Anda di halaman 1dari 3

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati,Kepala Sekolah SMPN 02 Sambas,Bapak Urai Sumadi .Yang saya hormati Bapak Ibu
Guru dan staff tata usaha SMPN 02 Sambas beserta teman-teman seperjuangan yang saya sayangi.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan penyertaan-Nya kita masih diberi nafas kehidupan dan kesehatan sehingga kita bisa berkumpul di
ruangan ini dalam keadaan sehat dan penuh semangat.

Hadirin sekalian yang saya hormati,


Pada kesempatan kali ini,izinkanlah saya untuk membahas salah satu topik yang selalu hangat di telinga
kita,yakni mengenai narkoba.Tidak ada bosan-bosannya kita hamper setiap hari mendengar berita di
televise,membaca di Koran ataupun di hape mengenai pengakapan penggunan narkoba oleh pihak
hukum.Apa yang hadirin ketahui mengenai narkoba? Faktanya,sedari kecil kita semua sudah ditanamkan
pengertian sederhana dari narkoba.Yang kita tau narkoba adalah obat-obatan terlarang yang berbahaya
bagi tubuh.Untuk pengertian yang jauh lebih luas,narkoba adalah suatu jenis bahan obat-obatan yang bila
digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh manusia. Narkoba itu sendiri
merupakan akronim dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif laiinya.

Hadirin sekalian yang saya sayangi,


Mungkin kalian bertanya-tanya,kenapa narkoba dilarang pengunaanya dan kenapa penguna narkoba
sampai harus berurusan dengan pihak hukum?. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah
senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-
obatan untuk penyakit tertentu.Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya.”. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan,pada tahun 2015
terdapat kurang lebih 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di Indonesia.Ada 4 jenis
narkoba yang paling popular di Indonesia,yaitu ganja,sabu-sabu,ekstasi,dan heroin.Bagai dua sisi mata
uang,narkoba dapat bermanfaat dan sekaligus berbahaya bagi tubuh. Jika narkoba digunakan sesuai
dengan aturan, dosis, dan di bawah pengawasan dokter, maka penggunaannya efektif untuk mencapai
kesembuhan. Penyalahgunaan obat jenis narkoba sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi susunan
syaraf pada tubuh, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan.Efek/dampak yang ditimbilkun oleh
narkoba pun berbeda-beda tergantung dengan jenisnya.Untuk narkoba jenis ganja dapat mengurangi
fungkis kerja otak seperti berpikir,mengingat,berkonsentrasi,belajar,dan berpikir.Selain itu juga dapat
menyebabkan penyakit jantung,gangguan pernapasan dan paru-paru serta terjadi halusinasi.Narkoba jenis
sabu-sabu dapat mengurangi nafsu makan,menyebabkan insomnia,tekanan darah tinggi (hipertensi) dan
resiko infeksi virus HIV,hepatitis B dan C meningkat.Narkoba jenis ekstasi dapat membuat penggunanya
menjadi lebih agresif dan impulsive.Selain itu,juga dapat menyebabkan gangguan tidur,depresi,dan
mengurangi nafsu makan.Dan yang terakhir adalah narkoba jenis heroin yang dapat menyebakan penyakit
hati,ginjal,dan paru-paru..Heroin dapat membuat penggunanya berada di kndisi antara sadar dan tidak
sadar hingga koma dan berujung kematian.
Pemasok Narkoba di Indonesia diketahui berasal dari Afrika Barat, Iran, Eropa, dan yang paling aktif
adalah pemasok dari Indo China.Faktanya,pelabuhan merupakan jalur penyeludupan narkoba yang paling
umum.Para pengedar memanfaatkan container atau bahkan kapal selam untuk menyeledupkan
narkoba.Selain itu,penggunaan tubuh sebagai salah satu media penyeledupan narkoba dapat dilakukan
dengan berbagai cara.Selain di pak di dalam balon atau di telan,ditemukan kasusu perempuan yang
menyimpan kokain di dalam implant payudaranya. Hingga kini penyebaran penyalahgunaan narkoba
sudah hampir tidak bisa dicegah.Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah
mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.Tentu saja hal ini bisa membuat
orang tua, organisasi masyarakat, dan pemerintah khawatir.

Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk
menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa.Pemerintah pusat sudah melakukan
tindakan yang cukup tegas untuk memberantas kasus narkoba di Indonesia dengan membentuk BNN
(Badan Narkotika Nasional) dan BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) yang bertugas untuk
memeberantas kasus-kasus narkoba serta merehabilitasi para pengguna narkoba.Ada beberapa pasal
Undang-Undang Narkotika yang ada Indonesia.Namun faktanya,penegak hukum di Indonesia lebih
cenderung mengunakan pasal 112 UU Narkotika yang menyebutkan setiap orang yang tanpa hak atau
melawan hukum memiliki,menyimpan,menguasai,dan menyediakn narkota golongan I bukan
tanaman,dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 12tahun dan pidana
denda paling sedikitRp800jt dan paling banyak Rp8milliar.Apakah pemberantasan narkoba hanya
menjadi tugas pemerintah saja? Tentu saja tidak.Sebagai pelajar kita juga bisa mengambil bagian dalam
upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Usaha pencegahan terhadap narkoba di kalangan pelajar
seusia kita, sudah sebaiknya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk
orang tua kita, guru-guru, serta masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman
narkoba.Tetapi yang lebih menentukan bagaimana kita nantinya adalah diri kita sendiri, karena kitalah
yang memilih hidup kita.

Lantas,Mengapa orang-orang mengonsumsi narkoba? Ada banya faktor yang melatarbelakangi hal
tersebut,diantara rasa ingin tau yang besar untuk mencobanya.Selain itu,para pengguna narkoba ingin lari
dari masalah,kebosanan,dan kegelitiran hidup mereka.Masalah keluarga seperti broken home dan
lingkungan perteman dan komunitas yang tidak baik juga dapat melatarbelakangi hal tersebut.Tidak ada
pilihan lain kecuali kita tetap waspada dan mampu membawa diri untuk tidak terpancing oleh rayuan
untuk mencoba narkoba. Yang tidak kalah penting ialah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada diri kita masing-masing. Karena salah satu penyebab terjerumusnya kita ke dalam hal
negatif ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan mereka.

Hadirin yang saya cintai,


Sayangilah diri kita, kasihanilah orang tua dan masa depan kita.Mari kita renungkan lebih jauh,narkoba
bukanlah satu-satunya jalan keluar dalam setiap masalah yang kita hadapi. Sanggupkah kalian
membiarkan orang tua dan sanak keluarga melihat kalian dengan status pecandu narkoba?Untuk
membayangkannnya saja sudah sangat menyakitkan.Oleh karena itu,saya sebagai penerus bangsa
Indonesia mengajak hadirin sekalian untuk mengambil langkah yang serius terhadap permasalahan
narkoba ini.Jangan hancurkan negeri tercinta kita Indonesia dengan narkoba.Jauhi narkoba sebelum
narkoba menelan semua mimpi dan masa depan kita.Tahukah kalian bahwa tanggal 26 Juni ditetapkan
sebagai hari anti narkoba sedunia.Dalam rangka mmemperingati hari tersebut saya ingin mengajak hadiin
untuk melakukan tidakan nyata dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba dengan berbagai
cara seperti melakukan kapnaye,membagikan poster anti narkoba,atau dengan melakukan pidato
sederhana seperti yang saya lakukan saat ini.Berbanggalah kita karena kita tidak mengonsumsi narkoba
dan dengan berani kita mampu mengatakan “Tidak Pada Narkoba”

Demikianlah akhir dari pidato saya ini.Apabila ada kesalahan dalam penyampaian dan bertutur kata
dalam berpidato,saya mohon maaf sedalam-dalamnya.Atas perhatian yang telah para hadirin berikan saya
ucapkan terima kasih.Saya akhiri dengan pantun
Di Semarang ada Kota Lama Minum sirup dengan selasih
Di sana juga ada Lawang Sewu Cukup sekian terima kasih
Jangan pernah mencoba narkoba
Karna akan menghancurkan hidupmu

Anda mungkin juga menyukai