Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN HEMATEMESIS
DI RUANG RAJAWALI 5A (KANKER PRIA)
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Oleh :
KELOMPOK 5

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN-POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN HEMATEMESIS DI
RSUP DR. KARIADI SEMARANG

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. S
b. No. RM : C795011
c. Usia : 59 tahun
d. Tanggal Masuk : 25 Desember 2019
e. Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2020
f. Jenis Kelamin : Laki-laki
g. Alamat : Syuhada Tengah, Semarang
h. Agama : Islam
i. Suku : Jawa
j. Diagnosa medis : Hematemesis

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. L
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Alamat : Syuhada Tengah, Semarang
Hubungan dengan klien : Anak klien

3. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Nyeri perut hingga tidak bisa tidur selama ± 1 bulan dan merasa mual jika
makan/minum banyak serta tidak bisa BAB selama > 1 minggu ini.
P: saat aktivitas ; Q: mencengkeram; R: perut; S: skala 5 (VAS); T: hilang-
timbul.

b. Riwayat Keperawatan Sekarang


Klien merupakan rujukan dari RS Panti Wilasa Semarang setelah dirawat di RS
Panti Wilasa selama 3 hari karena klien merasa lambungnya perih. Satu minggu
kemudian klien dirujuk ke RSUP Kariadi pada bagian Poliklinik Penyakit
Dalam setelah check up klien diminta untuk opname karena keadaan klien yang
lemah. Selama dirawat di RSUP Kariadi klien pernah mengalami BAB dengan
darah pada tanggal 27 Desember 2019. Saat ini klien dirawat di Ruang Rajawali
5A dengan keluhan nyeri perut hingga tidak bisa tidur selama ± 1 bulan dan
merasa mual ketika makan/minum banyak.
c. Riwayat Keperawatan Dahulu
Klien sebelumnya memiliki riwayat penyakit gastritis dan hipertensi sudah
sejak 2-3 bulan yang lalu, disebabkan klien sering terlambat makan.
d. Riwayat Keperawatan Keluarga
Dalam keluarga klien, tidak ada yang memiliki riwayat penyakit keturunan
seperti: hipertensi, jantung, diabetes, epilepsi maupun kelainan jiwa).

4. Pegkajian Mengacu Pola Fungsional Gordon


a. Pola manajemen dan persepsi kesehatan
Keluarga klien mengatakan bahwa ketika ada salah satu anggota keluarganya
yang sakit langkah awal hanya istirahat mengurangi aktivitas saja kemudian jika
dirasa kondisi semakin memburuk maka segera akan dibawa pelayanan
kesehatan terdekat seperti puskesmas, poliklinik, atau rumah sakit.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
1) Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan makan secara teratur 3x
sehari dengan menu beragam seperti nasi, sayur, lauk daging, tempe, dan
tahu, buah, air putih dan klien mengatakan bahwa tidak mempunyai alergi
ataupun pantangan terhadap makanan.
2) Saat sakit : Keluarga klien mengatakan klien sulit makan, hanya 2-3
sendok tiap 3x sehari, jika makan dan minum banyak bisa muntah, klien.
Selama di RS, klien makan bubur, sayur, lauk dan buah serta susu dari RS
secara teratur 3x sehari.

Antropometri :

Berat Badan : 60kg

Tinggi Badan : 160cm

IMT : 60/(1.60)2 = 23,44 kg/m2
Biochemical tanggal Januari 2020 :
 Kadar Hb : g/dL (H)
 Ht : %
 Trombosit : uL
 Leukosit : uL
 Albumin : (L)
Clinical sign :
 Turgor kulit baik
 Rambut tidak kering
 Konjungtiva tidak anemis
 Capillary refill : < 2 detik
Diet : Klien diberikan diit lunak, bubur, sayur dan lauk pauk dari rumah
sakit 3x sehari.
c. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit : klien BAB normal 1x/ hari dengan konsistensi lembek,
berwarna kuning kecoklatan dan klien BAK normal 8-10 x/ hari dengan
warna urin kuning tidak keruh dan bau khas urin.
2) Saat sakit : Selama di rumah sakit klien pernah BAB darah pada tanggal
27 Desember 2019 dan klien tidak terpasang DC , dalam sehari dengan urin
berwarna kuning tidak keruh dan bau khas urin, yang membedakan adalah
klien melakukan aktifitas toileting dengan berbaring di tempat tidur namun
untuk BAB klien mampu melakukan dengan pergi ke kamar mandi.
d. Pola istirahat dan tidur
1) Sebelum sakit : Klien tidak ada keluhan terkait dengan kebiasaan tidurnya
yaitu 6- 8 jam/ hari.
2) Saat sakit : Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan bahwa
klien tidak bisa tidur karena nyeri yang klien rasakan sangat mengganggu
tidur klien.

e. Pola aktivitas dan latihan


a. Sebelum sakit : Klien dapat melakukan aktifitas secara mandiri tanpa
didampingi atau dibantu oleh anggota keluarga yang lain.
b. Saat sakit : Klien dibantu sebagian oleh keluarga ketika akan makan,
minum, berganti pakaian, dan toileting karena klien terpasang infus.
f. Pola peran dan hubungan
Klien bisa menjalankan perannya dengan baik sebagai ayah. Selama sakit klien
tidak bisa bekerja seperti biasa, klien beristirahat dirumah dan sekarang klien
dirawat dirumah sakit didampingi oleh anak klien. Serta hubungan klien dengan
lingkungan dirumah juga terlihat baik terbukti ketika klien sakit banyak sanak
saudara dan tetangga yang menjenguk dan mendoakan kesembuhan klien.
g. Pola persepsi kognitif dan sensori
Klien terlihat bingung dengan apa yang ditanya perawat dan tidak menjawab
sesuai dengan perawat tanyakan. Namun, klien mampu mengingat tempat serta
orang-orang yang ada disekitarnya dan terhadap nyeri yang dirasakannya.
P : saat beraktivitas
Q : mencengkeram,
R : perut
S : skala 5
T : hilang timbul
h. Pola persepsi diri dan konsep diri
1) Konsep diri yang ada pada pasien adalah baik.
2) Body image : Pasien tetap percaya diri dengan kondisinya saat ini.
3) Identitas diri : Pasien mengetahui siapa dan ada apa dengan dirinya saat
ini
4) Harga diri : Pasien sudah bisa berinteraksi dengan keluarga.
5) Peran diri : Pasien adalah seorang ayah.
6) Ideal diri : Pasien percaya bahwa kondisinya akan membaik dan
sehat seperti sebelumnya.
i. Pola seksualitas dan reproduksi
Saat ini klien dirawat di rumah sakit, klien tidak merasa terganggu terhadap hal
tersebut dan klien tidak mempunyai masalah terkait dengan reproduksinya.

j. Pola mekanisme koping


Klien selalu menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan oleh perawat terkait
dengan kondisinya maupun keluarga walaupun dengan kondisi klien yang sulit
untuk berbicara. Klien tetap kooperatif serta mampu menjawab pertanyaan
dengan baik. Klien tetap semangat dengan selalu optimis bahwa akan segera
sembuh.
k. Pola nilai dan kepercayaan
Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah setiap hari layaknya kewajiban
sebagai seorang namun selama sakit pasien tidak bisa melaksanakan kewajiban
untuk ibadah, pasien hanya bisa berdo’a agar segera diberikan kesembuhan

5. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum
1) Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
GCS : 15
Respon buka mata (E) :4
Respon verbal (V) :5
Respon motorik terbaik (M) : 6
2) Pemeriksaan tanda – tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,7 oC
RR : 20 x/menit
TD : 130/70 mmhg
b. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
1) Kepala
I: Kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut merata, tidak ada lesi, benjolan
maupun nyeri tekan
a) Mata
Inspeksi : refleks terhadap cahaya baik +/+, pupil isokor 2/2, sklera
tidak ikterik, conjuctiva tidak anemis
b) Telinga
Inspeksi : simetris, bersih tidak ada serumen, tidak terdapat lesi, dan
fungsi pendengaran masih baik, daun telinga simetris
c) Hidung
Inspeksi : bersih, tidak terdapat polip, tidak ada deviasi posisi pada
septum nasi, tidak bernapas dengan cuping hidung.
d) Mulut dan Bibir
Inspeksi : bentuk bibir normal, tidak terdapat bengkak, mukosa
bibirsedikit kering, bibir berwarna keunguan, tidak ada stomatitis, gigi
bersih, lidah bersih, tidak ada caries, tidak ada kelemahan otot menelan
e) Leher
Inspeksi : tidak ada lesi/robekan, bentuk leher normal
Palpasi : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
2) Thorax
a) Paru – paru
Inspeksi : simetris, pergerakan dada simetris, terdapat tarikan
dinding dada
Palpasi : Tactile fremitus bergetar sama kuat pada dada kanan dan
kiri yang disebut simetris
Perkusi : seluruh lapang paru sonor
Auskultasi : suara vesikuler
b) Jantung
Inspeksi : tidak terdapat jejas, ictus cordis tampak
Palpasi : ictus cordis teraba kuat IC V bergeser kearah kaudolateral
Perkusi : kanan atas ICS II Linea Para sternalis Dextra
kanan bawah ICS IV Linea Para sternais Dextra
kiri atas ICS II Linea Para sternalis sinistra
kiri bawah ICS VI Linea medio Clavikuralis sinistra
Auskultasi :terdengar suara SI dan SII reguler dan tidak ada suara
jantung murmur ataupun gallop
c) Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen cembung
Auskultasi : terdapat suara bising usus 9x/menit
Perkusi : terdengar timpani
Palpasi : tidak terdapat benjolan dan terdapat nyeri tekan di semua
kuadran
d) Ekstremitas atas dan bawah
(1) Ektremitas atas : tidak ada paralisis, tidak terdapat bekas trauma,
terpasang IVFD NaCl 0.9% pada tangan kanan
(2) Ekstremitas bawah :tidak ada paralisis, terdapat luka lecet bekas
jahitan pada lutut kiri, tidak terdapat oedem pada kaki kanan dan
kiri.Pergerakan : lemah
ADL menurut indeks barthel
NO INDIKATOR SKALA KETERANGAN
1. Personal hygiene 5
2. Mandi 5
3. Makan 10
4. Toileting 10
5. Naik turun tangga 5
6. Berpakaian 10
7. Kontrol BAB 5
8. Kontrol BAK 10
9. Ambulasi/pk kursi roda 10
10. Transfer kursi roda ke 15
bed
TOTAL 85 Ketergantungan total
(1-24)
Ketergantungan berat
(25-49)
Ketergantungan sedang
(50-74)
Ketergantungan ringan
(75-90)
Ketergantungan
minimal (91-99)
Interpretasi hasil: Tingkat ketergantungan klien termasuk dalam
tingkat ketergantungan ringan

Kekuatan otot
5 5
5 5

Keterangan :
5 :Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh, mampu
melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan penuh
4 :Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi, mampu
melawan dengan tahan sedang
3 :Hanya mampu melawan gaya gravitasi
2 :Tidak mampu melawan gaya gravitas {gerakkan pasif}
1 :Kontraksi otot dapat di palpasi tampa gerakkan persendian
0 :Tidak ada kontraksi otot

e) Kuku dan kulit


Tidak terdapat sianosis, tidak ada lesi, turgor kulit baik, kulit teraba
hangat, tidak terdapat ekimosis (bintik merah)

6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Hasil USG Abdomen 10/12/2019
Dd batu kecil, adenomyosis gall bladder
b. X Foto Thoraks PA Erect (Asimetris)
Klinis: gastritis, hipertensi
Kesan:
- Cor tak membesar
- Elongatio aorta
- Pulmo tak tampak kelainan
c. Hasil Gastroscopy 9 Januari 2020
- Esophagus : Varices grade 1, Km-Li, CSR (-), RWM (-), HCS (-), erosi (-),
ulkus (-)
- Gaster
Fundus : mukosa kemerahan (+), erosi (+), ulkus (-), varice (-), snake skin
appearance (-), hiatal hernia temporalis (-)
Korpus : mukosa kemerahan (-), erosi (-), ulkus (-), snake skin appearance(-)
Antrum : mukosa kemerahan (-),erosi (-), ulkus (-), snake skin appearance(-)
- Duodenum
Mukosa utuh, inflamasi (-)
Dilakukan biopsy antrum
Kesimpulan: Varices Esophagus Grade 1, Gastritis Erosive, Hiatal
Hernia Temporales

d. Pemeriksaan Laboratorium
Kimia Klinik
Elektrolit Tanggal Pemeriksaan 27 Desember 2019
Natrium 138 mmol/L 136-145
Kalium 3.0 mmol/L 3.5-5.0 L
Chlorida 100 mmol/L 95-105
Elektrolit Tanggal Pemeriksaan 30 Desember 2019
Natrium 143 mmol/L 136-145
Kalium 3.2 mmol/L 3.5-5.0 L
Chlorida 104 mmol/L 95-105
Kimia Klinik Pemeriksaan Tanggal 27 Desember 2019
Kolesterol
82 mg/dL <200 L
total
Trigliserid 110 mg/dL <150
HDL
22 mg/dL 40-60 L
cholesterol
LDL Direk 46 mg/dL 0-100

7. Penatalaksanaan Terapi
Terapi Dosis Rute
Comafusin Hepar 16 tpm Intravena
KSR 60mg/8 jam Peroral
Vit K 25mg/ 12 jam Intravena
Asam Tranexamat 50mg/ 8 jam Intravena
Omeprazole Sulfat 40mg/ 12 jam Intravena
Cefotaxim 1gr/ 8 jam Intravena
Sucralfat 10ml/ 8 jam Peroral
Paracetamol 500mg/ 8 jam Peroral
Lactulosa 15ml/ 8 jam Peroral

8. Analisa Masalah
Hari/
No Analisis Data Masalah Etiologi
Tgl
1. Jumat, DS: Nyeri Akut Agens Cedea
10/01/ Klien mengatakan nyeri pada Biaologis
2020 perutnya hingga tidak bisa tidur
sudah terasa ±1 bulan.
P : saat beraktivitas
Q : mencengkeram,
R : perut
S : skala 5
T : hilang timbul
DO:
Klien nampak meringis kesakitan
dan memegang area nyeri
 Nilai TTV
TD : 130/70 mmHg
S : 36, 7oC
RR : 22 x/menit
N : 80 x/menit
2. Jumat, DS: Insomnia Ketidaknyamanan
10/01/ Klien mengatakan tidak dapat tidur Fisik
2020 karena nyeri perut yang klien
rasakan
DO :
Klien nampak lesu, terlihat sering
menguap dan fokus pada perawat
kurang serta klien mudah marah.

3. Jumat, DS: Mual Iritasi


10/01/  Klien mengeluh mual dan gastrointestinal
2020 kadang-kadang disertai
muntah
 Keluarga klien mengatakan
klien makan hanya 2-3 sendok
tiap 3x sehari, jika makan dan
minum banyak bisa muntah,
klien.
 Keluarga klien mengatakan
klien memiliki riwayat
penyakit gastritis
DO :
 Klien nampak lesu
 Klien tampak tidak mengha
biskan porsi makannya karena
mual
 Hasil pemeriksaan gastroscopy
Kesimpulan: Varices
Esophagus Grade 1, Gastritis
Erosive, Hiatal Hernia
Temporales
4. Jumat, DS: Konstipasi Perubahan
10/01/  Keluarga klien mengatakan kebiasaan makan
2020 bahwa klien sudah >1 minggu
ini belum ada BAB dan
terakhir kali BAB sewaktu
pertama kali masuk ke RS
karena nyeri dan BABnya
berdarah
 Keluarga klien mengatakan
akhir-akhir ini sulit makan dan
sebelumnya sering terlambat
makan, sekarang porsi makan
hanya 2-3 sendok tiap 3x
sehari,
DO :
 Klien nampak lesu
 Klien tampak tidak mengha
biskan porsi makannya karena
mual
 Terdapat nyeri tekan pada
setiap kuadran

B. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d agens cedera biologis
b. Insomnia b.d ketidaknyamanan fisik
c. Mual b.d iritasi gastrointestinal
d. Konstipasi b.d perubahan kebiasaan makan

2. Prioritas Masalah
Tanggal
No Diagnosa Keperawatan Ttd
Ditemukan Teratasi

1. Nyeri akut bd agens cedera 10 Januari 2020 Belum teratasi


biologis
2. Mual b.d iritasi gastrointestinal 10 Januari 2020 Belum teratasi

3. Konstipasi b.d perubahan 10 Januari 2020 Belum teratasi


kebiasaan makan
3. Insomnia bd ketidaknyamanan 10 Januari 2020 Belum teratasi
fisik
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Waktu Diagnosa NOC NIC
1 Jumat Nyeri akut b.d Setelah dilakukan  Kaji tingkat
10 Januari agen cedera tindakan keperawatan nyeri yang
2020 biologis selama 3x24 jam, klien komprehensif
mampu mengendalikan  Manajemen
nyeri secara efektif lingkungan:
dibuktikan dengan kenyamanan
kriteria hasil :  Ajarkan teknik
 Skala nyeri non farmakologi
berkurang menjadi 0-  Tingkatkan
1 (sedikit nyeri) istirahat
 Tingkat kecemasan
 Monitor TTV
berkurang
 Status kenyamanan  Kolaborasi

