Anda di halaman 1dari 20

2020

“ KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS KECIL ”


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bisnis dan
Manajemen
Dosen Pegampu : Dr. H. Heru Cahyono, M.E.Sy.

Disusun oleh : Kelompok 12

1) Anton Sumartono

2) Lutfi L.H.

3) Intan Resti

4) Indri Ani. N

Kelas : Ekonomi Syariah 2C

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PRODI EKONOMI SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
Jl. Widasari III Tuparev Cirebon Tlp. (0231) 2465215
HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW karena berkat rahmat serta hidayahnya
kami dapat menyelesaikan Makalah Kewirausahaan dan Bisnis Kecil.
Makalah Kewirausahaan dan Bisnis Kecil ini dibuat guna melengkapi Tugas
Mata Kuliah Bisnis dan Manajemen yang dibawakan oleh Dosen Bapak Dr. H. Heru
Cahyono, M.E.Sy. Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang memberi bantuan, dorongan, dan arahan kepada penyusun.
Ucapan terimakasih tersebut kami sampaikan kepada Dosen Bisnis dan Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Prodi Ekonomi Syari’ah Institut Agama Islam
Bunga Bangsa Cirebon serta teman-teman dari Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Prodi Ekonomi Syari’ah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.
Dalam makalah ini kami menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami
nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para
pembaca pada umumnya.

Cirebon, 19 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Manfaat dan Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................3
2.1 Sejarah Kewirausahaan ............................................................................................ 3
2.2 Pengertian Kewirausahaan ....................................................................................... 5
2.3 Karakterisik Kewirausahaan ..................................................................................... 8
2.4 Karakteristik Wirausaha Yang Berhasil ..................................................................... 9
2.5 Karakteristik Kegagalan Kewirausahaan dan Faktor Penyebabnya........................ 11
2.6 Pengertian Bisnis Kecil ............................................................................................ 12
2.7 Karakteristik Bisnis Kecil ......................................................................................... 13
2.8 Kegagalan dan Keberhasilan Bisnis Kecil ................................................................ 14
2.9 Perbedaan Bisnis Kecil Dengan Kewirausahaan ..................................................... 15
BAB III SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................16
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 16
3.2 Saran ....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................17

ii
1 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian di Indonesia telah mengalamai kemajuan yang


sangat pesat. Keberadaaan wirausaha merupakan faktor yang mendorong kemajuan
ekonomi. Diperlukan sinergi antara pemerintah dan wirausahawan untuk
menciptakan iklim bisnis yang mempu menopang perekonomian.
Kewirausahaan itu menerima resiko untuk memulai dan menjalankan bisnis.
Hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha dan pemilik bisnis baru sangatlah
tidak mudah, meliputi pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang
dipilih serta bisa memelihara diri untuk bisa membuat dirinya dan konsumen percaya
dengan usahanya. Hal penting lainnya yaitu mengorientasikan tindakan,dimana
seorang wirausaha wajib bertindak didepan untuk mencapai tujuannya dan harus
penuh semangat dan toleran dengan ketidakpastian untuk resiko yang telah di
perhitungkan dan resiko yang sering dihadapakan adalah jauh dari keluarga.
Selain itu istilah bisnis (perusahaan) kecil bukan suatu definisi yang mudah
diuraikan. Restoran, salon termasuk contoh bisnis berskala kecil. Mempertahankan
bisnis lebih sulit daripada membuat bisnis yang baru. Sebab saat ini banyak bisnis
baru yang bermunculan, seperti toko-toko kecil, swalayan, dan lain sebagainya yang
memicu adanya persaingan bisnis yang sulit untuk dipertahankan apabila pelaku
bisnis tidak mempunyai modal ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini semakin
berkembang dengan pesat. Peranan ilmu pengetahuan sangat penting tanpa ilmu
pengetahuan tentang bisnis seseorang tidak akan tahu dan tidak akan bisa
merencanakan atau menyelaraskan kegiatan bisnis, ia pun tidak akan dapat membaca
peluang bisnis yang ada. Karyawan yang tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan
(pendidikan) serta tidak memiliki keahlian khusus berpotensi tertinggal dalam
kegiatan bisnis. Peranan bisnis dalam kehidupan masyarakat selain untk memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat bisnis kecil juga berperan sebagai penyalur
2 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

tenaga kerja hal ini dapat menekan jumlah pengangguran yang tinggi. Tenaga kerja
yang berpendidikan memiliki peranan penting bagi pelaku usaha.

1.2 Rumusan Masalah

Agar penulisan makalah ini terstruktur dan mencapai tujuan yang diinginkan
maka hendaklah kita membuat beberapa rumusan masalah. Berdasarkan latar
belakang permasalahan maka diajukan rumusan masalah yaitu :
1. Apa pengertian kewirausahaan dan bisnis kecil ?
2. Bagaimana peranan bisnis kecil dalam perekonomian ?
3. Bagaimana karakteristik bisnis kecil ?
4. Bagaimana karakteristik kewirausahaan ?
5. Bagaimana perbedaan antara bisnis kecil dengan kewirausahaan ?
6. Bagaimana ciri-ciri wirausaha yang berhasil?
7. Apa faktor kegagalan seorang wirausaha ?

1.3 Manfaat dan Tujuan Penulisan

Manfaat dan Tujuan dari penulisan Makalah ini adalah :


1. Untuk memenuhi nilai tugas yang diberikan oleh Bapak Dr. H. Heru
Cahyono, M.E.Sy. dalam Mata Kuliah Bisnis dan Manajemen.
2. Dapat menjelaskan mengenai kewirausahaan dan bisnis kecil.
3. Dapat menjelaskan tentang peranan bisnis kecil dalam perekonomian.
4. Dapat menjelaskan mengenai karakteristik kewirausahaan.
5. Dapat menjelaskan mengenai karakteristik bisnis kecil.
6. Dapat menjelaskan tentang perbedaan bisnis kecil dengan
kewirausahaan.
7. Dapat memaparkan ciri-ciri wirausaha yang berhasil.
8. Dapat menjelaskan faktor kegagalan seorang wirausaha.
3 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kewirausahaan


Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung.
Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah
pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard
Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak
abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah
wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan
unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa
negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada
tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan.1
DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Sejarah kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode :2
1. Periode awal
Sejarah kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh
Marcopolo. Dalam masanya, terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak
aktif.Pihak pasif bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil

1
Suryana, Kewirausahaan, Kiat Dan Proses MenujuSukses. Jakarta :Penerbit Salemba Empat.hal.35
2
Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti. (2003). Kewirausahaan Dari Sudut Pandang. Psikologi Kepribadian. Jakarta :
Grasindo.hal.41
4 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

keuntunganyang sangat banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak aktif adalah
pihak yangmenggunakan modal tersebut untuk berdagang antara lain dengan
mengelilingilautan. Mereka menghadapi banyak resiko baik fisik maupun sosial akan
tetapikeuntungan yang diperoleh sebesar 25%.
2. Abad pertengahan
Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa
iniwirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek
besar.Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko namun mereka menggunakan
sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan oleh pemerintah.
Tipewirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang bekerja dalam bidang
arsitektural.
3. Abad 17
Di abad 17, seorang ekonom, Richard Cantillon, menegaskan bahwa seorang
wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat perilakumereka
yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yangtidak pasti.
Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko.
4. Abad 18
Berlanjut di abad ke 18, seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada
pemilikmodal, tetapi dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal.
Wirausahawanakan membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan
inovasinya. Pada masaitu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai
seorang penemu
5. Abad 19
Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan
sebagaiseseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk
meningkatkanpertambahan nilai personal.
6. Abad 10
Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang
5 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

2.2 Pengertian Kewirausahaan


Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung.
Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah
pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul
kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai
atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya. Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: 3
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan
sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan
menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam
melaksanakan usaha/kegiatan.4 Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di
dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja,
material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang
lebih besar dari pada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa
perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan
merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang
dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana

3
Henry Faizal, Noor.( 2007). Ekonomi manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.hal.104
4
Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti. (2003). Kewirausahaan Dari Sudut Pandang. Psikologi Kepribadian. Jakarta :
Grasindo.hal.69
6 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward yang berupa
keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut
terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni:
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan
menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh
wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan
hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang
diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam
usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam
kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko
yangmungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko
social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah
independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.
Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk
derajat kesuksesan usahanya.
Berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang
dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang
akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat
keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada
kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki
arti yang berbeda.
Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha
mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna
dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan
lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan
padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta
dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau
pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri
7 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri.
Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan
usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau
keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan
yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.5
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber
acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775)
misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi
inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi
risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose
(1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan
jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut
Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda.
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah
orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan
pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan
selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua
tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan
tanggungjawabnya.

