Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan Skala

Data Nominal
 Dibedakan dalam kategori tanpa memperhatikan urutan.
 Satu pengukuran hanya menghasilkan satu-satunya kategori.
 Setiap kategori dianggap sama (tanpa tingkatan).
 Data paling ‘rendah’ dalam level pengukuran data.
 Tak bisa dioperasikan secara matematis.
Contoh:
 Jenis kelamin
 Data alamat
 Jenis sabun
 Tanggal/Tempat lahir
 Suku
 Agama
Data Ordinal

 Dibedakan dalam kategori berdasarkan urutan.


 Memiliki tingkatan data.
 Lebih ‘tinggi’ dibanding data nominal dalam level pengukuran data.
 Tak bisa dioperasikan secara matematis.
Contoh:
 Ranking kelas I, II, III
 Tingkat senioritas pegawai
 Ranking juara I, II, III
 Status sosial (kaya, sedang, miskin)
 Tingkat kepangkatan ü Tingkat pengetahuan
Data Interval
 Urutan bertingkat dan dapat dikuantifikasi (diberi nilai)
 Memiliki interval tertentu
 Lebih ‘tinggi’ dibanding data ordinal dalam level pengukuran data
 Dapat dianalisis dengan uji statistik parametrik.

Data Rasio
 Data bersifat angka dalam arti yang sesungguhnya
 Memiliki angka nol absolut
 Memiliki kedudukan paling ‘tinggi’ dalam level pengukuran data
 Dapat dioperasikan secara matematis.
Contoh
 Angka produksi
 Harga saham
 Tinggi badan
 Jumlah warga desa

Anda mungkin juga menyukai