meningkat dengan tim


 TTV dalam batas medis dalam
normal pemberian tera
pi (analgesik)
2. Jumat Mual b.d iritasi Setelah dilakukan  Kaji penyebab mual
10 Januari gastrointestinal tindakan keperawatan dan muntah, tingkat
2020 selama 3x24 jam, tingkat energi, kelelahan,
kenyamanan klien dapat kelemahan
terpenuhi dibuktikan de  Monitor asupan
ngan kriteria hasil : makanan dan cairan
 Klien melaporkan  Monitor status nut
gejala mual berkurang risi dan hidrasi :
sampai hilang konjungtiva pucat,
 Klien melaporkan bibir kering, pe
kenyamanan fisik dan cah-pecah, turgor
psikologis kulit tidak elastis
 Asupan makanan/ (sedang – jelek)
cairan dan haluaran  Monitor hasil
seimbang laboratorium (Albu
 Hasil laboratorium min, total protein,
dalam rentang hemoglobin, hema
normal: tokrit)
 -Albumin:3,5-5 gr%  Berikan informasi
 -Hb: pr: 12-16 g/l, yang tepat me
lk : 14-18 g/l, ngenai kebutuhan
 -Hct : pr:36-46%, nutrisi kepada klien
lk: 42-52% dan keluarga.

 Antropometri normal  Batasi stimulasi


yang menimbulkan
rasa mual : benda -
benda / makanan
yang merangsang
/bau-bauan/ lingku
ngan gaduh, pen
cahayaan.
 Berikan makan
sedikit tapi sering
 Kolaborasi dengan
medis untuk pem
berian anti emetik
dan pengendalian
nyeri.
 Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
jumlah kalori dan
tipe nutrisi yang
dibutuhkan klien

3. Jumat Konstipasi b.d Setelah dilakukan  Kaji penyebab mual


10 Januari perubahan tindakan keperawatan dan muntah, tingkat
2020 kebiasaan makan selama 3x24 jam, energi, kelelahan,
diharapkan konstipasi kelemahan
dapat teratasi, dibuktikan  Monitor dan
dengan kriteria hasil : identifikasi faktor
 Pola Bab teratur penyebab dan gejala
 Faeses lembek , konstipasi
berbentuk  Ajarkan pada klien
 Fases keluar dengan dan keluarga untuk
mudah tanpa mencatat warna,
mengejan dan tanpa volume, frekuensi
rasa nyeri. dan konsistensi
 Perut terasa nyaman feses

 Intake oral adekuat  Ajarkan pada klien


& keluarga tentang
manfaat diet tinggi
serat
 Kolaborasi dengan
Tim Medis dan ahli
gizi untuk
pemberian terapi
laxatif dan diit

4. Jumat Insomnia b.d Setelah dilakukan  Kaji pola tidur klien


10 Januari ketidaknyamanan tindakan keperawatan  Jelaskan pentingnya
2020 fisik selama 3x24 jam, klien tidur yang adekuat
menunjukkan kebutuhan kepada klien dan
akan tidur cukup keluarga
dibuktikan dengan  Identifikasi
kriteria hasil : penyebab gangguan
 Klien dapat tidur tidur, Fisik: nyeri,
sesuai dengan sering Bak, sesak
kebutuhan dan usia: nafas, batuk,
-Bayi: 18-20 jam demam, mual dll.
-Balita: 12-14 jam  Psikis: cemas,
-Anak sekolah:10-12 stress, lingkungan
jam dll.
-Dewasa mudah:8-9  Fasilitasi klien
jam
-Dewasa: 6-8 jam untuk tidur yang
-Lansia: sekitar 6 jam adekuat : rubah
 Klien mengutarakan posisi tidur sesuai
merasa segar dan kondisi
puas  Ciptakan
 Istirahat dan tidur lingkungan yang
cukup tenang, bersih,
nyaman dan
minimalkan
gangguan
 Hindari suara keras
dan penggunaan
lampu saat tidur
malam
 Hindari tindakan
keperawatan pada
waktu klien tidur
 Batasi jumlah
pengunjung
D. IMPLEMENTASI
No. Tindakan
Waktu Respon Klien TTD
Dx.Kep Keperawatan
Jumat 1  Mengkaji tingkat DS =
10 nyeri yang Klien masih mengeluh nyeri
Januari komprehensif pada daerah abdomen menjalar
2020  Memanajemen ling ke dada P: saat aktivitas ; Q:
kungan: mencengkeram; R: perut; S:
kenyamanan skala 5 (VAS); T: hilang- timbul.
 Mengajarkan tek DO=
nik non farma  Keadaan umum klien
kologi tampak lemah
 Klien tampak meringis
 Meningkatkan isti-
kesakitan sambil
rahat
memegangi area perut dan
 Memonitor TTV
dada yang nyeri
 Berkolaborasi  Nyeri sering lebih
dengan tim medis dirasakan pada malam hari
dalam pemberian  Hasil pemeriksa an TTV:
TD:110/70 mmHg
tera pi (analgesik) S: 36, 3oC
RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit

2.  Memonitor asupan DS =
makanan dan cairan  Klien mengeluh mual dan
 Keluarga klien mengatakan
 Monitor status nut
klien makan hanya 2-3
risi dan hidrasi :
sendok tiap 3x sehari, jika
konjungtiva pucat,
makan dan minum banyak
bibir kering, pe
bisa muntah
cah-pecah, turgor
kulit tidak elastis
DO=
(sedang – jelek)
 Keadaan umum klien
 Memonitor hasil
tampak lesu
laboratorium (Albu
 Klien tampak tidak mengha
min, total protein, biskan porsi makannya
hemoglobin, hema karena mual
tokrit)  Keluarga klien tampak
 Memberikan infor memahami apa yang
masi yang tepat me diajarkan perawat
 Diet yang diberikan bubur
ngenai kebutuhan
dan susu
nutrisi kepada klien
dan keluarga.
 Membatasi stimu
lasi yang menim
bulkan rasa mual :
benda - benda /
makanan yang
merangsang /bau-
bauan/ lingku ngan
gaduh, pen
cahayaan.
 Menganjurkan
makan sedikit tapi
sering
 Berkolaborasi
dengan medis untuk
pem berian anti
emetik dan
pengendalian nyeri.
 Berkolaborasi
dengan ahli gizi
tentang jumlah
kalori dan tipe
nutrisi yang
dibutuhkan klien

3.  Memonitor dan DS=


identifikasi faktor  Keluarga klien mengatakan
penyebab dan gejala sampai saat ini klien masih
konstipasi belum BAB
 Mengajarkan pada DO :
klien & keluarga  Klien nampak lesu
tentang manfaat diet  Klien tampak tidak mengha
tinggi serat biskan porsi makannya
 Berkolaborasi den karena mual
gan Tim Medis dan  Terdapat nyeri tekan pada
ahli gizi untuk setiap kuadran
pemberian terapi
laxatif dan diit

4.  Mengidentifikasi DS=
penyebab ganggu Klien mengatakan tidak dapat
an tidur, Fisik: tidur karena nyeri perut yang
nyeri, sering Bak, klien rasakan, klien kadang
sesak nafas, batuk, tidurnya terbangun-bangun
demam, mual dll. DO =
 Memfasilitasi klien  Klien nampak lesu, terlihat
untuk tidur yang sering menguap
adekuat : rubah  Posisi dan lingkungan klien
posisi tidur sesuai sudah nyaman
kondisi
 Menciptakan ling
kungan yang te
nang, bersih, nya
man dan mini
malkan gangguan
 Menghindari suara
keras dan pengguna
an lampu saat tidur
malam
 Membatasi jumlah
pengunjung
Sabtu 1  Mengkaji tingkat DS =
11 Januari nyeri yang Klien masih mengeluh nyeri
2020 komprehensif pada daerah abdomen menjalar
 Memanajemen ling ke dada P: saat aktivitas ; Q:
kungan: mencengkeram; R: perut; S:
kenyamanan skala 5 (VAS); T: hilang- timbul.
 Mengajarkan tek DO=
nik non farma  Keadaan umum klien
kologi tampak lemah
 Klien tampak meringis
 Meningkatkan isti-
kesakitan sambil
rahat
memegangi area perut dan
 Memonitor TTV
dada yang nyeri
 Berkolaborasi  Nyeri sering lebih
dengan tim medis dirasakan pada malam hari
dalam pemberian  Hasil pemeriksa an TTV:
TD:120/70 mmHg
tera pi (analgesik) S: 36, 3oC
RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit

2.  Memonitor asupan DS =
makanan dan cairan  Klien mengeluh mual dan
 Keluarga klien mengatakan
 Monitor status nut
klien makan hanya 2-3
risi dan hidrasi :
sendok tiap 3x sehari, jika
konjungtiva pucat,
makan dan minum banyak
bibir kering, pe
bisa muntah
cah-pecah, turgor
kulit tidak elastis
(sedang – jelek) DO=
 Memonitor hasil  Keadaan umum klien
laboratorium (Albu tampak lesu
min, total protein,  Klien tampak tidak mengha
hemoglobin, hema biskan porsi makannya
tokrit) karena mual
 Memberikan infor  Keluarga klien tampak
masi yang tepat me memahami apa yang
ngenai kebutuhan diajarkan perawat
 Diet yang diberikan bubur
nutrisi kepada klien
dan susu
dan keluarga.
 Membatasi stimu
lasi yang menim
bulkan rasa mual :
benda - benda /
makanan yang
merangsang /bau-
bauan/ lingku ngan
gaduh, pen
cahayaan.
 Menganjurkan
makan sedikit tapi
sering
 Berkolaborasi
dengan medis untuk
pem berian anti
emetik dan
pengendalian nyeri.
 Berkolaborasi
dengan ahli gizi
tentang jumlah
kalori dan tipe
nutrisi yang
dibutuhkan klien

