Anda di halaman 1dari 3

Anggi Dwi Prasetyo

1710711136

Penatalaksanaan Penunjang

Test ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

 Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) adalah suatu teknik biokimia yang


terutama digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi kehadiran antibodi
atau antigen dalam suatu sampel.
 Tes immunochemical cepat yang melibatkan sebuah enzim (protein yang
mengkatalisis suatu reaksi biokimia) dan melibatkan antibodi atau antigen (kekebalan
molekul).
 Tes ELISA digunakan untuk mendeteksi zat yang memiliki sifat antigenik, terutama
protein (sebagai lawan dari molekul kecil dan ion seperti glukosa dan kalium.
Beberapa di antaranya adalah hormon, bakteri antigen dan antibodi.

ELISA READER

ELISA KIT

Terdiri dari :
• Ab
• Ag
• Imunoprob
• Substrat
• Reagen penghenti reaksi (blocking reagent)
• Bufer
• Cawan ELISA/ sumur microplate

Prinsip kerja ELISA


Prinsip dasar ELISA adalah reaksi antara antigen (Ag) dengan antibodi (Ab) menjadi
molekul Ag-Ab yang lebih besar dan mudah mengendap. Perbedaannya, penggamatan hasil
reaksi pada serologi biasa berdasarkan endapan molekul Ag-Ab, sedangkan pada ELISA
berdasarkan perubahan warna yang terjadi pada substrat pereaksi sesuai dengan label atau
imunoprob (immuno probe) konjugat Ab-enzim. Perubahan warna terjadi akibat hidrolisa
enzimatik pada reaksi antara konjugat Ab-enzim dengan substratnya, sehingga hasil ELISA
lebih peka dan dapat dikuantifikasi (Converse dan Martin 1990). Tahapan umum ELISA
meliputi penempelan (trapping) Ag atau Ab pada media reaksi (solid phase), seperti cawan
ELISA/sumur microplate, diikuti penambahan konjugat Ab-enzim, dan diakhiri dengan
penambahan substrat serta bufer penghenti reaksi (blocking buffer).

Fluoresensi dalam ELISA


Saat cahaya dengan panjang gelombang tertentu disinarkan pada suatu sampel,
kompleks antigen/antibodi akan berfluoresensi sehingga jumlah antigen pada sampel dapat
disimpulkan berdasarkan besarnya fluoresensi dengan menggunakan spektrofotometer.
Spektrofotometer : sebuah alat yang dapat mengukur jumlah dari cahaya yang
menembus sumuran dari microplate. Kompleks antigen-antibodi yang kita buat pada well
microplate akan memberikan perubahan warna pada cairan tersebut, sehingga akan
memberikan optical density yang berbeda. Optical density dapat dinyatakan meningkat atau
menurun berdasarkan pengenceran material standart, sehingga akan menghasilkan kurva
dose-response yang nantinya akan digunakan untuk mengestimasi kadar protein tersebut.

Tipe ELISA
1. Direct ELISA
• Biasanya digunakan dengan kompetisi dan inhibisi
• ELISA Deteksi Antigen
2. Indirect ELISA
• Ag terikat pada plate, deteksi antibodi
3. Sandwich ELISA
• Ab terikat pada plate, Deteksi Ag
4. ELISA kompetitif
• Antihuman terikat pada plate, deteksi Ab
Kelebihan Test ELISA
 Teknik pengerjaan yang relatif sederhana
 Ekonomi
 Memiliki sensitivitas yang cukup tinggi

Kekurangan Test ELISA


 Kemungkinan besar terjadinya hasil positif palsu, karena adanya reaksi silang antara
antigen yang satu dengan antigen lain.
 Dan hasil negatif palsu dapat terjadi apabila uji ini dilakukan pada window period,
yaitu waktu pembentukan antibodi terhadap suatu virus baru dimulai sehingga jumlah
antibodi tersebut masih sedikit dan kemungkinan tidak dapat terdeteksi.

Anda mungkin juga menyukai