5
Tulus Tambunan. 2002. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran: Teori dan Temuan Empiris. Jakarta:
LP3ES.hal.55
8 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu
aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya
meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui
berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi
tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan.

2.3 Karakterisik Kewirausahaan


Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian,
seperti jiwa, watak, sikap dan perilaku seseorang. Ciri-ciri kewirausahaan meliputi
enam komponen penting, yaitu:
a. Percaya diri
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidakbergantungan terhadap
orang lain, dan individualistis.
b. Berorientasi pada hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan
kuat, energik, tekun dan tabah, bertekat kerja keras serta inisiatif.
c. Berani mengambil resiko
Mampu mengambil resiko yang wajar.
d. Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain dan
terbuka terhadap saran serta kritik.
e. Keorisinalitasan
Inovatif, kreatif dan flesksibel.
f. Berorientasi pada masa depan
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.
9 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

2.4 Karakteristik Wirausaha Yang Berhasil


Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. Wirausahawan yang
berhasil atau sukses pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:6
1. Motif Berprestasi Tinggi
Seorang wirausahawan selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan
merupakan usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya,
wirausahawan melakukan sesuatu hal secra tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut
dapat dilakukan oleh orang lain. Nilai dan prestasi merupakanhal yang membedakan
antara hasil kryanya sebagai seorang wirausahawan dengan orang lain yang tidak
memiliki jiwa berwirausaha.
2. Perspektif ke Depan
Sukses adalah sebuah proses bukan tujuan. Apa yang kita usahakan, idam-
idamkan, impikan, inginkan, dan cita-citakan harus memnuhi syarat sebgai berikut:
a. Specifik, artinya harus jelas dan spesifik seperti apa yang ingin kita
wujudkan.
b. Measurable, artinya harus terukur atau dapat diitung besarannya, berapa
banyak dan berapa besar.
c. Achievable, artinya harus dapat dicapai, jangan mengangan-angankan
sesuatu yang tidak mungkin dicapai dengan kemampuan kita.
d. Reality-based, artinya berdasarkan pada realitas yang ada, harus
menyesuaikan dengan kondisi yang ada, baik kemampuan
maupuntuntutannya saat ini.
e. Time-frame, artinya memiliki jangka waktu tertentu, misalnya berapa
lama, dan kapan harus tercapai, semua kegiatan harus ada jangka waktu
samapai pencapaian waktunya. Arah pandangan wirausahawan juga
harus berorietasi ke masa depan. Keberhasilan atau kegagalan
wirausahwan akan dapat dilihat dari aspek perspektif ke depan.

6
Henry Faizal, Noor.( 2007). Ekonomi manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.hal.128
10 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

3. Kreativitas Tinggi
Wirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih tinggi
dari pada nonwirausahawan. Hal-hal yang belum terpikirkn oleh orang lain sudah
terpikirkan olehnya dan wirausahwan mampu membuat hasil inovasinya menjadi
permintaan. Seseorang yang memiliki kreativitas tinggi biasanya selalu berimajinasi,
bermimipi bagaimana menciptkan sesuatu yang belum ada sebelumnya.
4. Perilaku Inovasi Tinggi
Seorang wirausahawan harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya
menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnis. Inovasi adalah kreativitas yang
diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat dimplimentasikan dan memberikan nilai
tambah atas sumberdaya yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi,
kita memerlukan kecaerdasan kreatif. Caranya adalah dengan berlatih untuk
senantiasa berpikir sehingga kita dapat menggali sumber kreativitas dam intusi
bisnis.
5. Tanggung Jawab
Ide dan perilaku seorang wirausahawan tidak terlepas dari tuntutan dan
tanggung jawab. Indikator atau ciri-ciri orang yang bertanggung jawab adalah:
a. Berdisiplin
b. Penuh Komitmen
c. Bersungguh-sungguh
d. Tidak suka bohong (jujur)
e. Beredikasi tinggi
f. Konsisten
6. Selalu Mencari Peluang
Mencari peluang tidak berarti peluang sudah ada, tetapi wirausahawan harus
menciptakan sendiri peluang, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dan
sesuatu yang lebih bermanfaat serta mudah digunakan.Untuk itulah, lmu
pengetahuan dan teknologi senantiasa berkembang.. Setiap perubahan yang terjadi
11 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