3.  Memonitor dan DS=


identifikasi faktor  Keluarga klien mengatakan
penyebab dan gejala sampai saat ini klien masih
konstipasi belum BAB
 Mengajarkan pada DO :
klien & keluarga  Klien nampak lesu
tentang manfaat diet  Klien tampak tidak mengha
tinggi serat biskan porsi makannya
 Berkolaborasi den karena mual
gan Tim Medis dan  Terdapat nyeri tekan pada
ahli gizi untuk setiap kuadran
pemberian terapi
laxatif dan diit

4.  Mengidentifikasi DS=
penyebab ganggu Klien mengatakan tidak dapat
an tidur, Fisik: tidur karena nyeri perut yang
nyeri, sering Bak, klien rasakan, klien kadang
sesak nafas, batuk, tidurnya terbangun-bangun
demam, mual dll. DO =
 Memfasilitasi klien  Klien nampak lesu, terlihat
untuk tidur yang sering menguap
adekuat : rubah  Posisi dan lingkungan klien
posisi tidur sesuai sudah nyaman
kondisi
 Menciptakan ling
kungan yang te
nang, bersih, nya
man dan mini
malkan gangguan
 Menghindari suara
keras dan pengguna
an lampu saat tidur
malam
 Membatasi jumlah
pengunjung

Minggu 1  Mengkaji tingkat DS =


12 nyeri yang Klien masih mengeluh nyeri
Januari komprehensif pada daerah abdomen menjalar
2020  Memanajemen ling ke dada P: saat aktivitas ; Q:
kungan: mencengkeram; R: perut; S:
kenyamanan skala 5 (VAS); T: hilang- timbul.
 Mengajarkan tek DO=
nik non farma  Keadaan umum klien
kologi tampak lemah
 Klien tampak meringis
 Meningkatkan isti-
kesakitan sambil
rahat
memegangi area perut dan
 Memonitor TTV
dada yang nyeri
 Berkolaborasi  Nyeri sering lebih
dengan tim medis dirasakan pada malam hari
dalam pemberian  Hasil pemeriksa an TTV:
TD:110/80 mmHg
tera pi (analgesik) S: 36, 8oC
RR : 18 x/menit
N : 80 x/menit

2.  Memonitor asupan DS =
makanan dan cairan  Klien mengeluh mual dan
 Keluarga klien mengatakan
 Monitor status nut
klien makan hanya 2-3
risi dan hidrasi :
sendok tiap 3x sehari, jika
konjungtiva pucat,
makan dan minum banyak
bibir kering, pe
bisa muntah
cah-pecah, turgor
kulit tidak elastis
DO=
(sedang – jelek)
 Keadaan umum klien
 Memonitor hasil
tampak lesu
laboratorium (Albu
 Klien tampak tidak mengha
min, total protein,
biskan porsi makannya
hemoglobin, hema
karena mual
tokrit)
 Keluarga klien tampak
 Memberikan infor
masi yang tepat me memahami apa yang
ngenai kebutuhan diajarkan perawat
 Diet yang diberikan bubur
nutrisi kepada klien
dan susu
dan keluarga.
 Membatasi stimu
lasi yang menim
bulkan rasa mual :
benda - benda /
makanan yang
merangsang /bau-
bauan/ lingku ngan
gaduh, pen
cahayaan.
 Menganjurkan
makan sedikit tapi
sering
 Berkolaborasi
dengan medis untuk
pem berian anti
emetik dan
pengendalian nyeri.
 Berkolaborasi
dengan ahli gizi
tentang jumlah
kalori dan tipe
nutrisi yang
dibutuhkan klien

3.  Memonitor dan DS=


identifikasi faktor  Keluarga klien mengatakan
penyebab dan gejala sampai saat ini klien masih
konstipasi belum BAB
 Mengajarkan pada DO :
klien & keluarga  Klien nampak lesu
tentang manfaat diet  Klien tampak tidak mengha
tinggi serat biskan porsi makannya
 Berkolaborasi den karena mual
gan Tim Medis dan  Terdapat nyeri tekan pada
ahli gizi untuk setiap kuadran
pemberian terapi
laxatif dan diit

