Anda di halaman 1dari 5

Ayu Nuraini Soleha 1710711030

Dwi Arini 17107110


Anggi Dwi Prasetyo
1710711136
Refany Salsabila 1710711146
Tanda Gejala

Pengenalan Zat Adiktif

Zat Adiktif: Suatu bahan atau zat apabila digunakan dapat menimbulkan kecanduan atau
ketergantungan

Zat psikoaktif: Golongan zat yang bekerja secara selektif, terutama pada otak sehingga dapat
menimbulkan perilaku, emosi, kognitif, persepsi, kesadaran seseorang.

Ada 2 jenis psikoaktif:

a. Bersifat adiktif
b. Bersifat non adiksi: obat neuroleptika untuk kasus gangguan jiwa psikotik, obat antidepresi.

Narkotika: istilah ini menurut Undang-Undang Narkotika No. 9 Tahun 1976 adalah Ganja, Opioda,
kokain.

Zat psikoaktif ada beberapa macam, dan yang sering disalahgunakan adalah jenis zat psikoatif yang
bersifat adiksi:

1. Golongan Opioda: Morfin, Heroin (Putaw), candu, Codein, Petidin.


2. Golongan Kanabis: Ganja (Marijuana), minyak hassish.
3. Golongan Kokain: Serbuk kokain, daun koka.
4. Golongan Alkohol: Semua minuman yang mengandung Ethyl alcohol seperti Brandy, bir,
Wine, Whisky, Cognac, Brem, Tuak, Anggur Ortu (AO), dan sebagainya.
5. Golongan Sedatif Hipnotik: BK, Rohypnol, Magadon, Dumolid, Nipam, Madrax.
6. Golongan MDA (Methylene Dioxy Ampethamine): Ampetamine Benzedrine, Dexedrine.
7. Golongan MDMA (Methylene Dioxy Meth Ampethamine): Extacy.
8. Golongan Halusinogen: LSD, Meskaloin, Mushrom, Kecubung.
9. Golongan Solven dan Inhalasia: Aica Aibon (Glue), Saceton, Thiner, N2O
10. Nikotin: Tembakau.
11. Kafein: Kopi dan teh.
12. Golongan lainnya.

Bila seseorang menggunakan zat adiktif akan dijumpai gejala atau kondisi yang dinamakan
Intoksikasi, dimana zat adiktif tersebut bekerja dalam susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan memori, perilaku, kognitif, alam perasaan, kesadaran.

Apabila seseorang menggunakan berulang kali atau sering berkesinambungan akan tercapai suatu
kondisi yang dinamakan toleransi. Kondisi tersebut adalah peningkatan jumlah penggunaan zat adiktif
untuk mencapai tujuan dari pemakai. Kondisi toleransi ini akan terus berlangsung sampai mencapai
dosis yang optimal (overdosis)

Pada pemakaian yang terus menerus maka individu akan sampai pada tahap toleransi yang cukup
tinggi, si pengguna zat adiktif ini bila ia menghentikan atau tidak menggunakan zat adiktif akan
menimbulkan gejala-gejala yang dinamakan klien dalam kondisi with drawl atau sindroma putus zat.

Gejala atau sindroma putus zat berbeda untuk tiap jenis zat adiktif pada kondisi intoksikasi gejala
akan berbeda sesuai dengn jenis zat yang salah digunakan.
Gejala yang Timbul dari Pemakaian Zat Adiktif

