur endrometrioma intrauterine
3. Obstruksi usus dan ureter
4. Abortus spontan
5. Kemandulan

DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Bulecheck, Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, J. McCloskey.(2012).Nursing Interventions Classification (NIC). Fifth Edition.
Iowa : Mosby Elsavier.
Herdman, H & Kamitsuru, S. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11. Jakarta : EGC.
Joan, Lyndon. (2014). Buku Ajar Visual Nursing Medikal-Bedah.Tanggerang Selatan : Binarupa Aksara Publiser
Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M., & Swanson, L. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi 5. Amerika : Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai