Anda di halaman 1dari 5

RUMAH SAKIT UMUM

WIRADADI HUSADA
PENGAJUAN CUTI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


/
Jl. Menteri Supeno 25
Sokaraja – BMS

TanggalTerbit Ditetapkan :
Direktur RSU Wiradadi Husada
PROSEDUR
TETAP

dr. Laeli Isticharijah


Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam
Pengertian
waktu tertentu.
Untuk memberikan kesempatan istirahat bagi pegawai dalam
Tujuan
rangka menjamin kesegaran jasmani dan rohaninya
1. Pengajuan cuti menjadi tanggungjawab bagian personalia
2. Bagian personalia berhak menerbitkan formulir pengajuan
ijin/cuti
3. Permohonan ijin atas cuti yang diajukan harus mendapat
persetujuan dari atasan langsung
4. Setiap pegawai yang telah bekerja 1 (satu) tahun terus
menerus, berhak atas cuti tahunan selama enam (enam) hari
kerja dan diajukan sekurang-kurangnya 1 minggu sebelum
pelaksanaan.
5. Jumlah hak cuti yang digunakan dalam satu bulan adalah 2
hari
6. Bagi pegawai yang tidak masuk kerja karena sakit menjalani
Kebijakan rawat inap di RSU Wiradadi Husada, diberikan kompensasi
Tunjangan Kehadiran selama hari rawat maksimal 6 (enam)
hari
7. Cuti/Ijin Pegawai RSWH terdiri dari Cuti terjadwal dan cuti
tidak terjadwal.
8. Pegawai yang menikah diberikan cuti selama 2 (dua) hari.
9. Pegawai menikahkan anaknya diberikan cuti selama 2 (dua)
hari.
10. Pernikahan saudara kandung diberikan cuti selama 1 (satu)
hari
11. Keluarga pegawai sakit menjalani rawat inap diberikan cuti 3
(tiga) hari
RUMAH SAKIT UMUM
WIRADADI HUSADA
PENGAJUAN CUTI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


/
Jl. Menteri Supeno 25
Sokaraja – BMS

Prosedur CUTI TERJADWAL


1. Pegawai yang akan mengajukan ijin/cuti terjadwal,
mengajukan permohonan cuti dengan mengisi formulir
pengajuan ijin/cuti selambat-lambatnya dua minggu sebelum
pelaksanaan cuti/ijin.
2. Formulir Pengajuan cuti yang telah diisi diajukan kepada
atasan langsung untuk ditelaah, dikaji, dan mendapatkan
persetujuan.
3. Jika pengajuan cuti tidak disetujui atasan langsung, maka
pegawai bersangkutan, mengajukan cuti kembali dengan
jadwal yang berbeda.
4. Formulir Pengajuan cuti yang telah disetujui atasan langsung
diajukan kepada kepala Bidang terkait untuk ditelaah, dikaji,
dan mendapatkan persetujuan..
5. Jika pengajuan cuti tidak disetujui Kepala Bidang tekait, maka
pegawai bersangkutan, mengajukan cuti kembali dengan
jadwal yang berbeda.
6. Formulir Pengajuan cuti yang telah disetujuiatasan langsung
dan kepala Bidang terkait diajukan kepada Manajer
Pelayanan terkaituntuk ditelaah, dikaji, dan mendapatkan
persetujuan.
7. Formulir Pengajuan cuti yang telah disetujui atasan langsung,
kepala Bidang terkait, dan Manajer Pelayanan terkait
diajukan kepada bagian personalia.
8. Bagian personalia mengevaluasi jumlah hari kerja yang
masih menjadi hak cuti pegawai yang bersangkutan dan
mengisikannya di Lembar Persetujuan pada Formulir
Pengajuan Ijin/Cuti.
9. Bagian Personalia dan diklat membuat dan menetapkan surat
ijin cuti, dibuat rangkap 2 (dua), asli untuk yang bersangkutan
dan tembusan untuk arsip kepegawaian.
10. Atasan langsung membuat surat pemberitahuan untuk staf di
bawahnya dan untuk unit yang terkait, serta mengatur
tatanan kerja di unitnya agar pelaksanaan pekerjaan tetap
berjalan dengan lancar.
11. Setelah menjalankan cuti, pegawai yang bersangkutan wajib
melapor kepada atasan langsungnya.

CUTI TIDAK TERJADWAL


1. Pegawai yang akan mengajukan ijin/cuti tidak terjadwal,
RUMAH SAKIT UMUM
WIRADADI HUSADA
PENGAJUAN CUTI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


/
Jl. Menteri Supeno 25
Sokaraja – BMS

mengajukan permohonan cuti dengan mengisi formulir


pengajuan ijin/cuti.
2. Formulir Pengajuan cuti yang telah diisi diajukan kepada
atasan langsung untuk mendapatkan persetujuan.
3. Formulir Pengajuan cuti yang telah disetujui atasan langsung
diajukan kepada kepala Bidang terkait untuk mendapatkan
persetujuan.
4. Formulir Pengajuan cuti yang telah disetujui atasan langsung
dan kepala Bidang terkait diajukan kepada Manajer
Pelayanan terkait untuk mendapatkan persetujuan.
5. Formulir Pengajuan cuti yang telah disetujui atasan langsung,
kepala Bidang terkait, dan Manajer Pelayanan terkait
diajukan kepada bagian personalia.
6. Bagian personalia mengisi lama hari cuti di Lembar
Persetujuan pada Formulir Pengajuan Ijin/Cuti.
7. Bagian Personalia membuat dan menetapkan surat ijin cuti,
dibuat rangkap 2 (dua), asli untuk yang bersangkutan dan
tembusan untuk arsip kepegawaian.
8. Atasan langsung membuat surat pemberitahuan untuk staf di
bawahnya dan untuk unit yang terkait, serta mengatur
tatanan kerja di unitnya agar pelaksanaan pekerjaan tetap
berjalan dengan lancar.
9. Setelah menjalankan cuti, pegawai yang bersangkutan wajib
melapor kepada atasan langsungnya.

Personalia dan diklat


Unit Terkait
Seluruh Unit Kerja
RUMAH SAKIT UMUM
WIRADADI HUSADA
PENGAJUAN CUTI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


/
Jl. Menteri Supeno 25
Sokaraja – BMS

MENGISI
MENERIMA
PEGAWAI FORMULIR
SURAT IJIN
CUTI
PERMOHONAN
LANGSUNG
TIDAK
DISETUJUI
CUTI KE
KEPALA UNIT

DISETUJUI

PERMOHONAN MEMBUAT
LANGSUNG DAN
TIDAK CUTI KE MENETAPKAN
DISETUJUI
KEPALA SURAT IJIN
BIDANG CUTI
TERKAIT

DISETUJUI

PERMOHONAN
LANGSUNG
TIDAK
DISETUJUI CUTI KE
MANAJER
PELAYANAN

DISETUJUI

PSDI
RUMAH SAKIT UMUM
WIRADADI HUSADA
PENGAJUAN CUTI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


/
Jl. Menteri Supeno 25
Sokaraja – BMS

Anda mungkin juga menyukai