Anda di halaman 1dari 3

4. 1. 1.

Perubahan karena kondisi lokal


Kata oseanografi adalah kombinasi dari dua kata yunani: oceanus (samudera) dan
graphos (uraian/deskripsi) sehingga oseanografi mempunyai arti deskripsi tentang
samudera. Tetapi lingkup oseanografi pada kenyataan lebih dari sekedar deskripsi
tentang samudera, karena samudera sendiri akan melibatkan berbagai disiplin ilmu
jika ingin diungkapkan.
Di beberapa lingkungan laut, kondisi seperti perbandingan ionik menunjukkan
perbedaan yang besar dari normalnya. Area yang mengalami hal seperti ini termasuk:
1. Laut tertutup, estuaria dan area lainnya dimana terdapat inflow air sungai yang
tidak hanya mengandung garam-garam terlarut total lebih kecil dari kandungan air
laut, tetapi juga memiliki perbandingan ionik yang sangat berbeda.
2. Palung, fjord dan area-area lain dimana sirkulasi dasar laut terbatas, misalnya,
dengan adanya suatu ambang pada mulut palung yang mencegah komunikasi
bebas antara air dasar laut dan air laut teroksigenasi dari luar. Dalam hal seperti
ini peruraian bakterial (oksidasi) zat-zat organik di air dasar laut akan
menyebabkan total penurunan dan kondisi ini digambarkan sebagai anoksik atau
anaerobik. Kemudian anion-anion sulfat digunakan oleh mikro-organisme sebagai
sumber oksigen alternatif.
3. Daerah hangat yang luas, air dangkal, seperti yang terdapat di Bahama Bank yang
dikarakterisasi oleh pengendapan kimia dan atau biologi kalsium karbonat yang
sangat aktif menyebabkan perubahan yang signifikan dalam perbandingan Ca2+
dan total salinitas.
4. Daerah bentangan dasar laut dan vulkanik submarine aktif dimana air laut panas
bersirkulasi melalui retakan dan belahan di dalam kerak lautan. Perbandingan
ionik dalam larutan hidrotermal sangat berbeda dari perbandingan ionik di air laut
normal dan menghasilkan campuran dengan air laut yang memiliki perbandingan
atipikal unsur utama : salinitas.
5. Di dalam sedimen lautan dimana terdapat interstisial atau pori perairan
berpartisipasi dalam sejumlah reaksi yang bervariasi dengan partikel-partikel
sedimen selama pe-rapi-an setelah sedimen terdeposit. Reaksi-reaksi seperti ini
berasal dari nama umum diagenesis dan dapat menyebabkan perubahan yang
sebanding dalam perbandingan ionik.
Seperti yang ditunjukkan oleh tabel 1. 2, belerang terdapat di dalam air laut terutama
sebagai SO42- dan dalam prakteknya belerang diukur dalam bentuk ion sulfat ini.
4. 3. 2 Distribusi Salinitas Permukaan
Distribusi temperatur dan salinitas memberikan informasi yang memudahkan
oseanografer melacak pola tiga dimensi sirkulasi lautan. Bagian ini akan menjelaskan
bagaimana salinitas bervariasi secara vertical dan horisontal. Sebagaimana distribusi
temperatur, peta dan profil salinitas merupakan gambaran yang stabil dalam jangka
waktu panjang yang dihasilkan secara dinamik. Salinitas air permukaan laut
maksimum di tropis dan lintang subtropics dimana penguapan melampaui presipitasi.
Daerah ini berhubungan dengan adanya padang pasir yang panas di lintang yang
sama. Salinitas berkurang ke arah lintang tinggi maupun ke arah Ekuator (Gambar
3.4). Modifikasi lokal mengalahkan pola regional terutama yang dekat dengan darat.
Salinitas permukaan berkurang akibat air tawar di mulut sungai-sungai besar dan
akibat lelehan es dan salju di lintang tinggi. Sebaliknya, salinitas permukaan
cenderung tinggi di laguna dan cekungan laut dangkal tertutup lainnya di lintang
rendah dimana terjadi penguapan tinggi dan terbatasnya aliran air uang masuk dari
daratan.
Salinitas maksimum terdapat di permukaan air laut tropis dan sub-tropis
dimana penguapan lebih besar dari pengendapan. Kedua area ini cocok dengan
padang pasir tandus panas yang terdapat di garis lintang yang sama di daratan.
Salinitas menurun baik di garis lintang yang lebih tinggi dan di equator (gambar 4. 3)
di bawah ini. Modifikasi lokal adalah dengan cara melapisi bagian atas pola area
tersebut, khususnya di dekat massa tanah. Salinitas permukaan dapat berkurang oleh
influx air tawar pada muara sungai dan juga oleh lelehan es dan salju pada garis
lintang tinggi. Sebaliknya, salinitas permukaan cenderung menjadi tinggi di laguna
dan di bagian lain perairan laut tertutup yang dangkal pada garis lintang dimana
penguapan tinggi dan inflow air dari sekitas area daratan terbatas.

Gambar 4. 3 :
(a) Posisi aproksimasi isohaline permukaan tahunan,
(b) Harga rata-rata salinitas permukaan (garis hitam) dan perbedaan antara
penguapan dan pengendapan (E – P) (garis biru) rata-rata tahunan, diplotkan
terhadap garis lintang.
Keterangan :
a) Posisi rata-rata permukaan isohalin tahunan.
b) Plot nilai rata-rata salinitas permukaan, S (garis tebal), dan perbedaan antara rata-rata
penguapan dan presipitasi tahunan (E-P) (garis putus-putus) terhadap lintang. (The
Open University, 1995).

Anda mungkin juga menyukai