E-GOVERNMENT
Kristofel Windesi
(1111600132)
A. Rangkuman .............................................................................................................................. 3
KESIMPULAN ............................................................................................................................. 10
PENDAHULUAN
A. Rangkuman
KONTEN PERBANDINGAN
PERBANDINGAN
Di Prancis, misalnya, Antar-menteri Delegasi untuk Reformasi Negara
(DIRE) bertanggung jawab tidak hanya untuk komprehensif reformasi organisasi
negara tetapi juga untuk promosi jaringan dan layanan elektronik (Chatillon 2004:
100). Di Jepang, strategi e-government tidak hanya bagian dari 'Strategi
e-Jepang' yang lebih komprehensif tetapi juga merupakan komponen dari seluruh
reformasi administrasi dan reformasi organisasi negara. Reformasi administrasi ini
dimaksudkan tidak hanya mengarah pada peningkatan transparansi pemerintah
tetapi juga untuk peningkatan efisiensi dan pengurangan dalam pengeluaran.
Secara umum, dan dari sudut pandang keseluruhan, dapat dicatat bahwa
manajemen pengetahuan, baik itu dihasilkan secara terpusat atau terpusat,
termasuk nya infrastruktur organisasi yang tepat, muncul sebagai tanggung jawab
penting tingkat administrasi pusat di bidang dinamis pembangunan e-government.
Bukan kebetulan bahwa pola ini diulangi di UE dengan menghormati Negara-
negara Anggota, di mana kita sudah bisa mengamati perkembangan awal
pengetahuan UE dan manajemen jaringan.
ditransfer. Bentuk kerja sama yang efektif adalah faktor keberhasilan nyata untuk
perkembangan ini.
PENUTUP
KESIMPULAN
Banyak pertanyaan teknologi tentang e-government telah diselesaikan. Pertanyaan
besar berikutnya muncul di awal fase kedua: bagaimana caranya memungkinkan
untuk implementasi e-government yang berkelanjutan yang memastikan secara
nasional dan solusi finansial yang dapat direalisasikan serta canggih di semua
administrasi kompetensi. Terlepas dari struktur pemerintahan dan publik yang
sebenarnya administrasi, ini dipahami secara universal oleh semua negara sebagai
masalah koordinasi dan kerja sama yang efektif antara pihak berwenang dan pihak
yang berbeda tingkat administrasi. Namun, di semua negara, tuntutan seperti itu
konsisten lebih maju daripada upaya aktual untuk memberikan solusi. Ini bahkan
berlaku untuk negara-negara yang umumnya dibuktikan pada tingkat yang relatif
maju tahap pengembangan e-government. Misalnya, di AS dan juga di Great
Inggris ada kesadaran yang tinggi akan perlunya antar-pemerintah kerja sama
antara semua tingkat pemerintahan sebagai prasyarat untuk sukses dan pengenalan
e-government secara meluas.49 Mengenai kemajuan aktual dalam hal ini akan
tetapi, ada defisit tinggi di kedua negara.50 Di Jerman juga ada peningkatan
interaksi semua tingkat pemerintahan (negara bagian / Länder / komunitas)
diperlukan, tetapi pendekatan yang sebenarnya terbatas.
DAFTAR PUSTAKA,
http:www.noie.gov.au/publications/media_releases/2004/Mar/agimo.htm.