S DENGAN HEMATEMESIS
DI RUANG RAJAWALI 5A (KANKER PRIA)
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Oleh :
KELOMPOK 5
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. S
b. No. RM : C795011
c. Usia : 59 tahun
d. Tanggal Masuk : 25 Desember 2019
e. Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2020
f. Jenis Kelamin : Laki-laki
g. Alamat : Syuhada Tengah, Semarang
h. Agama : Islam
i. Suku : Jawa
j. Diagnosa medis : Hematemesis
3. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Nyeri perut hingga tidak bisa tidur selama ± 1 bulan dan merasa mual jika
makan/minum banyak serta tidak bisa BAB selama > 1 minggu ini.
P: saat aktivitas ; Q: mencengkeram; R: perut; S: skala 5 (VAS); T: hilang-
timbul.
Antropometri :
Berat Badan : 60kg
Tinggi Badan : 160cm
IMT : 60/(1.60)2 = 23,44 kg/m2
Biochemical tanggal Januari 2020 :
Kadar Hb : g/dL (H)
Ht : %
Trombosit : uL
Leukosit : uL
Albumin : (L)
Clinical sign :
Turgor kulit baik
Rambut tidak kering
Konjungtiva tidak anemis
Capillary refill : < 2 detik
Diet : Klien diberikan diit lunak, bubur, sayur dan lauk pauk dari rumah
sakit 3x sehari.
c. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit : klien BAB normal 1x/ hari dengan konsistensi lembek,
berwarna kuning kecoklatan dan klien BAK normal 8-10 x/ hari dengan
warna urin kuning tidak keruh dan bau khas urin.
2) Saat sakit : Selama di rumah sakit klien pernah BAB darah pada tanggal
27 Desember 2019 dan klien tidak terpasang DC , dalam sehari dengan urin
berwarna kuning tidak keruh dan bau khas urin, yang membedakan adalah
klien melakukan aktifitas toileting dengan berbaring di tempat tidur namun
untuk BAB klien mampu melakukan dengan pergi ke kamar mandi.
d. Pola istirahat dan tidur
1) Sebelum sakit : Klien tidak ada keluhan terkait dengan kebiasaan tidurnya
yaitu 6- 8 jam/ hari.
2) Saat sakit : Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan bahwa
klien tidak bisa tidur karena nyeri yang klien rasakan sangat mengganggu
tidur klien.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum
1) Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
GCS : 15
Respon buka mata (E) :4
Respon verbal (V) :5
Respon motorik terbaik (M) : 6
2) Pemeriksaan tanda – tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,7 oC
RR : 20 x/menit
TD : 130/70 mmhg
b. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
1) Kepala
I: Kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut merata, tidak ada lesi, benjolan
maupun nyeri tekan
a) Mata
Inspeksi : refleks terhadap cahaya baik +/+, pupil isokor 2/2, sklera
tidak ikterik, conjuctiva tidak anemis
b) Telinga
Inspeksi : simetris, bersih tidak ada serumen, tidak terdapat lesi, dan
fungsi pendengaran masih baik, daun telinga simetris
c) Hidung
Inspeksi : bersih, tidak terdapat polip, tidak ada deviasi posisi pada
septum nasi, tidak bernapas dengan cuping hidung.
d) Mulut dan Bibir
Inspeksi : bentuk bibir normal, tidak terdapat bengkak, mukosa
bibirsedikit kering, bibir berwarna keunguan, tidak ada stomatitis, gigi
bersih, lidah bersih, tidak ada caries, tidak ada kelemahan otot menelan
e) Leher
Inspeksi : tidak ada lesi/robekan, bentuk leher normal
Palpasi : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
2) Thorax
a) Paru – paru
Inspeksi : simetris, pergerakan dada simetris, terdapat tarikan
dinding dada
Palpasi : Tactile fremitus bergetar sama kuat pada dada kanan dan
kiri yang disebut simetris
Perkusi : seluruh lapang paru sonor
Auskultasi : suara vesikuler
b) Jantung
Inspeksi : tidak terdapat jejas, ictus cordis tampak
Palpasi : ictus cordis teraba kuat IC V bergeser kearah kaudolateral
Perkusi : kanan atas ICS II Linea Para sternalis Dextra
kanan bawah ICS IV Linea Para sternais Dextra
kiri atas ICS II Linea Para sternalis sinistra
kiri bawah ICS VI Linea medio Clavikuralis sinistra
