2019
Kondisi dunia kosmetik di
Indonesia
Besar pasar kosmetik di
Indonesia tahun 2018
Rp
mencapai US$ 5,5 juta ≈
Rp. 78,2 M
(theinsiderstories.com)
Peningkatan jumlah
nomor izin edar
kosmetik yang terbit
Internet mengubah pola jual-beli
kosmetik
Kemajuan teknologi
informasi mengubah
industri secara dramatis
Jual-beli
kosmetik di
toko fisik
Jual-beli
kosmetik secara
online
Penjualan
langsung
berjenjang
Industri kosmetik Indonesia 4.0 ?
2.0
Industri 447 Golongan A
Kosmetik
Mekanisasi,
tenaga uap,
tenaga air
1.0 REVOLUSI
INDUSTRI 3.0 Komputerisasi
dan otomatisasi Indonesia 162 Golongan B
data tahun 2018
4.0
Sistem siber-fisik dengan SUDAH SIAPKAH
INDUSTRI KOSMETIK KITA ?
konektivitas manusia-
mesin-data terjadi secara
realtime dimana pun
Visi dan Misi Badan POM
VISI
Obat dan Makanan aman meningkatkan kesehatan masyarakat
dan daya saing bangsa
MISI
1. Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko
untuk melindungi masyarakat
2. Mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan
keamanan Obat dan Makanan serta memperkuat kemitraan dengan
pemangku kepentingan
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPOM
Pro-active control
Risk management
dengan law pendampingan melakukan self
enforcement terhadap pelaku compliance
usaha agar terhadap
Paradigma
mandiri dalam ketentuan dan
Pengawasan memberikan diverifikasi oleh
jaminan Badan POM
keamanan
Peran Badan POM
Memberdayakan
masyarakat agar turut
Pengawasan pre- peduli menggunakan
market dan post- produk yang aman,
market untuk bermutu, dan
menjamin keamanan, bermanfaat
mutu, dan Pengawasan
Pemberdayaan
kemanfaatan produk Kosmetik di
beredar Masyarakat
Peredaran
Mendukung
kemandirian pelaku
usaha
Mendukung iklim usaha
dengan memberikan
bimbingan &
pendampingan agar pelaku
usaha mampu memiliki
daya saing
Tantangan di era digital
Peredaran kosmetik ilegal dan
Demand penjualan mengandung bahan berbahaya
78
kosmetik online meningkat
%
temuan Obat dan
semakin tinggi Makanan ilegal
tahun 2018 adalah
Kosmetik
Ekonomi
masyarakat
berkembang
Informasi dan Promosi
Kosmetik tidak memenuhi
ketentuan mudah menyebar
Masyarakat semakin mudah terpapar
informasi dan promosi menyesatkan
Tantangan Pengawasan
Obat dan Makanan
PRODUK REGISTRASI
SERTIFIKASI GMP
DISTRIBUSI
INDUSTRI
NOMOR
IZIN EDAR
IMPORTIR
POST-MARKET
CONTROL
KONSUMEN
SAMPLING PRODUK DAN MONITORING IKLAN
& LABEL PRODUK
PENEGAKAN HUKUM SURAT UJI LAB
KETERANGAN
IMPOR/EKSPOR
SURVEILAN &
FARMAKOVIGILANS
INSPEKSI FASILITAS
PRODUKSI &
DISTRIBUSI
Intervensi Badan POM
Pemutusan mata rantai demand
• Penyusunan regulasi
• Pengawasan Kerja sama peredaran O&M di media
bekerjasama daring rancangan PerBa
dengan asosiasi
dengan Perkuatan tahun 2019 tentang
maupun stakeholder regulasi Pengawasan Obat dan
marketplace (G to B) Makanan yang Diedarkan
Secara Daring
Strategi BPOM di Era Digital
Penerapan 2D barcode
Pengawasan berbasis digital yang diharapkan akan
memudahkan identifikasi legalitas produk serta
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan
Penerapan 2D Barcode
mengenal 2D barcode
• Representasi grafis data digital berformat dua
dimensi berkapasitas decoding tinggi
Notifikasi Terbit NIE • Digunakan untuk identifikasi, penjejakan, dan
kosmetik sekaligus pelacakan.
QR code • Dicetak pada kemasan dengan tinta warna hitam
dengan dasar warna putih atau warna lain
• Harus mampu dibaca oleh Aplikasi Badan POM.
waktu implementasi
• Kosmetik yang mendapatkan izin edar setelah
PerBadan POM No. 33/2018 diundangkan (7
Konsumen dapat Desember 2018) wajib mencantumkan 2D barcode
memindai QR code QR code paling lambat 6 bulan sejak NIE terbit
melalui aplikasi dicantumkan • Kosmetik yang telah mendapatkan izin edar
BPOM Mobile pada label sebelum PerBadan POM No. 33/2018 diundangkan
(7 Desember 2018) wajib mencantumkan 2D
barcode paling lambat 5 tahun setelah Peraturan
diundangkan
14