dalam kehidupan adalah bagian dan proses alami untuk membantu kita dalam
belajar, berubah, dan bertumbuh ke arah yang lebih baik.7

2.5 Karakteristik Kegagalan Kewirausahaan dan Faktor Penyebabnya


Kegagalan adalah awal dari kesuksesan dan apabila seseorang menyerah
dari kegagalan berarti dia tidak tahu bahwa kegagalan adalah tanda kesuksesan sudah
sangat dekat dua kalimat ini seharusnya bisa menyadarkan kita untuk tidak pernah
menyerah. Adapun Karakteristik Kegagalan Kewirausahaan sebagai berikut :
1. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan
tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan
sesuatu pada tempatnya.
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu
perlu disiapkan sebelumnya.
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti
(diteliti).
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya :
1. Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan
kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman
Baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola
sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan.

7
Tulus Tambunan. 2002. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran: Teori dan Temuan Empiris. Jakarta:
LP3ES.hal.201
12 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama
dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan
operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4. Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang mendukung.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan
sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang
pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha
yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan
gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak
akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.

2.6 Pengertian Bisnis Kecil


Bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri yang
tidak mendominasi pasar. Departemen Perdagangan Amerika Serikat menganggap
suatu bisnis “kecil” apabila karyawannya kurang dari 500 orang. Sedangkan Small
Business Administration (SBA) menganggap perusahaan dengan jumlah karyawan
sebanyak 1500 orang adalah perusahaan “kecil”. Definisi SBA didasarkan pada dua
faktor, yaitu jumlah karyawan dan penjualan tahunan total. Menurut undang-undang
13 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

Republik Indonesia No 9 tahun 1995 tentang usaha kecil: “Usaha kecil adalah
kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-
undang ini. Kriteria usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200 juta tidak termasuk kepemilikan tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki
hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar, milik warga negara indonesia,
berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, baik langsung ataupun tidak langsung dengan usaha menengah
atau besar”
M. Tohar mendefinisikan perusahaan kecil adalah “kegiatan ekonomi rakyat
yang berskala kecil, dan memenuhi kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang (Tohar, 2001:1)”.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa usaha kecil dan kegiatan ekonomi rakyat yang
mandiri, jumlah pekerjanya kurang dari 50 hasil penjualan paling banyak Rp. 1
Milyar dalam setahun. Berikut ini adalah ciri-ciri bisnis kecil :
a) Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang
tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah
sekaligus pengelola dalam bisnis kecil.
b) Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik
modal.Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga
bisnis kecil yang memiliki orientasi luar negeri,berupa ekspor ke
negara-negara mitra perdagangan.
c) Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan
sarana prasarana yang kecil.

2.7 Karakteristik Bisnis Kecil


Menurut Sofiah et all (2011:210) menyatakan secara umum sektor bisnis
kecil memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Sistem pembukuan yang relative sederhana dan cenderung tidak
mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar.
b. Margin yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.
14 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

c. Modal terbatas.
d. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan yang masih
terbatas.
e. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan
ditekannya biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
f. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat
terbatas.
g. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah,
mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya.

2.8 Kegagalan dan Keberhasilan Bisnis Kecil


Kegagalan dan keberhasilan bisnis kecil terjadi karena adanya faktor-faktor
dibawah ini antara lain :
1) Sebab-sebab Kegagalan Bisnis Kecil
• Tidak mampu mengelola bisnis, kurang pengetahuan
• Terlalu santai menjalankan bisnis
• Tidak mampu melakukan pengawasan terhadap pegawai
• Modal sangat kecil, sehingga menjadi serba sulit
2) Faktor yang mendorong keberhasilan bisnis kecil :
• Ada usaha kerja keras
• Produk yang dijual memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
sekelilingnya
• Pemilik adalah seorang yang mampu memimpin
• Ada faktor keberuntungan, yaitu adanya titik temu antara berdoa dan
berusaha
15 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

2.9 Perbedaan Bisnis Kecil Dengan Kewirausahaan


 Kewirausahaan
1) Pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada
karena manciptakan dan mengoperasikan bisnis baru yang
membedakan adalah visi, aspirasi dan strategi.
2) Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam
berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung
resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah.
3) Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan
perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan
dengan sistem pengendalian intern.
4) Dikelola bukan oleh pemilik
5) Struktur organisasi kompleks
6) Pemilik hanya mengenal sedikit karyawan
7) Presentase kegagalan rendah
8) Banyak ahli manajemen
9) Modal jangka panjang relatif mudah didapatkan

 Bisnis kecil
1) Tidak mempunyai rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya
mencari pendapatan yang aman dan nyaman
2) Umumnya dikelola pemilik.
3) Struktur organisasi sederhana.
4) Prosentase kegagalan perusahaan tinggi.
5) Kekurangan manajer yang ahli.
6) Modal jangka panjang sulit diperoleh.
16 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan atau entrepreneurship yaitu proses yang membawa tanah,
tenaga kerja, dan modal bersama-sama dan mengambil resiko yang terlibat dalam
suatu proses produksi barang dan jasa untuk menghasilkan laba, tanah, tenaga kerja,
dan modal yang merupakan sumber daya pasif yang menghasilkan barang dan jasa
yang diinginkan.
Usaha/bisnis kecil adalah salah satu penopang aktivitas bisnis dalam suatu
Negara. Merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakuan baik oleh perorangan
maupun kelompok, dimana modal awal tidak bernilai besar dan memiliki tujuan
untuk memperoleh laba dengan jumlah tenaga kerja dan asset yang relative terbatas.
Dengan dibuatnya makalah ini, bisa menambah pengetahuan tentang
kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru lebih baik lagi. Bisa memperhitungkan,
mengidentifikasi, dan merencanakan agar bisa meminimalisir kegagalan bisnis.
Kegagalan dan keberhasilan sebuah usaha tergantung pada kemampuan pelaku
bisnis.

3.2 Saran
a. Sebagai warga Negara yang berbudi luhur, hendaknya semua aktifitas
kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila
daipada Pancasila, karena Pancasila juga merupakan kristalisasi dari
nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa
Indonesia sendiri.
b. Sebagai media pembelajaran penulis meyadari dalam makalah ini masih
memiliki keterbatasan, olehnya penulis mengharapkan kritik dan saran
dari teman-teman dalam penyempurnaan tulisan ini.
17 Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

DAFTAR PUSTAKA

Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti. (2003). Kewirausahaan Dari Sudut Pandang.


Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo.
Henry Faizal, Noor.( 2007). Ekonomi manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
http://bangkubisnis.blogspot.co.id/2015/03/usaha-kecil-dan-kewirausahaan.html
http://novi-cliquers24.blogspot.co.id/2012/01/kewirausahaan-dan-usaha-kecil.html
http://nurilitawiguna.blogspot.co.id/2015/11/bisnis-kecil-dan-kewirausahaan.html
http://rifalittleduck.blogspot.co.id/2013/03/bisnis-kecil-dan-kewirausahaan.html
https://eriksefelsamosir.wordpress.com/tag/perbedaan-antara-kewirausahaan-dan-
bisnis-kecil/
Ina Primiana. (2009). Menggerakkan sektor riil UKM &industri .Bandung :Alfabeta.
Meredith, G. Goffrey, 1996, Kewirausahaan: Teori dan praktis, Jakarta, Pustaka
Binaman Pressindo
Suryana, Kewirausahaan, Kiat Dan Proses MenujuSukses. Jakarta :Penerbit Salemba
Empat.
Tulus Tambunan. 2002. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran: Teori
dan Temuan Empiris. Jakarta: LP3ES

Anda mungkin juga menyukai