Anda di halaman 1dari 29

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

IKATAN KIMIA

NAMA : SITI HULWATI


NIM : E1M017073
KELAS : V/C
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
2019
TABEL ANALISIS INSTRUKSIONAL

KD 3.5 : Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,


dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat.
KD 4.5 : Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik
senyawa ion atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih,
senyawa ion atau senyawa kovalen daya hantar listrik, atau sifat lainnya).

Keterampilan berpikir Materi


Menganalisis - Membandingkan (C4) Ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi,
dan ikatan logam serta
kaitannya dengan sifat zat.

Merancang - Melakukan (P3) Karakteristik senyawa ion


atau senyawa kovalen
(berdasarkan titik leleh, titik
didih, senyawa ion atau
senyawa kovalen daya
hantar
listrik, atau sifat lainnya).
Keterampilan berpikir sebelumnya Pengetahuan
Mengingat  Faktual
Memahami a. Senyawa ion,
Menerapkan kovalen polar dan
Menganalisis non polar.
b. Sifat fisik senyawa
 Konseptual
a. Kestabilan atom
b. Struktur lewis
 Prosedural
a. ikatan ion,
b. ikatan kovalen,
c. ikatan kovalen
koordinasi
d. ikatan logam
IPK Kegiatan pembelajaran
3.5.1 Mengetahui konfigurasi elektron atom gas Observasi mengenai
mulia (duplet dan oktet). konfigurasi electron gas
mulia
3.5.2 Menentukan cara suatu unsur untuk Diskusi mengenai cara suatu
mencapai kestabilan. unsur untuk mencapai
kestabilan
3.5.3 Menunjukkan proses terbentuknya ikatan Diskusi mengenai proses
ion. terbentuknya ikatan ion
3.5.4 Menjelaskan struktur Lewis pada Diskusi mengenai struktur
pembentukan ikatan kovalen. lewis pada pembentukan
ikatan ion
3.5.5 Menjelaskan proses terbentuknya ikatan Diskusi mengenai
kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap terbentuknya ikatan kovalen
tiga tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga
3.5.6 Menjelaskan terbentuknya ikatan koordinasi Diskusi mengenai
pada beberapa senyawa dengan pembentukan ikatan
menggunakan struktur lewis. koordinasi
3.5.7 Menjelaskan terjadinya ikatan logam Diskusi mengenai terjadinya
ikatan logam
3.5.8 Menunjukkan terbentuknya ikatan kovalen Simulasi mengenai
terbentuknya ikatan logam
3.5.9 Menentukan jenis ikatan berdasarkan sifat Eksperimen mengenai jenis
fisis senyawa ikatan berdasarkan sifat fisis
senyawa
3.5.10 Membedakan ikatan ion, ikatan kovalen dan Diskusi mengenai perbedaan
ikatan koordinasi iakatan ion, lovalen dan
koordinasi
4.5.1 Memprediksi terbentuknya senyawa ion atau Observasi mengenai
senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, terbentuknya senyawa
titik didih, senyawa ion atau senyawa kovalen
kovalen daya hantar listrik, atau sifat
lainnya).
4.5.2 Menjelaskan penggolongan senyawa ion atau Observasi mengenai
senyawa kovalen sesuai karakteristiknya penggolongan senyawa
(berdasarkan titik leleh titik leleh, titik didih, kovalen
senyawa ion atau senyawa kovalen daya
hantar listrik, atau sifat lainnya).
4.5.3 Menentukan senyawa yang termasuk ikatan Observasi mengenai
kovalen dan ikatan ion(berdasarkan titik senyawa yang termasuk
leleh titik leleh, titik didih, senyawa ion atau ikatan kovalen dan ikatan
senyawa kovalen daya hantar listrik, atau ion
sifat lainnya).
4.5.4 Menunjukkan karakteristik senyawa ion atau Observasi mengenai
senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, karakteristik senyawa
titik didih, senyawa ion atau senyawa kovalen
kovalen daya hantar listrik, atau sifat
lainnya).
4.5.5 Merancang percobaan terbentuknya senyawa Eksperimen mengenai
ion atau senyawa kovalen (berdasarkan titik terbentuknya senyawa
leleh, titik didih, senyawa ion atau senyawa kovalen
kovalen daya hantar listrik, atau sifat
lainnya).
4.5.6 Menyajikan hasil analisis perbandingan Eksperimen mengenai
perbedaan pembentukan ikatan kovalen analisis perbandingan ikatan
tunggal dan rangkap dua, rangkap tiga, dan kovalen tunggal dan rangkap
Ikatan kovalen koordinasi. dua, rangkap tiga, dan Ikatan
kovalen koordinasi

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan observasi siswa dapat mengetahui susunan elektron valensi


atom gas mulia (duplet dan oktet) dengan benar.
2. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menentukan cara suatu unsur untuk
mencapai kestabilan dengan tepat.
3. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menunjukkan proses terbentuknya ikatan
ion dengan benar.
4. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menjelaskan struktur Lewis pada
pembentukan ikatan kovalen secara singkat.
5. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan
kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga dengan lengkap.
6. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menjelaskan terbentuknya ikatan
koordinasi pada beberapa senyawa dengan menggunakan struktur lewis dengan
benar.
7. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menjelaskan terjadinya ikatan logam
dengan tepat.
8. Melalui kegiatan simulasi siswa dapat menunjukkan terbentuknya ikatan
kovalen dengan benar.
9. Melalui kegiatan eksperimen siswa dapat menentukkan jenis ikatan berdasarkan
sifat fisis senyawa dengan tepat.
10. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat membedakan ikatan ion, ikatan kovalen
dan ikatan koordinasi dengan benar.
11. Melalui kegiatan observasi siswa dapat memprediksi terbentuknya senyawa ion
atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih, senyawa ion atau
senyawa kovalen daya hantar listrik, atau sifat lainnya) dengan benar.
12. Melalui kegiatan observasi siswa dapat menjelaskan penggolongan senyawa ion
atau senyawa kovalen sesuai karakteristiknya (berdasarkan titik leleh titik leleh,
titik didih, senyawa ion atau senyawa kovalen daya hantar listrik, atau sifat
lainnya) dengan benar.
13. Melalui kegiatan observasi siswa dapat menentukan senyawa yang termasuk
ikatan kovalen dan ikatan ion(berdasarkan titik leleh titik leleh, titik didih,
senyawa ion atau senyawa kovalen daya hantar listrik, atau sifat lainnya)
dengan tepat.
14. Melalui kegiatan observasi siswa dapat menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih, senyawa ion atau
senyawa kovalen daya hantar listrik, atau sifat lainnya) dengan tepat.
15. Melalui kegiatan eksperimen atau simulasi siswa dapat merancang percobaan
terbentuknya senyawa ion atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik
didih, senyawa ion atau senyawa kovalen daya hantar listrik, atau sifat lainnya)
dengan benar.
16. Melalui kegiatan eksperimen atau simulasi siswa dapat menyajikan hasil
analisis perbandingan perbedaan pembentukan ikatan kovalen tunggal dan
rangkap dua, rangkap tiga, dan Ikatan kovalen koordinasi dengan tepat.

Tabel kisi-kisi soal instrument penilaian


1. Identitas soal
KD 3.5 : Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,
dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat.
KD 4.5 : Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik
senyawa ion atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih,
senyawa ion atau senyawa kovalen daya hantar listrik, atau sifat lainnya).

Jumlah soal : 2 soal


Bentuk soal : uraian
Alokasi waktu : 15 menit

2. Table kisi-kisi soal

NO IPK Indikator soal Tingkat Bentuk soal No Soal


kognisi
3.5.2 Menentukan Menentukan C3 Uraian 1
cara suatu unsur konfigurasi
untuk mencapai electron dari
kestabilan suatu unsur

3.5.3 Menunjukkan Menjelaskan C3 Uraian 2


proses terbentuknya
terbentuknya iaktan ion.
ikatan ion.

3. Table naskah soal


No. Naskah Soal Kunci Jawaban Skor
Soal
1. Tentukan konfigurasi Menurut aturan Aufbau untuk 24 Cr adalah ...
electron dari unsure berikut
yang paling stabil : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
24 Cr
Berdasarkan percobaan

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 (setengah Penuh)


50
Untuk sub kulit d, terisi elektron setengah
penuh atau penuh ternyata lebih stabil
dibandingkan dengan aturan aufbau.

2. Jelaskan terbentuknya Ikatan antara 11Na dengan 17Cl


senyawa ion antara antara 11Na = 2, 8, 1 Na melepas 1e-11Na
11Na dengan 17Cl
11Na
+
+ 1e—
25
(2, 8, 1) (2, 8)
17Cl = 2, 8, 7 Cl menerima 1e-17Cl +
1e— 17Cl
-
25
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
Antara ion Na+ dan ion Cl- terjadi serah
terima 1 elektron, atom Na melepas 1
elektron dan atom Cl menerima 1 elektron
sehingga terbentuk senyawa ion dengan
rumus kimia NaCl.
Rubrik jawaban :