Auskultasi :terdengar suara SI dan SII reguler dan tidak ada suara
jantung murmur ataupun gallop
c) Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen cembung
Auskultasi : terdapat suara bising usus 9x/menit
Perkusi : terdengar timpani
Palpasi : tidak terdapat benjolan dan terdapat nyeri tekan di semua
kuadran
d) Ekstremitas atas dan bawah
(1) Ektremitas atas : tidak ada paralisis, tidak terdapat bekas trauma,
terpasang IVFD NaCl 0.9% pada tangan kanan
(2) Ekstremitas bawah :tidak ada paralisis, terdapat luka lecet bekas
jahitan pada lutut kiri, tidak terdapat oedem pada kaki kanan dan
kiri.Pergerakan : lemah
ADL menurut indeks barthel
NO INDIKATOR SKALA KETERANGAN
1. Personal hygiene 5
2. Mandi 5
3. Makan 10
4. Toileting 10
5. Naik turun tangga 5
6. Berpakaian 10
7. Kontrol BAB 5
8. Kontrol BAK 10
9. Ambulasi/pk kursi roda 10
10. Transfer kursi roda ke 15
bed
TOTAL 85 Ketergantungan total
(1-24)
Ketergantungan berat
(25-49)
Ketergantungan sedang
(50-74)
Ketergantungan ringan
(75-90)
Ketergantungan
minimal (91-99)
Interpretasi hasil: Tingkat ketergantungan klien termasuk dalam
tingkat ketergantungan ringan
Kekuatan otot
5 5
5 5
Keterangan :
5 :Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh, mampu
melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan penuh
4 :Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi, mampu
melawan dengan tahan sedang
3 :Hanya mampu melawan gaya gravitasi
2 :Tidak mampu melawan gaya gravitas {gerakkan pasif}
1 :Kontraksi otot dapat di palpasi tampa gerakkan persendian
0 :Tidak ada kontraksi otot
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Hasil USG Abdomen 10/12/2019
Dd batu kecil, adenomyosis gall bladder
b. X Foto Thoraks PA Erect (Asimetris)
Klinis: gastritis, hipertensi
Kesan:
- Cor tak membesar
- Elongatio aorta
- Pulmo tak tampak kelainan
c. Hasil Gastroscopy 9 Januari 2020
- Esophagus : Varices grade 1, Km-Li, CSR (-), RWM (-), HCS (-), erosi (-),
ulkus (-)
- Gaster
Fundus : mukosa kemerahan (+), erosi (+), ulkus (-), varice (-), snake skin
appearance (-), hiatal hernia temporalis (-)
Korpus : mukosa kemerahan (-), erosi (-), ulkus (-), snake skin appearance(-)
Antrum : mukosa kemerahan (-),erosi (-), ulkus (-), snake skin appearance(-)
- Duodenum
Mukosa utuh, inflamasi (-)
Dilakukan biopsy antrum
Kesimpulan: Varices Esophagus Grade 1, Gastritis Erosive, Hiatal
Hernia Temporales
d. Pemeriksaan Laboratorium
Kimia Klinik
Elektrolit Tanggal Pemeriksaan 27 Desember 2019
Natrium 138 mmol/L 136-145
Kalium 3.0 mmol/L 3.5-5.0 L
Chlorida 100 mmol/L 95-105
Elektrolit Tanggal Pemeriksaan 30 Desember 2019
Natrium 143 mmol/L 136-145
Kalium 3.2 mmol/L 3.5-5.0 L
Chlorida 104 mmol/L 95-105
Kimia Klinik Pemeriksaan Tanggal 27 Desember 2019
Kolesterol
82 mg/dL <200 L
total
Trigliserid 110 mg/dL <150
HDL
22 mg/dL 40-60 L
cholesterol
LDL Direk 46 mg/dL 0-100
7. Penatalaksanaan Terapi
Terapi Dosis Rute
Comafusin Hepar 16 tpm Intravena
KSR 60mg/8 jam Peroral
Vit K 25mg/ 12 jam Intravena
Asam Tranexamat 50mg/ 8 jam Intravena
Omeprazole Sulfat 40mg/ 12 jam Intravena
Cefotaxim 1gr/ 8 jam Intravena
Sucralfat 10ml/ 8 jam Peroral
Paracetamol 500mg/ 8 jam Peroral
Lactulosa 15ml/ 8 jam Peroral
8. Analisa Masalah
Hari/
No Analisis Data Masalah Etiologi
Tgl
1. Jumat, DS: Nyeri Akut Agens Cedea
10/01/ Klien mengatakan nyeri pada Biaologis
2020 perutnya hingga tidak bisa tidur
sudah terasa ±1 bulan.
P : saat beraktivitas
Q : mencengkeram,
R : perut
S : skala 5
T : hilang timbul
DO:
Klien nampak meringis kesakitan
dan memegang area nyeri
Nilai TTV
TD : 130/70 mmHg
S : 36, 7oC
RR : 22 x/menit
N : 80 x/menit
2. Jumat, DS: Insomnia Ketidaknyamanan
10/01/ Klien mengatakan tidak dapat tidur Fisik
2020 karena nyeri perut yang klien
rasakan
DO :
Klien nampak lesu, terlihat sering
menguap dan fokus pada perawat
kurang serta klien mudah marah.
2. Prioritas Masalah
Tanggal
No Diagnosa Keperawatan Ttd
Ditemukan Teratasi
2. Memonitor asupan DS =
makanan dan cairan Klien mengeluh mual dan
Keluarga klien mengatakan
Monitor status nut
klien makan hanya 2-3
risi dan hidrasi :
sendok tiap 3x sehari, jika
konjungtiva pucat,
makan dan minum banyak
bibir kering, pe
bisa muntah
cah-pecah, turgor
kulit tidak elastis
DO=
(sedang – jelek)
Keadaan umum klien
Memonitor hasil
tampak lesu
laboratorium (Albu
Klien tampak tidak mengha
min, total protein, biskan porsi makannya
hemoglobin, hema karena mual
tokrit) Keluarga klien tampak
Memberikan infor memahami apa yang
masi yang tepat me diajarkan perawat
Diet yang diberikan bubur
ngenai kebutuhan
dan susu
nutrisi kepada klien
dan keluarga.
Membatasi stimu
lasi yang menim
bulkan rasa mual :
benda - benda /
makanan yang
merangsang /bau-
bauan/ lingku ngan
gaduh, pen
cahayaan.
Menganjurkan
makan sedikit tapi
sering
Berkolaborasi
dengan medis untuk
pem berian anti
emetik dan
pengendalian nyeri.
Berkolaborasi
dengan ahli gizi
tentang jumlah
kalori dan tipe
nutrisi yang
dibutuhkan klien
4. Mengidentifikasi DS=
penyebab ganggu Klien mengatakan tidak dapat
an tidur, Fisik: tidur karena nyeri perut yang
nyeri, sering Bak, klien rasakan, klien kadang
sesak nafas, batuk, tidurnya terbangun-bangun
demam, mual dll. DO =
Memfasilitasi klien Klien nampak lesu, terlihat
untuk tidur yang sering menguap
adekuat : rubah Posisi dan lingkungan klien
posisi tidur sesuai sudah nyaman
kondisi
Menciptakan ling
kungan yang te
nang, bersih, nya
man dan mini
malkan gangguan
Menghindari suara
keras dan pengguna
an lampu saat tidur
malam
Membatasi jumlah
pengunjung
Sabtu 1 Mengkaji tingkat DS =
11 Januari nyeri yang Klien masih mengeluh nyeri
2020 komprehensif pada daerah abdomen menjalar
Memanajemen ling ke dada P: saat aktivitas ; Q:
kungan: mencengkeram; R: perut; S:
kenyamanan skala 5 (VAS); T: hilang- timbul.
Mengajarkan tek DO=
nik non farma Keadaan umum klien
kologi tampak lemah
Klien tampak meringis
Meningkatkan isti-
kesakitan sambil
rahat
memegangi area perut dan
Memonitor TTV
dada yang nyeri
Berkolaborasi Nyeri sering lebih
dengan tim medis dirasakan pada malam hari
dalam pemberian Hasil pemeriksa an TTV:
TD:120/70 mmHg
tera pi (analgesik) S: 36, 3oC
RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit
2. Memonitor asupan DS =
makanan dan cairan Klien mengeluh mual dan
Keluarga klien mengatakan
Monitor status nut
klien makan hanya 2-3
risi dan hidrasi :
sendok tiap 3x sehari, jika
konjungtiva pucat,
makan dan minum banyak
bibir kering, pe
bisa muntah
cah-pecah, turgor
kulit tidak elastis
(sedang – jelek) DO=
Memonitor hasil Keadaan umum klien
laboratorium (Albu tampak lesu
min, total protein, Klien tampak tidak mengha
hemoglobin, hema biskan porsi makannya
tokrit) karena mual
Memberikan infor Keluarga klien tampak
masi yang tepat me memahami apa yang
ngenai kebutuhan diajarkan perawat
Diet yang diberikan bubur
nutrisi kepada klien
dan susu
dan keluarga.
Membatasi stimu
lasi yang menim
bulkan rasa mual :
benda - benda /
makanan yang
merangsang /bau-
bauan/ lingku ngan
gaduh, pen
cahayaan.
Menganjurkan
makan sedikit tapi
sering
Berkolaborasi
dengan medis untuk
pem berian anti
emetik dan
pengendalian nyeri.
