Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentang “Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan Masyarakat” Mata Kuliah
Kesehatan masyarakat Tingkat II ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya, Pencegahan Penyakit yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak,
yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai Kebudayaan Masyarakat Indonesia. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang.
Sekiranya hanya ini yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon
dimaafkan, akhir kata saya ucapkan Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .............................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................... 15
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah arti dari pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat ?
2. Bagaimanakah pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat di Indonesia ?
3. Bagaimanakah mekanisme pencatatan dan pelaporan kesehatan masyarakat ?
4. Bagaimanakah pengsisin sitem pencatatabn dan pelaporan terpadu di puskesmas ?
5. Bagaimanakah konsep administrasi dan unsur pokok administrasi ?
6. Bagaimanakah ruang lingkup konsep adminitrasi di Indonesia ?
7. Bagaiamakah penerapan konsep administrasi ?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, Tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Pencataan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
2. Untuk mengetahui Tujan Sistem Pencataan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
3. Untuk mengetahui Jenis Pencataan Terpadu Puskesmas
4. Untuk mengetahui Jenis Pelaporan Terpadu Puskesmas
5. Untuk mengetahui Bagaimana Prosedur Pengisian Sistem Pencataan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas
BAB II
PEMBAHASAN
2. Process (proses) adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Proses (process) dalarn administrasi adalah langkah langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini dikenal pula dengan nama fungsi
administrasi (functions of administration). Pada umumnya proses dan ataupun fungsi
administrasi ini merupakan tanggung jawab pimpinan.
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi administrasi tersebut.
Beberapa di antaranya yang terpenting ialah.
a. Kornisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat,membedakan fungsi
administrasi atas enam macam yakni
perencanaan(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengawa
san(controlling), pengkoordinasian (coordinating) dan penilaian (evaluation).
b. Freeman, membedakan fungsi administrasi atas enam macam yakni perencanaan
(planning),
penggerakan (actuating), pengkoordinasian(coordinating), bimbingan (guidance), memb
ebaskan (freedom) dan pertanggungjawaban (responsibility).
c. George R. Terry, membedakan fungsi administrasi atas empat macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan(actuating) dan
pengawasan (controlling). Fungsi administrasi menurut Terry ini terkenal dengan
singkatan POAC.
d. Barton, membedakan fungsi administrasi atas delapan macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan
staf(staffing), penyusunan anggaran
belanja (budgeting), pelaksanaan(implementing), pengkoordinasian (coordinating), pelap
oran (reporting) dan penilaian (evaluation).
e. Luther M. Gullick, membedakan fungsi administrasi atas tujuh macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan
staf(staffing), pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating), pelaporan(repor
ting), dan penyusunan anggaran belanja (budgeting). Fungsi administrasi menurut
Gullick ini dikenal dengan singkatan POSDCORB.
f. Hendry Fayol, membedakan fungsi administrasi atas lima macam yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), perintah (comanding),pengkoor
dinasian (coordinating) dan pengawasan (controlling).
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka pembagian fungsi
administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian tersebut, meskipun bervariasi, namun jika
dikaji secara mendalam pada dasamya tidak memperkhatkan perbedaan yang berarti. Dalam
praktek sehari hari, untuk memudahkan pelaksanaannya, berbagai fungsi administrasi ini sering
disederhanakan menjadi empat macam yakni:
a. Perencanaan (planning) yang di dalamnya termasuk penyusunan anggaran belanja.
b. Pengorganisasian (organizing) yang di dalan mya termasuk penyusunan staf.
c. Pelaksanaan (implementing) yang d! dalamnya termasuk penyerahan, pengkoordinasian,
bimbingan, penggerakan dan pengawasan.
d. Penilaian (evaluation) yang di dalamnya termasuk penyusunan laporan.
8. Kesehatan olahraga.
9. Kesehatan masyarakat.
10. Kesehatan kerja.
11. Kesehatan gigi dan mulut.
12. Kesehatan mata.
13. Kesehatan jiwa.
14. Laboratorium sederhana.
15. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan.
16. Kesehatan usia lanjut.
17. Pembinaan pengobatan tradisional.
18. Kesehatan remaja
19. Dana sehat
Ada juga jenis laporan lain seperti laporan triwulan,laporan semester dan laporan tahunan
yang mencakup data kegiatan progam yang sifatnya lebih komprehensif disertai penjelasan
secara naratif. Yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan semua jenis data yang telah
dibuat dalam laporan sebagai masukan atau input untuk menyusun perencanaan puskesmas
( micro planning) dan lokakarya mini puskesmas (LKMP).
Analisis data hasil kegiatan progam puskesmas akan diolah dengan menggunakan statistic
sederhana dan distribusi masalah dianalisis menggunakan pendekatan epidemiologis
deskriptif. Data tersebut akan disusun dalam bentuk table dan grafik informasi kesehatan dan
digunakan sebagai masukkan untuk perencanaan pengembangan progam puskesmas. Data
yang digunakan dapat bersumber dari pencatatan masing-masing kegiatan progam kemudian
data dari pimpinan puskesmas yang merupakan hasil supervisi lapangan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan
pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu) dengan konsep wilayah kerja
puskesmas, dengan tujuan agar semua data hasil kegiatan Puskesmas dapat dicatat serta
dilaporkan ke jenjang diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna
menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat. Pencatatan kegiatan harian progam
puskesmas dapat dilakukan di dalam dan di luar gedung dan pelaporannya dapat berupa, Laporan
harian untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit tertentu, Laporan mingguan untuk
melaporkan kegiatan penyakit yang sedang ditanggulangi dan Laporan bulanan untuk
melaporkan kegiatan rutin progam.
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan
pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas termasuk
puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui surat keputusan Menteri Kesehatan RI
No.63/Menkes/SK/II/1981. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
bertujuan agar semua hasil kegiatan puskesmas (di dalam dan di luar gedung) dapat dicatat serta
dilaporkan ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala, dan teratur,
guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.Ruang lingkup pencatatan dan
pelaporan, meliputi jenis data yang dikumpulkan, dicatat, dan dilaporkan puskesmas.Jenis data
tersebut mencakup : Umum dan demografi, Sarana fisik, dan Ketenagaan
B. SARAN
Semua hasil kegiatan puskesmas (di dalam dan di luar gedung) dapat dicatat serta
dilaporkan ke jenjang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan secara benar, berkala, dan teratur.
Data dan informasi yang akurat dan reliable memerlukan dukungan dari sumber daya manusia
yang andal dalam pengolahannya. Oleh karena itu, seharusnya petugas kesehatan diberikan
pengetahuan tentang bagaimana pencatatan dan pelaporan yang sesuai dan baik di puskesmas
dan diberi tahu seberapa pentingnya pencatatan dan pelaporan di puskesmas itu.
Oleh karena itu, Pusdiklat membuat suatu pedoman yang diharapkan dapat digunakan
sebagai acuan dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kegiatan diklat, agar untuk
selanjutnya dapat pula diperoleh informasi tentang hasil diklat tersebut.
Dengan adanya pedoman ini, maka penyelenggaraan pencatatan dan pelaporan kegiatan
diklat di bidang kesehatan di tiap tingkat administrasi dapat hendaknya direkam dengan baik,
sehingga informasi yang diperoleh dapat dimanfaatkan dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan serta kepentingan lainnya
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini,untuk itu penulis
mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca. Demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA