KEPERAWATAN
PADA PASIEN
DENGAN
HEMOFILIA
Kelompok 6
ANGGOTA
KELOMPOK
1. PUTRI AL ZAHRA (030320772)
2. REZA ZAKIA (030320775)
3. ERLANGGA SAPUTRA (030320751)
4. ANNISA AGUSTIAN (030320743)
5. JUNITA PATRIA (030320760)
6. DESRI AJENG OCVI HARYONO (030320748)
7. RAIHAN JAMALUDIN (030320812)
8. MUHAMMAD HISYAM (030320768)
Pasien laki-laki berusia 35 tahun datang ke Instalasi
Gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Kencana Medika
dengan keluhan terjadi perdarahan pada hidung
kurang lebih selama 3 kali sebelum dibawa ke
Gambaran
rumah Sakit, merasa lemas dan pucat, dan terdapat
beberapa luka memar pada bagian sendi dan
Kasus
lututnya. Pasien mengatakan sebelumnya dia
mengalami kecelakaan kecil di tempat kerjanya. Dari
hasil pemeriksaan yang dilakukan pada pasien,
pasien terlihat lemas dan pucat, aktivitas terganggu,
TD: 110/80 mmHg, Suhu: 36,5℃, RR: 23 kali/menit,
Nadi: 80 kali/menit. Pasien tidak mendapat terapi
obat apapun. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukan bahwa nilai leukosit: 10,9 K/uL,
hemoglobin: 1,7 gr/dl, hematokrit: 14,3%, MCV 82,4
fl, MCH 28,7 pg, trombosit 66 K/uL.
Pengkajian
Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Laki-laki Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 35 Tahun
Umur : 18 Tahun
Agama : Kristen
Suku bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Kp. Cakung, Kec. Jakarta Timur Alamat : Kp. Cakung, Kec.
Pendidikan :- Jakarta Timur Hubungan klien :
Pekerjaan : Karyawan Status Anak kandung
perkawinan : Sudah menikah
Diagnosa medis : Gangguan pembekuan
darah (Hemofilia) Tanggal masuk : 10
Mei 2021, pukul 11.40 WIB
Tanggal pengkajian : 10 Mei 2021, pukul
12.00 WIB
Analisa
Gejala data
(Syntom) Permasalahan Penyebab (Etiologi)
(Problem)
Data Subjektif Resiko Trauma/perdarahan
- Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien merasa lemas dan pucat
ketidakseimbangan yang diakibatkan
- Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mengalami perdarahan cairan dari kecelakaan di
tempat kerja
pada hidung kurang lebih selama 3 kali sebelum dibawa ke rumah
Sakit
Data Objektif
- TD: 110/80 mmHg,
- Suhu: 36,5℃,
- RR: 23 kali/menit,
- Nadi: 80 kali/menit.
- leukosit: 10,9 K/uL.
- hemoglobin: 1,7 gr/dl
- hematokrit: 14,3%
-
Lanjutan
MCV 82,4 fl
- MCH 28,7 pg
- trombosit 66 K/uL
- berat badan 73 Kg,
- Tinggi badan 174 cm
Data Subjektif
Nyeri akut Agen
- Keluarga pasien mengatakan bahwa terdapat beberapa luka pencedera fisik
Data Objektif
Terdapat beberapa memar
pada bagian sendi dan
lututnya.
Aktivitas terganggu dan
merasa tidak nyaman
Pasien tidak mendapat
terapi obat apapun
- TD: 110/80 mmHg,
RR: 23 kali/menit,
Diagnosa Keperawtan
a. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan
trauma/perdarahan yang diakibatkan dari kecelakaan di tempat
kerja yang ditandai dengan Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien merasa lemas dan pucat.(D.0036)
b. Nyeri akut yang berhubungan dengan agen pencedera fisik
yang ditandai dengan beberapa luka memar pada bagian sendi
dan lututnya. (D.0077)
c. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri
yang ditandai dengan beberapa luka memar pada bagian sendi
dan lututnya (D.0054)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi keperawatan
Observasi:
Resiko Tujuan: setelah dilakukan
ketidakseimbangan cairan tindakan keperawatan Monitor tstatus hemodinamik
Assesment :
Masalah belum teratasi.
Planing :
• Lanjutkan intervensi
• Monitor asupan cairan
• Monitor berat badan.
• Kaji tingkat pendarahan dan pembekuan pada pada pasien
• Observasi TTV setiap 4-6 jam
• Lakukan pengkajian skala nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor yang memperberat
timbulnya nyeri
EVALUASI KOMPERENSHIF
Komprehensif berarti menyeluruh, sehingga evaluasi terhadap pembelajar harus
dilakukan pada semua aspek. Evaluasi hendaknya dilakukan terhadap seluruh aspek yang
ada pada tugas Askep HEMOFILIA yaitu kognitif, afeksi dan juga psikomotorik, Sehingga
dari penjelasan ini menjadi jelas.
Psikososial
–Status Emosi: Keluarga pasien mengatakan bahwa status emosional pasien tidak ada
gangguan.
–Status Mental: Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki gangguan
dalam jiwanya.
Konsep Diri
–Gambar diri: Selama pengkajian gambaran diri pasien tidak terganggu.
–Identitas diri: Selama pengkajian identitas diri pasien tidak terganggu.
–Peran diri: Selama pengkajian peran diri pasien tidak terganggu.
–Ideal diri: Selama pengkajian ideal diri pasien tidak terganggu.
–Gaya komunikasi: Pasien dapat berbicara, namun masih kurang lancar.
Spiritual : Pasien dapat melakukan ibadah shalat sesuai waktunya dengan bantuan
keluarga pasien.
KESIMPULAN
Hemofilia adalah penyakit genetik/turun, merupakan suatu bentuk kelainan perdarahan yang
diturunkan dari orang tua kepada anaknya diamana yang diperlukan untuk pembekuan darah tidak ada
atau jumlah nya sangat sedikit. Penyakit ini ditandai dengan sulitnya darah untuk membeku secara
normal. Apabila penyakit ini tidak ditanggulangi dengan baik maka akan menyebabkan kelumpuhan,
kerusakan persendian hingga cacat dan kematian dini akibat perdarahan yang berlebihan. Hemofilia
memiliki dua tipe yaitu Hemofilia A dan Hemofilia B.
Penyebab dari Hemofilia adalah Trombosit tidak bisa membuat faktor VII (AHF) dan adapun
beberapa Faktor penunjang diantaranya Adanya anak perempuan dari seorang pria penderita hemofilia
menjadi seorang karir, Kemungkinan 50% anak laki-laki dari keturunan anak wanita yang menjadi karir
hemofilia, Anak yang dilahirkan dari ayah yang menderita hemofolia dan ibu yang menderita karir
hemofilia, Hemofilia paling banyak diderita hanya pada pria.
THANKS