ALKOHOL GANJA OPIODA ECTASY HALUSINOGEN


INTOKSIKASI Bicara cadel, Konjungtiva Pupil Perilaku Pusing, Gangguan
Gerakan tidak merah, Nafsu menyempit, diulang, persepsi,
terkoordinir, makan Bicara Panik, Dispersonalisasi,
Kesadaran bertambah, cadel, Paranoid Halusinasi, Ilusi,
menurun, Mulut kering, Euphoria, ( Curigai, Sinestesi, Depresi,
Apatis, Denyut jantung Apatis, Denyut Kecemasan, Takut
Somnolen, cepat, Gerakan Gerakan jantung gila, Mengantuk,
Vertigo, tidak lambat, cepat, Merasa menjadi
Dilatasi pupil, terkoordinir, Mengantuk, Pupil pusat perhatian,
Jalan Euphoria, Gangguan melebar, Muntah Mual,
Sempoyongan Cemas, mengingat, Tekanan Ataksia, Daya
Waham, Daya Gangguan darah naik, nilai terganggu
nilai terganggu, perhatian, Banyak
Relaksasi Miosis, keringat,
mengantuk, Konstipasi, Mulut
Dipersonalisasi, Tingkat kering,
Gangguan kesadaran Menggigil,
proses kognitif, menurun, Mual
Hipotensi Hipotensi Muntah,
Orthostatik orthostatik Agresif
bingung,
tegang,
Euphoria,
Cemas,
Marah-
marah,
Berat
badan
menurun,
Kejang,
Distonia,
Tahan
tidak tidur
PUTUS ZAT Gelisah, Kejang Lelah,
berkeringat, perut, Rasa Mimpi
Denyut tak enak, buruk,
jantung cepat, Mual Insomnia,
tremor di Muntah, Nafsu
tangan, Mual Nyeri otot makan
Muntah, sendi dan bertambah,
Kejang otot, tulang, Gerakan
Cemas, Rhinorhoes, lambat,
Agresif, Pupil Murung,
Halusinasi, melebar, Tindakan
Ilusi, Tinitus, Berkeringat, bunuh diri,
Delirium, Diarhoea, Iritabilitas,
Insomnia, Menguap, Depresi
Sakit kepala, Demam, berat,
lemah Insomnia, Cemas
Gelisah

Alkohol

adalah cairan yang mengandung zat Ethylalkohol. Alkohol digolongkan sebagai NAPZA karena
mempunyai sifat menenangkan sistem saraf pusat, mempengaruhi fungsi tubuh maupun perilaku
seseorang, mengubah suasana hati dan perasaan. Alkohol bersifat menenangkan, walaupun juga dapat
merangsang. Efek alkohol tidak sama pada semua orang tergantung pada keadaan fisik, mental, dan
lingkungan. Banyak orang mengatakan bahaya alkohol jauh lebih besar daripada obat lainnya.

Tembakau

berasal dari tanaman Nicotania Tabacum. Nikotin dalam tembakau bersifat merangsang jantung dan
sistem saraf. Pada saat tembakau diisap, detak jantung bertambah dan tekanan darah naik akibat
nikotin itu. Tetapi bagi para perokok berat, merokok dapat bersifat menenangkan. Zat lain adalah tar
yang bisa menyebabkan kanker dan gangguan pernafasan. Sedangkan zat lainnya adalah karbon
monoksida dalam asap yang sangat berbahaya. Pengaruh jangka panjang adalah gangguan pada paru-
paru dan jantung. Gejala ketagihan berupa pusing, gelisah, cemas, sulit tidur, gemetar atau lelah.

Inhalansia

adalah zat yang dihirup. Salah satu contohnya lem Aica Aibon yang banyak dipakai anak dan remaja
karena harganya murah dan memabukkan. Zat yang ada dalam lem Aica Aibon adalah zat kimia yang
bisa merusak sel-sel otak dan membuat kita menjadi tidak normal, sakit bahkan bisa meninggal.
Pathway

Melalui Saluran Pernapasan

Tembakau, Heroin, Kokain, Ganja

Dihirup/dihisap
masuk ke Paru

THC diserap di Pembuluh darah

Aliran darah masuk ke


Otak

Merangsang SSP Asap rokok berlebihan zat iritan

THC Terjadi Inflamasi

Otak melepaskan Merusak Adanya hambatan ^ Produksi


dopamin Hipocampus pd Medula mucus/Mikroorganism
Oblongata

Senang/Euphoria Otak lamban Dispnea, Suara napas


Pusat Respirasi
terganggu bahkan rusak tambahan, Perubahan
(Belajar, Fokus,
frekuesi napas
Daya ingat)

CO2 menekan pusat


pernapasan

Takipnea, Dispnea,
Gagal napas, Sianosis
Melalui Saluran Pencernaan Melalui Aliran Darah

Alcohol, Amfetamin, Magic Mushroom, Heroin, Amfetamin, Morfin


Pil Ekstasi

Dimakan/diminum masuk ke saluran Jantung-seluruh tubuh


pencernaan

Aliran darah ke otak

Absorbsi di usus halus


Menganggu Neurotransmitter
Masuk ke pembuluh darah

Gangguan pada Hipotalamus Gangguan fungsi di Ensefaloh

Hati-jantung seluruh tubuh

Pengaturan suhu tubuh Disfungsi otak tengah


terganggu
Aliran darah ke otak
Latergi, pupil sangat
kecil, bicara tidak jelas
Rangsangan pada
Suhu tubuh (pelo)
formation retikularis

Parasimpatis berikatan
dengan reseptor kolinergik

Denyut jantung

Hipotensi

Suplai darah indadekuat

Aritmia, Bradikardia,
Kelemahan, Sianosis

Anda mungkin juga menyukai