Berkolaborasi
dengan ahli gizi
tentang jumlah
kalori dan tipe
nutrisi yang
dibutuhkan klien
4. Mengidentifikasi DS=
penyebab ganggu Klien mengatakan tidak dapat
an tidur, Fisik: tidur karena nyeri perut yang
nyeri, sering Bak, klien rasakan, klien kadang
sesak nafas, batuk, tidurnya terbangun-bangun
demam, mual dll. DO =
Memfasilitasi klien Klien nampak lesu, terlihat
untuk tidur yang sering menguap
adekuat : rubah Posisi dan lingkungan klien
posisi tidur sesuai sudah nyaman
kondisi
Menciptakan ling
kungan yang te
nang, bersih, nya
man dan mini
malkan gangguan
Menghindari suara
keras dan pengguna
an lampu saat tidur
malam
Membatasi jumlah
pengunjung
2. Memonitor asupan DS =
makanan dan cairan Klien mengeluh mual dan
Keluarga klien mengatakan
Monitor status nut
klien makan hanya 2-3
risi dan hidrasi :
sendok tiap 3x sehari, jika
konjungtiva pucat,
makan dan minum banyak
bibir kering, pe
bisa muntah
cah-pecah, turgor
kulit tidak elastis
DO=
(sedang – jelek)
Keadaan umum klien
Memonitor hasil
tampak lesu
laboratorium (Albu
Klien tampak tidak mengha
min, total protein,
biskan porsi makannya
hemoglobin, hema
karena mual
tokrit)
Keluarga klien tampak
Memberikan infor
masi yang tepat me memahami apa yang
ngenai kebutuhan diajarkan perawat
Diet yang diberikan bubur
nutrisi kepada klien
dan susu
dan keluarga.
Membatasi stimu
lasi yang menim
bulkan rasa mual :
benda - benda /
makanan yang
merangsang /bau-
bauan/ lingku ngan
gaduh, pen
cahayaan.
Menganjurkan
makan sedikit tapi
sering
Berkolaborasi
dengan medis untuk
pem berian anti
emetik dan
pengendalian nyeri.
Berkolaborasi
dengan ahli gizi
tentang jumlah
kalori dan tipe
nutrisi yang
dibutuhkan klien
4. Mengidentifikasi DS=
penyebab ganggu Klien mengatakan tidak dapat
an tidur, Fisik: tidur karena nyeri perut yang
nyeri, sering Bak, klien rasakan, klien kadang
sesak nafas, batuk, tidurnya terbangun-bangun
demam, mual dll. DO =
Memfasilitasi klien Klien nampak lesu, terlihat
untuk tidur yang sering menguap
adekuat : rubah Posisi dan lingkungan klien
posisi tidur sesuai sudah nyaman
kondisi
Menciptakan ling
kungan yang te
nang, bersih, nya
man dan mini
malkan gangguan
Menghindari suara
keras dan pengguna
an lampu saat tidur
malam
Membatasi jumlah
pengunjung
D. EVALUASI
Tanggal No
Evaluasi Ttd
/ Jam Dx
Minggu 1. S :
12 Klien masih mengeluh nyeri pada daerah
Januari abdomen menjalar ke dada P: saat aktivitas ; Q:
2020 mencengkeram; R: perut; S: skala 5 (VAS); T:
hilang- timbul.
O:
Keadaan umum klien tampak lemah
Klien tampak meringis kesakitan sambil
memegangi area perut dan dada yang nyeri
Nyeri sering lebih dirasakan pada malam
hari
Hasil pemeriksaan TTV:
TD :110/80 mmHg
S : 36, 3oC
RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit
A:
Masalah (Nyeri akut) belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi: monitor dan manajemen
nyeri
2. S :
Klien masih mengeluh mual
Keluarga klien mengatakan klien makan
hanya 2-3 sendok tiap 3x sehari, jika
makan dan minum banyak bisa muntah
O:
Keadaan umum klien tampak lesu
Klien tampak tidak mengha biskan porsi
makannya karena mual
Keluarga klien tampak memahami apa
yang diajarkan perawat
Diet yang diberikan bubur dan susu
A:
Masalah (Mual) belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi: monitor dan manajemen
nutrisi: makan sedikit tapi sering
3. S :
Keluarga klien mengatakan sampai saat ini
masih belum BAB
O:
Klien nampak lesu
Klien tampak tidak mengha biskan porsi
makannya karena mual
Terdapat nyeri tekan pada setiap kuadran
A:
Masalah (Konstipasi) belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi: manajemen konstipasi
4. S :
Klien masih tidak dapat tidur karena nyeri
perut yang klien rasakan, klien kadang tidurnya
terbangun-bangun
O:
Klien nampak lesu, terlihat sering
menguap
Posisi dan lingkungan klien sudah nyaman
A:
Masalah (Insomnia) belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi: monitor dan manajemen
pola tidur yang baik & tingkatkan kenyamanan