4.  Mengidentifikasi DS=
penyebab ganggu Klien mengatakan tidak dapat
an tidur, Fisik: tidur karena nyeri perut yang
nyeri, sering Bak, klien rasakan, klien kadang
sesak nafas, batuk, tidurnya terbangun-bangun
demam, mual dll. DO =
 Memfasilitasi klien  Klien nampak lesu, terlihat
untuk tidur yang sering menguap
adekuat : rubah  Posisi dan lingkungan klien
posisi tidur sesuai sudah nyaman
kondisi
 Menciptakan ling
kungan yang te
nang, bersih, nya
man dan mini
malkan gangguan
 Menghindari suara
keras dan pengguna
an lampu saat tidur
malam
 Membatasi jumlah
pengunjung
D. EVALUASI
Tanggal No
Evaluasi Ttd
/ Jam Dx
Minggu 1. S :
12 Klien masih mengeluh nyeri pada daerah
Januari abdomen menjalar ke dada P: saat aktivitas ; Q:
2020 mencengkeram; R: perut; S: skala 5 (VAS); T:
hilang- timbul.
O:
 Keadaan umum klien tampak lemah
 Klien tampak meringis kesakitan sambil
memegangi area perut dan dada yang nyeri
 Nyeri sering lebih dirasakan pada malam
hari
 Hasil pemeriksaan TTV:
TD :110/80 mmHg
S : 36, 3oC
RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit
A:
Masalah (Nyeri akut) belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi: monitor dan manajemen
nyeri
2. S :
 Klien masih mengeluh mual
 Keluarga klien mengatakan klien makan
hanya 2-3 sendok tiap 3x sehari, jika
makan dan minum banyak bisa muntah
O:
 Keadaan umum klien tampak lesu
 Klien tampak tidak mengha biskan porsi
makannya karena mual
 Keluarga klien tampak memahami apa
yang diajarkan perawat
 Diet yang diberikan bubur dan susu
A:
Masalah (Mual) belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi: monitor dan manajemen
nutrisi: makan sedikit tapi sering

3. S :
 Keluarga klien mengatakan sampai saat ini
masih belum BAB
O:
 Klien nampak lesu
 Klien tampak tidak mengha biskan porsi
makannya karena mual
 Terdapat nyeri tekan pada setiap kuadran
A:
Masalah (Konstipasi) belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi: manajemen konstipasi
4. S :
Klien masih tidak dapat tidur karena nyeri
perut yang klien rasakan, klien kadang tidurnya
terbangun-bangun
O:
 Klien nampak lesu, terlihat sering
menguap
 Posisi dan lingkungan klien sudah nyaman
A:
Masalah (Insomnia) belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi: monitor dan manajemen
pola tidur yang baik & tingkatkan kenyamanan

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Ket.


Hematologi
Hemoglobin 17.5 g/dL 13.2-17.3 H
Hematokrit 51.5 % 32 – 62
Eritrosit 5.71 10^6/uL 4.4 – 5.9
MCH 30.6 Pg 27 – 32
MCV 90.2 fL 77 – 101
MCHC 34 g/dL 76 – 96
Leukosit 9.3 10^3/Ul 3.8 – 10.6
Trombosit 342 10^3/uL 150 – 400 H
RDW 12.2 % 11.6 – 14.8
MPV 9.7 fL 4.00 – 11.00
Kimia Klinik
Glukosa
111 mg/dL 80-160
sewaktu
SGOT 22 U/L 15-34
SGPT 19 U/L 15-60
Albumin 3.1 g/Dl 3.4-5.0 L
Ureum 17 mg/dl 15-39
Kreatinin 0.8 mg/dl 0.6-1.3
Magnesium 0.8 mmol/L 0.74 –0.99
Calcium 2.0 mmol/L 2.12-2.52 L
Kimia Klinik
Elektrolit Tanggal Pemeriksaan 27 Desember 2019
Natrium 138 mmol/L 136-145
Kalium 3.0 mmol/L 3.5-5.0 L
Chlorida 100 mmol/L 95-105
Elektrolit Tanggal Pemeriksaan 30 Desember 2019
Natrium 143 mmol/L 136-145
Kalium 3.2 mmol/L 3.5-5.0 L
Chlorida 104 mmol/L 95-105
Kimia Klinik Pemeriksaan Tanggal 27 Desember 2019
Kolesterol
82 mg/dL <200 L
total
Trigliserid 110 mg/dL <150
HDL
22 mg/dL 40-60 L
cholesterol
LDL Direk 46 mg/dL 0-100

Anda mungkin juga menyukai