Zat Adiktif: Suatu bahan atau zat apabila digunakan dapat menimbulkan kecanduan atau
ketergantungan
Zat psikoaktif: Golongan zat yang bekerja secara selektif, terutama pada otak sehingga dapat
menimbulkan perilaku, emosi, kognitif, persepsi, kesadaran seseorang.
a. Bersifat adiktif
b. Bersifat non adiksi: obat neuroleptika untuk kasus gangguan jiwa psikotik, obat antidepresi.
Narkotika: istilah ini menurut Undang-Undang Narkotika No. 9 Tahun 1976 adalah Ganja, Opioda,
kokain.
Zat psikoaktif ada beberapa macam, dan yang sering disalahgunakan adalah jenis zat psikoatif yang
bersifat adiksi:
Bila seseorang menggunakan zat adiktif akan dijumpai gejala atau kondisi yang dinamakan
Intoksikasi, dimana zat adiktif tersebut bekerja dalam susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan memori, perilaku, kognitif, alam perasaan, kesadaran.
Apabila seseorang menggunakan berulang kali atau sering berkesinambungan akan tercapai suatu
kondisi yang dinamakan toleransi. Kondisi tersebut adalah peningkatan jumlah penggunaan zat adiktif
untuk mencapai tujuan dari pemakai. Kondisi toleransi ini akan terus berlangsung sampai mencapai
dosis yang optimal (overdosis)
Pada pemakaian yang terus menerus maka individu akan sampai pada tahap toleransi yang cukup
tinggi, si pengguna zat adiktif ini bila ia menghentikan atau tidak menggunakan zat adiktif akan
menimbulkan gejala-gejala yang dinamakan klien dalam kondisi with drawl atau sindroma putus zat.
Gejala atau sindroma putus zat berbeda untuk tiap jenis zat adiktif pada kondisi intoksikasi gejala
akan berbeda sesuai dengn jenis zat yang salah digunakan.
Gejala yang Timbul dari Pemakaian Zat Adiktif
Alkohol
adalah cairan yang mengandung zat Ethylalkohol. Alkohol digolongkan sebagai NAPZA karena
mempunyai sifat menenangkan sistem saraf pusat, mempengaruhi fungsi tubuh maupun perilaku
seseorang, mengubah suasana hati dan perasaan. Alkohol bersifat menenangkan, walaupun juga dapat
merangsang. Efek alkohol tidak sama pada semua orang tergantung pada keadaan fisik, mental, dan
lingkungan. Banyak orang mengatakan bahaya alkohol jauh lebih besar daripada obat lainnya.
Tembakau
berasal dari tanaman Nicotania Tabacum. Nikotin dalam tembakau bersifat merangsang jantung dan
sistem saraf. Pada saat tembakau diisap, detak jantung bertambah dan tekanan darah naik akibat
nikotin itu. Tetapi bagi para perokok berat, merokok dapat bersifat menenangkan. Zat lain adalah tar
yang bisa menyebabkan kanker dan gangguan pernafasan. Sedangkan zat lainnya adalah karbon
monoksida dalam asap yang sangat berbahaya. Pengaruh jangka panjang adalah gangguan pada paru-
paru dan jantung. Gejala ketagihan berupa pusing, gelisah, cemas, sulit tidur, gemetar atau lelah.
Inhalansia
adalah zat yang dihirup. Salah satu contohnya lem Aica Aibon yang banyak dipakai anak dan remaja
karena harganya murah dan memabukkan. Zat yang ada dalam lem Aica Aibon adalah zat kimia yang
bisa merusak sel-sel otak dan membuat kita menjadi tidak normal, sakit bahkan bisa meninggal.
Pathway
Dihirup/dihisap
masuk ke Paru
Takipnea, Dispnea,
Gagal napas, Sianosis
Melalui Saluran Pencernaan Melalui Aliran Darah
Parasimpatis berikatan
dengan reseptor kolinergik
Denyut jantung
Hipotensi
Aritmia, Bradikardia,
Kelemahan, Sianosis