Analisis urine
Ekokardiogram
Foto thorax
Pemeriksaan Laboratorium
Tes
Antinuclear ANA adalah sekelompok antibodi protein yang
bereaksi menyerang inti dari suatu sel. ANA cukup
antibodies sensitif untuk mendeteksi adanya SLE, hasil yang
(ANA) positif terjadi pada 95% penderita SLE
Do:
•Klien terlihat menahan
nyeri
•TTV :
TD 110/80 mmHg
RR 20x/menit
S 38,5
N 90x/menit
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Ds: ketidakmampuan untuk ketidakseimbangan nutrisi
•Klien mengatakan tidak memasukkan nutrisi kurang dari kebutuhan
nafsu makan karena gangguan pada tubuh
•nyeri abdomen mukosa mulut
•muntah
•kejang perut
•rasa penuh tiba-tiba
setelah makan
Do:
•kurang nafsu makan
•bising usus berlebih
•pucat
•Adanya stomatitis di
mukosa mulut
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Ds: nyeri kronis pada sendi Gangguan mobilitas fisik
•Klien mengatakan nyeri
ketika berjalan
Do:
•penurunan waktu reaksi
•kesulitan merubah posisi
•perubahan gerakan
(penurunan untuk
berjalan, kecepatan,
kesulitan memulai
langkah pendek)
•keterbatasan ROM
•gerakan sangat lambat
dan tidak terkoordinasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
» Nyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan fisik-
psikososial kronis (metastase kanker, injuri neurologis, arthritis)
» ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan untuk memasukkan
nutrisi karena gangguan pada mukosa mulut
» Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri kronis pada
sendi
» kelelahan berhubungan dengan kondisi fisik yang buruk karena
suatu penyakit
» kerusakan integritas kulit berhubungan dengan deficit imunologi
» gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri pada sendi
» gangguan body image berhubungan dengan penyakit kronis
INTERVENSI
No. DX Tujuan & KH Intervensi
1 Setelah dilakukan tindakan Pain management
keperawatan selama 24jam
nyeri kronis pasien berkurang •Monitor kapuasan pasien terhadap
dengan kriteria hasil: manajemen nyeri
•Tingkatkan istirahat dan tisur yang
•Tidak ada gangguan tidur adekuat
•Tidak ada gangguan •Kelola antianalgesik
konsetrasi •Jelaskan pada klien penyebab nyeri
•Tidak ada gangguan •Lakukan tehnik nonfarmakologis
hubungan interpersonal (relaksasi, masase punggung)
•Tidak ada ekspresi menahan
nyeri dan ungkapan secara
verbal
•Tidak ada tegangan otot
INTERVENSI
No. DX Tujuan & KH Intervensi
2 setelah dilakukan tindakan •kaji adanya alergi makanan
keperawatan selama 2x24 jam •kolaborasi dengan ahli gizi untuk
nutrisi kurang teratasi dengan menentuka jumlah kalori dan nutrisi
indicator: yang dibutuhkan klien
•albumin serum •yakinkah dietyang dimakan
•prealbumin serum megandung tinggi serat untuk
•Hematokrit mencegah konstipasi
•Hemoglobin •ajarkan klien bagaimana membuat
•total iron binding capacity catatatan makanan harian
•jumlah limfosit •monitor adanya penurunan BB dan
gula darah
•monitor lingkungan selama makan
•jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan
•monitor turgor kulit
INTERVENSI
No. DX Tujuan & KH Intervensi
3 setelah dilakukan tindakan •monitor vital sign sebelum/sesudah
keperawatan selama 2x24 jam latian dan lihat respon pasien saat
gangguan mobilitas fisik latihan
teratasi dengan kriteria hasil: •konsultasikan dengan terapi fisik
tentang rencana ambulasi sesuai
•klien meningkat dalam dengan kebutuhan
aktivitas fisik •bantu klien untuk menggunakan
•mengerti tujuan dari tongkat saat berjalan dan cegah
peningkatan mobilitas terhadap cedera
•memverbalisasikan perasaan •kaji kemampuan klien dalam mobilisasi
dalam meningkatkan kekuatan latih klien dalam pemenuhan
dan kemampuan berpindah kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
•memperagakan penggunaan kemampuan
alat bantu mobilisasi •ajarkan klien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan