Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH

NamaPeserta : Marsiane Makaringang, S.Pd


Sekolah : SMP Negeri 3 Manganitu Selatan
Kab/Kota/Propinsi : Kepl. Sangihe
TanggalPelaksanaan : 17 Desember 2019 s.d 18 januari 2020

Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Mengintegrasikan Literasi Dalam Proses


Pembelajaran Melalui Workshop / Bimtek di SMP Negeri 3 Manganitu Selatan.

A. Latar Belakang
Budaya literasi telah banyak diterapkan di sekolah-sekolah sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa, serta meningkatkan mutu
pendidikan. Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai pengembangan dari Permendikbud
Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti pada Anak. Awal peluncuran
GLS sendiri dilakukan secara simbolis dengan memberikan buku-buku paket bacaan yang
didistribusikan di berbagai sekolah sebagai tonggak budaya literasi.
Budaya membaca dan menulis sebagai bagian dari Gerakan Literasi Sekolah dalam
pembelajaran sudah lama diterapkan oleh guru, hanya saja implementasinya dalam
pembelajaran perlu disempurnakan. Selain itu budaya literasi diintegrasikan melalui
strategi dan metode mengajar, pengelolaan kelas dan kegiatan evaluasi. Dalam
kurikulum 2013, budaya literasi sebagaimana halnya pendidikan karakter, tidak
menambah atau menyisip materi pelajaran yang sudah ada, namun strategi pelaksanaan
budaya literasi diiintegrasikan dalam pembelajaran dimulai dengan penyusunan RPP.
Penyusunan RPP mengakomodasi seluruh waktu pembelajaran mulai dari pendahuluan
sampai kegiatan penutup.
Agar pembelajaran bernuansa literasi maka dalam pembelajaran diperlukan berbagai
sumber dan media belajar, sumber belajar tidak hanya guru, lingkungan sekitar juga dapat
menjadi bahan/sumber belajar. Apa yang terdapat dalamruang kelas dapat dimanfaatkan
bahan dan sumber belajar. Begitu pula buku panduan, buku wajib dan buku penunjang.
Jika tidak memadai di ruang kelas, guru dapat membawa siswa ke ruang perpustakaan
atau buku itu sendiri yang dibawa ke ruang kelas.
SMP Negeri 3 Manganitu Selatan sebagai salah satu lembaga pendidikan di
Kecamatan Manganitu Selatan yang memiliki 7 orang guru dengan jumlah siswa 103
orang, masih memiliki kendala dalam proses pembelajaran khususnya dalam
mengintegrasikan budaya literasi pada setiap proses pembelajaran, karena berdasarkan
hasil evaluasi diri dan supervisi yang dilakukan oleh Kepala sekolah, diperoleh informasi
bahwa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan budaya literasi
adalah masih kurangnya pemahaman guru dalam merancanakan dan melaksanakan
pembelajaran dengan mengintegrasikan budaya literasi. Untuk mengatasi masalah
tersebut maka dalam rencana pengembangan sekolah kepala sekolah memprogramkan
kegiatan integrasi budaya literasi dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan melalui
kegiatan Workshop.

B. Tujuan
Meningkatkan kemampuan guru dalam mengintegrasikan budaya literasi dalam
pembelajaran

C. Indikator Keberhasilan
1. Semua guru dapat menyusun RPP yang mengintegrasikan budaya literasi
2. Semua guru dapat melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan budaya
literasi

D. Hasil Yang Diharapkan


Terlaksananya pembelajaran yang mengintegrasikan budaya literasi.

E. SumberDaya yang Diperlukan


1. Kepala sekolah,guru, narasumber, pengawas, tenaga administrasi,
2. Laptop, LCD projector, papantulis

F. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
 Musyawarah perencanaan pelaksanaan program, untuk membahas waktu
pelaksanaan, dan
 Menentukan panitia pelaksana
 Paniitan menyusun jadwal kegiatan, menyiapkan narasumber
2. Pelaksanaan
 Kegiatan dilaksanakan tanggal 7 – 9 Januari 2020
 Menyiapkan peralatan yang diperlukan ( Laptop, LCD, papan tulis,dll )
 Menghadirkan nara sumber, guru dan peserta yang lain
 Melaksanakan workshop
3. Monitoring danEvaluasi
Monitoring dilakukan untuk melihat perkembangan kegiatan, kendala yang ditemui
dan evaluasi untuk melihat ketercapaian tujuan.
4. Refleksi
Hasil monitoring dan evaluasi dijadikan dasar refleksi untuk melihat ketercapaian
tujuan pelaksanaan kegiatan, jika belum mencapai tujuan dilakukan refleksi untun
merencanakan tindak lanjut.
5. Tindak Lanjut
Hasil refleksi kemudian dijadikan dasar pengambilan tindak lanjut, jika masih belum
mencapai tujuan dapat dilakukan perbaikan tindakan sampai dicapainya hasil yang
diharapkan.
G. Penutup
Demikian Penyusunan rencana pengembangan sekolah ini dibuat . Di sadari bahwa
penyusunan rencana pengembangan sekolah ini jauh dari kesempurnaan, karena itu saran
dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk perbaikan penyusunan rencana
pengembangan sekolah ke depan.

Manado, 14 Desember 2019


Kepala Sekolah,

Marsiane Makaringang, S.Pd


NIP : 19700324 199512 2 002

Mengetahui
Instruktur

Prof. Dr. Joulanda A.M. Rawis, M.Pd Dra. Vony Deny Tambuwun, M.Pd
NIP: 19590117 198203 2 002 NIP : 19651209 199103 2 004

Anda mungkin juga menyukai