1. Jika siswa hanya menulis soal saja (skor 5)


Jika siswa dapat menjawab konfigurasinya (skor 25)
Jika siswa dapat menjawab penjelasan menurut aturan aufbau (skor 25)
Jika siswa dapat menjawab konfigurasi electron dan penjelasan menurut
aturan aufbau (skor 50)
2. Jika siswa hanya menulis soal saja (skor 5)
Jika siswa dapat menjawab 1 senyawa saja (skor 25)
Jika siswa dapat menjawab 2 senyawa tapi kurang tepat (skor 35)
Jika siswa dapat menjawab 2 senyawa (skor 50)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Selong
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit (1× pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Membandingkan ikatan ion, 3.5.1 Mengetahui konfigurasi
ikatan kovalen, ikatan kovalen elektron atom gas mulia
koordinasi, dan ikatan logam (duplet dan oktet).
serta kaitannya dengan sifat zat.
3.5.2 Menentukan cara suatu unsur
untuk mencapai kestabilan.
4.5 Merancang dan melakukan 3.5.3 Menunjukkan proses
percobaan untuk menunjukkan terbentuknya ikatan ion.
karakteristik senyawa ion atau 4.5.1 Memprediksi terbentuknya
senyawa kovalen (berdasarkan titik senyawa ion (berdasarkan
titik leleh, titik didih,
leleh, titik didih, senyawa ion atau
senyawa ion atau senyawa
senyawa kovalen daya hantar kovalen daya hantar listrik,
listrik, atau sifat lainnya). atau sifat lainnya).
4.5.2 Menjelaskan penggolongan
senyawa ion sesuai
karakteristiknya (berdasarkan
titik leleh titik leleh, titik
didih, senyawa ion atau
senyawa kovalen daya hantar
listrik, atau sifat lainnya).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan observasi siswa dapat mengetahui susunan elektron valensi
atom gas mulia (duplet dan oktet) dengan benar.
2. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menentukan cara suatu unsur untuk
mencapai kestabilan dengan tepat.
3. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menunjukkan proses terbentuknya
ikatan ion dengan benar.
4. Melalui kegiatan observasi siswa dapat memprediksi terbentuknya senyawa
ion (berdasarkan titik leleh, titik didih, senyawa ion atau senyawa kovalen
daya hantar listrik, atau sifat lainnya) dengan benar.
5. Melalui kegiatan observasi siswa dapat menjelaskan penggolongan senyawa
ion sesuai karakteristiknya (berdasarkan titik leleh titik leleh, titik didih,
senyawa ion atau senyawa kovalen daya hantar listrik, atau sifat lainnya)
dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Faktual :
a. Senyawa ion, kovalen polar dan non polar.
b. Sifat fisik senyawa
2. Konseptual :
c. Kestabilan atom
d. Struktur lewis
3. Prosedural :
a. ikatan ion
b. ikatan kovalen
c. ikatan kovalen koordinasi
d. ikatan logam

E. METODE PEMBELAJARAN
- Pendekatan : Scientific
- Model : Inquiry terbimbing
- Metode : Diskusi dan penugasan

F. MEDIA, ALAT DAN BAHAN


a. Media/Alat
 LCD,laptop,spidol,papan tulis.
b. Sumber Belajar
 Buku Kimia SMA kelas X Endang sosilowati (Lampiran 1)
 Internet : https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/besi-baja-iron-
steel/pengertian-ikatan-atom/pengertian-ikatan-ion/ (Lampiran 2)
 LKS (Lampiran 3)

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Tahap Deskripsi Penilaian Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru menyampaikan salam. 5 menit
Pendahuluan 2. Guru mempersilahkan salah satu siswa memimpin
doa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru menanyakan kepada siswa kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar.
5. Guru memberikan pertanyaan bagaimana susunan
elektron valensi atom gas mulia (duplet dan okted)
yang dihubungkan dengan materi sebelumnya tentang
konfigurasi elektron
6. Guru memberikan motivasi pada saat mempelajari
materi ini tentang bagaimana suatu atom memperoleh
kestabilan seperti gas mulia.
7. Guru menyampaikan informasi dan hal-hal yang akan
dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik.
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
9. Guru membentuk kelompok kerja yang terdiri dari 4
peserta secara heterogen untuk berdiskusi dan bekerja
sama dalam kelompok masing-masing
Kegiatan initi 1. Mengajukan pertanyaan dan permasalahn 35
- Guru mengarahkan siswa ke dalam permasalahan menit
yang diinginkan dengan mengajukan pertanyaaan.
a) Mengapa kita perlu mempelajari tentang ikatan
kimia?
b) Jelaskan tentang pengertian ikatan ion?
c) Jelaskan sifat-sifat senyawa ion?
d) Bagaimana proses terbentuknya ikatan ion?
- Guru memberikan LKS kepada siswa yang berisi
rumusan masalah.
2. Merumuskan hipotesis
Siswa merumuskan hipotesis terhadap rumusan
masalah dan menuliskannya pada LKS.
3. Mengumpulkan data
Siswa mencari informasi atau materi di buku, internet
dan literature lainnya untuk menjawab permasalahan
atau pertanyaan tentang ikatan kimia tersebut.
4. Menganalisis data
Siswa menganalisis informasi atau materi yang telah
dikumpulkan.
5. Membuat kesimpulan
- Siswa menuliskan kesimpulan pada LKS.
- Masing-masing perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi dan kesimpulan
yang didapatkan.
6. Melakukan refleksi
Siswa menyimpulkan dan membandingkan dengan
hipotesis yang telah dibuat.
Penutup 1. Guru menanggapi dan menjelaskan kepada siswa jika 5 menit
ada kesalahpahaman dalam diskusi.
2. Guru bertanya kepada siswa pakah ada materi yang
kurang dipahami.
3. Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
minggu dapan.
4. Guru menutup pelajaran

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Afektif : Observasi/pengamatan
b. Penilaian Kognitif :Tes tertulis
c. Penilaian Psikomotorik : Produk hasil percobaan/presentasi
2. Instrument Penilaian
Instrument Penilaian Kognitif

No. Naskah Soal Kunci Jawaban Skor


Soal
1. Tentukan konfigurasi Menurut aturan Aufbau untuk 24 Cr adalah ...
electron dari unsure berikut
yang paling stabil : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
24 Cr
Berdasarkan percobaan

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 (setengah Penuh)


50
Untuk sub kulit d, terisi elektron setengah
penuh atau penuh ternyata lebih stabil
dibandingkan dengan aturan aufbau.

2. Jelaskan terbentuknya Ikatan antara 11Na dengan 17Cl


senyawa ion antara antara 11Na = 2, 8, 1 Na melepas 1e-11Na
11Na dengan 17Cl
11Na
+
+ 1e—
25
(2, 8, 1) (2, 8)
17Cl = 2, 8, 7 Cl menerima 1e-17Cl +
1e— 17Cl
-

(2, 8, 7) (2, 8, 8) 25

Antara ion Na+ dan ion Cl- terjadi serah


terima 1 elektron, atom Na melepas 1
elektron dan atom Cl menerima 1 elektron
sehingga terbentuk senyawa ion dengan
rumus kimia NaCl.

Tabel penilaian hasil tes


Nomor soal
No. Nama siswa Skor
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
...

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = ×100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟

 Instrumen Penilaian Afektif

No. Nama Aspek yang Dinilai Skor


Siswa Mampu Bertanggung Total
Kerjasama
berpendapat jawab
0 1 2 0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...
Rubrik:
0: Jika tidak bisa bekerjasama dalam menjalankan diskusi,tidak
bertanggung jawab atas hasil diskusi,namun bisa menyatakan
pendapat dengan tegas ketika berdiskusi.
1: Jika bisa bekerjasama dalam menjalankan diskusi,bertanggung jawab
atas hasil diskusi,serta bisa toleransi dalam berdiskusi,namun tidak
bisa menyatakan pendapat dengan tegas ketika berdiskusi.
2: Jika bisa bekerjasama dalam menjalankan diskusi,bertanggung jawab
atas hasil diskusi,serta bisa menyatakan pendapat dengan tegas ketika
berdiskusi.
 Instrument Penilaian Psikomotor
 Instrumen Penilaian Presentasi

Kelengkapan Penulisan Kemampuan


Total Nilai
No Nama Siswa Materi Materi Presentasi
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Cara pengisian lembar penilaian sikap pada kegiatan praktikum adalah dengan memberikan skor
pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan
yaitu:.
 Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
 Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
 Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
 Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat
berikut:
PREDIKAT NILAI
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟐 Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60

Note :
1. Manfaat evaluasi
Manfaat dilakukannya penilaian atau evaluasi tentang materi ikatan kimia ini
adalah untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik tentang materi
ikatan kimia ini yang dapat diukur melalui 3 jenis instrument penilaian yaitu
instrumen penilaian kognitif (pengetahuan),afektif (sikaf),dan psikomotorik.
Dimana setiap instrumen memiliki pedoman penskoran masing-masing atau
rubrik penilaian masing-masing. Adapun jenis instrument penilaian untuk
kognitif yaitu testulis,untuk afektif yaitu sikap yang dapat diamati selama
pelajaran berlangsung,sedangkan untuk penilaian psikomotorik dinilai
berdasarkan presentasi hasil diskusi.
2. Tindak lanjut
Jika terdapat peserta didik yang tidak memenuhi nilai KKM,maka akan
dilakukan pengayaan dan remedial untuk meningkatkan atau membantu peserta
didik dalam memperbaiki nilai hasil evaluasinya..

Lampiran 1: Buku Kimia SMA kelas X


1. Pengertian
Ikatan ion terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif
dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan
ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan disebut
senyawa ion. Salah satu contoh yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam
dapur. Nah, garam dapur itu rumus kimianya adalah NaCl (Natrium klorida). Dalam
NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na+ dan ion Cl- dengan gaya elektrostatik,
sehingga disebut ikatan ion. Bentuk kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion
Na+ dan ion Cl-. Satu ion Na+ dikelilingi oleh enam ion Cl- dan satu ion Cl-
dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang diilustrasikan oleh gambar di bawah.

ikatan ion

Gambar Struktur NaCl (1 Cl dikelilingi 6 Na dan sebaliknya 1 Na dikelilingi 6 Cl)

Baca juga: Mengenal Massa Molekul Relatif


2. Pembentukan

Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, setiap unsur harus berusaha
memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron
ataupun menerima elektron, supaya stabil. Peristiwa serah terima elektron ini terjadi
pada senyawa NaCl alias garam dapur. Bagaimana ceritanya? Na merupakan
golongan IA dimana IA memiliki elektron valensi 1, sehingga supaya stabil IA harus
melepas 1 elektron. Kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na: 2, 8, 1. Sehingga
ketika melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 (sesuai kaidah
oktet). Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi
bermuatan +1 (Na+). Reaksinya:

Na → Na+ + e- (artinya Na melepas 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri


panah)
Oke, sekarang kira-kira ke mana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? Hilang? Tidak,
di sana ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl memiliki
elektron valensi 7 (dia golongan VIIA). Ya kalau dilihat dari konfigurasi elektronnya
17Cl : 2, 8, 7. Jadi kalau Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8,
dengan elektron terakhirnya 8, ini sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl
menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya netral berubah menjadi -1 (Cl-).
Reaksinya:

Cl + e- → Cl- (artinya Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri


panah

Nah sekarang, apa pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl- ini? Sesuai Hukum
Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga Na+ ini
akan berikatan dengan Cl- dengan gaya elektrostatik.

Na+ + Cl- → NaCl

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

ikatan ion

Proses pembentukan ikatan ion pada NaCl

Kira-kira unsur apa saja yang bisa membentuknya?

Ikatan ion = logam + nonlogam


Kalo digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya Golongan IA (kecuali H), IIA
(kecuali Be), IIIA (Aluminium), golongan transisi (Golongan B). Sedangkan
nonlogam, diantaranya golongan IVA-VIIA, kalau VIIIA relatif stabil.

Lampiran 2 : Materi dari internet


IKATAN KIMIA
1. Kestabilan Atom
Sebagian besar unsur di alam ingin mencapai suatu kestabilan. Kestabilan
diperoleh dengan cara bergabung dengan unsur lain lalu membentuk molekul
atau senyawa yang stabil. Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan
senyawa kimia dapat bersatu disebut ikatan kimia.

Gas mulia memiliki konfigurasi elektron penuh, yaitu konfigurasi oktet


(memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya), kecuali untuk helium dengan
konfigurasi duplet (dua elektron pada kulit terluarnya).

Tabel 1. Konfigurasi elektron gas mulia

Gambar 1.

Bedak mengandung magnesium


silikat hidroksida yang
bermanfaat sebagai bahan
Lambang Jumlah Elektron Pada Kulit Elektron kosmetik.

Unsur K L M N O Valensi
2He 2 2

10Ne 2 8 8
18Ar 2 8 8 8

36Kr 2 8 18 8 8
54Xe 2 8 18 18 8 8

Unsur logam dan nonlogam belum stabil. Untuk mencapai kestabilannya, unsur
logam cenderung melepaskan elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung
menerima elektron. Dengan melepaskan atau menerima elektron, konfigurasi
elektron unsur logam dan nonlogam sama dengan konfigurasi elektron gas mulia
yang stabil. Setelah melepaskan elektron, unsur logam bermuatan positif.
Adapun unsur nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron.
Atom bermuatan positif dapat berikatan dengan atom bermuatan negatif
membentuk senyawa.

Kecenderungan unsur-unsur untuk mencapai konfigurasi elektronnya


sama seperti gas mulia terdekat dikenal sebagai aturan oktet. Untuk mencapai
kestabilan (seperti konfigurasi pada gas mulia) dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud
a. Melepas Elektron dengan elektron
valensi?
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif. 2. Apakah perbedaan antara
ikatan ion dan ikatan
Contoh : 11Na 11Na
+
+ 1e— kovalen?
3. Bagaimana natrium dan klo
(2, 8, 1) (2, 8) dapat berikatan membentuk
garam NaCl?
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)

Gambar 1. Perubahan Struktur Elektron Atom Na menjadi Ion Na+


b. Menarik Elektron
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif
Contoh : 17Cl + 1e— 17Cl

(2, 8, 7) (2, 8, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)

Gambar 2. Perubahan Struktur Elektron Atom Cl menjadi Ion Cl-

c. Menggunakan Pasangan Elektron Bersama


Ada dua macam pasangan elektron yang digunakan bersama (menurut
Lewis), yaitu :
 Pasangan elektron hanya berasal dari salah satu atom saja.
 Masing-masing atom yang berkaitan menyumbangkan satu elektron.

1. Struktur Lewis

Apakah perbedaan antara unsur logam, nonlogam, dan gas mulia?


Jawabannya akan lebih mudah diketahui dengan menggambarkan susunan elektron
valensi unsur.

Gambar 2.
Susunan elektron unsur Na, Cl, Ar, dan He

Perhatikan gambar susunan elektron unsur He dan Ar. Pada kedua unsur tersebut,
setiap kulit elektron terisi penuh. Lain halnya dengan unsur Na dan Cl, kulit
terakhirnya tidak terisi penuh. Kulit ketiga atom Na hanya berisi 1 elektron,
sedangkan kulit ketiga atom Cl berisi 7 elektron. Jumlah elektron maksimum kulit
ketiga adalah 8. Jumlah elektron di kulit terluar disebut elektron valensi. Elektron
valensi unsur dapat juga digambarkan menggunakan struktur Lewis. Struktur
Lewis adalah suatu kaidah penggambaran elektron valensi unsur yang
dikemukakan oleh ahli kimia Amerika, G.N. Lewis. Dalam struktur Lewis, yang
digambarkan hanya elektron valensinya saja. Berikut struktur Lewis untuk unsur
Na, Cl, Ne, dan He.

Bagaimanakah cara menggambarkan struktur Lewis unsur lainnya? Pelajarilah


contoh soal berikut.

Contoh 1.
Gambarkanlah struktur Lewis unsur-unsur berikut.

a. K d. F
b. Ca e. Ar
c. S
Jawab

a. Unsur K memiliki nomor atom 19 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2


8 8 1. Dengan demikian, elektron valensi unsur K adalah 1 sehingga struktur
Lewisnya dapat digambarkan sebagai berikut.

b. Unsur Ca memiliki nomor atom 20 sehingga konfigurasi elektronnya adalah


2 8 8 2. Dengan demikian, elektron valensi unsur Ca adalah 2 sehingga
struktur Lewisnya dapat digambarkan sebagai berikut.

c. Unsur S memiliki nomor atom 16 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2


8 6. Dengan demikian, elektron valensi unsur S adalah 6 sehingga struktur
Lewisnya dapat digambarkan sebagai berikut.
d. Unsur F memiliki nomor atom 9 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 7.
Dengan demikian, elektron valensi unsur F adalah 7 sehingga struktur
Lewisnya dapat digambarkan sebagai berikut.

e. Unsur Ar memiliki nomor atom 18 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2


8 8. Dengan demikian, elektron valensi unsur Ar adalah 8 sehingga struktur
Lewisnya dapat digambarkan sebagai berikut.

2. Ikatan Ion

Anda tentu tidak asing lagi dengan garam dapur. Hampir setiap masakan
yang Anda makan pasti mengandung garam dapur. Senyawa kimia yang memiliki
rumus kimia NaCl ini berwujud padat, namun mudah rapuh. Garam dapur juga
memiliki titik didih yang sangat tinggi. Tahukah Anda, mengapa garam dapur
memiliki sifat seperti itu? Sifat dari suatu senyawa kimia termasuk garam dapur
dipengaruhi oleh jenis ikatan kimia dan struktur senyawa tersebut.

Bagaimanakah cara unsur penyusun garam dapur berikatan? Bagaimana struktur


senyawa garam dapur? Selidikilah oleh Anda dengan melakukan kegiatan 2 pada
lembar kerja siswa.
Ikatan ion adalah gaya tarik menarik listrik antara ion yang berbeda
muatan. Ikatan ion terbentuk antara atom yang mempunyai energi ionisasi rendah
(logam) dengan atom yang memiliki afinitas elektron tinggi (bukan logam).
Contoh :
1) Ikatan antara 11Na dengan 17Cl
11Na = 2, 8, 1 Na melepas 1e-11Na 11Na
+
+ 1e—
(2, 8, 1) (2, 8)
17Cl = 2, 8, 7 Cl menerima 1e-17Cl + 1e— 17Cl
-

(2, 8, 7) (2, 8, 8)
Antara ion Na+ dan ion Cl- terjadi serah terima 1 elektron, atom Na melepas 1
elektron dan atom Cl menerima 1 elektron sehingga terbentuk senyawa ion dengan
rumus kimia NaCl.

Atom Cl Ion Cl-

Gambar 3. Serah Terima Elektron Pada Pembentukan


Natrium Klorida, NaCl

Gambar 4. Susunan Ion dalam Kristal Natrium Klorida, NaCl

Sifat umum senyawa ionik :


a. Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
b. Dalam bentuk larutan/lelehan dapat menghantarkan arus listrik
c. Dapat larut dalam pelarut polar (air)
d. Tidak larut dalam pelarut nonpolar (organik).
Lampiran 3 : LKS

LEMBAR KERJA SISWA


IKATAN KIMIA

I. Kompetensi Dasar
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,
dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat
4.5 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen (berdasarkan titik leleh, titik didih, senyawa ion atau senyawa
kovalen daya hantar listrik, atau sifat lainnya).

II. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5.1 Menjelaskan kecenderungan unsur untuk mencapai kestabilan
3.5.2 Menerapkan struktur Lewis dalam ikatan kimia
3.5.3 Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan
oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis)
4.5.1 Memprediksi terbentuknya senyawa ion (berdasarkan titik leleh, titik
didih, senyawa ion atau senyawa kovalen daya hantar listrik, atau sifat
lainnya).
Menjelaskan penggolongan senyawa ion sesuai karakteristiknya
4.5.2
(berdasarkan titik leleh titik leleh, titik didih, senyawa ion atau
senyawa kovalen daya hantar listrik, atau sifat lainnya).

III. Tujuan Pembelajaran


Melalui model pembelajaran Inquiry terbimbing, peserta didik
diharapkan terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki
sikap ingin tahu, teliti, dalam melakukan pengamatan, dan bertanggungjawab
dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik serta dapat menjelaskan kecenderungan unsur untuk mencapai
kestabilan, menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet
dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia dan menjelaskan proses
pembentukan ikatan ion.

Kelompok :

Kelas :
Nama Anggota : 1.
2.
Waktu : 15 menit

Petunjuk Kegiatan
1. Diskusikanlah bersama teman kelompokmu mengenai hubungan antara
kestabilan atom dengan ikatan ion!
2. Diskusikan bersama teman kelompokmu mengenai :
 Mengapa kita perlu mempelajari tentang ikatan kimia?
 Jelaskan tentang pengertian ikatan ion?
 Jelaskan sifat-sifat senyawa ion?
 Bagaimana proses terbentuknya ikatan ion?

Anda mungkin juga menyukai